Studi
Kelayakan Bisnis “Cassava Ice Cream”
Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Akhir Semester
Mata Kuliah : Studi
Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu : Danang Kurniawan, SE, MM

Disusun Oleh:
Riadatun
Nafis (212457)
![]() |
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH / MBS
TAHUN 2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki sumberdaya alam yang
melimpah. Sumberdaya alam tersebut meliputi hasil pertanian, perkebunan, hasil
hutan, laut, pertambangan, dan lain-lain.
Adapun hasil pertanian antara lain padi, ketela, jagung, umbi-umbian,
kacang-kacang an, tebu, dan lain-lain. Tidak mengherankan jika Negara kita
termasuk 20 besar Negara penghasil pangan terbesar di dunia. Salah satu hasil
pertanian yang mampu di ekspor ke luar negeri oleh Indonesia adalah ketela
pohon/ singkong.
Ketela pohon/ singkong (Manihot esculenta Crantz) adalah
tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ubi kayu atau kasape. Di
Indonesia, ketela pohon menjadi makanan bahan pangan pokok setelah beras dan
jagung. Biasanya ketela dikonsumsi dengan cara direbus, digoreng, keripik atau
dibuat gethuk. Hal ini dikarenakan adanya stereotype yang
beranggapan bahwa makan ketela/ singkong itu ndeso. Padahal, singkong
ini merupakan pangan lokal yang mampu menopang kebutuhan pangan masyarakat
Indonesia.
Dengan adanya stereotype yang melekat pada ketela pohon atau
singkong sebagai makanan ndeso, maka penulis memiliki inisiatif untuk
mengolah singkong menjadi produk yang lebih berkelas. Dengan mix and match
resep serta penampilan yang lebih menarik, singkong bisa berubah menjadi
makanan high class setara dengan keju eropa. Hal ini menjadikan penulis
ingin membuka usaha di bidang kuliner dengan mengandalakan produk olahan dari
ketela pohon/ singkong. Usaha ini kami beri nama “Cassava Ice Cream”.
Produk yang akan menjadi andalan dari “Cassava Ice Cream” ini adalah Es
krim Singkong. Diharapkan usaha ini akan menjadi alternatif camilan/ makanan
ringan masyarakat Indonesia, khususnya untuk kalangan remaja yang seakan-akan
anti dengan singkong. Serta, usaha ini mampu mengangkat perekonomian masyarakat
dan para petani ketela pohon/ singkong.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaiman penemuan ide “Cassava Ice Cream” ?
2.
Apa tujuan usaha “Cassava Ice Cream”?
3.
Bagaimana analisis usaha “Cassava Ice Cream” ?
4.
Bagaimana keputusan usaha terhadap usaha “Cassava Ice Cream”
?
BAB
II
ASPEK UMUM DAN ORGANISASI
ASPEK UMUM DAN ORGANISASI
A.
Data Perusahaan
1.
Nama
Perusahaan : Es Krim Singkong “Cassava Ice Cream”
2.
Jenis
Produk / Jasa : Makanan Ringan
3.
Alamat
Perusahaan : Jl. Nyi Wandan Sari, Dawe, Kudus
4.
Nomor
Telepon : 085740912677
5.
Alamat
E-mail : tbigbang640@gmail.com
6.
Bank Perusahaan : Bank BRI
7.
Bentuk Badan Hukum : Usaha Dagang
8.
Mulai Berdiri : 2015
B.
Penemuan Ide Usaha
Penemuan ide ini bermula dari
minimnya produk olahan singkong yang berpenampilan menarik. Selama ini singkong
hanya diolah dengan cara direbus, dibakar, digoreng, tape, gethuk, atau
keripik. Singkong juga identik dengan makanan ndeso yang hanya
dikonsumsi oleh kalangan orang tua dan penderita diabetes. Para remaja atau
anak-anak muda seakan-akan “anti” dengan singkong ini. Kami mencoba mengubah
singkong menjadi makanan yang inovatif serta kreatif sehingga bisa dinikmati
oleh semua kalangan baik anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Singkong dapat diolah menjadi
berbagai macam produk, salah satunya adalah es krim. Es krim adalah produk
pangan beku yang dibuat melalui kombinasi proses pembekuan dan agitasi pada
bahan – bahan yang terdiri dari susu dan produk susu, pemanis, penstabil,
pengemulsi, serta penambah citrarasa (flavor). Es krim biasa dikonsumsi sebagai
makanan selingan (desert) dan dikelompokkan dalam makanan camilan (snack).
Alasan pemilihan es krim sebagai produk olahan singkong karena melihat
segmentasi konsumen es krim yang tidak mengenal batasan usia, mulai dari
anak-anak hingga oramg tua, semuanya menyukai es krim. Akan tetapi, kebanyakan
es krim di pasaran menggunakan varian rasa yang sama, yaitu cokelat, vanilla, strawberry,
buah dll.
Melihat kenyataan ini, penulis
mencoba berpikir untuk mengkombinasikan es krim dengan rasa lain yang lebih
“Indonesia”. Akhirnya, penulis memutuskan untuk membuat usaha “Cassava Ice
Cream” dengan menu andalan es krim dengan rasa singkong. Singkong dipilih
dengan alasan memiliki rasa yang unik, lezat, serta berbeda dengan lainnya.
Selain itu, es krim singkong ini juga sehat dan rendah lemak sehingga dapat
dikonsumsi oleh orang yang sedang diet. Karena belum banyak diproduksi oleh
produsen es krim, maka es krim singkong ini tidak terdapat persaingan usaha.
C.
Tujuan Usaha
1.
Usaha ini bertujuan untuk memberikan alternatif kepada konsumen es
krim di Indonesia dengan memberi rasa yang unik, lezat dan sehat yaitu
singkong.
2.
Es krim singkong adalah es krim yang sehat serta rendah lemak,
sehingga es krim ini ditujukan untuk para wanita atau pria yang sedang
melakukan diet.
3.
Usaha ini diharapkan mampu membantu perekonomian masyarakat di
lingkungan sekitar, dengan membuka peluang pekerjaan.
4.
Usaha ini juga diharapkan dapat mengangkat kesejahteraan petani
singkong atau ketela singkong di wilayah Kudus.
D.
Manajemen/ Organisasi
a.
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen dalam “Cassava
Ice Cream” meliputi:
1)
Planning
Perencanaan dari usaha ini, yaitu adalah mendirikan booth/ stan
yang akan berdiri di pusat keramaian serta kawasan rekreasi. Jika usaha
berkembang, maka “Cassava Ice Cream” akan membuka cabang berupa
outlet-outlet serupa dengan sistem waralaba.
2)
Organizing
Pengorganisasian dari “Cassava Ice Cream” dilakukan dengan
menggunakan model organisasi lini karena jumlah karyawan yang kecil, dan
struktur organisasi yang masih sederhana.
3)
Actuating
Pelaksanaan dari usaha “Cassava Ice Cream” akan dilakukan
mulai pukul 09.00- 21.00 dan akan beroperasi di depan Ruko Taman Bojana
Pujasera Jl. Simpang Tujuh Kudus. “Cassava Ice Cream” akan berdiri
diatas sebuah booth atau stan yang
dilengkapi dengan tempat duduk yang nyaman. Dan terdapat 1 karyawan yang
melayani konsumen.
4)
Controlling
Pengendalian usaha dilakukan dengan menjaga kualitas serta terus
berinovasi dalam pengembangan menu, kemasan dan promosi produk. Kami juga akan
terus memperbaiki kualitas dengan memberikan pelayanan yang baik, sopan serta ramah.
b.
Pengadaan Tenaga Kerja
Penarikan (recruitment)
tenaga kerja “Cassava Ice Cream” dilakukan dengan memilih warga di
sekitar lingkungan atau di wilayah Kudus. Hal ini dilakukan, karena sesuai
dengan tujuan usaha kami, yaitu membantu untuk mengurangi pengangguran di
wilayah Kudus.
c.
Struktur Organisasi
Karena skala booth/ stan “Cassava Ice Cream” masih kecil,
maka struktur organisasi yang digunakan adalah model organisasi garis/ lini.
Organisasi lini adalah bentuk organisasi yang berskala kecil dengan sedikit
karyawan. Ciri-ciri organisasi lini yaitu pucuk pimpinan dipandang sebagai
sumber kekuasaan tunggal, segala keputusan/ kebijaksanaan dan tanggung jawab
ada pada satu tangan.
d.
Analisis Jabatan
Terdapat 2 orang yang bekerja di dalam tim “Cassava Ice Cream”
yaitu 1 orang pemilik/ owner sekaligus manajer dan1 orang di bagian pelayanan. Uraian jabatan masing-masing
tenaga kerja diantaranya:
1)
Owner
·
Menentukan pengambilan keputusan setiap rencana dari usaha yang
akan dilaksanakan.
·
Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha
·
Menggaji karyawan
·
Membuat dan memproduksi bahan baku menjadi produk siap jual.
·
Mengontrol setiap produksi yang dijual kepada konsumen
·
Melakukan inovasi terhadap kelangsungan usaha. Baik dari segi
promosi, rasa, desain, dan segala aspek dalam usaha.
2)
Bagian Pelayanan
·
Melayani konsumen yang akan membeli produk “Cassava Ice Cream”
·
Mengatur keuangan dalam booth/ stan.
BAB III
ASPEK PEMASARAN
A.
Segmentasi dan Target Pasar
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi
beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing
mix yang berbeda pula. Sedangkan, target pasar adalah sekelompok pembeli
yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri.
Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka
membentuk pasar sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama
sebagai pembeli, maka barulah mereka membentuk suatu pasar sasaran.
Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka
usaha “Cassava Ice Cream” ini pun harus menentukan segmen pasarnya.
Selanjutnya sesuai dengan pengertian pasar ialah sekelompok orang yang
mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai kemauan, dan kewenangan untuk
melakukan pembelian, maka segmentasi pasar “Cassava Ice Cream” ini
terdiri beberapa faktor:
Faktor Geografis : Kota Kudus
Faktor Demografis a. Usia : Segala Usia
b. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
c. Agama : Semua agama
d. Pendapatan :
dibawah 750.000
Bidikan pasar
di sekitar kota tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena
menurut analisa pasar yang ada, kota Kudus merupakan ladang yang sangat subur
untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan ringan. Kota Kudus
merupakan Kota Industri yang penduduknya tidak hanya didominasi oleh masyarakat
asli Kudus tetapi juga terdapat kaum pendatang dari daerah lain yang bekerja di
perusahaan di sana. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda yang
sudah berkeluarga dan mempunyai anak-anak kecil. Peluang ini dapat kita
manfaatkan karena rata-rata anak-anak baik remaja dan dewasa biasanya lebih
menyukai es krim dan makanan ringan sebagai cemilan sehari-hari saat santai.
“Cassava ice
Cream” ini merupakan
usaha yang menjanjikan, karena peminatnya yang hampir merata di setiap kalangan
masyarakat atau siapa saja bisa menikmatinya. Usaha Segmen pasar yang dipilih
dalam usaha ini adalah semua kalangan, baik masyarakat menengah ke bawah maupun
atas. Produk Es Krim Singkong “Cassava ice Cream” disesuaikan dengan target pasarnya, oleh
karena itu harga produk dapat terjangkau/ relatif murah.
a.
Marketing Mix (4P)
1)
Product
Strategi mengenai bagaimana produk “Cassava ice Cream” dapat
menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk
Es Krim Singkong dengan menggunakan singkong yang memiliki kualitas terbaik
dengan kadar gizi yang tinggi. Es Krim Singkong ini ditawarkan dengan berbagai
varian rasa yaitu es krim singkong original, es krim singkong cokelat, es krim
singkong vanilla, es krim singkong keju, dan es krim singkong kombinasi buah.
Ada pula, pilihan menu es krim lainnya (bagi yang tidak menyukai singkong)
seperti es krim ubi jalar dan es krim ubi ungu. Es krim ini, akan disajikan lengkap dengan toping
berupa coklat chaca, oreo, meses, dan kacang almond.
2)
Price
Pricing menurut
Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas
produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi ketersediaan produk melalui
jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan
semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan kita
ambil. Melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition.
Dalam menentukan harga Es krim Singkong, kita
mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga yang
tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk
tidak lebih murah daripada produk pesaing, karena harga tersebut merupakan
harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu Rp 3.000 untuk es krim
dalam bentuk cone/ cup.
3)
Place
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk
kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara
langsung ke konsumen, yaitu melalui booth/ stan “Cassava Ice Cream” yang
menjual produk es krim dan berbagai makanan dari singkong. “Cassava Ice Cream”
terletak di Ruko Taman Bojana Pujasera Jl. Simpang Tujuh, pusat Kota Kudus yang
strategis berada di sekitar perkantoran, sekolah serta berada di pusat
keramaian.
4)
Promotion
Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah melalui
word of mouth, serta promosi di
media masa cetak, pamphlet, spanduk, media sosial serta melalui kampanye hari
makan singkong yang dinamakan “Singkong Day”. Singkong day ini
bertujuan untuk menstimulus masyarakat dalam berpikir dan bertindak dengan
memanfaatkan kembali pangan lokal di Indonesia sebagai kekayaan bangsa.
Gerakan
ini diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan, sekaligus diversifikasi
pangan di Indonesia. Singkong Day jatuh pada tanggal 7 Oktober. Saat ini
gerakan Mari Makan Singkong telah menjadi gerakan nasional dan telah sangat
popular di Yogyakarta dan kota besar lainnya. Pada “Singkong Day” ini, kami akan memberikan diskon hingga
60% kepada para konsumen sebagai wujud kepedulian kami terhadap ketahanan
pangan di Indonesia.
b.
Analisis SWOT
Berikut
Analisis SWOT terhadap usaha “Cassava Ice Cream” :
1) Faktor Kekuatan
(Strength)
·
Lokasi yang strategis
·
Rasa yang unik, berbeda dan belum ada pada produk pesaing
·
Harga yang terjangkau
·
Pelayanan yang baik
·
Jalur distribusi yang sederhana
2)
Faktor Kelemahan (Weakness)
·
Kapasitas Produksi terbatas
·
Outlet penjualan terbatas
·
Kurangnya promosi
·
Pemasaran belum optimal
·
Teknologi yang kurang canggih
3)
Faktor Peluang (Oportunity)
·
Pangsa Pasar masih luas
·
Kemudahan mendapatkan bahan baku
·
Hubungan baik dengan pemasok
·
Meningkatnya permintaan es krim
4)
Faktor Ancaman (Threat)
·
Krisis Ekonomi
·
Banyaknya pesaing produk Es krim
·
Konsumsi es krim tidak rutin
Adapun
perumusan staretegi berdasarkan analisis
SWOT diatas dilakukan menggunakan matriks SWOT:
![]()
Faktor Internal
Faktor
Eksternal
|
Faktor
Kekuatan (S)
·
Lokasi yang strategis
·
Rasa yang unik, berbeda dan belum ada pada produk pesaing
·
Harga yang terjangkau dibanding pesaing
·
Pelayanan yang baik
·
Jalur distribusi yang sederhana
|
Faktor
Kelemahan (W)
·
Kapasitas Produksi terbatas
·
Outlet penjualan terbatas
·
Kurangnya promosi
·
Pemasaran belum optimal
·
Teknologi yang kurang canggih
|
Faktor
Peluang (O)
·
Pangsa Pasar masih luas
·
Kemudahan mendapatkan bahan baku
·
Hubungan baik dengan pemasok
·
Meningkatnya permintaan es krim
|
Strategi
SO
·
Memperluas jaringan pemasaran
·
Menciptakan variasi produk
·
Memperkuat permodalan, agar bersaing dengan produk “Cassava
Ice Cream”
·
Meningkatkan mutu produk
|
Strategi
WO
·
Meningkatkan volume penjualan
·
Menambah Outlet untuk memperluas
jaringan
·
Menekan biaya produksi
·
Meningkatkan efektifitas pemasaran dengan promo produk
|
Faktor
Ancaman (T)
·
Krisis Ekonomi
·
Banyaknya pesaing produk Es krim
·
Konsumsi es krim tidak rutin
|
Strategi
ST
·
Meningkatkan loyalitas pelanggan/ konsumen
·
Membuat produk inovasi terhadap singkong
|
Strategi
WT
·
Memanfaatkan Perbankan sebagai Lembaga penunjang kegiatan usaha
·
Meningkatkan pengenalan label produk untuk menjaga eksistensi
usaha kecil
|
BAB
IV
ASPEK
TEKNIS DAN TEKNOLOGI
A.
Rencana Pengembangan dan Pengoperasian Usaha
1.
Lokasi Usaha
Lokasi
yang akan kami pilih untuk mendirikan bangunan sebagai tempat usaha outlet “Cassava
Ice Cream” adalah di Taman
Bojana Pujasera Jl. Simpang Tujuh pusat Kota Kudus yang strategis, berada
di sekitar perkantoran, sekolah serta berada di pusat keramaian. Alasan
pemilihan kota Kudus sebagai tempat usaha, selain karena konsumen yang
potensial juga dikarenakan kabupaten Kudus adalah daerah penghasil singkong/
ketela pohon yang cukup besar di Jawa Tengah, sehingga tidak memerlukan
kesulitan untuk mencari bahan baku.
2.
Bangunan dan tata letak bangunan
Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, “Cassava
Ice Cream” berdiri di depan bangunan ruko Taman Bojana Pujasera Jl. Simpang Tujuh. Adapun fasilitas yang
disediakan adalah berupa booth/gerobak es krim serta terdapat tempat
duduk, lengkap dengan meja, kursi yang disediakan untuk pengunjung.
3.
Proses Operasi Usaha
Proses
operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk,
penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya
penjualan dan pemesanan. Adapun outlet
dibuka mulai pukul 09.00 – 21.00 WIB.
4.
Perencanaan Produksi
“Cassava Ice Cream” memproduksi Es
Krim singkong dengan berbagai varian rasa, yaitu Original, Cokelat, Keju,
vanilla, dan buah. Es krim ini mamakai
bahan dasar yang sama, dengan komposisi sebagai berikut :
Bahan :
·
Singkong
·
Santan
·
krim
·
Susu kental
manis putih
·
Vanili bubuk
·
Daun Pandan
·
Gula pasir
·
Garam
·
Air
·
Perasa (untuk
kombinasi rasa)
Cara Pembuatan Es Krim Singkong :
·
Kupas singkong,
potong-potong, kukus hingga matang. Sisihkan.
·
Rebus air
hingga mendidih, masukkan gula, vanili bubuk dan daun pandan. Biarkan mendidih
beberapa saat.
·
Tambahkan susu
kental manis, santan,krim dan garam. Aduk hingga rata.
·
Selagi
mendidih, masukkan singkong kukus. Matikan api, biarkan hingga dingin. Blender
hingga lembut.
·
Masukkan ke ice
cream maker/freezer. Aduk-aduk setiap 2 jam agar adonan ice cream tercampur
rata dan lembut. Sajikan.
Kami
merencanakan produksi es krim yaitu sekitar 100 buah per hari.
BAB V
ASPEK KEUANGAN
A.
Sumber Pendanaan
Modal awal
±40.000.000, dengan rincian :
Modal sendiri :
19.353.500
Modal pinjaman
dari Bank : 20.000.000
B.
Kebutuhan Modal Awal
Fixed Cost
|
||||
NO
|
Nama Barang
|
Satuan
|
Harga Satuan
|
Jumlah
|
1
|
Mesin pembuat es krim/
Ice cream Maker
|
1
|
15.000.000
|
15000000
|
2
|
Meja
|
1
|
100000
|
100000
|
3
|
Biaya Promosi
|
500000
|
||
4
|
Kursi
|
6
|
30000
|
180000
|
5
|
Gerobak/ Booth
|
1
|
3000000
|
3000000
|
6
|
Sewa tempat
|
1 tahun
|
12000000
|
12000000
|
7
|
Styrofoam
|
1
|
120000
|
120000
|
8
|
Payung
|
1
|
750000
|
150000
|
9
|
Kompor Gas + Tabung
Gas
|
1
|
450000
|
450000
|
10
|
Blender
|
1
|
450000
|
450000
|
11
|
Freezer
|
1
|
2000000
|
2000000
|
12
|
Pisau
|
2
|
10000
|
20000
|
13
|
Scoop es krim
|
5
|
10000
|
50000
|
14
|
Gaji Karyawan
|
1
|
450000
|
450000
|
15
|
Loyang
|
5
|
20000
|
100000
|
16
|
Baskom
|
4
|
10000
|
40000
|
17
|
Peralatan Listrik
|
1
|
20000
|
20000
|
18
|
Lain-lain
|
300000
|
||
Jumlah
|
34.930.000
|
Tabel Bahan Baku dan
Bahan Penolong Kebutuhan selama 1 bulan (Variable Cost)
|
||||
No
|
Nama Bahan
|
Satuan
|
Harga Satuan
|
Jumlah
|
1
|
Singkong
|
200kg
|
3500
|
700000
|
2
|
Cone
|
1000
|
1000
|
1000000
|
3
|
Cup+tutup
|
1000
|
700
|
700000
|
4
|
sendok kayu
|
1000
|
25
|
25000
|
5
|
Gula pasir
|
50kg
|
9500
|
475500
|
6
|
Whiped Cream
|
10liter
|
10000
|
100000
|
7
|
Bubuk perasa
|
5
|
5000
|
25000
|
8
|
Bahan toping
|
300000
|
||
9
|
Susu full-cream
|
50kaleng
|
8000
|
400000
|
10
|
Garam Kristal
|
100kg
|
500
|
5000
|
11
|
es batu
|
50000
|
||
12
|
Kelapa
|
100buah
|
2000
|
200000
|
13
|
Isi ulang Tabung Gas
|
4
|
17000
|
68000
|
14
|
Biaya Listrik air
|
150000
|
||
15
|
Plastik
|
50pck
|
2500
|
125000
|
16
|
Lain- lain
|
100000
|
||
Jumlah
|
4.423.500
|
Kebutuhan Pembiayaan/
Modal Investasi Awal
|
||
No
|
Uraian
|
Jumlah
|
1
|
Fixed Cost
|
34.930.000
|
2
|
Variable Cost
|
4.423.500
|
Jumlah
|
39.353.500
|
1.
Proyeksi Pendapatan
·
Perkiraan pendapatan perhari =
100buah x Rp 3000 = 300.000
·
Perkiraan pendapatan perbulan = 300.000 x 30 = 9.000.000
·
Perkiraan pendapatan pertahun = 9.000.000 x 12 = 108.000.000
2.
Proyeksi Biaya per tahun
Pengadaaan bahan baku
|
53.082.000
|
Angsuran Bank
|
21.999.991
|
Gaji Karyawan
|
5.400.000
|
Depresiasi
|
5.000.000
|
Jumlah
|
85.481.991
|
3.
Proyeksi Laba rugi
Investasi
|
39.353.500
|
Pendapatan
|
108.000.000
|
Biaya Operasional
|
70.000.000
|
Depresiasi
|
5.000.000
|
EAT
|
33.000.000
|
Depresiasi
|
5.000.000
|
Aliran Kas Bersih
|
38.000.000
|
C.
Analisis Kelayakan Investasi
·
Metode Payback Period
Akhir Tahun ke
|
Aliran Kas Masuk
|
Investasi Awal
|
Sisa Investasi
|
0
|
0
|
39.353.500
|
39.353.500
|
1
|
38.000.000
|
39.353.500
|
1353500
|
2
|
38.000.000
|
1353500
|
(36646500)
|
Investasi akan
kembali dalam waktu 1 tahun 4 bulan.
·
Metode Net Present Value
Akhir Tahun ke
|
Cash Inflow
|
DF 10%
|
|
DF
|
PV Cash Inflow
|
||
1
|
38.000.000
|
0.909
|
34542000
|
2
|
38.000.000
|
0.826
|
31388000
|
3
|
38.000.000
|
0.751
|
28538000
|
4
|
38.000.000
|
0.683
|
25954000
|
5
|
38.000.000
|
0.621
|
23598000
|
Jumlah PV Cash Inflow
|
144.020.000
|
||
Jumlah PV Investasi
|
39.353.500
|
||
Jumlah NPV
|
104.666.500
|
NPV
=
x 100% =
2,643 ~ 264,3%

Investasi
layak diterima karena nilai ARR nya lebih besar dari 0 yaitu 264,3%
·
Metode Profitability Index
PI =
PV Aliran Kas Bersih/ PV Investasi
PI =
144.020.000/ 39.353.500 = 3,65
Investasi
layak diterima karena nilai PI nya lebih besar sari 1 yaitu 3,65
·
Metode Average Rate of Return (ARR)
ARR
= Rata-rata net cash flow/ Investasi
ARR
= 38.000.000/ 39.353.500 = 0.96
Investasi
layak diterima karena nilai ARR nya lebih besar dari 0 yaitu
0,96.
BAB VI
ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI
a.
Penyerapan tenaga kerja yaitu Usaha “Cassava Ice
Cream” memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja dan
memperkecil angka pengangguran di masyarakat.
b.
Dampak terhadap lingkungan masyarakat
1)
Adanya peningkatan ekonomi masyarakat khususnya para
karyawan.
2)
Adanya lowongan lapangan pekerjaan baru
3)
Peningkatan gizi masyarakat melalui konsumsi es krim
berbahan sehat.
4)
Dapat membantu meningkatkan pendapatan petani ketela pohon/
singkong di Indonesia
c. Dampak
terhadap industri lain , yaitu bagi usaha yang sejenis tentunya akan berdampak
pada meningkatnya persaingan.
BAB
VII
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
data, informasi, dan perhitungan diatas, maka dapat dikatakan usaha “Cassava
Ice Cream” (C.I.C) ini layak untuk mendapatkan sambutan dari para investor
serta layak untuk dijalankan.
numpang promote ya min ^^
ReplyDeletebuat kamu yang lagi bosan dan ingin mengisi waktu luang dengan menambah penghasilan yuk gabung di di situs kami www.fanspoker.com
kesempatan menang lebih besar yakin ngak nyesel deh ^^,di tunggu ya.
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||