SUMBER DAYA MANUSIA DAN
DESAIN KERJA
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah: Manajemen
Operasi
Dosen
Pengampu : Tina Martini,
SE, MM

1. Miftahul Ulum :212454
2. Arum Dwi Nastiti Hidayati :
212461
3. Linda Safitri Oktafiani
: 212463

SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN
SYARI’AH / MBS
TAHUN
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar belakang
Suatu perusahaan dalam melaksanakan
kegiatannya, baik perusahaan yang bergerak dibidang barang maupun jasa akan
berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang
harus diperhatikan bersama yaitu bahwa keberhasilan berbagai aktivitas didalam
perusahaan dalam mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada pada keunggulan
teknologi, dana operasional yang tersedia, sarana ataupun prasarana yang
dimiliki, malainkan juga tergantung pada aspek sumber daya manusia. Faktor
sumber daya manusia ini merupakan elemen yang harus diperhatikan oleh
perusahaan, Sumber daya manusia berperan strategis dalam memberikan nilai
tambah untuk mendapatkan keungulan kompetitif, SDM yang menentukan kemampuan
perusahaan dalam memenangkan persaingan.
Desain kerja (job design)
menetapkan tugas-tugas yang terkandung dalam suatu pekerjaan seseorang atau
kelompok. Desain kerja dilakukan dengan tujuan terlaksananya pekerjaan secara
efektif dan efisien.
- Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sumber Daya Manusia ?
2. Bagaimana Bentuk Perencanaan Sumber Daya
Manusia ?
3. Bagaimana Desain Kerja dan Komponennya ?
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan
serangkaian kegiatan pengelolaan dan pengorganisasian dari fungsi sumber daya
manusia dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien. Sumber daya manusia memiliki peran strategis dan memberikan nilai
tambah (added value) dalam mencapai keungulan kompetitif. Tujuan strategi
sumber daya manusia adalah untuk mengelola tenaga kerja dan mendesain kerja
sehinga orang orang dapat diberdayakan secara efektif dan efisien.[1]
Sumber daya terpenting suatu
orgsnisasi adalah sumber daya manusia sebagai orang-orang yang memberikan
tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi. Beberapa
tugas-tugas kepemimpinan kritis manajer mencakup penarikan, penyeleksian,
pengembangan dan penggunaan sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan
organisasi.[2]
- Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM merupakan suatu
cara untuk menetapkan keperluan tenaga kerja pada suatu periode baik kualitas
maupun kuantitas dengan cara-cara tertentu. Perencanaan ini dimaksud agar
perusahaan terhindar dari kelangkaan sumber daya manusia pada saat dibutuhkan
maupun kelebihan sumber daya manusia pada saat kurang dibutuhkan.[3]
Organisasi harus berusaha
merencanakan kebutuhan di masa yang akan datng dan memutuskan dimana akan
menemukan orang-orang yang tepatuntuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu. Maka
membutuhkan perencanaan personalia yang mencakup semua kegiatan yang dibutuhkan
untuk menyediakan tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Ada tiga bagian perencanaan personalia:
a) Menentukan jabatan-jabatan yang harus
diisi, kemampuan yang dibutuhkan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
dan berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan.
b) Pemahaman pasar tenaga kerja dimana
karyawan potensial ada.
c) Pertimbangan kondisi permintaan dan
penawaran karyawan.[4]
Perencanaan sumber daya manusia
(perencanaan tenaga kerja) menentukan kebijakan karyawan yang berkaitan
dengan:
1. Kestabilan Tenaga Kerja
Berkaitan
dengan jumlah pekerja yang di butuhkan oleh organisasi pada sewaktu-waktu tertentu.
Dengan tenaga kerja yang stabil dapat membuat perusahaan akan mendapat
keuntungkan dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mengikuti pola
permintaan. Dan tidak dapat di pungkiri perusahaan harus menentukan kebijakan
kestabilan tenaga kerjanya.
2. Jadwal Kerja
Masalah
yang ada pada persepsi manajemen operasi adalah banyak pekerja produksi yang
membutuhkan karyawan secara penuh bagi perusahaan agar menjadi efisien.
Perusahaan harus memahami tentang penjadwalan kerja tersebut.[5]
a)
Jadwal kerja standar 8 jam per hari, 5 hari per minggu.
b)
Flex-time
Membolehkan karyawan untuk menentukan jadwal mereka
sendiri. (dengan memberitahukan terlebih dahulu) dengan batasan tertentu.
Kebijakan ini membolehkan adanya kebebasan dari sisi karyawan. Beberapa perusahaan
flextime yang berbiaya rendah ini memberikan keuntungan yang meningkatkan
kepuasan kerja.
c)
Minggu kerja yang fleksibel 10 jam per hari, 4 hari per minggu
Kendala-Kendala pada
Sumber Daya Manusia.
a. Bauran produk dapat menentukan apakah
tenaga kerja yang ada berupa tenaga kerja musiman atau tetap.
b. Peralatan teknologi dan mungkin memiliki
implikasi pada keamanan dan proses pekerjaan.
c. Keputusan lokasi juga berpengaruh pada
lingkungan kerja dimana para karyawan bekerja.[7]
C. Desain Kerja dan Komponennya
Desain pekerjaan dapat didefinisikan
sebagai fungsi penetapan kegiatan-kegiatan seorang individu atau kelompok
secara organisasional. Tujuannya adalah untuk mengatur penugasan-penugasan
kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi, teknologi dan individual
para pemegang jabatan.[8]
Terdapat
tujuh komponen desain kerja:
1. Spesialisasi Pekerjaan
Spesialisasi
pekerjaan yaitu sebuah pendekatan yang menetapkan tugas-tugas khusus. Hal ini
dapat dicapai dengan beberapa cara yaitu: pengembangan keterampilan dan
pembelajaran yang cepat oleh karyawan.
2. Espansi Pekerjaan (Pemekaran pekerjaan)
Terdapat
usaha untuk meningkatkan kualitas lingkungan kerja menuju desain kerja yang
lebih bervariasi. Dengan variasi pekerjaan itu untuk mendorong kualitas pekerja
itu untuk menjadi lebih baik.
Pemekaran
pekerjaan merupakan sebuah sistem di mana karyawan dipindah dari pekerjaan yang
khusus bidangnya dan berpindah dengan bidang yang tidak jauh berbeda.
3. Motivasi
Komponen
psikologis dari suatu desain kerja memberikan pandangan pada sejumlah faktor
yang berkontribusi pada kepuasan kerja dan motivasi. Uang seringkali bertindak
sebagai pengerak psikologis dan
penghargaan keuangan dapat bertindak sebagai bonus. Pembagian keuntungan juga
sebagai pendongkrak semangat bagi pekerja yaitu sebuah sistem penghargaan bagi
karyawan atau pekerja untuk lebih baik dalam bekerja.[9]
Motivasi merupakan hal yang sangat
penting untuk diperhatikan oleh pihak manajemen bila mereka menginginkan setiap
karyawan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian tujuan
perusahaan, karena dengan motivasi, seorang karyawan akan memiliki semangat
yang tinggi dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.[10]
4. Komponen
Psikologis
Komponen ini memusatkan bagaimana mendesain pekerjaan
sehingga memenuhi beberapa persyaratan psikologis minimum, misalnya keahlian.
5. Tempat
Kerja yang Visual
Yaitu penggunaan beragam teknik komunikasi visual untuk
mengkomunikasikan informasi secara cepat bagi semua pihak. Contoh: ketika
pengemasan selesai dan butuh barang selanjutnya untuk dikemas lagi dari bagian
lain maka dinyalakan lampu berwarna merah.
6. Ergonomic
dan Metode Kerja
Yaitu alat penghubung antara manusia dan mesin. Ergonomic
berarti penelitian terhadap kerja. Analisis metode kerja memusatkan perhatian
bagaimana sebuah tugas dikerjakan, mengimbangi prosedur kerja yang aman dan
menghasilkan produk bermutu secara efisien.
7. Tim-Tim Mandiri
yaitu sekelompok
individu yang dierdayakan dan bekerja bersama-sama untuk meraih tujuan sama.
Tim-tim ini disa disebut karyawan yang mempunyai kualitas tinggi.[11]
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Sumber daya manusia merupakan
serangkaian kegiatan pengelolaan dan pengorganisasian dari fungsi sumber daya
manusia dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien. Perencanaan SDM merupakan suatu cara untuk menetapkan keperluan tenaga
kerja pada suatu periode baik kualitas maupun kuantitas dengan cara-cara
tertentu.
Desain kerja Tujuannya adalah untuk
mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan
organisasi, teknologi dan individual para pemegang jabatan.
Komponen desain kerja meliputi:
1. Spesialisasi pekerjaan
2. Espansi pekerjaan
3. Motivasi
4. Komponen psikologi
5. Tempat kerja visual
6. Ergonomic dan metode kerja
7. Tim-tim mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Barry Render, Heizer Jay, Operations Management,
Selemba Empat,
Rokhman
Wahibur, Manajemen Sumber daya Manusia, Nora Media Enterprise, Kudus,
2011
T.Hani
Handoko, Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 2003
Umar
Husein, Bussines an Introduction, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2000
http://ambarwadi.blogspot.com/2010/04/desain-kerja.html (diakses,
Selasa, 13 Mei 2014)
http://danisupriyatna.blogspot.com/2011/05/SDM-disiplin-kerja.html (diakses, Selasa, 13 Mei 2014)
http://dinafatma.blogspot.com/2010/07/sumber-daya-manusia-dan-desain-kerja.html
(diakses, Selasa, 13 Mei 2014)
No comments:
Post a Comment