Halaman

Tuesday, March 12, 2019

TEORI DASAR-DASAR MANAJEMEN
Makalah
Tugas Mandiri Terstruktur
Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah : Manajemen Syari’ah
Dosen Pengampu : Dr. Abdul Jalil S.Ag,M.Si













Disusun Oleh:
NAMA            :Norma Firdaus Suryo Anggoro
NIM                :212 456
KELAS           :MBS III/E

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH / MBS
TAHUN 2013


BAB I
PENDAHULUAN
       I.            Latar Belakang
Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya, pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan kegiatan atau pekerjaan yang diharapkan. Kemudian, untuk tercapainya tujuan manajemen maka haruslah memenuhi beberapa unsur manajemen yang terdiri dari : sumber daya manusia, uang, bahan, mesin, metode dan pasar.
            Oleh karena sebab itu, maka dalam kesampatan kali ini saya akan menyajikan makalah tentang manajemen syariah yang bertemakan TEORI DASAR-DASAR MANAJEMEN”. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.
     II.            RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1.      Apa pengertian manajemen?
2.      Bagaimana pengertian tentang teori POAC?
3.      Apa saja unsur-unsur dalam manajemen?




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Manajemen
Menurut para ahli, manajemen itu sendiri berkaitan erat dengan style, seni dan proses yang hidup dan dinamis dalam lingkup organisasi dalam upayanya untuk mencapai tujuan serta bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Luther Gulick memberikan definisi manajemen sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama ini lebih baik bermanfaat bagi manusia[1].
Sedangkan menurut Stoner manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota-anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi  agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan[2].
Sedangkan menurut pendapat Mary Parker Fallet, manajemen sebagai seni (art) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain[3].
Pada definisi di atas, manajemen dititikberatkan pada usaha memanfaatkan orang lain dalam pencapaian tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka orang-orang didalam organisasi harus jelas wewenang, tanggung-jawab dan tugas pekerjaannya.
Sedangkan pengertian manajemen yang dikemukakan oleh Makharita bahwa : Management is the utilization of available or potentials resources in achieving a given ends (Manajemen adalah pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia atau yang berpotensial di dalam pencapaian tujuan[4].
Definisi manajemen tersebut lebih menitikberatkan pada usaha menggunakan/memanfaatkan sumber yang tersedia atau yang berpotensi dalam pencapaian tujuan. Adapun sumber-sumber tersebut adalah orang, uang, material, peralatan (mesin), metode, waktu dan prasarana lainnya.
B.     Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen terdiri dari empat fungsi, yaitu:
1.      Perencanaan
Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilaku-kan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Di antara kecenderungan dunia bisnis sekarang, misalnya, bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan, bagaimana merancang organisasi bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan global, dan lain sebagainya.
2.      Pengorganisasian
Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang cepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam orga¬nisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
3.      Pengimplementasian
Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
4.      Pengendalian
Pengendalian dan Pengawasan arau Controlling, yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, di¬organisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Newman mengemukakan bahwa fungsi manajemen adalah sebagai berikut[5]:
1.      Perencanaan (Planning)
2.      Pengorganisasian (Organizing)
3.      Pengumpulan sumber (Asembling Resources)
4.      Pengendalian kerja (Supervising)
5.      Pengawasan (Controlling)
Namun yang lebih dikenal dan biasa digunakan oleh organisasi adalah fungsi manajemen yang dikemukakan oleh George Tery,  fungsi manajemen terdiri atas[6]:
1.      Perencanaan (Planning)
2.      Pengorganisasian (Organization)
3.      Penggerakan pelaksanaan (Actuating)
4.      Pengawasan (Controlling)
Dari pendapat mengenai fungsi manajemen di atas, secara keseluruhan menempatkan perencanaan (Planning) pada urutan paling atas, dengan demikian para ahli menempatkan perencanaan hal paling penting dalam fungsi manajemen.
Kegiatan-kegitan dalam fungsi menajamen
- Fungsi Perencanaan (Planning)
a. Menetapkan tujuan dan target bisnis
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
d. Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
- Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
a. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan amenetapkan tugas, dan menetapkan rposedur yang diperlukan
b. Menetapkan struktur ornganisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab
c. Kegiatna perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber daya mansuia/tenaga kerja
d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
- Fungsi pengimplementasian (Directing)
a. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan menjelaskan kebijakan yagn ditetapkan
- Fungsi Pengawasan (Controlling)
a. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
c. Melakukan berbagai alternatif solusi atas bnerbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis[7].
C.     Tingkatan Manajemen
Setiap manajer pada tingkat yang berbeda berurusan dengan hal-hal yang berbeda pula. Salah satu cara mengambarkan perbedaan itu adalah dengan mengelompokkan para manajer sebagai berikut:
Kelompok Eksekutif; para eksekutif menangani hubungan perusahaan dengan lingkungan luarnya. Mereka menangani persoalan-persoalan yang berkaitan dengan posisi perusahaan, kebutuhan pelanggan, dan masyarakat.
 Manajer Menengah; memusatkan perhatian pada perencanaan dan menjaga pengoperasian sistem dan prosedur di dalam perusahaan. Tugas mereka adalah memastikan bahwa perusahaan beroperasi secara efektif dan efisien. Setiap unit bekerja secara sinkron untuk mencapai tujuan perusahaan.
Manajer Supervisi; para supervisor berurusan dengan pelaksanaan pekerjaan secara langsung dengan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas melalui pengarahan dan balikan (feedback) yang efektif dan efisien.
Karena setiap manajemen memiliki fungsi dan titik berat masing-masing, ada kemungkinan terjadinya konflik. Misalnya, Manajer Menengah mungkin sekali mendesain suatu sistem atau prosedur baru yang berhasil baik bagi hampir semua karyawan. Contoh lain, para eksekutif mungkin memiliki rencana pemasaran jangka panjang yang menyebabkan para Manajer Menengah harus mengubah sistem operasi. Hal ini dapat menimbulkan pekerjaan dan perhatian ekstra dari para Manajer Menengah. Adakalanya para Manajer Menengah atau supervisor merasa bahwa keputusan yang diambil para eksekutif tidak masuk akal. Dengan kata lain, perubahan yang terjadi dalam perusahaan akan mempengaruhi semua tingkat manajemen. Kemungkinan dapat terjadi konflik diantara tingkat manajemen. Namun, komunikasi yang terpelihara dengan baik diantara semua tingkat manajemen dalam suatu perusahaan akan dapat mencegah atau menanggulangi konflik yang terjadi.
D.    Unsur-unsur manajemen
Adalah sarana (alat-alat) yang diperlukan dalam manajemen, menurut    Hasibuan unsur dalam manajemen ada 6 ,yaitu:
a.       Sumber Daya Manusia (Man)
Tenaga kerja ini meliputi baik tenaga kerja eksekutif maupun operatif.Dalam kegiatan manajemen faktor manusia adalah yang paling menentukan. Titik pusat dari manajemen adalah manusia, sebab manusia membuat tujuan dan dia pulalah yang melakukan proses kegiatan untuk mencapai Tenaga kerja ini meliputi tujuan yang telah ditetapkannya itu. Tanpa tenaga kerja tidak akan ada proses kerja. Hanya saja manajemen itu sendiri tidak akan timbul apabila setiap orang bekerja untuk dirinya sendiri saja tanpa mengadakan kerjasama dengan yang lain. Manajemen timbul karena adanya orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.


b.      Keuangan (Money)
Meskipun ada ungkapan “modal dengkul”, tapi pada kenyataannya hampir tidak ada satu pun usaha yang dapat dijalankan dengan baik tanpa menggunakan modal dalam bentuk uang. Seorang wirausaha yang memulai suatu bisnis baru dapat memulai usahanya dengan menggunakan modal sendiri atau berasal dari pinjaman baik keluarga atau para sahabat. Kekurangan modal usaha dapat menjadi pemicu bagi munculnya tekanan finansial yang sering kali diakhiri dengan kebangkrutan usaha[8]. 
c.       Bahan Baku Produksi (Materials)
Bahan baku suatu industri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan nilai suatu produk yang dapat ditawarkan olah perusahaan kepada konsumen. Apabila perusahaan dapat memperoleh pasokan bahan baku yang kualitasnya sama dengan bahan baku pesaing tetapi dengan harga yang lebih murah, perusahaan berpeluang lebih besar memperoleh keunggulan bersaing dibanding para pesaing[9].
d.      Mesin-Mesin dan Peralatan (Machines)
Mesin dan peralatan berperan sangat besar dalam penciptaan keunggulan bersaing sebuah perusahaan. Produktivitas mesin yang tinggi akan mengakibatkan biaya per unit lebih kecil dibandingkan mesin yang produktivitasnya rendah[10].
e.       Metode (Methods)
Yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha untuk mencapai tujuan. Metode ini diperlukan dalam setiap kegiatan menejemen yaitu dalam kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Dengan cara kerja yang baik akan memperlancar dan memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Tetapi walaupun metode kerja yang telah dirumuskan atau ditetapkan itu baik, kalau orang yang diserahi tugas pelaksanaannya kurang mengerti atau tidak berpengalaman maka hasilnya juga akan tetap kurang baik. Oleh karena itu hasil penggunaan/penerapan suatu metode akan tergantung pula pada orangnya.
f.       Pasar (Market)
Pasar terbentuk akibat adanya interaksi antara penawaran dan permintaan produk. Suatu produk dapat ditransaksikan di pasar karena produk tersebut memiliki nilai. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh diterima atau tidak diterimanya produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Dengan demikian perusahaan harus menawarkan produk yang disesuiakan dengan kebutuhan dan keinginan pasar.
E.     Tujuan Manajemen
Titik tolak proses manajemen adalah menentukan tujuan-tujuan organisasi. Tujuan-tujuan haruslah didefinisikan dan diberitahukan sedemikian rupa sehingga tujuan-tujuan itu dapat digunakan sebagai suatu ukuran keberhasilan atau kegagalan[11].
Berbagai organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis organisasinya,antara lain[12]:
a)      Organisasi politik
Yaitu organisasi yang bertujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat melalui aturan kelembagaan politik tertentu. Atau bisa juga organisasi politik bertujuan untuk meraih kursi kekuasaan sebanyak-banyak agar perannya sebagai pembawa aspirasi rakyat dapat diwujudkan secara optimal.
b)      Organisasi sosial
Organisasi ini berbeda dengan organisasi politik, organisasi sosial tidak bertujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat melalui kegiatan perebutan kekuasaan, akan tetapi organisasi sosial bisa jadi bertujuan untuk menjawab aspirasi rakyat melalui kegitan tertentu yang secara nyata dapat dirasakan oleh masyarakat. Misalnya melalui pemberian sumbangan, pelatihan-pelatihan, dan lain sebagainya.
c)    Organisasi bisnis
Organisasi bisnis bertujuan untuk memperoleh profit, sekalipun tidak seluruh organisasi bisnis bertujuan untuk profit, namun profit adalah salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi bisnis di manapun.
Sebuah universitas juga merupakan sebuah organisasi, di dalamnya ada sekumpulan orang-orang mulai dari dosen, karyawan, mahasiswa, serta ada tujuan yang ingin dicapai oleh universitas, misalnya untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tertentu sehingga dapat menjadi insan yang berguna di masyarakat.
Tujuan manajemen dari segi motif ada tiga jenis,yaitu:
1.      Organisasi objektif
Tujuan-tujuan yang bersifat organisasi bersangkutan dengan maksud-maksud, nilai-nilai yang diciptakan dan arah umum organisasi itu. Mereka biasanya memiliki ruang lingkup yang luas dan ciri khasnya tidak didefinisikan secara ketat.
2.      Manajemen objektif
Tujuan-tujuan yang bersifat manajemen lebih terperinci dan menyangkut faktor-faktor seperti kuantitas dan kualitas.
3.      Personal objektif
Tujuan-tujuan personal diperorangkan bagi setiap orang perorangan. Tujuan-tujuan itu menggariskan apa yang sedang diusahakan perorangan itu untuk mencapai dan mendapatkan apa yang diinginkannya.
Tiga jenis tujuan diatas dapat berpadu menjadi satu, yaitu: tujuan- tujuan itu diselaraskan. Tujuan-tujuan dari organisasi seharusnya ditempatkan dalam batas-batas selaras dengan nilai-nilai dan kepercayaan-kepercayan yang diinginkan dalam masyarakat. Tujuan-tujuan masing-masing manajer seharusnya serasi dengan tujuan-tujuan organisaai. Selanjutnya, tujuan-tujuan setiap personal seharusnya selaras dengan tujuan-tujuan sang manajer. Dengan keadaan seperti inilah tiga jenis tujuan tersebut dapat berpadu jadi satu,tetapi tujuan-tujuan tersebut tidak boleh saling bertentangan.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemaparan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasanya unsur-unsur manajemen dikenal dengan 6M, yaitu : man (sumber daya manusia), money (uang), materials (bahan baku), machines (mesin), methods (metode), dan market (pasar), yang mana apabila salah satu unsur tersebut tidak ada, maka tujuan dari suatu organisasi tidak akan tercapai dan tidak berjalan secara efektif dan efesien. Tujuan manajemen dalam suatu organisasi tidak sama, hal ini tergantung pada jenis organisasinya.
Adapun fungsi-fungsi manajemen meliputi beberapa hal yaitu:
1. Planning merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn pendefinisian sasaran utk kinerja organisasi di masa depan dan utk memutuskan tugas-tugas dan sumber daya-sumber daya yg digunakan yg dibutuhkan utk mencapai sasaran tersebut.
2. Organizing merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn penugasan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan mengalokasikan sumber daya ke departemen.
3. Leading fungsi manajemen yg berkenaan dgn bagaimana menggunakan pengaruh utk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.
4. Controlling fungsi manajemen yg berkenaan dgn pengawasan terhadap aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg sesuai dgn sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan
Dari beberapa penjelasan di atas, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa manajemen  merupakan sebuah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


DAFTAR PUSTAKA
Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, 2006, Pengantar Manajemen, Jakarta :  Kencana,
George R. Terry & Leslie W. Rue, 1992, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta : Bumi Aksara,
Handayaningrat, Soewarno. 1993. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: CV. Haji Mas Agung.
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Ismail Solihin, 2009, Pengantar Manajemen, Jakarta : Erlangga


[1] Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Hal 9
[2] Ibid 8
[3] Ibid 12
[4] Handayaningrat, Soewarno. 1993. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: CV. Haji Mas Agung. Hal 10
[5] Ibid 11
[6] Ibid 20
[7] Trisnawati Sule, Ernie, Pengantar Manajemen, (KEncana: Jakarta), hal. 8
[8]Ismail Solihin, Pengantar Manajemen, 2009, Jakarta : Erlangga, hal 20
[9]Ibid hal 21
[10]Ibid
[11] George R. Terry & Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, 1992, Jakarta : Bumi Aksara, hlm. 29
[12] Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, 2006, Jakarta :  Kencana, hal 4-5

No comments:

Post a Comment