Halaman

Tuesday, March 12, 2019

Metodologi Studi Islam: MODEL-MODEL PENELITIAN KEAGAMAAN


MODEL-MODEL PENELITIAN KEAGAMAAN
MAKALAH
Mata Kuliah : Metodologi Studi Islam
Dosen Pengampu : Suhadi, M.S.I.


 





                                                                                                                                  

Disusun oleh:
Richa Na’imatul Afidah         (212450)
Siti Dewi Setiyaningsih          (212451)
Danar Nurdiansyah                 (212453)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH / MBS
2014
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Beberapa abad yang lalu penelitian agama telah dilakukan namun hasil penelitiannya masih dalam bentuk aktual atau perbuatan saja dan belum dijadikan sebagai sebuah ilmu. Setelah bertambahnya gejala-gejala agama yang berbentuk sosial dan budaya, ternyata penelitian dapat dijadikan sebagai ilmu yang khusus dalam rangka menyelidiki gejala-gejala agama tersebut.
Perkembangan penelitian agama pada saat ini sangatlah pesat karena tuntutan-tuntutan kehidupan sosial yang selalu mengalami perubahan. Kajian-kajian agama memerlukan relevansi dari kehidupan sosial berlangsung. Permasalahan-permasalahan seperti inilah yang mendasari perkembangan penelitian-penelitian agama guna mencari relevansi kehidupan sosial dan agama.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pada makalah kali ini akan dibahas tentang model-model penelitian keagamaan.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian penelitian keagamaan?
2.      Apa saja model-model penelitian keagamaan?






BAB II
PEMBAHASAN


1.      Pengertian Penelitian Keagamaan

Penelitian (research) adalah upaya sistematis dan objektif untuk mempelajari suatu masalah dan menemukan prinsip-prinsip umum. Selain itu, penelitian juga berarti upaya pengumpulan informasi yang bertujuan untuk menambah pengetahuan. Pengetahuan manusia tumbuh dan berkembang berdasarkan kajian-kajian sehingga terdapat penemuan-penemuan, sehingga ia siap merevisi pengetahuan-pengetahuan masa lalu melalui penemuan-penemuan baru.[1] Penelitian itu sendiri dipandang sebagai kegiatan ilmiah karena menggunakan metode keilmuan. Sedangkan metode ilmiah sendiri adalah usaha untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan kesangsian sistematis.[2]

Sedangkan penelitian agama sendiri menjadikan agama sebagai objek penelitian yang sudah lama diperdebatkan. Harun Nasution menunjukkan pendapat yang menyatakan bahwa agama, karena merupakan wahyu, tidak dapat menjadi sasaran penelitian ilmu sosial, dan kalaupun dapat dilakukan, harus menggunakan metode khusus yang berbeda dengan metode ilmu sosial.[3]

Hal yang sama juga dijelaskan oleh Ahmad Syafi’i Mufid dalam Hakim dan Mubarak menjelaskan bahwa agama sebagai objek penelitian pernah menjadi bahan perdebatan, karena agama merupakan sesuatu yang transenden. Agamawan cenderung berkeyakinan bahwa agama memiliki kebenaran mutlak sehingga tidak perlu diteliti.[4]

Penelitian keagamaan menurut Juhaya adalah penelitian hidup keagamaan, yaitu penelitian terhadap praktik-praktik ajaran agama yang dilakukan oleh manusia secara individual dan kolektif.


2.      Model-Model Penelitian Keagamaan

Berbagai gejala keagamaan dapat diteliti dengan berbagai bentuk penelitian. Bentuk-bentuk penelitian serta klasifikasi metode penelitian dapat dibedakan berdasarka tujuan penelitian. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, penelitian keagamaan dapat dibedakan sebagai berikut:
a.       Penelitian Historis (Historical Research)

Penelitian historis (historical research) adalah penelitian yang dimaksudkan untuk merekonstruksi kondisi masa lampau secara objektif, sistematik, dan akurat. Melalui penelitian ini, bukti-bukti dikumpulkan, dievaluasi, dianalisis, dan disintesiskan. Selanjutnya, dirumuskan kesimpulan berdasarkan bukti-bukti itu. Adakalanya penelitian historis digunakan untuk menguji hipotesis tertentu. Misalnya, hipotesis mengenai dugaan adanya kesamaan antara sejarah perkembangan keperawatan dari satu negara yang mengalami hegemoni penjajah yang sama. Contoh lain dari penelitian historis adalah studi tentang prosedur “diagnosis” dalam sistem pengobatan secara tradisional dan relevansinya dengan kenyataan proses “diagnosis” saat ini.

Peneliti historis biasanya memperoleh data melalui catatan-catatan, artifak-artifak, atau laporan-laporan verbal. Hasil penelitian biasanya berupa narasi deskriptif (narative description) atau analisis terhadap peristiwa-peristiwa yang muncul pada rentang waktu lama atau cukup lama di masa lampau.[5]

Tujuan penelitian historis adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifisi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.[6]

b.      Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional ialah penelitian yang berusaha menghubungkan atau mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Karena itu dalam penelitian korelasional dikenal adanya variabel bebas dan variabel terikat. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat dibuktikan dengan data lapangan (baik secara kualitatif maupun kuantitatif) dan data hasil studi kepustakaan atau gabungan antara studi lapangan dengan hasil studi kepustakaan.[7]

c.       Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan.[8]

















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1.       Penelitian (research) adalah upaya sistematis dan objektif untuk mempelajari suatu masalah dan menemukan prinsip-prinsip umum.
2.       Penelitian keagamaan menurut Juhaya adalah penelitian hidup keagamaan, yaitu penelitian terhadap praktik-praktik ajaran agama yang dilakukan oleh manusia secara individual dan kolektif.
3.      Model-model penelitian keagamaan antara lain penelitian historis (Historical Research), penelitian korelasional, penelitian eksperimen.

















DAFTAR PUSTAKA

Atang Abd. Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, hal. 55.
Harun Nasution, Islam Rasional, Bandung: Mizan, 1995, hal. 172.
Choiron, Perbandingan Agama Kajian Agama-agama dalam Prespektif Komparatif, hal. 16.



[1] Atang Abd. Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, hal. 55.
[2] Ibid., hal. 56.
[3] Harun Nasution, Islam Rasional, Bandung: Mizan, 1995, hal. 172.
[4] Atang Abd. Hakim dan Jaih Mubarok, op. cit., h. 57.
[7] Choiron, Perbandingan Agama Kajian Agama-agama dalam Prespektif Komparatif, hal. 16

No comments:

Post a Comment