PERENCANAAN PROSES
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah : Manajemen Operasional
Dosen Pengampu : Tina Martini, SE. M.Si
Disusun Oleh :
Siti Murniati 212475
Richa Na’imatul Afidah 212450
Siti Barokah 212455
Azizil Wahab 212449
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH / MBS
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan diperlukan dalam berbagai bentuk organisasi, sebab
perencanaan ini merupakan proses dasar manajemem di dalam mengambil suatu
keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu
kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan
ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, ksrena fungsi-fungsi tersebut hanya
dapat melaksakan keputusan-keputusan yang telah diterapkandalam perencanaan.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
perencanaan proses dalam produksi?
2.
Apa
yang dimaksud seleksi proses?
3.
Bagaimana
pemilihan teknologi dalam perencanaan proses?
4.
Bagaimana
analisis bagan-bagan proses?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Perencanaan proses
Proses juga diartikan
sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan.
Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah kegunaan (Utility)
suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara,
metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan
menggunakan faktor produksi yang ada.
Dari definisi di atas,
dapat disimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan
atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor
yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat
bagi kebutuhan manusia. [1]
Perencanaan proses
berkenaan dengan perancangan dan implementasi sistem yang akan memproduksi
produk yang diinginkan dalam kuantitas yang diperlukan. Kegiatan-kegiatan
perencanaan proses ini mengenai tipe aliran proses dan desain dan pusat-pusat
kerja.[2] Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti volume atau
jumlah produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang diisyaratkan, peralatan
yang tersedia untuk melaksanakan proses.
Perencanan proses
memerlukan pemahaman tentang operasi-operasi sebagai suatu sistem produktif. Dengan
pendektan sistem langkah-langkah yang perlu diambil dalam perencanaan proses
adalah sebagai berikut:
1. Memutuskan tujuan-tujuan perencanaan, yaitu untuk meningkatkan efisiensi,
efektivitas, kapasitas, atau semangat kerja karyawan.
2. Memilih proses (atau sistem) produktif yang relevan, yaitu koperasi keseluruhan
atau beberapa bagian operasi.
3. Menggambarkan proses transformasi yang ada sekarang dengan bantuan
bagan-bagan proses dan pengukuran efisiensi.
4. Mengembangkan desain proses yang diperbaikiki melalui perbaikan
aliran-alira proses atau masukan-masukan yang digunakan. Biasanya proses yang
telah direvisi juga digambarkan dengan bagan-bagan proses.
5. Mendapatkan persetujuan manajemen untuk desain proses yang telah direvisi.
6. Mengimplementasikan desain proses baru.
2.
Seleksi Proses
Seleksi
proses mencakup serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis produksi dan
peralatan tertentu yang digunakan. Keputusan yang pertama yang harus dilakukan
adalah berkenaan dengan pencarian jawaban atas suatu pertanyaan, misalnya
dapatkah sebuah produk dibuat? apakah tersedia teknologi untuk membuat produk yang sedang
dipertimbangkan? Atau pertanyaan yang lainnya. Apabila teknologi sudah
tersedia, keputusan seleksi proses berikutnya adalah menentukan tipe proses
produktif yang digunakan.
Terdapat beberapa tipe proses produksi, yaitu :
a.
Aliran
garis
Aliran ini
mempunyai ciri bahwa aliran proses dari bahan mentah sampai menjadi produk
akhir dan urutan operasi-operasi yang digunakan untuk menghasilkan produk atau
jasa selalu tetap. Untuk operasi aliran garis, produk harus distandarkan dengan
baik dan harus mengalir dari satu operasi atau tempat kerja ke operasi
berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Operasi pada
aliran garis dapat dibagi menjadi dua tipe produksi yang pertama produksi
massa, merupakan proses yang pada umumnya memproduksi kumpulan-kumpulan produk
dalam jumlah besar dengan mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan
kumpulan produk sebelumnya, sehingga proses ini sering disebut repetitive
process. kedua, produksi terus menerus, proses ini ditandai
dengan waktu produksi yang relatif lama untuk menghindari kemacetan-kemacetan
produksi terus menerus tampka dalam industri-industri proses, seperti
industri-industri kimia, baja, dan yang lainnya
Meskipun kedua
tipe operasi ini mempunyai karakteristik aliran garis, proses terus menerus
cenderung untuk memproduksi lebih banyak produk-produk yang telah distandarkan
dan mempunyai tingkat otomatis lebih tinggi..
b.
Aliran
intermiten ( job shop)
Suatu proses
aliran intermiten mempunyai ciri produksi dalam kumpulan-kumpulan barang yang
sejenis pada interval-interval waktu yang terputus-putus. Dalam hal ini,
peralatan dan tenaga kerja diatur atau diorganisasi dalalm pusat-pusat kerja
menurut tipe ketrampilan atau peralatan yang serupa.
Operasi intermiten
dapat diterapkan dalam produksi barang-barang yang tidak distandarisasi atau
volume produksinya rendah, karena operasi ini termasuk operasi yang ekonomis
dan melibatkan resiko yang paling kecil.
c.
Aliran
proyek
Bentuk operasi
proyek digunakan untuk memproduksi produk-produk khusus atau unik. Meskipun
tidak ada aliran produk bagi suatu proyek, tetapi ada urutan operasi-operasi,
dimana seluruh uperasi atau kegiatan individual harus diurutkan untuk menunjang
pencapaian sasaran proyek akhir. Bentuk operasi proyek digunakan bila ada
kebutuhan kreativitas dan kekhususan dalam pembuatan suatu produk.[3]
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan
seleksi proses, yaitu:
a) Kebutuhan modal, harus memperhatikan seberapa banyak modal yang
dibutuhkan untuk persediaan, mesin-mesin, peralatan dan fasilitas yang lainnya.
Proses aliran garis biasanya akan memerlukan modal lebih besar daripada aliran
intermiten atau proyek.
b) Kondisi pasar, memperhatikan kebutuhan dan keinginan para konsumen.
c) Tenaga kerja, harus menyuplai tenaga kerja sesuai dengan suatu
kebutuhan. Proses aliran garis biasanya memerlukan tenaga kerja berketrampilan
relatif rendah dan murah dibandingkan proses intermiten dan proyek.
d) Bahan mentah, dalam proses proyek relatif lebih fleksibel dan dapat
menyesuaikan dengan bahan-bahan yang berbeda jika diperlukan.
e) Teknologi, perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan teknologi
baik untuk proses maupun produk.
f) Ketrampilan manajemen, dalam proses proyek memerlukan penguasaan
teknik perencanaan dan pengawasan proyek tertentu.[4]
3.
Pemilihan teknologi dalam perencanaan proses
Kemajuan teknologi
mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap manajemen operasi. Ada dua
definisi umum teknoliogi. Pertama, teknologi adalah aplikasi ilmu pengetahuan
untuk memecahkan masalah-masalah manusia. Kedua, teknologi merupakan sekumpulan
proses, peralatan, metoda, prosedur, dan peralatan yang digunakan untuk
memproduksi barang atau jasa.
Pemilihan
teknologi mempunyai dampak terhadap semua bagian operasi, terutama dalam desain
pekerjaan. Disamping itu, pemilihan teknologi mempengaruhi seluruh aspek
operasi lainnya, termasuk produktivitas dan kualitas produk.[5]
Seorang manajer
tidak dapat memilih suatu teknologi tanpa pemahaman berbagai macam teknologi yang
tersedia. Teknologi yang tersedia dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a.
Teknologi
pabrik
Terdapat tingkatan teknologi pabrik, yaitu
1)
Pekerjaan
tangan (hand made), dimana manusia merupakan sumber tenaga dan pengendali bagi
alat-alat yang digunakan.
2)
Pekerjaan
mesin (machine made), dimana mesin menyediakan tenaga, tetapi manusia masih
harus mengendalikan peralatan-peralatan.
3)
Tingkatan
ketiga, dimana proses telah diotomatiskan, mesin merupakan sumber tenaga dan
pengendali. Manusia berfungsi sebagaipemogram dan pengawas mesin.
b.
Teknologi
perkantoran
Teknologi
perkantoran telah berkembang pesat dengan ditemukannya mesin-mesin yang
canggih.
Dalam kantor, proses transformasi terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
1)
Penanganan
surat menyurat
2)
Pengetikan
kembali kertas kerja
3)
Pengarsipan
4)
Penggandaan
barang-barang cetakan
c.
Industri
jasa
Teknologi
pelayanan atau penyediaan jasa juga semakin otomatik. Karena industri jasa
sekarang dipandang lebih sebagai aspek teknikal daripada humanistik. Hal ini
tidak hanya dapat menghasilkan biaya-biaya yang lebih rendah tetapi juga
kualitas yang lebih beragam.
4.
Analisis bagan-bagan proses
Bagan-bagan proses
digunakan untuk menggambarkan dan menperbaiki proses transformasi dalam sistem
produktif. Dalam peningkatan evektifitas atau efisiensi proses-proses produksi,
beberapa atau seluruh elemen proses berikut mungkin perlu diubah:
1.
Bahan
mentah
2.
Desain
produk (keluaran)
3.
Desain
pekerjaan
4.
Tahap-tahap
pemrosesan yang digunakan
5.
Sistem
pengawasan menejemen
6.
Peralatan
atau perkakas[6]
Pada umumnya perencanaan
dan pengelolaan berbagai proses transformasi dilakukan dengan alat-alat bantu
yang berupa bagan-bagan. Berikut ini akan dibahas secara singkat berbagai macam
bagan yang digunakan dalam perencanaan dan pengelolaan proses, yaitu :
a. Bagan-bagan Perakitan (Assembly Charts)
Bagan-bagan perakitan menunjukkan kebutuhan-kebutuhan bahan dan urutan
perakitan komponen-komponen yang merupakan suatu perakitan mekanikal. Bagan ini
dibuat biasanya untuk membantu menggambarkan aliran bahan dan hubungan
masing-masing komponen.
b. Bagan-bagan Aliran Proses (Flow-Process Charts)
Bagan-bagan aliran proses (atau lebih singkat disebut bagan proses) merinci
proses ke dalam unsur-unsur dan simbol-simbol. Jadi, bagan aliran proses
memberikan petunjuk yang lengkap tentang cara pelaksanaan suatu proses.
Bagan aliran proses adalah peralatan pokok perbaikan aliran bahan-bahan.
Setelah penyusunan bagan proses, manajer mungkin dapat mengkombinasikan
operasi-operasi yang lain untuk meningkatkan efisiensi keseluruhan. Sebaliknya,
hal ini mungkin memerlukan perubahan-perubahan layout, peralatan
dan metode-metode kerja, atau bahkan mungkin perubahan-perubahan desain produk.
c. Bagan Proses Operasi-operasi (Operation Process Chart/Routing
Sheet)
Bagan proses operasi-operasi mirip dengan bagan
perakitan, dengan perbedaan bahwa bagan proses operasi-operasi mencakup
spesifikasi-spesifikasi untuk bagian-bagian dan waktu-waktu pengoperasian dan
pemeriksaan. Routing sheet lebih terperinci daripada bagan
perakitan karena menunjukkan operasi-operasi dan routing yang
diperlukan untuk suatu bagian proses individual. Setiap operasi mesin atau
karyawan didaftar, begitu juga dengan berbagai peralatan dan perkakas yang
diperlukan. Jadi, bagan proses operasi-operasi atau routing sheet memberikan
petunjuk-petunjuk yang lebih lengkap tentang cara untuk memproduksi suatu
barang. Atau dengan kata lain,routing sheet menetapkan secara tepat
cara untuk memproduksi suatu barang dengan mengidentifikasikan peralatan dan
perkakas yang digunakan.
d. Bagan Operasi (Operation Chart)
Bagan operasi menunjukkan spesifikasi bagian-bagian pengoperasian dan
pemeriksaan secara lebih terperinci. Setiap bagan operasi menunjukkan
gerakan-gerakan kedua tangan seorang karyawan secara terperinci dalam setiap
tahap suatu pekerjaan atau setiap bagian proses.
e. Bagan Manusia – Mesin (Man – Machine Chart) atau Bagan
Kegiatan (Activity Chart)
Bagan kegiatan menunjukkan hubungan antara operator dan mesin. Bagan
manusia–mesin berguna dalam perencanaan proses untuk membantu penentuan
penggunaan yang terbaik dari dua sumber daya penting perusahaan tersebut. Bila
biaya-biaya waktu karyawan dan mesin dapat di perkirakan, maka perencanaan
proses dapat melakukan analisis ekonomik terhadap berbagai kombinasi
manusia–mesin alternatif dan memilih penugasan yang terbaik. Jadi, dengan
informasi ini, perencanaan proses dapat menentukan apakah seorang operator
dapat mengoperasikan mesin lain atau apakah ada kemungkinan untuk mengubah
metode penggunaan mesain atau penugasan karyawan agar lebih efisien.
Hubungan-hubungan karyawan–mesin digambarkan dengan menunjukkan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan berbagai komponen tugas yang merupakan suatu
siklus pekerjaan. Suatu siklus adalah kepanjangan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan satu kombinasi lengkap kegiatan-kegiatan kerja.
f. Bagan Simo (Simo Chart) atau Bagan Gerak Simultan (Simultanesus
Maotion Chart)
Bagan simo mirip dengan bagan operasi. Bagan ini juga menunjukkan
gerakan-gerakan tangan kiri dan tangan kanan, tetapi mencakup waktu setiap
gerakan. Dengan teknik analisis waktu untuk setiap gerakan, yang biasanya
ditentukan melalui perhitungan suatu kerangka gerakan kerja, kita dapat
mengkombinasikan, menghilangkan atau mengubah gerakan dasar untuk mengembangkan
metode yang lebih baik.[7]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
proses produksi
merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau
jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin,
bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
2.
Seleksi
proses mencakup serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis produksi dan
peralatan tertentu yang digunakan. Terdapat beberapa tipe proses produksi,
yaitu : Aliran garis, aliran intermiten,
danaliran proyek.
3.
Kemajuan
teknologi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap manajemen operasi.
Teknologi yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : Teknologi
pabrik, teknologi perkantoran, dan industri jasa.
4.
Bagan-bagan
proses digunakan untuk menggambarkan dan menperbaiki proses transformasi dalam
sistem produktif. perencanaan dan
pengelolaan berbagai proses transformasi dilakukan dengan alat-alat bantu yang
berupa bagan-bagan yaitu : bagan perakitan, bagan aliran proses, bagan proses
operasi, bagan operasi, bagan manusia-mesin.
DAFTAR PUSTAKA
Hani handoko, dasar-dasar menejemen produksi dan operasi, BPFE,
YOGYAKARTA: 2000.
Herry
Prasetya, Manajemen Operasi, MedPress, edisi pertama, 2009.
[2] Hani handoko, dasar-dasar
menejemen produksi dan operasi, BPFE, YOGYAKARTA: 2000, hal. 139
[3]
Herry Prasetya, Manajemen Operasi, MedPress, edisi pertama, 2009,
hlm 68
[4] Opcit,
Hani Handoko, hlm 131-132
[5] Opcit,
Hani Handoko, hlm 138
[6] Opcit,
Hani Handoko, hlm 140
[7] Opcit,
Hani Handoko, hlm 142
No comments:
Post a Comment