ANALISA KELAYAKAN USAHA KOLAM PEMANCINGAN
DAN RUMAH MAKAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir
Semester
Mata Kuliah :
Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu : Danang Kurniawan, SE.MM
Disusun Oleh:
Miftakhul Naimahtul Zaro’ah 212472
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai negara
kepulauan yang sebagian besar terdiri dari perairan dengan potensi sumber daya
yang jenis maupun jumlahnya cukup besar, kegiatan perikanan mempunyai potensi
yang besar untuk dikembangkan sebagai obyek mina wisata di Indonesia. Secara
garis besar kegiatan perikanan dibagi menjadi kegiatan penangkapan dan kegiatan
budidaya, dari kegiatan tersebut merupakan potensi yang dapat dikembangkan
menjadi obyek wisata seperti budidaya ikan air tawar, budidaya air payau
(tambak), budidaya air laut (kerang, rumput laut, kakap merah, dan mutiara).
Salah satu objek wisata di bidang perikanan yang menarik adalah kolam
pemancingan (Syahrir Hakim Nasution, 2009) dalam (Berlian, Sugiarto dan
Susilo, ........ ).
Bisnis
pemancingan kolam ikan sekarang telah menjadi tren bagi semua kalangan, bukan
saja untuk para penghobi memancing, tapi sekarang telah merambat untuk semua
orang. Jumlah kolam pemancingan semakin banyak dikembangkan untuk
memenuhi keinginan masyarakat akan kebutuhan memancing.
Usaha
pengembangan perikanan terutama mina wisata dalam menompang pendapatan
diperlukan adanya penguasaan teknologi, permodalan dan kemampuan manajemen yang
unggul yang dapat membaca peluang pasar. Jika melihat peluang dan prospek ke
depannya, kolam pemancingan dan rumah makan merupakan bisnis yang menjanjikan
dan dapat menghasilkan keuntungan yang cukup lumayan. Pengembangan usaha kolam
pemancingan dan rumah makan mempunyai prospek yang bagus. Usaha ini menjadikan
keuntungan yang tidak sedikit, namun dalam pengembangannya diperlukan dana
investasi yang cukup besar dan masa investasi yang cukup lama. Untuk itu,
sebelum investasi ditanamkan perlu dilakukan analisis kelayakan usaha, dengan
analisis kelayakan usaha akan menghasilkan keputusan investasi apakah investasi
tersebut layak atau tidak untuk dilakukan.
Bertitik tolak
pada uraian diatas, maka akan dilakukan studi kelayakan usaha Kolam Pemancingan
dan Rumah Makan di Lahan Sebelah Utara kampus STAIN KUDUS Jl. Conge,
Ngembalrejo Kudus sekiranya
“menguntungkan atau tidak”.
BAB II
ANALISIS SWOT
Pemilihan lokasi memiliki seni yang tinggi, bahkan ada wirausaha yang sudah
meramalkan bahwa keberadaannya akan sangat menentukan kesuksesan usaha yang
dijalaninya.
Menurut Alma (2009:223) ada 2 hal utama yang harus
diperhatikan dalam memilih lokasi yaitu:
1. Backward linkage (pertalian ke
belakang), yaitu bagaimana sumber daya (resources) yang akan digunakan.
Ini termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat.
2. Forward linkage (pertalian ke
depan), yaitu daerah pemasaran hasil produksi. Apakah tersedia konsumen yang
cukup untuk menyerap hasil produksi.
Berdasarkan pernyataan
tersebut maka lokasi yang di pilih adalah “Sawah di sebelah Utara” kampus STAIN
Kudus, Jl. Conge, Ngembalrejo Kudus, maka dari itu
untuk menentukan layak atau tidaknya jenis usaha mina wisata kolam pemancingan
ikan dan rumah makan ini, maka kami lakukan analisis SWOT.
A.
Faktor Internal dan
Eksternal
Ø Faktor Internal
Faktor internal lokasi ditinjau dari aspek bisnis mina wisata adalah
sebagai berikut:
1. Kekuatan (Strengths)
a. Lokasi strategis;
b. Sumber air tersedia;
c. Lahan cukup luas;
d. Saluran drainase tersedia.
2.
Kelemahan (Weaknesses)
a. Tanah banyak mengandung batu;
b. Biaya pengelolaan cukup besar;
c. Kondisi air kurang baik, banyak mengandung sampah;
d. Kondisi tanah agak terasering karena bekas sawah.
Ø Faktor Eksternal
Faktor eksternal lokasi ditinjau dari aspek bisnis mina
wisata adalah sebagai berikut:
1.
Peluang (opportunities)
a. Berdekatan dengan jalan umum;
b. Dekat dengan daerah pengembangan ikan;
c. Hobi memancing masyarakat yang besar;
d. Alternatif tempat wisata murah.
2.
Ancaman (Threates)
a. Munculnya penyakit pada ikan;
b. Hobi dan keinginan memancing yang berbeda;
c. Keamanan/kejahatan masyarakat yang cukup marak;
d. Banyak pesaing.
B.
Pembobotan dan Skoring Faktor Internal dan Eksternal
Untuk memperoleh
nilai masing-masing faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal, maka
disajikan faktor-faktor tersebut pada masing-masing tabel di bawah ini.
1.
Pembobotan dan
Skoring Faktor Internal
Pembobotan dan
skoring faktor internal lokasi dapat dilihat pada
Tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1. Pembobotan dan Skoring Faktor Internal Lokasi Mina Wisata Kolam Pemancingan Ikan dan Rumah Makan
No
|
Faktor Strategi Internal
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot x Rating
|
|
Kekuatan (S)
|
|||||
1
|
Lokasi strategis
|
0,15
|
4
|
0,60
|
|
2
|
Sumber air tersedia
|
0,15
|
3
|
0,45
|
|
3
|
Lahan cukup luas
|
0,10
|
3
|
0,30
|
|
4
|
Saluran drainase tersedia
|
0,10
|
2
|
0,20
|
|
Jumlah
Kekuatan (S)
|
0,50
|
-
|
1,55
|
||
Kelemahan (W)
|
|||||
1
|
Tanah banyak mengandung batu
|
0,20
|
2
|
0,40
|
|
2
|
Biaya pengelolaan cukup besar
|
0,15
|
2
|
0,30
|
|
3
|
Kondisi air kurang baik, banyak mengandung sampah
|
0,10
|
2
|
0,20
|
|
4
|
Kondisi tanah agak terasering, karena bekas sawah
|
0,05
|
3
|
0,15
|
|
Jumlah
Kelemahan (W)
|
0,50
|
-
|
1,05
|
||
JUMLAH TOTAL
(S + W)
|
1,00
|
-
|
2,60
|
Tabel di atas menjelaskan
bahwa faktor internal yang merupakan kekuatan terbesar dan
paling berpengaruh adalah lokasi strategis dengan nilai sebesar 0,60. Sedangkan faktor internal yang merupakan kelemahan terbesar dan paling berpengaruh adalah kondisi air kurang baik,
banyak mengandung sampah. Hal ini dapat dilihat dari hasil perkalian
bobot dengan rating yaitu sebesar 0,40.
2.
Pembobotan dan
Skoring Faktor Eksternal
Pembobotan dan skoring faktor eksternal lokasi mina wisata pemancingan ikan dan rumah makan dapat dilihat pada
Tabel 2 di bawah ini:
Tabel 2. Pembobotan dan Skoring Faktor Eksternal Lokasi
No
|
Faktor Strategi Eksternal
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot x Rating
|
|
Peluang (O)
|
|||||
1
|
Berdekatan dengan jalan umum
|
0,10
|
3
|
0,30
|
|
2
|
Dekat dengan daerah pengembangan ikan
|
0,10
|
3
|
0,30
|
|
3
|
Hobi memancing masyarakat yang besar
|
0,15
|
4
|
0,60
|
|
4
|
Alternatif tempat wisata murah
|
0,15
|
2
|
0,30
|
|
Jumlah
Peluang (O)
|
0,50
|
-
|
1,50
|
||
Ancaman (T)
|
|||||
1
|
Munculnya penyakit pada ikan
|
0,05
|
3
|
0,15
|
|
2
|
Hobi dan keinginan memancing yang berbeda
|
0,15
|
2
|
0,30
|
|
3
|
Keamanan/kejahatan yang cukup marak
|
0,10
|
3
|
0,30
|
|
4
|
Banyak pesaing
|
0,20
|
2
|
0,40
|
|
Jumlah
Ancaman (T)
|
0,50
|
-
|
1,15
|
||
JUMLAH TOTAL (O + T)
|
1,00
|
-
|
2,65
|
Tabel di atas menjelaskan bahwa faktor eksternal yang merupakan peluang terbesar dan paling
berpengaruh adalah hobi memancing masyarakat yang besar dengan nilai sebesar 0,60. Sedangkan faktor eksternal yang merupakan ancaman terbesar dan paling berpengaruh adalah banyaknya pesaing. Hal ini dapat
dilihat dari hasil perkalian bobot dengan rating yaitu sebesar 0,40.
C.
Matrik Analisis
SWOT
IFAS
EFAS
|
KEKUATAN ( S )
(Nilai = 1,55)
|
KELEMAHAN ( W )
(Nilai = 1,05)
|
Lokasi strategis
Sumber air
tersedia
Lahan cukup luas
Saluran drainase
tersedia
|
Tanah banyak
mengandung batu
Biaya pengelolaan
cukup besar
Kondisi air
kurang baik, banyak mengandung sampah
Kondisi tanah
agak terasering, karena bekas sawah
|
|
PELUANG (O)
(Nilai = 1,50)
|
STRATEGI ( S-O )
(Nilai = 3,05)
|
STRATEGI ( W-O )
(Nilai = 2,55)
|
Berdekatan dengan
jalan umum
Dekat dengan
daerah pengembangan ikan
Hobi memancing
masyarakat yang besar
Alternatif tempat
wisata murah
|
Pembangunan mina wisata sebaiknya
dilengkapi sarana dan fasilitas pendukung guna melengkapi kenyamanan
pengunjung dan fasilitas rekreasi serta meningkatkan kualitas pelayanan.
|
Aktif mencari informasi mengenai
bisnis perikanan terutama mina wisata kolam pemancingan dan rumah makan, dan
lebih bersikap proaktif terhadap keinginan pengunjung.
|
ANCAMAN ( T )
(Nilai = 1,15)
|
STRATEGI ( S-T )
(Nilai = 2,70)
|
STRATEGI ( W-T )
(Nilai = 2,20)
|
Munculnya
penyakit pada ikan
Hobi dan
keinginan memancing yang berbeda
Keamanan/kejahatan
yang cukup marak
Banyak pesaing
|
Menjaga keamanan, kebersihan dan
kenyamanan konsumen. Karena usaha pemancingan merupakan usaha di bidang jasa.
|
Melakukan promosi dan menjaga citra
mina wisata kolam pemancingan dan rumah makan yang akan dirintis.
|
Hasil dari analisis SWOT tersebut diperoleh nilai dari
masing-masing strategi adalah sebagai berikut:
1.
Strategi
S-O = 1,55 +
1,50
= 3,05
2.
Strategi
W-O = 1,05 + 1,50
= 2,55
3.
Strategi
S-T = 1,55 +
1,15 =
2,70
4.
Strategi
W-T = 1,05 + 1,15
= 2,20
D.
Strategi
Pengembangan Mina Usaha
Berdasarkan hasil identifikasi faktor internal dan
eksternal, strategi yang digunakan adalah S – O, yaitu dengan mengerahkan semua kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan
peluang. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.
Melengkapi sarana dan
fasilitas pendukung guna memberikan suasana nyaman bagi para pengunjung dan
fasilitas rekreasi.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan.
Sarana dan fasilitas
lengkap merupakan sesuatu yang diharapkan pengunjung, karena hal itu akan
menumbuhkan suasana kondusif untuk memancing.
BAB III
Aspek Yuridis
A. Nama Unit Usaha
Unit usaha ini diberi nama Mina Wisata Kolam Pemancingan
Ikan dan Rumah Makan “Fresh Fish” dikarenakan bergerak dalam usaha jasa
pemancingan ikan dan rumah makan dengan kualitas ikan baik dan segar yang
berasal dari hasil pemancingan sendiri secara langsung melalui pemasok ikan
yang memiliki kualitas ikan yang baik.
B.
Legalitas Usaha
Dari segi legalitas
usaha, unit usaha ini memiliki beberapa dokumen badan hukum untuk melaksanakan
usaha bisnis sbagai bekal agar usaha yang dijalankan berjalan lancar di
kemudian hari. Beberapa dokumen yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum
adalah:
a. Badan hukum
Untuk usaha ini berbentuk PT. Karena usaha yang akan dijalankan sifatnya
usaha bersama dengan modal bersama dan keuntungan dibagi bersama berdasarkan
investasi dari masing-masing pemodal, dimana seluruh aktivitas yang timbul
dalam pengelolaan menjadi tanggung jawab PT.
Selain itu,
badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, badan hukumnya
merupakan subyek hukum dan kekayaan yang terpisah (modal).
b. Tanda daftar perusahaan dan surat ijin
usaha
Usaha mina
wisata ini memiliki ujin usaha dari dinas perikanan, perindustrian dan
perdagangan dan sudah terdaftar sebagai pelaku usaha mina wisata pemancingan
ikan. Sesuai dengan UU No. 3/1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, Perusahaan
adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap usaha yang bersifat
tetap dan terus menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah
negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba.
c. NPWP
Sebagai unit
bisnis, kami juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha kami ke Departemen
Perpajakan setempat. NPWP merupakan nomer yang diberikan kepada wajib pajak
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya.
d. Ijin Domisili dan IMB
Karena unit
mina wisata ini akan didirikan di atas sebidang tanah demi kelancaran usaha
maka kami selaku pengusaha juga melakukan perijian untuk pembuatan kolam dan
pengeringan tanah sebagian untuk bangunan. Artinya bahwa kami melakukan
pengalihfungsian lahan yang semula seluruhnya untuk pertanian menjadi bagian
ada sebangunan untuk tempat usaha. Selain itu juga kami melakukan perijinan
kepada pemerintah daerah setempat untuk ijin domisili, karena nantinya usaha
berlangsung beberapa karyawan kami akan ada yang tinggal dan menetap di tempat
tersebut.
e. Bukti Diri
Unit usaha kami
juga mempunyai bukti diri mengenai kepemilikan usaha dan keterangan lain yang
berhubungan dengan mina wisata kolam pemancingan ikan dan rumah makan.
C.
Organisasi
Tingkat jabatan dari organisasi yaitu: Pimpinan, Asisten Produksi dan Keuangan,
Asisten Keamanan dan Pemasaran, dan Karyawan.
BAB IV
Aspek
Pemasaran
1.
Segmentating,
Targeting dan
Positioning
a.
Segmentating
Yang menjadi segmen dari usaha mina
wisata kolam pemancingan ikan dan rumah makan ini yaitu segmen menengah ke
atas.
b.
Targeting
Yang menjadi target market adalah
pehobi memancing baik perorangan, keluarga ataupun instansi.
c.
Positioning
Kami ingin menciptakan image atau citra
perusahaan di benak konsumen sebagai Mina Wisata Kolam Pemancingan dan Rumah
Makan terlengkap, nyaman, menjual ikan berkualitas dan segar dengan harga yang
pas.
2.
Permintaan
Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan kebutuhan
memancing dan wisata murah semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
kesadaran masyarakat akan hiburan dan refreshing bersama keluarga.
3.
Penawaran
Perkembangan penawaran di sektor mina wisata kolam
pemancingan dan rumah makan pada saat ini memang relatif masih
biasa-biasa saja. Hal ini karena bidang mina wisata kolam pemancingan ikan dan
rumah makan belum dibidik dan dikelola secara serius. Oleh karena itu agar mina
wisata kolam pemancingan ikan dan rumah makan menjadi lebih baik lagi maka
perlu peningkatan penawaran yang memeberikan nilai lebih kepada konsumen.
4.
Analisis
Kelayakan Pemasaran
Dalam melakukan analisis permintaan, kami menggunakan
model matrik pembobotan berskala 1 – 5
Keterangan:
Sangat lemah :
1
Lemah
: 2
Sedang
: 3
Kuat
: 4
Sangat
kuat : 5
No
|
Item yang dinilai
|
Kriteria penilaian
|
||||
Sangat lemah
|
Lemah
|
Sedang
|
Kuat
|
Sangat Kuat
|
||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
|
SDM
Pesaing
Konsumen
Teknologi
Mode/Tren
Harga
Promosi
Distribusi
Mutu produk
Peraturan pemerintah
Lingkungan bisnis
Ketersediaan bahan (ikan)
Rencana pemasaran
Margin laba
Ketersediaan modal
Pangsa pasar
Manajemen pemasaran
|
√
√
√
√
|
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
|
√
√
|
||
Total bobot
|
0
|
0
|
12
|
44
|
10
|
Interval = Nilai tertinggi dari interval –
Nilai terendah dari interval
Jumlah
Kelas
= 5 – 1
5
= 0.8
Keterangan :
1,00 – 1,80
= Sangat tidak layak
1,81 –
2,60 = Tidak layak
2,61 –
3,40 = Sedang
3,41 –
4,20 = Layak
4,20 –
5,00 = Sangat layak
Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi
pemasaran maka dapat dicarikan dengan rumus:
Kelayakan usaha
= Total Bobot
Jumlah
item yang dinilai
= 66 / 17
=
3.88
Berdasarkan hasil yang diperoleh
sebesar 3,88 maka usaha mina wisata kolam pemancingan dan rumah makan dari sisi
pemasaran dikatakan layak karena masuk pada range 3,41 – 4,20.
5.
Program
pemasaran
a.
Tingkat
pelayanan
Dalam melayani konsumen kami memberikan layanan yang
memuaskan mulai dari sistem pancing sampai pelayanan di rumah makan. Sistem
pemancingan yang akan diusahakan diantaranya:
1)
Kolam pancing rekreasi atau hiburan,
yaitu sistem yang memperbolehkan pengunjung membawa keluarganya, teman, saudara
dan rekan kerja atau instansi untuk memancing dan sekaligus sambil berekreasi atau
mencari hiburan.
2)
Kolam pancing harian, yaitu tempat
khusus yang disediakan untuk pemancingan dengan cara pemancing membayar harga
lapak
(sewa lapak beserta ikannya) baru kemudian memancing.
(sewa lapak beserta ikannya) baru kemudian memancing.
3)
Kolam pancing kiloan yaitu pemancing
menimbang hasil tangkapan yang diperoleh, dan membayar harga berdasarkan hasil
tangkapan yang diperoleh.
4)
Kolam pancing borongan yaitu pemancing
menyewa kolam pancing yang waktu memancingnya, jumlah ikan yang diisikan di
kolam pancingnya berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
5)
Kolam pancing lomba,yaitu pemancingan
yang dikhususkan untuk para pemancing yang mencoba ketangguhannya dengan
pengetahuan dan pengalaman terhadap pemancing lain tanpa mengurangi keakraban
sesamanya.
b.
Penetapan harga
Penetapan harga yang dilakukan adalah dengan menetapkan
harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan
yang relatif sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinue untuk
meningkatkan pangsa pasar.
Harga dikategorikan kepada tiga macam, yaitu:
1)
Tiket masuk
Pengunjung yang
datang terlebih dahulu harus membayar tiket masuk sebesar Rp. 2000,00 per
orang. Tiket tersebut hanya dikenakan terhadap orang dewasa saja, sedangkan
untuk anak-anak (usia kurang dari 12 tahun) tidak dikenakan tiket masuk. Namun
untuk keluarga atau rombongan, dua orang anak dihitung satu tarif. Setelah
membayar tiket masuk, kemudian pengunjung memilih sistem yang diinginkan.
Setelah memilih sistem kemudian baru diperbolehkan untuk memancing.
2) Harga produk
(ikan)
a)
Untuk kolam
harian, pemancing di muka membayar harga sewa kolam dan ikan sebesar Rp.
20.000.000,00 per hari. Sedangkan ikan hasil tangkapan bisa di bawa pulang.
Ketentuan memancing untuk kolam harian hanya menggunakan satu joran.
b) Untuk kolam
kiloan, ketentuan untuk pemancing yang telah selesai memancing terlebih dahulu
harus membayar harga ikan sesuai daftar harga yang telah ditentukan, yaitu
sebagai berikut:
§ Ikan mas kecil
: Rp.
18.000,00
§ Ikan mas besar
: Rp.
30.000,00
§ Ikan
gurame
: Rp.
30.000,00 per kilo
§ Ikan nila
: Rp. 17.000,00 per kilo
§ Ikan bawal
merah : Rp. 15.000,00 per kilo
§ Ikan patin
besar : Rp.
20.000,00 per kilo
§ Ikan patin
kecil : Rp.
15.000,00 per kilo
c) Untuk kolam
lomba, pemancing yang ingin menjadi peserta lomba terlebih dahulu membayar
pendaftaran sesuai ketentuan pihak penyelenggara. Sedangkan untuk harga ikan,
ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pihak penyelenggara dengan pihak
pengelola kolam.
d) Harga untuk
jasa pendukung
·
Sewa gedung sehari semalam Rp.
500.000,00
·
Jasa bakar ikan Rp.
28.000,00/kg untuk ikan mas
Rp.
40.000,00/kg untuk ikan gurame
Rp.
25.000,00/kg bawal dan patin
Rp
27.000,00/kg untuk ikan nila
·
Sewa alat-alat pancing Rp. 17.000,00
per set
·
Joran Rp. 7.000,00/buah
·
Korang ikan Rp. 5000,00/buah
·
Mata kail Rp. 300,00/buah
·
Pelampung Rp. 2000,00/buah
·
Penjualan umpan : pelet (merek
Lina Selvi) Rp. 3000,00/bks
Telur Rp.
2000,00/buah
Sarden (merek
Maya) Rp. 4000,00/kaleng
Kinoy (pengeras
umpan) Rp. 2000,00/bks
Paikin (umpan
jadi) Rp. 3000,00/bks
Pelet bom
(acara lomba) Rp. 4000,00/bks
·
Menu
Makan:
ü Bok kantin
(khusus hari biasa) Rp.
15.000,00
ü Paket
Prasmanan:
Paket A (menu utama ikan patin)
Rp. 27.500.00/paket/org
Paket B (menu utama ikan bawal) Rp.
30.000,00/paket/org
Paket C (menu utama ikan gurame) Rp. 35.000,00/paket/org
ü Paket Liburan:
Paket A (menu utama ikan capcay) Rp. 15.000.00/paket/org
Paket B (menu utama ikan telor) Rp. 17.500,00/paket/org
c.
Kegiatan
promosi
Beberapa
kegiatan promosi yang dilakukan adalah melalui media cetak, internet, leaflet
dan spanduk, serta siaran di beberapa stasiun radio lokal, maupun sebagai
sponsor kegiatan masyarakat ataupun instansi pemerintah/swasta.
d.
Kegiatan
distribusi
Untuk kegiatan
distribusi, kami menggunakan armada distribusi sendiri.
BAB V
ASPEK TEKNIS DAN SOSIAL
A.
Rencana Pengembangan
a. Evaluasi lokasi
Lokasi yang akan dijadikan mina wisata pemancingan dan rumah makan ini
terletak di
Jl. Conge, Ngembalrejo Kudus, tepatnya di persawahan sebelah Utara kampus STAIN Kudus. Awal lokasi
pemancingan ini adalah lahan sawah, yang kemudian akan dijadikan mina wisata
kolam pemancingan ikan dan rumah makan.
b. Sarana dan prasarana
Sarana yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan usaha adalah dengan
membangun rumah makan dengan gubug-gubug lesehan dekat kolam sebagai lokasi
makan, mushola, toilet, taman bermain untuk anak-anak, dan tempat parkir.
Sedangkan untuk prasarananya akan dibuat kolam di atas lahan seluas 1.800 m2,
terdiri atas 7 buah kolam berukuran kecil mempunyai luas sama 200 m2
dan 1 kolam berukuran besar dengan luas 400 m2.
c. Tenaga ahli dan tenaga biasa
Tenaga ahli yang akan dipekerjakan untuk menunjang kelancaran usaha mina
wisata kolam pemancingan ini adalah tenaga ahli di bidang perikanan dan
pemancingan serta tenaga ahli di bidang masak memasak ikan.
d. Bahan-bahan utama
Bahan utama yang digunakan dalam menjalankan mina wisata kolam pemancingan
dan rumah makan ini adalah berbagai jenis ikan dengan kualitas baik dan segar
yang bisa dipancing dan langsung dimasak.
BAB VI
ASPEK KEUANGAN
1.
Kebutuhan Dana Investasi,
a. Biaya pra operasi (pembelian tanah, pendirian kolam dan
bangunan)
Biaya pra operasi mencapai Rp. 107.000.000,00
b. Modal kerja (membiayai seluruh aktiva lancar).
Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang mencapai
Rp. 80.000.000,00
Total kebutuhan dana investasi = Rp. 187.000.000,00
2.
Rencana Pembelanjan
a. Modal sendiri
Modal sendiri Rp. 100.000.000,00
b. Pinjaman dari bank
Pinjaman dari bank Rp.100.000.000,00
3. Rencana Kebutuhan
Dana,
a. Aktiva lancar
§ Tanah 1 ha (sewa 10
th) Rp.
20.000.000,00
§ Bangunan,
Rp.
50.000.000,00
§ Timbangan (4
bh)
Rp. 1.000.000,00
§ Motor (1
bh)
Rp. 6.000.000,00
§ Perlengkapan
memancing
Rp. 10.000.000,00
§ Peralatan
masak
Rp. 10.000.000,00
§ Peralatan
makan
Rp. 5.000.000,00
§ Sarana mainan
anak
Rp. 5.000.000,00
Jumlah aktiva lancar
Rp. 107.000.000,00
b. Aktiva tetap
§ Kas
Rp.
50.000.000,00
§ Ikan
Rp.
30.000.000,00
Jumlah aktiva
tetap
Rp. 80.000.000,00
TOTAL
AKTIVA
Rp. 187.000.000,00
4.
Proyeksi Keuangan
a. Proyeksi pendapatan
§ Pendapatan per hari
Rp. 900.000,00
§ Pendapatan per
bulan
Rp. 27.000.000,00
§ Pendapatan per
tahun
Rp.
324.000.000,00
b. Proyeksi biaya per tahun
§ Pengadaan
ikan
Rp.
30.000.000,00
§ Gaji karyawan
-
1 org Pimpinan
Rp. 18.000.000,00
-
2 org Asisten
Rp. 24.000.000,00
-
18 org Karyawan
Rp.
108.000.000,00
Jumlah Gaji
Karyawan
Rp. 150.000.000,00
§ Biaya
listrik
Rp. 5.000.000,00
§ Pajak
Rp. 8.000.000,00
§ Biaya
telp.
Rp. 2.000.000,00
§ Perlengkapan
kebersihan
Rp. 1.000.000,00
§ Dep Bangunan RM 10
th Rp.
5.000.000,00
§ Dep Motor 5
th
Rp. 1.200.000,00
§ Dep Timbangan 2
th
Rp. 250.000,00
§ Dep perleng. mancing 1
th Rp.
1.000.000,00
§ Dep perlengkapan masak
1 th Rp. 1.000.000,00
§ Dep peralatan makan 1
th
Rp. 500.000,00
Jumlah
biaya
Rp. 204.950.000,00
c. Proyeksi rugi laba
Perhitungan rugi laba yaitu dengan menghitung selisih dari pendapatan dan
pengeluaran
Laba/Rugi = Pendapatan –
Pengeluaran
= Rp. 324.000.000,00 – Rp. 204.950.000,00
= Rp. 119.050.000,00
Dengan demikian laba
yang diperoleh per tahun dalam usaha mina wisata kolam pemancingan ikan adalah
sebesar Rp. 119.050.000,00
d. Proyeksi kemampuan pelunasan hutang
Hutang dilunasi dalam jangka waktu 10 tahun dengan bunga 12% per tahun
Perhitungan
kelayakan usaha
Dengan metode R/C Ratio
R/C
ratio = Pendapatan : Pengeluaran
= Rp. 324.000.000,00 : Rp. 204.950.000,00
=1,58
R/C > 1 artinya usaha di atas
menguntungkan (layak diusahakan) karena dengan Rp. 1 yang dikeluarkan akan
menghasilkan keuntungan Rp. 0,58
BAB VII
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan
Dari hasil analisis beberapa faktor khususnya dari hasil analisis aspek
pasar dan R/C ratio, ternyata mina wisata kolam pemancingan dan rumah makan
mampu memberikan hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan.
Saran
Dalam menjalankan usaha mina wiata kolam pemancingan dan rumah makan, yang
perlu untuk diperhatikan adalah mengenai bagaimana menjaga stabilitas pasokan
ikan yang berkualitas dan mencari segmen yang tepat. Penentuan lokasi juga
menentukan dalam mendapatkan konsumen/pengunjung.
Design kolam dan Resto yang indah dan nyaman juga akan berpengaruh kepada loyalitas customer/pelanggan
ReplyDelete