PERENCANAAN
LAYOUT FASILITAS
MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Manajemen
Operasi
Dosen Pengampu : Tina Martini,
Disusun
oleh:
Noor
Fitriyani :
212445
Fatimatuz Zahroh : 212458
Miftakhul Naimatul Z : 212472
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH / MBS
2014
BAB I
A.
Latar belakang
Permasalahan tat letak fasilitas merupakan salah
satu area penting dalam merancang sistem produksi sekaligus merupakan kunci
untuk meningkatkan produktivitas pabrik. Tujuan dari permasalahan tat letak
fasilitas adalah menentukan penempatan sekelompok fasilitas atau mesin dalam
sebuah lantai produksi atau area pabrik yang paling efektif sehingga meminimasi
biaya penanganan material.
Permasalahan tataletak fasilitas masuk dalam kelas
permasalahan yang tidak dapat dipecahkan dalam waktu cepat. Kompleksitas
permasalahan meningkat secara exponensial terhadap jumlah mesin. Semakin banyak
jumlah mesin yang ditempatkan, maka akan sulit bahkan tidak mungkin untuk
menghasilkan solusi optimal dalam waktu yang wajar, walaupun didukung dengan
komputer yang sangat cepat.
B.
Rumusan masalah
1.
Apa pengertian dan pentingnya layout (tata letak)?
3.
Bagaimana kriteria kinerja tata letak?
5.
Bagaimana tata letak
untuk jasa?
PEMBAHASAN
Tata letak merupakan keputusan kunci yang menentukan efisiensi operasi
jangka panjang. Tata letak mempunyai sejumlah implikasi strategis karena hal
tersebut dapat menyusuun prioritas persaingan perusahaan yang berkaitan dengan
kapasitas, proses, fleksibilitas dan biaya seperti kualitas kehidupan kerja,
kontrak pelanggan dan image. Tata
letak yang efektif da[at membantu organisasi mencapai strategi yang mendukung
diferensiasi, biaya rendah dan tanggapan. Tata letak terdapat pada semua bidang
karena setiap fasilitas mempunyai tata letak. Tat letak yang baik dapat
memperbaiki koordinasi antar lini departemen dan bidang fungsional. Setiap
proses dalam fasilitas mempunyai tata letak yang harus direncanakan secara
teliti.
Orientasi merupakan kebutuhan keperilakukan dari individu yang memasuki
suatu tempat dengan berbagai pertanyaan. Maka orientasi dapat dibantu dengan
desain fasilitas yang memungkinkan pelanggan melihat penyedia jasa, baik
dilihat dari luar maupun setelah berada di dalamnya.
Menurut Russel dan Taylor (2000), Chase et al. (2001), dan dervitsiotis
(1981), tujuan tata letak adalah meminimumkan material handling cost,
meningkatkan efisiensi utilitas ruangan, meningkatkan efisiensi utilitas tenaga kerja pabrik, mengurangi
kendala proses, dan memudahkan komunikasi dan interaksi antara para pekerja,
pekerja dengan supervisinya, dan atau antara pekerja dengan para pelanggan
perusahaan.
Dengan demikian, secara
umum, tujuan dari perencanaan tata letak adalah untuk mendapatkan susunan tata
letak yang paling optimal dari fasilitas-fasilitas produksi yang tersedia di
dalam perusahaan. Dengan adanya susunan tata letak yang optimal, maka
diharapkan pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan tersebut akan dapat
berjalan dengan lancar dan para karyawan akan dapat menyelesaikan tugas yang
dibebankan kepada mereka dengan baik pula. Namun demikian, secara lebih
terperinci tujuan tata letak akan mencakup beberapa hal sebagai berikut.
1.
Meminimalisasi Material Handling Cost
2.
Efektivitas penggunaan ruangan pabrik
3.
Tingkat penggunaan Tenaga kerja Pabrikasi
4.
Mengurangi kendala kelancaran proses produksi
5.
Memudahkan komunikasi[1]
Desain fasilitas dan tata letak untuk menghindari disorientasi dan
frustrasi bila karyawan atau pelanggan memasuki struktur yang tidak mereka
kenal. Konsep tempat pelayanan didasarkan pad aide bahwa lingkungan fisik
mempengaruhi perilaku dan persepsi pelayanan baik bagi pelanggan maupun
karyawan atau penyedia jasa. Desain fasilitas dan tata letak didasarkan pada
tujuan pelayanan, yaitu kebutuhan atau persyaratan ruang, fleksibilitas, fakyor
estetika dan lingkungan. Menurut Heizer dan
Render (2008) desain tata letak
harus memperhatikan beberapa hal yaitu sebagai berikut:
a. Penggunaan ruang, peralatan dan orang dengan lebih baik;
b. Dapat memperbaiki aliran informasi, material dan orang;
c. Dapat memperbaiki moral karyawan dan meningkatkan keamanan dan kondisi
kerja;
d. Dapat memperbaiki interaksi dengan pelanggan;
e. Bersifat fleksibel (apapun tata letak yang ada, pasti memerlukan
perubahan).
Permasalahan tata letak dalam menemukan pengaturan terbaik dari komponen
dan fasilitas fisik system pelayanan dengan pertimbangan waktu, biaya dan
teknologi. Sasaran tata letak antara lain sebagai berikut:
a. Pemindahan orang, material dan kertas kerja seminimal mungkin.
b. Penggunaan ruang seoptimal mungkin. Ruang yang tersedia harus memungkinkan
untuk ekspansi.
c. Fleksibilitas dalam pengaturan, pelayanan dan pertumbuhan. Perubahan produk
atau jasa yang ditawarkan akan membuat perlunya modifikasi tata letak dari
waktu ke waktu.
d. Lingkungan fisik yang memuaskan bagi karyawan. Hal ini meliputi pencahayaan,
pengendalian suhu udara, ketenangan, kafetaria, kamar kecil dan sebagainya.
e. Kenyamanan pelanggan selama pelayanan.
f. Penampilan atraktif dari ruang kantor yang diatur bagi manajemen dan
pelanggan.
Menurut Heizer dan Render , tata letak yang baik
membutuhkan beberapa hal yaitu:
a. Peralatan dan penanganan bahan atau
material. Manajer harus memutuskan peralatan yang digunakan.
b. Kebutuhan kapasitas dan ruang.
Apabila orang, mesin dan peralatan diketahui, maka manajer dapat menyusun tata
letak dapat menyusun tata letak dan menyediakan ruang bagi setiap komponen.
c. Lingkungan dan keindahan. Tata letak
yang berkaitan dengan keputusan mengenai tempat, jendela, ruang dan berbagai
fasilitas seperti aliran udara, ketenangan, prifasi dan sebagainya.
d. Aliran informasi. Komunikasi adalah
penting bagi organisasi dan harus didukung oleh tata letak.
e. Biaya perpindahan antar berbagai
pekerjaan. Ada berbagai pertimbangan yang berkaitan dengan perpundahan bahan
atau untuk kepentingan bidang tertentu di proses selanjutnya.[2]
Secara umum ada
empat macam layout, yaitu:
1.
Layout Proses atau Layout Fungsional atau Functional Layout atau Process Layout
Dalam layout
ini mesin-mesin dan peralatan-peralatan yang memiliki kesamaan fungsi
dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang tertentu. layout
semacam ini biasanya dipergunakan untuk perusahaan-perusahaan yang berproduksi
dalam rangka memenuhi pesanan dimana terdapat banyak pesanan yang berbeda baik
dalam bentuk, kualitas, maupun jumlahnya.
2.
Layout Produk atau Layout Garis Atau Product Layout atau Line Layout
Di dalam layout
jenis ini mesin-mesin dan perlengkapan pabrik disusun berdasarkan urutan opersi
proses produksi yang diperlukan untuk membuat suatu produk.
3.
Layout Kelompok atau Group Layout
Pada layout
ini, mesin-mesin dan perlengkapan yang digunakan untuk membuat atau memproses
komponen yang sama
4.
Layout Posisi Tetap
Layout ini
merupakan susunan letak mesin dan fasilitas produksi yang diatur di dekat
tempat proses produksi dengan posisi tetap.[3]
Sedangkan menurut Krajewski et al, jenis tata letak juga
mencakup sebagai berikut :
1. Tata Letak Aliran
Fleksibel
Tata letak ini digunakan pada kantor yang langsung berhubungan dengan
pelanggan (front office) dan job process dengan aliran kerja beragam,
volume rendah dan kastemisasi tinggi. Tata letak aliran fleksibel ini paling
sesuai bila kegiatan operasi dilakukan intermittent
dengan berbagai tipe pelanggan atau perusahaan manufaktur yang memiliki
berbagai komponen yang berbeda-beda. Keunggulan tipe tata letak fleksibel
adalah diatur secara linier, menggunakan peralatan yang bersifat umum dan
sumber daya sedikit, lebih fleksibel dalam menangani perubahan dalam bauran
produk, karyawan lebih ahli dalam pengetahuan teknis dan peralatan yang
multifungsi. Tantangan dalam tata letak aliran fleksibel ini adalah pengaturan
tata letak yang memudahkan proses sehingga tidak menimbulkan kekacauan.
Tata letak proses berusaha meminimalkan waktu perpindahan antar departemen
yang berdampak pada biaya.
Contoh : suatu perusahaan jasa mencoba mengatur tata letak ruangan untuk
melayani pelanggan. Perusahaan itu memiliki enam departemen yang masing-masing
memerlukan luas petak 20 kaki X 20 kaki, sedangkan ruangan yang dimiliki untuk
keenam departemen tersebut adalah panjang 60 kaki dan lebar 40 kaki. Pengaturan
ke enam departemen tersebut mengikuti keenam tahapan berikut:
Tahap 1. Menyusun matriks muatan dari – ke masing-masing departemen
Tahap 2. Menentukan kebutuhan ruangan untuk setiap departemen
Tahap 3. Mengembangkan skema awal yang menunjukkan banyaknya barang atau
orang atau informasi yang di angkut antar departemen.
Tahap 4. Menentukan biaya untuk pengaturan dengan menggunakan persamaan
minimasi biaya angkut dan penganganan barang.
Tahap 5. Mencoba mencari tata letak departemen dapat mencapai biaya
minimal.
Tahap 6. Persiapkan pengaturan departemen yang sesuai dengan ruangan yang
tersedia.
2. Tata Letak Aliran Lini
Tata letak ini digunakan
pada pabrikasi (back office) dan proses lini yang memiliki aliran kerja linier
dan tugas yang berulang-ulang. Setiap stasiun atau pusat kerja (work stasion)
atau departemen diatur sesuai jalur lini. Beberapa jenis pengaturan aliran,
seperti bentuk L, O, S atau U. Tata letak ini disebut dengan lini produksi atau
lini rakitan.
Tipe tata letak ini sangat
terspesialisasi dan sumber daya modal tinggi. Bila volumenya tinggi, keuntungan
tata letak aliran lini adalah dalam hal kecepatan tingkat pemrosesan,
persediaan lebih rendah, waktu tidak produktifnya rendah untuk perubahan dan
penanganan bahan atau material. Tatangannya adalah mengelompokkan kegiatan-
kegiatan ke dalam stasiun-stasiun kerja dan mencapai tingkat hasil yang
diinginkan dengan sumber daya terbatas. Tata letak ini juga sering disebut
dengan tata letak produk dengan proses yang bersifat kontinyu.
Keunggulan tata letak
produk ini adalah persediaan bahan baku dan barang dalam proses rendah,
pelatihan karyawan tidak terlalu diutamakan, biaya variabel per unit rendah,
dan waktu persiapan mesin tidak terlalu lama. Sedangkan kelemahan tata letak
produk ini adalah fleksibilitas rendah, unit produk yang dihasilkan banyak, dan
terhentinya sebagian proses akan menghambat proses produksi secara keseluruhan.
3. Tata Letak Campuran
Tata letak mengombinasikan elemen-elemen dari proses yang berbeda dengan
proses lini.Tata letak campuran digunakan dalam fasilitas yang mempunyai
kegiatan operasi pabrikasi dan rakitan (assembly). Operasi pabrikasi merupakan
komponen yang dibuat dari bahan mentah dengan aliran campuran, sedangkan pada
operasi rakitan komponennya dirakit menjadi produk akhir. Manajer operasi juga
menciptakan tata letak campuran dalam memperkenalkan sel dan otomasi yang
fleksibel seperti system pemanufakturan fleksibel. Suatu sel merupakan dua atau
lebih stasiun kerja yang ditempatkan saling berdekatan dengan beberapa bagian
atau model diproses dengan aliran lini. Sedangkan bila sel satu karyawan dan
beberapa mesin disebut teknologi kelompok.[4]
Tata letak pelayanan yang baik dapat
mendorong pelanggan merasa yakin dan nyaman dalam mendapatakan pelayanan.
Tersedianya tempat dan pemenuhan kebutuhan ruangan juga merupakan persyaratan
mutlak pelayanan. Fleksibilitas tata letak pelayanan di masa mendatang. Kemanan
merupakan ukuran penentu tata letak pelayanan pelanggan yang dapat meningkatkan
kepercayaan pelanggan pada pihak penyedia jasa. Factor keindahan pelayanan
seperti di toko fashion yang selalu mengutamakan keindahan ruang, baik display
maupun ruang pas.
Pertimbangan lain dalam
pengaturan tata letak pelayanan adalah komunitas dan lingkungan. Pelayanan
tidak hanya memperhatikan kualitas pelayanan atau jasa yang diterima, tetapi
berbagai factor lain yang menyertai dan mendukung pelayanan tersebut.
Organisasi jasa atau pelayanan dikelompokkan menjadi dua, yaitu pelayanan
berdasarkan fasilitas dan pelayanan berdasarkan medan atau tempat. Pada
pelayanan berdasar fasilitas, pelanggan mengakses sendiri fasilitas pelayanan,
sedangkan pada pelayanan berdasar medan atau tempat, penyedia jasa atau
pelayanan, menyediakan pelayanan kepada pelanggan atau kepemilikannya, yang
ditempatkan pada lokasi pelanggan atau mendekati pelanggan.
1. Tata Letak Proses
Tata letak proses (prosese layouts) yang digunakan dalam perusahaan jasa
memerlukan ruang yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para pelanggan.
Sebagian besar perusahaan jasa atau pelayanan menggunakan tata letak proses
karena adanya variasi dalam permintaan pelayanan.
Tata letak proses
dikarakteristikan dengan operasi yang sebentar-sebentar (intermittent), toko
jasa (service job), sekumpulan pekerjaan (jobs shop), atau sekumpulan produksi
(batch production) yang melayani kebutuhan yang berbeda dari orang-orang yang
berbeda. Tata letak proses diatur sesuai denga fungsi proses yang banyak
digunakan oleh organisasi jasa atau pelayanan. Jenis tata letak ini sangat
efisien bagi pelanggan di kantor pengacara, perusahaan asuransi, klinik atau
rumah sakit, dan agen perjalanan.
Keunggulan tata letak
berorientasi proses adalah fleksibilitas peralatan yang digunakan dan penugasan
karyawan. Dalam perencanaanya taktik yang umum adalah mengatur departemen atau
tempat-tempat pemeberian pelayanan dengan cara yang paling nyaman. Hubungan dan
perpindahan orang maupun kertas kerja dari satu tempat ke tempat lain menjadi
pertimbangan utama.
Kelemahan tata letak proses
disebabkan peralatan yang digunakan yang bersifat umum. Permintaan atau
keinginan pelanggan seringkali dilayani dalam waktu yang lama karena kesulitan
dalam penjadwalan, persiapan, dan penganganan bahan atau material yang unik.
Hal tersebut membutuhkan karyawan dengan keahlian tinggi dan perlunya
persediaan barang dalam proses dalam jumlah cukup untuk menagantisipasi proses
masing-masing departemen yang tidak seimbang.
Bebarapa hal yang perlu
mendapatkan perhatian, yaitu banyaknya orang atau barang atau informasi yang
akan disampaikan antar departemen dan jarak yang terkait dengan biaya
pemindahan barang atau orang atau informasi antar departemen. Biaya merupakan
fungsi jarak antar departemen. Sasaran yang akan dicapai dalam tata letak
kantor dirumuskan :
Minimum biaya =
n = banyaknya departemen
i,j = departemen
Xij = banyaknya yang
diangkut dari departemen i ke departemen j
Cij = banyaknya yang
diangkut dari departemen i ke departemen j
2. Tata Letak Kantor
Tata letak kantor
menghendaki pengelompokan / karyawan, peralatan, dan ruang untuk memberikan
kenyamanan, keamanan, dan perpindahan informasi. Tata letak kantor
mempertimbangkan perpindahan informasi, baik yang dibawa oleh individu dengan
bertatap muka, melalui telepon atau komputer, dengan e-mail, diskusi kelompok,
surat, atau pembicaraan lewat telepon internal. Perbedaan utama tata letak
kantor adalah pentingnya aliran informasi.
Beberapa hal yang menjadi
perhatian dan pertimbangan dalam tata letak kantor, yaitu kedekatan (proximity), prifasi atau keleluasaan
pribadi (privacy), dan beberapa macam
pilihan tata letak kantor.
3. Tata Letak Eceran
Tata letak eceran
didasarkan pada ide bahwa penjualan dan profitabilitas bervariasi bagi
pelanggan. Banyak manajer operasi eceran mencoba memperlihatkan semua produk
yang dijualnya kepada pelanggan. Penelitian yang ada menunjukkan bahwa semakin
banyak produk yang di perlihatkan (display)
kepada pelanggan , semakin banyak penjualan dan semakin tinggi tingkat
pengembalian investasinya. Sasaran tata letak pelayanan eceran adalah
memaksimumkan keuntungan setiap bidang atau ruang yang dimiliki (Chase et al,
2006). Tata letak eceran juga memperhatikan kenyamanan pelanggan, kemudahan
memindahakan barang, dan mengoptimalkan ruangan yang ada. Ada beberrapa ide
yang membantu pengaturan tata letak eceran tersebut .[5]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sesuai dengan hasil pembahasan yang telah kami lakukan dari judul makalah maka
dapat dibuat kesimpulan, bahwa
perencanaan lokasi dan strategi tata letak yang tepat dan baik, akan memberikan
dampak positif bagi perusahan karena strategi tata letak yang tepat menentukan daya
saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas
lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan.
Perencanaan lokasi dan strategi tata letak yang tepat akan mendukung sebuah perusahaan di dalam pencapaian tujuan (goal) yang mengarah pada peningkatan profitabilitas perusahaan yang didasari dengan adanya efisiensi dan produktifitas kerja yang baik.
Perencanaan lokasi dan strategi tata letak yang tepat akan mendukung sebuah perusahaan di dalam pencapaian tujuan (goal) yang mengarah pada peningkatan profitabilitas perusahaan yang didasari dengan adanya efisiensi dan produktifitas kerja yang baik.
T. Hani Handoko, (1984 ). Dasar – Dasar manajemen
Produksi dan Operasi. Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta
http://moryaritonang.wordpress.com/2010/04/04/seminar-manajemen/
Heizer, J dan Barry Render, 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Salemba Empat. Jakarta
http : //One. indoskripsi.com // artikel – skripsi-tentang / strategi – tata-letak.
Heizer, J dan Barry Render, 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Salemba Empat. Jakarta
http : //One. indoskripsi.com // artikel – skripsi-tentang / strategi – tata-letak.
http://obiand.wordpress.com/2012/06/02/manajemen-operasional-tentang-lay-out-produksi/
[3] T. Hani
Handoko, (1984 ). Dasar – Dasar manajemen Produksi dan Operasi.
Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta hlm 106-111
[4] http://obiand.wordpress.com/2012/06/02/manajemen-operasional-tentang-lay-out-produksi/ akses 27 April
2014
[5] http : //One. indoskripsi.com // artikel
– skripsi-tentang / strategi – tata-letak.
Diakses 27 april 2014
No comments:
Post a Comment