MACAM-MACAM
PENDEKATAN STUDI ISLAM II
Makalah
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Metodologi
Studi Islam
Dosen Pengampu : Suhadi,
M.S.I
![]() |
Disusun oleh:
Debby Shintia (212 446)
Zaimatul Ummah (212
447)
M. Arief Awaludin (212
448)
Siti Khodijah (208
041)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI KUDUS
JURUSANSYARIAH DAN EKONOMI
ISLAM / MBS
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Agama
bukan sekedar lambang kesalehan umat atau topik dalam kitab suci umat beragama,
namun secara konsepsional kehadiran agama semakin dituntut aktif untuk
menunjukkan cara-cara paling efektif dalam memecahkan berbagai masalah yang
dihadapi umat manusia. Tuntutan yang demikian itu akan mudah dijawab oleh kita
sebagai kalangan intelektual muslim dan siapa saja tatkala kita sebagai muslim
memahami “agama kita sendiri”.
Sebagai agama samawi yang terakhir diturunkan, Islam merupakan
penyempurna agama-agama sebelumnya. Sebagai penyempurna, tentu saja terdapat
beberapa ajaran Islam yang sebenarnya
telah ada pada agama-agama samawi lainnya. Namun demikian, diwaktu bersamaan,
Islam juga meluruskan beberapa ajaran agama samawi sebelumnya yang
diselewengkan oleh para pemeluknya. Inilah kiranya yang mendorong banyak orang
untuk mengkaji dan meneliti Islam lebih dalam lagi, tak terkecuali adalah
orang-orang non muslim yang lebih dikenal sebagai orientalist. Namun islam
sering dipahami secara tidak objektif oleh para orientalist.
Berdasarkan latar belakang persoalan di
atas, maka dirasa penting untuk mengetahui berbagai pendekatan yang dapat
digunakan dalam memahami, sehingga agama akan terasa lebih bermakna dan hadir
kokoh dalam masyarakat tatkala kita paham akan agama kita.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
Apa sajakah macam-macam pendekatan dalam studi Islam?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Macam-macam dalam Pendekatan
Studi Islam
1.
Pendekatan Fenomenologis
Fenomen
(phenom) berarti obyek atau apa yang diamati, Fenomena (phenomena) merupakan
ha-hal (fakta atau peristiwa) yang dapat diamati oleh panca indra. Sedangkan
fenomenologi merupakan cabang ilmu filsafat yang mempelajari fenomena.
Fenomenologi
agama adalah ilmu yang mempelajari agama sebagai suatu fakta atau peristiwa
yang dapat diamati secara obyektif dengan menggunakan analisa deskriptif.[1]
Dalam pendekatan fenomenologi, pengetahuan atau kebenaran yang dihasilkan cenderung
subjektif, yang hanya berlaku pada kasus tertentu, situasi dan kondisi
tertentu, serta dalam waktu tertentu. Dengan ungkapan lain, pengetahuan atau
kebenaran yang dihasilkan tidak dapat digeneralisasi.[2]
Jadi
pendekatan fenomenologi adalah pendekatan agama dengan cara membandingkan
berbagai macam gejala dari bidang yang sama antara berbagai macam agama.[3]
Contoh dari pendekatan ini yaitu upacara penguburan,[4]
tahlilan, ziarah, sekatenan, dan lain sebagainya.[5]
2. Pendekatan Normatif
Kata normatif berasal dari bahasa ingris norm yang berarti norma,
ajaran, acuan, ketentuan tentang masalah yang baik dan buruk yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.[6]
Sedangkan istilah normatif adalah prinsip-prinsip atau pedoman-pedoman yang menjadi petunjuk
manusia pada umumnya untuk hidup bermasyarakat.[7]
Pendekatan
normatif adalah studi islam yang memandang masalah dari sudut legal-formal atau
normatifnya. Legal-formal adalah hukum yang ada hubungannya dengan halal
dan haram, boleh atau tidak dan sejenisnya. Sementara
normatif adalah seluruh ajaran yang terkandung dalam nash. Dengan demikian, pendekatan
normatif mempunyai cakupan yang sangat luas sebab seluruh pendekatan yang
digunakan oleh ahli usul fikih (usuliyin), ahli hukum
islam(fuqaha), ahli tafsir (mufassirin) dan
ahli hadits (muhaddithin) ada hubungannya dengan aspek legal-formal serta
ajaran islam dari sumbernya termasuk pendekatan normatif.[8] Dalam
pendekatan ini agama dilihat sebagai suatu
kebenaran mutlak dari Tuhan, tidak ada kekurangan sedikit pun.[9]
Melalui pendekatan ini seorang
akan memiliki sikap mencintai dalam beragama yakni berpegang teguh kepada agama
yang diyakininya sebagai yang benar tanpa memandang dan meremehkan agama lain. Dengan pendekatan yang
demikian seseorang akan memiliki sikap fanatis terhadap agama yang dianutnya.[10]
3.
Pendekatan Sosiologis
Sosiologi berasal
dari Bahasa Latin ”socius” artinya
teman/kawan, dan ”logos”yang artinya
ilmu pengetahuan. Sosiologi juga dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang
masyarakat.
Menurut Bapak
Sosiologi Indonesia yaitu Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari strukr sosial dan proses-proses sosial termasuk
perubahan sosial.
Sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial yakni mengandung cara-cara bertindak,
berfikir, berperasaan yang berada di luar individu (Durkheim, 1970).
Pendekatan
sosiologi adalah salah satu upaya memahami agama dengan cara meningkatkan
kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan
sosialnya agar pola fikir berkembang dan akan mengalami evolusi yang
menyebabkan perubahan sosial masyarakat baru dan akan tercipta tingkat
integrasi lebih besar.
Agama lebih
memperhatikan bidang sosial (Rahmat, 2006), hal ini dapat kita lihat jelas di
dalam Al Quran dan Hadist bahawa perbandingan ayat ibadah dengan muamalah
(masalah sosial) adalah 1:100, dan sholat berjamaah lebih baik dari pada
sendiri (1:27).[11]
Studi islam
dengan pendekatan sosiologis dapat mengambil beberapa tema.
ü Studi tentang pengaruh agama terhadap masyarakat atau lebih tepatnya
pengaruh agama terhadap perubahan masyarakat.
Perubahan
masyarakat (sosial change) biasanya didefinisikan sebagai perubahan sosial yang
meliputi perubahan pada budaya.
ü Studi pola interaksi sosial masyarakat muslim.
Studi yang
mempelajari pola-pola perilaku masyarakat muslim dengan sesama muslim dan
toleransi beragama umat muslim.
ü Studi tentang tingkat pengamalan beragama masyarakat
Digunakan untuk
mengevaluasi pola penyebaran agama dan seberapa jauh ajaran agama diamalkan
oleh masyarakat.[12]
4. Pendekatan Interdisipliner
Pendekatan interdisipliner adalah adalah kajian dengan menggunakan sejumlah pendekatan/sudut pandang
dalam studi, misalnya menggunakan pendekatan sosiologis, historis dan normatis
secara bersamaan (Uicha, 2011).
Dari pendapat tersebut, pendekatan interdisipliner adalah upaya dalam
memahami Islam dengan menggunakan sejumlah sudut pandang pendekatan karena
dalam teori interdisipliner sangat penting dibanding hanya satu pendekatan
saja.[13] Pentingnya penggunaan pendekatan ini semakin disadari keterbatasan dari
hasil-hasil penelitian yang hanya menggunakan satu pendekatan tertentu.[14]
Contoh interdisipliner adalah seperti aborsi, perlu dilacak nash Al
Quran dan Sunnah Nabi tentang larangan pembunuhan anak, dan tahap penciptaan
manusia dihubungkan teori embriologi.[15]
Daftar Pustaka
Abdullah, Amin, Metodologi Studi Islam, (Yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2000),
Amin Abdullah, dkk. Rekonstruksi
Metodologi Ilmu – Ilmu Keislaman. (Yogyakarta : Suka Press. 2003),
Harun, Hadiwijono, Sari Sejarah
Filsafat Barat 2, (Yogyakarta: Kanisius, 1980),
Mariasusai
Dhafamony, Fenomenologi Agama, (Yogjakarta:
Kanisius, 1995 ),
Nasution, Khoiruddin, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta:
Academia dan Tazzafa, 2009),
http://fahmycakra.blogspot.com/2013/12/makalah-pendekatan-studi-islam.html
(diakses pd tgl 13/03/2014),
http://lastricurieux.blogspot.com/2013/05/pendekatan-fenomenologi-dalam-studi.html
(diakses pd tgl 13/03/2014),
http://fachrialicius.blogspot.com/2012/12/pendekatan-normatif.html
(Diakses pd 26/04/2014).
http://nelysasax.blogspot.com/2010/03/kajian-atas-karya-annimarie-schimmel.html
(Diakses pd 26/04/2014)
[2] http://nelysasax.blogspot.com/2010/03/kajian-atas-karya-annimarie-schimmel.html (Diakses pd
26/04/2014)
[3] http://lastricurieux.blogspot.com/2013/05/pendekatan-fenomenologi-dalam-studi.html (Diakses pd 13/03/2014)
[5] http://nelysasax.blogspot.com/2010/03/kajian-atas-karya-annimarie-schimmel.html (Diakses pd
26/04/2014)
[8] Nasution, Khoiruddin, Pengantar Studi
Islam, (Yogyakarta:
Academia dan Tazzafa, 2009), hlm. 197.
[11] http://fahmycakra.blogspot.com/2013/12/makalah-pendekatan-studi-islam.html (diakses pd 13/03/2014)
[12] Amin Abdullah, dkk. Rekonstruksi Metodologi Ilmu – Ilmu Keislaman. (Yogyakarta : Suka
Press. 2003), hlm. 176 – 178.
[13] http://fahmycakra.blogspot.com/2013/12/makalah-pendekatan-studi-islam.html (Diakses pd 13/03/2014)
[15] http://fahmycakra.blogspot.com/2013/12/makalah-pendekatan-studi-islam.html (Diakses pd 13/03/2014)
No comments:
Post a Comment