Analisis Eksternal
Makalah
Disusun untuk
Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Manajemen
Strategi
Dosen Pengampu : Muhammad Mustaqim,
S.Pd.I.,M.M

Disusun Oleh:
Danar Nurdiansyah (212453)
M. Miftahul Ulum (212454)
Siti Barokah (212455)
Norma Firdaus S.A (212456)
Riadatun
Nafis (212457)
![]() |
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM/ MBS
TAHUN 2014
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang.
Analisis
situasi bertujuan untuk mempertimbangkan keadaan baik situasi internal perusahaan
maupun lingkungan eksternal, yang langsung mempengaruhi peluang dan pilihan
strategi. Analisis industri dan persaingan menekankan pada pengaruh lingkungan
eksternal sedangkan analisis situasi perusahaan berdasarkan pada pengaruh
lingkungan internal. Analisis lingkungan eksternal
bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Ancaman adalah suatu kondisi
dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk
mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan
umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis. Termasuk dalam lingkungan eksternal adalah
faktor-faktor yang lebih luas di luar perusahaan seperti situasi politik,
hukum, sosial, ekonomi, kependudukan dan lain-lain. Industri merupakan suatu
kelompok usaha, dimana produknya mempunyai kesamaan atribut dan bersaing untuk
pembeli yang sama. Persaingan antar perusahaan bank disebut industri perbankan
; perusahaan motor/mobil disebut industri otomotif dan lain-lain.
Dalam makalah ini,
penulis mencoba menguraikan analisis lingkungan eksternal dalam perusahaan
seperti analisis lingkungan global, peluang, ancaman serta persaingan dalam
industri.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa definisi lingkungan eksternal dan faktor apa saja
yang mempengaruhinya?
2.
Bagaimana analisis lingkungan global dalam manajemen
strategi?
3.
Bagaimana peluang dalam manajemen strategi?
4.
Bagaimana strategi untuk menghadapi ancaman dalam
manajemen strategi?
5.
Bagaimana konsep persaingan dalam suatu industri ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Lingkungan Eksternal
Definisi lingkungan eksternal adalah sebagi berikut:
Lingkungan eksternal adalah semua kejadian di luar
perusahaan yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perusahaan (Chuck Williams,
2001:51).
Lingkungan
eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar perusahaan yang sebagian besar tak
dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer
(T.Hani Handoko, 1999:62).
Lingkungan
eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar suatu organisasi, yang relevan pada kegiatan organisasi itu
(James A.F. Stoner,1996:66).
Jadi
kesimpulannya, lingkungan eksternal yaitu faktor – faktor dari luar perusahaan
yang seringkali tidak dapat dikendalikan oleh pengelola perusahaan, dimana
lingkungan ini akan berpengaruh terhadap pembuatan keputusan oleh pimpinanny
(manajer).
Secara umum,
Lingkungan eksternal dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian besar yakni
lingkungan yang sifatnya umum dan lingkungan industri. Kategori lingkungan
Eksternal perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan Umum
Lingkungan umum
adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun
faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada
dasarnya berada di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini
hanya memiliki sedikit dampak implikasi langsung bagi pengaturan suatu
organisasi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:
a.
Faktor Ekonomi,
Setiap perusahaan harus mempertimbangkan tren
ekonomi pada segmen yang mempengaruhi industrinya karena pola konsumsi
dipengaruhi oleh kecenderungan konsumsi tingkat pendapatan bersih, ketersediaan
kredit, dan tingkat inflasi.
b.
Faktor Sosial,
Faktor sosial dapat meliputi kepercayaan,
nilai, sikap, opini,dan gaya hidup yang berkembang di masyarakat. Maka dari
itu, perusahaan harus memikirkan produk yang dapat diterima oleh faktor-faktor
di atas.
c.
Faktor Politik dan Hukum,
Faktor politik disini dapat menentukan
parameter hukum atau aturan dimana perusahaan harus beroperasi. Sedangkan
faktor hukum berpengaruh terhadap perusahaan berupa keputusan perdagangan, UU
anti monopoli, pajak, ketentuan pajak.
d.
Faktor Teknologi.
Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar
baru, perkembangan produk, merubah relative competitive cost . perubahan
teknologi dapat menciptakan proses produksi yang lebih cepat.
e.
Faktor Demografi
Yang perlu diperhatikan oleh prusahaan dalam
faktor demografi yaitu ukuran populasi penduduk, struktur umur, distribusi
geografis suatu daerah.[1]
2. Lingkungan Industri
Lingkungan
industri adalah serangkaian faktor-faktor ancaman dari pelaku bisnis baru,
supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para
pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan dan tindakan dan tanggapan
kompetitifnya. Semakin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan
industri, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan laba di atas
rata-rata. Laba di atas rata-rata adalah kelebihan penghasilan yang diharapkan
yang diharapkan seorang investor dari investor lain dengan jumlah risiko
serupa. Risiko adalah ketidakpastian investor tentang laba atau rugi yang
dihasilkan oleh investasi tertentu. Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan
menafsirkan informasi tentang para pesaing mereka disebut analisis pesaing. Kombinasi
dari ketiga analisis ini digunakan untuk memahami pengaruh lingkungan eksternal
terhadap perkembangan misi strategis, tujuan strategis dan tindakan strategis
perusahaan. Jika Analisis lingkungan umum terfokus pada masa yang akan datang,
maka analisis lingkungan industri terfokus pada pemahaman akan factor-faktor
dan kondisi-kondisi yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan; dan
analisis pesaing terfokus pada prediksi terhadap dinamika tindakan-tindakan,
respon-respon, dan kemauan para pesaing.Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang
menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki dampak yang relatif
lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan.
B. LINGKUNGAN
GLOBAL
Lingkungan global adalah faktor faktor yang mempengaruhi
perusahaan untuk melakukan bisnis global untuk menjual barang ataupun jasa guna
mencapai tujuan perusahan, Lingkungan global
eksternal memiliki pengaruh yang sangat besar pada keberhasilan
perusahaan. perusahaan menghadapi banyak tantangan yang tidak pernah
diperkirakan sebelumnya. Kemampuan perusahaan untuk menerapkan atau mengubah
strategi untuk mengkompensasi atau mengambil manfaat dari perubahan-perubahan
akan menciptakan keberhasilan dan bahkan kelangsungan hidupnya. Dengan kata
lain bagaimana perusahaan harus bersikap terhadap setiap perubahan yang ada
agar tidak merugi.
Perubahan
ekonomi global telah membawa isu yang berkenaan dengan bisnis besar maupun
bisnis kecil. Dimana perubahan ini memberikan dampak yang nyata yaitu
bergesernya bisnis yang terbatas pada bisnis domestik (nasional) yang
terisolasi, karena berbagai akibat seperti perbedaan budaya, jarak dan waktu
menuju kepada sistem bisnis global yang terintegrasi atau kerjasama yang
mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Dan keadaan ini belum pernah
dihadapi sebelumnya oleh manajer bisnis dimana bisnis global ini membawa dampak
berupa peluang dan juga ancaman baru.
lingkungan global menekankan pada skala ekonomi dan menawarkan
lebih banyak peluang untuk mendayagunakan inovasi yang dikembangkan pada
tingkat perusahaan atau dalam sebuah negara atau di pasar-pasar lainnya. Seperti (asean) yang menghimpun bangsa-bangsa
seasia tenggara yang memiliki maksud dan tujuan perdagangan.
Strategi global memiliki resiko yang rendah, tetapi
dapat melewatkan peluang-peluang yang tumbuh di pasar-pasar lokal, baik karena
pasar-pasar itu tidak menunjukkan adanya peluang atau karena peluang-peluang
itu mengharuskan produk-produk tersebut disesuaikan pada pasar lokal. Akibatnya srategi ini tidak responsive terhadap pasar-pasar lokal
dan sulit dikelola karena kebutuhan untuk mengkoordinasi strategi-strategi
tersebut dan mengoperasikan keputusan lintas negara. Akibatnya, pencapaian
kegiatan operasi yang efisien perlu berbagai
sumber daya dan penekanan diberikan pada koordinasi dan kerjasama antar unit di
lintas negara tersebut. pengertian
dari strategi global adalah strategi yang lebih menekankan pada standarisasi
produk diseluruh pasar. lingkungan global mengharuskan
perusahaan untuk berkompetisi dan beroperasi secara efisien, efektif dan
ekonomis di pasar global.
Adapun tahap-tahap dalam memasuki pasar global
adalah :
· Tahap Domestik
· Tahap Internasional
· Tahap Multinasional
· Tahap Global
· Tahap Transnasional
C.
Peluang (opportunity)
Peluang
(opportunity) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi
menguntungkan. Organisasi-organisasi yang berada dalam satu industri yang sama
secara umum akan merasa diuntungkan bila dihadapkan pada kondisi eksternal
tersebut. Misal, ada segmen pasar tertentu yang belum dimasuki pemain lain,
secara umum akan menjadi peluang bagi organisasi manapun yang berhasil melihat
pasar tersebut. Identifikasi atas segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan,
meningkatnya pertumbuhan pasar dan membaiknya hubungan dengan teknologi serta
tren utama merupakan sumber peluang bagi perusahaan.
Sebagaimana kekuatan peluang juga
harus diranking berdasarkan success probability, sehingga tidak semua peluang
harus dicapai dalam target dan strategi institusi. Peluang dapat dikatagorikan
dalam tiga tingkatan :
·
Low
: jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluang pencapaiannya
juga kecil.
·
Moderate
: jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namun peluang pencapaian
kecil atau sebaliknya.
D.
Threats (Ancaman)
Threats (Ancaman)
adalah faktor-faktor lingkungan luar yang mampu menghambat pergerakan
organisasi. Biasanya ancaman datang dari Pendatang baru. Hal ini disebabkan
karena pendatang baru seringkali membawa kapasitas baru, keinginan untuk
merebut pangsa pasar, serta seringkali pula memiliki sumberdaya yang besar.
Adanya pendatang baru juga memaksa perusahaan yang sudah ada untuk lebih
efektif dan efisien serta belajar untuk bersaing dalam dimensi baru.
Tingkat keseriusan dari ancaman pendatang baru
tergantung pada hambatan yang ada dan reaksi dari perusahaan yang ada. Terdapat
beberapa hambatan untuk memasuki industri atau entry barriers. Diantaranya
adalah sebagai berikut :
a.Skala Ekonomi (Economic of Scale)
Yang dimaksud dengan skala ekonomi adalah bertambahnya jumlah
barang yang diproduksi dalam suatu periode sehingga mengakibatkan biaya
produksi per unit menjadi turun. Skala ekonomi ini menghalangi masuknya
pendatang baru dengan cara memaksa mereka untuk masuk pada skala besar dan
mengambil resiko menghadapi reaksi yang keras dari pesaing yang ada atau masuk
dengan skala kecil dengan konsekuensi akan beroperasi dengan tingkat biaya yang
tidak menguntungkan.
b.Diferensiasi Produk (Product
Diferentiation)
Diferensiasi Produk artinya perusahaan tertentu mempunyai
identifikasi merek dan loyalitas pelanggan, yang disebabkan oleh periklanan,
pelayanan pelanggan, perbedaan produk di masa lampau, atau sekedar merupakan
perusahaan pertama yang memasuki industri. Diferensiasi menciptakan hambatan
masuk dengan memaksa pendatang baru mengeluarkan biaya yang besar untuk
mengatasi kesetiaan pelanggan yang ada[3].
c.Persyaratan Modal (Capital
Requirement)
Kebutuhan untuk melakukan investasi sumberdaya keuangan yang besar
agar dapat bersaing menciptakan suatu hambatan masuk, khususnya apabila modal
yang diperlukan untuk pengeluaran tidak dapat diterima kembali. Persyaratan
modal yang besar membatasi kelompok dari pendatang yang mungkin masuk.
d.Biaya Peralihan Masuk (Switching
Cost)
Hambatan masuk tercipta dengan adanya biaya peralihan pemasok,
yaitu biaya yang harus dikeluarkan pembeli bilamana berpindah dari produk
pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya. Jika biaya peralihan ini tinggi,
maka pendatang baru harus menawarkan penyempurnaan yang besar dalam hal biaya atau
prestasi agar pembeli mau beralih dari pemasok lama.
e.Akses ke saluran Distribusi
Hambatan masuk dapat ditimbulkan dengan adanya kebutuhan dari
pendatang baru untuk mengamankan distribusi produknya bilamana saluran
distribusi untuk produk tersebut telah ditangani oleh perusahaan yang sudah
mapan, perusahaan baru harus membujuk saluran tersebut agar menerima produknya
melalui cara-cara penurunan harga, kerja sama periklanan dan sebagainya yang
tentu saja berimplikasi terhadap turunnya laba. Makin terbatas saluran pedagang
besar atau pengecer untuk suatu produk dan makin banyak pesaing yang telah
mengikat saluran ini, jelas akan semakin berat usaha untuk masuk ke dalam
industri.
f.Kebijakan Pemerintah
Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup masuknya industri
dengan melakukan pengendalian dan pengawasan, seperti perjanjian lisensi dan
batasan-batasan pada akses ke bahan baku. Pemerintah juga dapat memainkan
peranan tidak langsung seperto standar polusi udara dan peraturan keamanan[4].
g.Keunggulan Biaya
Perusahaan yang mapan bisa jadi memilki keunggulan biaya yang tidak
dimiliki oleh pendatang baru , tampa memperhatikan ukuran dan skala ekonomi
pendatang baru. Keunggulan tersebut dapat berasal dari dampak pembelajaran dan
pengalaman, teknologi yang dimilki, akses terhadap sumber bahan baku terbaik,
atau lokasi yang menguntungkan[5].
Kondisi eksternal perusahaan Envorimental Threat and opportunity profil
(ETOP)
Faktor-faktor eksternal
|
Dampak : opportunity / threat
|
Ekonomi
|
Depresiasi Rupiah terhadap US Dolar
+ Income
per kapita meningkat
+
Tingkat bunga kredit turun
|
Pemerintah
|
+
Perusahaan memperoleh tax holiday
+
Pemerintah memberi subsidi
-
Pemerintah menerapkan Tight Money Policy
|
Politik
|
-Keadilan politik tidak mendukung
|
Teknologi
|
-Perusahaan belum mampu meremajakan mesin-mesin
|
Pesaing
|
+Pesaing utama meninggalkan pasar
|
-Muncul barang substitusi
|
|
Pemasok
|
-Pemasok raw materials mempunyai kedudukan
monopolistic
|
Pelanggan
|
-Terjadi perubahan selera konsumen yang belum
mampu kita penuhi
|
Serikat buruh
|
-Sering melancarkan tuntutan
|
Keterangan
: notasi (+) berarti OPPORTUNITY; sedangkan notasi (–) berarti THREAT
Ternyata
terdapat 5 plus dan 8minus, jadi netto: 3 minus
Ini
berarti THREAT lebih besar 3 points dari pada OPPORTUNITY
SWOT
Matrix
Swot matrix menggambarkan berbagai alternatif
strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang didasarkan pada hasil
analisis SWOT. Karenanya tidaklah mengherankan jika kemudian ada 4alternatif
strategi yang tersedia yaitu strategi SO,WO,ST, dan WT[6].
Matriks analisa Threat(ancaman)
Threat (ancaman)
|
|
Weaknesses (Kelemahan)
|
strategi W T
Meminimumkan segala kelemahan
untuk menghadapi setiap ancaman.
|
Strengths (Kekuatan)
|
strategi S T
Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan
menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.
|
Strategi WT adalah strategi yang diterapkan
kedalam bentuk kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Karena dalam kondisi ini, organisasi
sedang dalam bahaya, kelemahan menimpa kondisi internal sedangan ancaman dari
luar juga menyerang. Bila tidak mengambil strategi yang tepat, maka kondisi ini
bisa berdampak buruk bagi citra dan eksistensi organisasi kedepan, Yang perlu
dilakukan adalah bersama seluruh elemen organisasi merencanakan suatu kegiatan
untuk mengurangi kelemahan organisasi, dan menghindar dari ancaman eksternal.
Strategi ST adalah strategi yang ditetapkan
berdasarkan kekuatan yang dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman yang
terdeteksi. Strategi ini dikenal dengan istilah strategi diversifikasi atau
strategi perbedaan. Maksudnya, seberapa besar pun ancaman yang ada, kepanikan
dan ketergesa-gesaan hanya memperburuk suasana, untuk itu pahamilah bahwa
organisasi memiliki kekuatan yang besar yang bersifat independen dan dapat
digunakan sebagai senjata untuk mengatasi ancaman tersebut. Mulailah
mengidentifikasi kekuatan dan menggunankannya untuk mengurangi ancaman dari
luar.
Secara garis besar dalam penentuan strategi,
yakni jika kelemahan organisasi besar, walaupun ada peluang ataupun ancaman,
maka yang perlu dilakukan adalah mengadakan konsolidasi internal. konsolidasi
internal bertujuan untuk menguatkan kembali kelemahan-kelemahan organisasi,
seperti SDM, infrastruktur, pendanaan dan lainnya, sehingga mampu menghadapi
ancaman serta menangkap peluang dari eksternal.
Sedangkan kalau yang terjadi adalah organisasi
memiliki kekuatan yang besar, maka organisasi dapat membuat strategi dengan
perencanaan yang matang, sistematis dan terukur dengan memanfaatkan sumber daya
potensial organisasi, untuk bergerak menuju tujuang organisasi. Hal ini
dilakukan agar dapat menekan ancaman dari luar, serta menangkap peluang yang
ada.
E.
Persaingan
Konsep
lingkungan industri diajukan oleh profesor Harvard, Michael E. Porter, dalam
bukunya Competitive Strategy, sebagai landasan pemikiran strategis dan
perencanaan bisnis berisi lima kekuatan yang membentuk persaingan dalam suatu
industri. Kondisi persaingan dalam suatu industri tergantung pada lima kekuatan
dasar persaingan, yaitu masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti,
kekuatan tawar menawar pembeli dan pemasok, serta intensitas persaingan
diantara pesaing. Formulasi strategi bersaing bertujuan menghubungkan
perusahaan dengan lingkungan industri, karena analisis lingkungan industri jauh
lebih penting dan lebih menentukan aturan persaingan.[7]
Sehingga keadaan persaingan dalam suatu industri tergantung pada lima kekuatan
persaingan pokok. Kelima kekuatan merefleksikan kenyataan bahwa persaingan
dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada pemain yang ada, namun
pelanggan, pemasok, produk pengganti, serta pendatang baru yang potensial
semuanya merupakan ‘pesaing’ bagi perusahaan-perusahaan dalam industri.

1.
Tingkat Rivalitas Di antara Para Pesaing Yang Ada
Persaingan terjadi karena satu atau
lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki
posisi. Pada kebanyakan industri, gerakan persaingan oleh satu perusahaan
mempunyai pengaruh yang besar terhadap para pesaingnya dan dengan demikian
dapat mendorong perlawanan atau usaha untuk menandingi gerakan tersebut.
Intensitas persaingan antar perusahaan merupakan fungsi dari beberapa faktor
seperti:
a.
Adanya beberapa pesaing yang seimbang
b.
Pertumbuhan industri yang lambat
c.
Kurangnya diferensiasi atau switching cost
d.
Pertambahan kapasitas yang tinggi
e.
Pesaing yang berbeda-beda
f.
Hambatan pengunduran diri yang tinggi
2.
Tekanan Dari Produk Pengganti
Semua perusahaan dalm suatu industri dalam pengertian yang luas
bersaing dengan produk pengganti. Walaupun karakteristiknya berbeda, barang
substitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman dari produk
substitusi ini kuat jika konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost
dan jika produk substitusi tersebut mempunyai harga yang lebih murah atau
kualitasnya sama bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.
3.
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Pembeli juga dapat memaksa harga turun, menuntut kualitas yang
lebih yinggi, atau pelayanan yang lebih baik. Tuntutan tersebut akan
menyebabkan persaingan yang kuat diantara perusahaan yang ada dalam suatu
industri yang sama. Kekuatan daya tawar menawar pembeli meningkat jika situasi
berikut terjadi:
a.
Pembeli membeli dalam jumlah besar
b.
Produk yang dibeli adalah produk standard an tidak terdiferensiasi
c.
Pembeli memperoleh laba yang rendah
d.
Produk industri adalah tidak terlalu penting untuk produk/ jasa
pembeli
e.
Pembeli menempatkan suatu ancaman melakukan integrasi ke hulu untuk
membuat produk industri.[8]
4.
Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Pemasok dapat menekan perusahaan yang ada dalam suatu industri
dengan cara menaikkan harga serta menurunkan kualitas barang yang dijualnya.
Pemasok memiliki tawar menawar jika:
a.
Didominasi oleh sedikt perusahaan
b.
Produknya adalah unik
c.
Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting dari pemasok
d.
Pemasok memperlihatkan ancaman untuk melakukan integrasi hilir.[9]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan:
1)
lingkungan eksternal yaitu faktor – faktor dari luar
perusahaan yang seringkali tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, dimana
lingkungan ini akan berpengaruh terhadap pembuatan keputusan oleh pimpinannya
(manajer). Faktor – faktor yang mempengaruhi yaitu ekonomi, sosial, politik dan
hukum, teknologi, dan demografi.
2)
Lingkungan global adalah
faktor faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk melakukan bisnis global untuk
menjual barang ataupun jasa guna mencapai tujuan perusahan. Adapun tahap-tahap dalam memasuki pasar global adalah :
· Tahap Domestik
· Tahap Internasional
· Tahap Multinasional
· Tahap Global
· Tahap Transnasional
3)
Peluang (opportunity) adalah situasi
eksternal organisasi yang berpotensi menguntungkan.
Peluang dapat dikatagorikan dalam tiga tingkatan :
- Low : jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluang pencapaiannya juga kecil.
- Moderate : jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namun peluang pencapaian kecil atau sebaliknya.
·
Best
: jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta besar peluang
tercapainya
4) Threats (Ancaman) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang mampu
menghambat pergerakan organisasi. Hambatan untuk memasuki industri atau entry barriers:
·
Skala Ekonomi (Economic of Scale)
·
Diferensiasi Produk (Product
Diferentiation)
·
Persyaratan Modal (Capital
Requirement)
·
Biaya Peralihan Masuk (Switching
Cost)
·
Akses ke saluran Distribusi
·
Kebijakan Pemerintah
·
Keunggulan Biaya
Analisa SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa
ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu
kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman
5)
Kekuatan-kekuatan
yang Mempengaruhi Persaingan Industri yaitu
·
Tingkat Rivalitas Di antara Para Pesaing Yang Ada
·
Tekanan Dari Produk Pengganti
·
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
·
Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
B.
Kritik dan Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, semoga
bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami mohon maaf apabila
ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,
dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan. Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima
di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Husni Mubarok, Manajemen
Strategi, STAIN KUDUS, 2009.
Setiawan Hari
Purnomo, Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi; Sebuah Konsep Pengantar,
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2005
ttp://www.mokhamadsamsuri007.blogspot.com/2013/01/manajemen-umum-dan-lingkungan-eksternal.html?m=1,
diakses tanggal 22 november 2014
[1] Setiawan Hari Purnomo, Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi; Sebuah
Konsep Pengantar, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2005, hlm.30-32
[2] Tripomo, T & Udan, Manajemen
Strategi, Bandung: Rekayasa Sains 2005, hal. 118-119
[3] Setiawan Hari Purnomo, Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi;
Sebuah Konsep Pengantar, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta,
2005, hlm.36-37
[4] Ibid, hlm.37-38
[6] Setiawan Hari Purnomo, Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi;
Sebuah Konsep Pengantar, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta,
2005.hlm 87
[7]
M.Husni Mubarok, Manajemen Strategi, STAIN KUDUS, 2009, hlm.34
[8]
Setiawan Hari Purnomo, Zulkieflimansyah, Op.Cit, hlm.39-40
[9]
Setiawan Hari Purnomo, Zulkieflimansyah, Loc. Cit
No comments:
Post a Comment