TEORI DASAR-DASAR
MANAJEMEN
Makalah
Tugas Mandiri Terstruktur
Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah : Manajemen Syari’ah
Dosen Pengampu : Dr. Abdul Jalil S.Ag,M.Si
Disusun Oleh:
NAMA :Norma
Firdaus Suryo Anggoro
NIM :212
456
KELAS :MBS
III/E
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH / MBS
TAHUN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar
Belakang
Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari
manajemennya, pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan
teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan
melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah
serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai
akhir tercapainya tujuan kegiatan atau pekerjaan yang diharapkan. Kemudian,
untuk tercapainya tujuan manajemen maka haruslah memenuhi beberapa unsur
manajemen yang
terdiri dari : sumber daya manusia, uang, bahan, mesin, metode dan pasar.
Oleh karena sebab
itu, maka dalam kesampatan kali ini saya akan menyajikan makalah tentang
manajemen syariah yang bertemakan “TEORI
DASAR-DASAR MANAJEMEN”. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para
pembaca.
II.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut :
1. Apa pengertian manajemen?
2. Bagaimana pengertian tentang teori POAC?
3. Apa saja unsur-unsur dalam manajemen?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Manajemen
Menurut para ahli, manajemen itu sendiri berkaitan erat dengan
style, seni dan proses yang hidup dan dinamis dalam lingkup organisasi dalam
upayanya untuk mencapai tujuan serta bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai
secara efektif dan efisien.
Luther Gulick memberikan definisi manajemen sebagai suatu cabang
ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan
bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem
kerja sama ini lebih baik bermanfaat bagi manusia[1].
Sedangkan menurut Stoner manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota-anggota
organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan[2].
Sedangkan menurut pendapat Mary Parker Fallet, manajemen sebagai
seni (art) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain[3].
Pada definisi di atas, manajemen dititikberatkan pada usaha
memanfaatkan orang lain dalam pencapaian tujuan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, maka orang-orang didalam organisasi harus jelas wewenang,
tanggung-jawab dan tugas pekerjaannya.
Sedangkan
pengertian manajemen yang dikemukakan oleh Makharita bahwa : Management is the
utilization of available or potentials resources in achieving a given ends
(Manajemen adalah pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia atau yang
berpotensial di dalam pencapaian tujuan[4].
Definisi manajemen tersebut lebih menitikberatkan pada usaha
menggunakan/memanfaatkan sumber yang tersedia atau yang berpotensi dalam
pencapaian tujuan. Adapun sumber-sumber tersebut adalah orang, uang, material,
peralatan (mesin), metode, waktu dan prasarana lainnya.
B.
Fungsi
Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan
yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan
mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen terdiri dari empat fungsi, yaitu:
1. Perencanaan
Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang
dilaku-kan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan
penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi. Di antara kecenderungan dunia bisnis sekarang, misalnya, bagaimana
merencanakan bisnis yang ramah lingkungan, bagaimana merancang organisasi
bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan global, dan lain sebagainya.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian atau
Organizing, yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang
telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi
yang cepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan
bisa memastikan bahwa semua pihak dalam orga¬nisasi bisa bekerja secara efektif
dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
3. Pengimplementasian
Pengimplementasian atau
Directing, yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh
pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang
tinggi.
4. Pengendalian
Pengendalian dan
Pengawasan arau Controlling, yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan
seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, di¬organisasikan, dan
diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun
berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Newman mengemukakan bahwa fungsi manajemen adalah sebagai berikut[5]:
1.
Perencanaan
(Planning)
2.
Pengorganisasian
(Organizing)
3.
Pengumpulan
sumber (Asembling Resources)
4.
Pengendalian
kerja (Supervising)
5.
Pengawasan
(Controlling)
Namun yang lebih dikenal dan biasa digunakan oleh organisasi adalah
fungsi manajemen yang dikemukakan oleh George Tery, fungsi manajemen terdiri atas[6]:
1.
Perencanaan
(Planning)
2.
Pengorganisasian
(Organization)
3.
Penggerakan
pelaksanaan (Actuating)
4.
Pengawasan
(Controlling)
Dari
pendapat mengenai fungsi manajemen di atas, secara keseluruhan menempatkan
perencanaan (Planning) pada urutan paling atas, dengan demikian para ahli
menempatkan perencanaan hal paling penting dalam fungsi manajemen.
Kegiatan-kegitan dalam fungsi menajamen
-
Fungsi Perencanaan (Planning)
a. Menetapkan tujuan dan target bisnis
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan
target bisnis tersebut
c. Menentukan sumber-sumber daya yang
diperlukan
d. Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target bisnis
- Fungsi Pengorganisasian
(Organizing)
a. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan amenetapkan tugas, dan
menetapkan rposedur yang diperlukan
b. Menetapkan struktur ornganisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan
dan tanggung jawab
c. Kegiatna perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber
daya mansuia/tenaga kerja
d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
- Fungsi pengimplementasian (Directing)
a. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian
motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien
dalam pencapaian tujuan
b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan menjelaskan
kebijakan yagn ditetapkan
- Fungsi Pengawasan (Controlling)
a. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan
c. Melakukan berbagai alternatif solusi atas bnerbagai masalah yang terkait
dengan pencapaian tujuan dan target bisnis[7].
C.
Tingkatan
Manajemen
Setiap manajer pada tingkat yang berbeda berurusan dengan hal-hal
yang berbeda pula. Salah satu cara mengambarkan perbedaan itu adalah dengan
mengelompokkan para manajer sebagai berikut:
Kelompok Eksekutif; para eksekutif menangani hubungan perusahaan
dengan lingkungan luarnya. Mereka menangani persoalan-persoalan yang berkaitan
dengan posisi perusahaan, kebutuhan pelanggan, dan masyarakat.
Manajer Menengah; memusatkan
perhatian pada perencanaan dan menjaga pengoperasian sistem dan prosedur di
dalam perusahaan. Tugas mereka adalah memastikan bahwa perusahaan beroperasi
secara efektif dan efisien. Setiap unit bekerja secara sinkron untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Manajer Supervisi; para supervisor berurusan dengan pelaksanaan
pekerjaan secara langsung dengan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas melalui
pengarahan dan balikan (feedback) yang efektif dan efisien.
Karena setiap manajemen memiliki fungsi dan titik berat
masing-masing, ada kemungkinan terjadinya konflik. Misalnya, Manajer Menengah
mungkin sekali mendesain suatu sistem atau prosedur baru yang berhasil baik
bagi hampir semua karyawan. Contoh lain, para eksekutif mungkin memiliki
rencana pemasaran jangka panjang yang menyebabkan para Manajer Menengah harus
mengubah sistem operasi. Hal ini dapat menimbulkan pekerjaan dan perhatian ekstra
dari para Manajer Menengah. Adakalanya para Manajer Menengah atau supervisor
merasa bahwa keputusan yang diambil para eksekutif tidak masuk akal. Dengan
kata lain, perubahan yang terjadi dalam perusahaan akan mempengaruhi semua
tingkat manajemen. Kemungkinan dapat terjadi konflik diantara tingkat
manajemen. Namun, komunikasi yang terpelihara dengan baik diantara semua
tingkat manajemen dalam suatu perusahaan akan dapat mencegah atau menanggulangi
konflik yang terjadi.
D.
Unsur-unsur
manajemen
Adalah sarana (alat-alat) yang diperlukan dalam manajemen,
menurut Hasibuan unsur dalam manajemen
ada 6 ,yaitu:
a. Sumber Daya Manusia
(Man)
Tenaga kerja ini meliputi baik tenaga kerja eksekutif maupun
operatif.Dalam kegiatan manajemen faktor manusia adalah yang paling menentukan.
Titik pusat dari manajemen adalah manusia, sebab manusia membuat tujuan dan dia
pulalah yang melakukan proses kegiatan untuk mencapai Tenaga kerja ini meliputi
tujuan yang telah ditetapkannya itu. Tanpa tenaga kerja tidak akan ada proses
kerja. Hanya saja manajemen itu sendiri tidak akan timbul apabila setiap orang
bekerja untuk dirinya sendiri saja tanpa mengadakan kerjasama dengan yang lain.
Manajemen timbul karena adanya orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama.
b. Keuangan (Money)
Meskipun ada ungkapan “modal dengkul”, tapi pada kenyataannya
hampir tidak ada satu pun usaha yang dapat dijalankan dengan baik tanpa
menggunakan modal dalam bentuk uang. Seorang wirausaha yang memulai suatu
bisnis baru dapat memulai usahanya dengan menggunakan modal sendiri atau
berasal dari pinjaman baik keluarga atau para sahabat. Kekurangan modal usaha
dapat menjadi pemicu bagi munculnya tekanan finansial yang sering kali diakhiri
dengan kebangkrutan usaha[8].
c. Bahan Baku Produksi
(Materials)
Bahan baku suatu industri merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari keseluruhan nilai suatu produk yang dapat ditawarkan olah perusahaan
kepada konsumen. Apabila perusahaan dapat memperoleh pasokan bahan baku yang
kualitasnya sama dengan bahan baku pesaing tetapi dengan harga yang lebih
murah, perusahaan berpeluang lebih besar memperoleh keunggulan bersaing
dibanding para pesaing[9].
d. Mesin-Mesin dan
Peralatan (Machines)
Mesin dan peralatan berperan sangat besar dalam penciptaan keunggulan
bersaing sebuah perusahaan. Produktivitas mesin yang tinggi akan mengakibatkan
biaya per unit lebih kecil dibandingkan mesin yang produktivitasnya rendah[10].
e. Metode (Methods)
Yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha untuk mencapai tujuan.
Metode ini diperlukan dalam setiap kegiatan menejemen yaitu dalam kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Dengan cara kerja
yang baik akan memperlancar dan memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Tetapi
walaupun metode kerja yang telah dirumuskan atau ditetapkan itu baik, kalau
orang yang diserahi tugas pelaksanaannya kurang mengerti atau tidak
berpengalaman maka hasilnya juga akan tetap kurang baik. Oleh karena itu hasil
penggunaan/penerapan suatu metode akan tergantung pula pada orangnya.
f. Pasar (Market)
Pasar terbentuk akibat adanya interaksi antara penawaran dan
permintaan produk. Suatu produk dapat ditransaksikan di pasar karena produk
tersebut memiliki nilai. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh
diterima atau tidak diterimanya produk yang ditawarkan perusahaan kepada
konsumen. Dengan demikian perusahaan harus menawarkan produk yang disesuiakan
dengan kebutuhan dan keinginan pasar.
E.
Tujuan
Manajemen
Titik tolak proses manajemen adalah menentukan tujuan-tujuan
organisasi. Tujuan-tujuan haruslah didefinisikan dan diberitahukan sedemikian
rupa sehingga tujuan-tujuan itu dapat digunakan sebagai suatu ukuran
keberhasilan atau kegagalan[11].
Berbagai organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda, tergantung
pada jenis organisasinya,antara lain[12]:
a) Organisasi politik
Yaitu organisasi yang bertujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat
melalui aturan kelembagaan politik tertentu. Atau bisa juga organisasi politik
bertujuan untuk meraih kursi kekuasaan sebanyak-banyak agar perannya sebagai
pembawa aspirasi rakyat dapat diwujudkan secara optimal.
b) Organisasi sosial
Organisasi ini berbeda dengan organisasi politik, organisasi sosial
tidak bertujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat melalui kegiatan perebutan
kekuasaan, akan tetapi organisasi sosial bisa jadi bertujuan untuk menjawab
aspirasi rakyat melalui kegitan tertentu yang secara nyata dapat dirasakan oleh
masyarakat. Misalnya melalui pemberian sumbangan, pelatihan-pelatihan, dan lain
sebagainya.
c) Organisasi bisnis
Organisasi bisnis bertujuan untuk memperoleh profit, sekalipun
tidak seluruh organisasi bisnis bertujuan untuk profit, namun profit adalah
salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi bisnis di manapun.
Sebuah universitas juga merupakan sebuah organisasi, di dalamnya
ada sekumpulan orang-orang mulai dari dosen, karyawan, mahasiswa, serta ada
tujuan yang ingin dicapai oleh universitas, misalnya untuk menghasilkan lulusan
yang memiliki kompetensi tertentu sehingga dapat menjadi insan yang berguna di
masyarakat.
Tujuan manajemen dari segi motif ada tiga jenis,yaitu:
1. Organisasi objektif
Tujuan-tujuan yang bersifat organisasi bersangkutan dengan
maksud-maksud, nilai-nilai yang diciptakan dan arah umum organisasi itu. Mereka
biasanya memiliki ruang lingkup yang luas dan ciri khasnya tidak didefinisikan
secara ketat.
2. Manajemen objektif
Tujuan-tujuan yang bersifat manajemen lebih terperinci dan
menyangkut faktor-faktor seperti kuantitas dan kualitas.
3. Personal objektif
Tujuan-tujuan personal diperorangkan bagi setiap orang perorangan.
Tujuan-tujuan itu menggariskan apa yang sedang diusahakan perorangan itu untuk
mencapai dan mendapatkan apa yang diinginkannya.
Tiga jenis tujuan diatas dapat berpadu menjadi satu, yaitu: tujuan-
tujuan itu diselaraskan. Tujuan-tujuan dari organisasi seharusnya ditempatkan
dalam batas-batas selaras dengan nilai-nilai dan kepercayaan-kepercayan yang
diinginkan dalam masyarakat. Tujuan-tujuan masing-masing manajer seharusnya
serasi dengan tujuan-tujuan organisaai. Selanjutnya, tujuan-tujuan setiap
personal seharusnya selaras dengan tujuan-tujuan sang manajer. Dengan keadaan
seperti inilah tiga jenis tujuan tersebut dapat berpadu jadi satu,tetapi
tujuan-tujuan tersebut tidak boleh saling bertentangan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
pemaparan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya
unsur-unsur manajemen dikenal dengan 6M, yaitu : man (sumber daya manusia),
money (uang), materials (bahan baku), machines (mesin), methods (metode), dan market
(pasar), yang mana apabila salah satu unsur tersebut tidak ada, maka tujuan
dari suatu organisasi tidak akan tercapai dan tidak berjalan secara efektif dan
efesien. Tujuan manajemen dalam suatu organisasi tidak sama, hal ini tergantung
pada jenis organisasinya.
Adapun
fungsi-fungsi manajemen meliputi beberapa hal yaitu:
1. Planning
merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn pendefinisian sasaran utk kinerja
organisasi di masa depan dan utk memutuskan tugas-tugas dan sumber daya-sumber
daya yg digunakan yg dibutuhkan utk mencapai sasaran tersebut.
2.
Organizing merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn penugasan mengelompokkan
tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan mengalokasikan sumber daya ke
departemen.
3. Leading
fungsi manajemen yg berkenaan dgn bagaimana menggunakan pengaruh utk memotivasi
karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.
4.
Controlling fungsi manajemen yg berkenaan dgn pengawasan terhadap aktivitas
karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg sesuai dgn sasaran
dan melakukan koreksi apabila diperlukan
Dari beberapa penjelasan di
atas, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa manajemen merupakan sebuah ilmu dan seni yang mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif
dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Ernie
Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, 2006, Pengantar Manajemen,
Jakarta : Kencana,
George R. Terry & Leslie W. Rue, 1992, Dasar-Dasar Manajemen,
Jakarta : Bumi Aksara,
Handayaningrat, Soewarno. 1993. Pengantar Studi Ilmu
Administrasi dan Manajemen. Jakarta: CV. Haji Mas Agung.
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Ismail Solihin, 2009, Pengantar Manajemen, Jakarta :
Erlangga
[1] Handoko, T.
Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Hal 9
[2] Ibid 8
[3] Ibid 12
[4]
Handayaningrat, Soewarno. 1993. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Manajemen. Jakarta: CV. Haji Mas Agung. Hal 10
[5] Ibid 11
[6] Ibid 20
[7] Trisnawati
Sule, Ernie, Pengantar Manajemen, (KEncana: Jakarta), hal. 8
[10]Ibid
[11]
George R. Terry & Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, 1992,
Jakarta : Bumi Aksara, hlm. 29
[12]
Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen,
2006, Jakarta : Kencana, hal 4-5
No comments:
Post a Comment