Makalah
TEORI PEMASARAN PADA
PRODUK PAKAN AYAM
Tugas Mandiri Terstruktur
Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran
Dosen Pengampu : Ekawati Rahayu N, SH., MM
Disusun Oleh:
Norma Firdaus Suryo Anggoro 212 456

SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN
SYARIAH / MBS
TAHUN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar belakang
Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan
menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen, dan
kegiatan ini menjadi fungsi utama perusahaan. Melalui kegiatan produksi dan
operasi, segala sumber daya masukan perusahaan diintegrasikan untuk
menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Produk yang dihasilkan berupa
barang akhir, barang setengah jadi atau jasa. Proses kegiatan megubah bahan baku menjadi barang lain
yang mempunyai nilai tambah lebih tinggi disebut proses produksi (manufaktur).
Bagi perusahaan yang berorientasi pada laba, produk tersebut selanjutnya dijual
untuk memperoleh keuntungan dan sumber dana yang baru bagi kegiatan operasi
selanjutnya. Sementara bagi perusahaan atau organisasi nirlaba, produk ini
diberikan kepada masyarakat atau pengguna tertentu untuk memenuhi misi
perusahaan.
Salah satu misi perusahaan yaitu memaksimalkan
keuntungan. Untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan harus mampu bersaing dan
konsisten keberadaanya. Perusahaan yang ingin maju dan bisa terus berkembang
harus mampu membaca pasar dan berinovasi dalam mengembangkan produk yang
dipasarkan sesuai dengan selera konsumen, oleh sebab itulah sebuah perusahaan
memerlukan fungsi penelitian dan pengembangan produk, agar tetap mampu bersaing
dalam dunia bisnis. Banyak produk-produk sejenis yang ada dipasaran namun
dengan kualitas yang berbeda. Untuk itulah seorang manajer di bidang produksi
harus mampu membenahi produk yang
ditawarkan agar sesuai dengan perkembangan jaman dan selera konsumen tanpa
harus mengurangi kualitas yang ditawarkan.
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang
sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan
kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan
konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan
produk yangberkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik
untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran
pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu
pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk.
Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka
dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring
konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah
lama berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa
pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan
pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya.
Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu
memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan
perusahaan.
Oleh karena sebab itu, maka dalam kesampatan kali ini
saya akan menyajikan makalah tentang pelaksanaan pemasaran dalam perusahaan
dengan satu jenis produk yang bertemakan”TEORI PEMASARAN PADA PRODUK PAKAN AYAM“
- RUMUSAN MASALAH
Dari latar
belakang diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
- Apa teori yang biasa digunakan perusahaan dalam melakukan pelaksanaan pemasaran?
- Bagaimana cara perusahaan menerapkan teori pemasaran?
- Bagaimana cara perusahaan untuk mempertahankan produk perusahaannya/going concern?
- Tujuan Pembahasan Makalah.
- Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan teori pemasaran dan semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran.
- Untuk memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara melakukan kegiatan pemasaran dan apa saja yang harus dilakukan dalam kegiatan pemasaran.
- Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran atau marketing mix.
BAB II
PEMBAHASAN
- Landasan Teori
- Pengertian Pemasaran.
Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan
permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar.
Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan
sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan
pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya
pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus di fikirkan
selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia.
Pengertian
pemasaran oleh beberapa ahli diartikan menjadi :
1. William J
Stanton, menyatakan bahwa:
Pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan
dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan
kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
2. Philip Kotler
dan Duncan.
Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau
diperlukan untuk menempatkan barang-barang berwujud kepada konsumen.
3. American
Marketing Association.
Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang
diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
Fungsi utama
mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :
1. Untuk
memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
2. Untuk
mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3. Untuk
menciptakan nilai ekonomis suatu barang.
- Kegiatan Utama pemasaran
Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut marketing mix
adalah suatu perangkat perusahaan yang terdiri dari 4 variable yaitu produk,
struktur harga, kegiatanpromosi dan saluran distribusi dengan tujuan untuk
menentukan tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan yang bisa memberikan
kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih atau segmen pasar yang
di harapkan.
- Pembahasan.
I.
Teori Bauran
Pemasaran
Menurut Kotler (2005:17) bahwa “Bauran Pemasaran
(Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran”. Berdasarkan
definisi tersebut diatas bahwa bauran pemasaran adalah kombinasi beberapa
elemen bauran pemasaran untuk memperoleh pasar, pangsa pasar yang lebih besar,
posisi bersaing yang kuat dan citra positif pada pelanggan sehingga dapat kita
artikan bahwa tujuan pemasaran adalah untuk meningkatkan jumlah pelanggan,
meningkatkan hasil penjualan, serta dapat memberikan keuntungan untuk
perusahaan dan stakeholdernya.
1. Product
(Produk).
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang
ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun
tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi
kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke
pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan
ide.
Produk merupakan
hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan di jual perusahaan
atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali kepada konsumen akhir
(bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk sebagai salah satu dari
keempat variable marketing mix maka kita bagi menjadi 3 bagian :
a. Pemilihan produk
b. Pembungkus barang
c. Merk barang
a. Pemilihan
barang/produk
Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan
dijual atau produk yang akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh
pada penentuan harga, strategi, promosi, yang akan dilakukan agar berhasil
dalam melaksanakan fungsi penjualan dari bidang pemasaran. Pemilihan barang
atau produk yang tepat untuk dipasarkan atau sesuai dengan perilaku pembeli
ataupun daya beli konsumen akan menguntungkan perusahaan sehingga hasil
kegiatan perusahaan yang dicapai akan dapat mempertahankan atau ditingkatkan
demi kelangsungan hidup perusahaan.
Yang penting disini adalah bagaimana cara mengantisipasi
masalah-masalah yang mungkin dihadapi perusahaan karena terjadi proses tahapan
siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadi di
mana pada suatu saat kalau produk tersebut sudah mencapai tahap kejenuhan akan
mengalami penurunan penjualan yang berarti juga terjadi turunnya tingkat
pendapatan perusahaan. Oleh karena itu sebelum perusahaan terlambat dalam
mengatasi perjalanan produk dalam siklus kehidupan produk maka tindakan yang
harus dilakukan adalah strategi apa yang akan dilakukan atau kebijaksanaan apa
yang akan dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah tidak laku lagi
perusahaan sudah menyiapkan produk baru,sebagai pengganti atau strategi baru.
Tahap-tahap siklus kehidupan dibagi menjadi 5 tahapan di
mana untuk masing-masing tahap suatu perusahaan harus memasang strategi atau
kebijaksanaan yang berlainan untuk menjaga agar kelangsungan hidup perusahaan
terjamin. Lima
tahap tersebut adalah sebagai berikut :
1)
Tahap
perkenalan
2)
Tahap
pertumbuhan
3)
Tahap
kedewasaan
4)
Tahap
kejenuhan
5)
Tahap
penurunan
1)
Tahap
Perkenalan
Tahap perkenalan ini menunjukan bahwa barang yang
dipasarkan benar-benar baru atau masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya
sehingga perlu memperkenalkan barang tersebut pada masyarakat melalui
penyampaian informasi dengan kegiatan promosi yang gencar dan agresif
menekankan merk penjualan, kelebihannya dibandingkan dengan produk sejenis
ataupun bagaimana kegunaanya bagi konsumen dan lain-lain.
Tahap perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi
yang sangat tinggi sedangkan hasil penjualan masih berjumlah sedikit dalam
memberikan tambahan pendapatan produsen. Tujuan utama promosi adalah agar
konsumen tahu dan mengenal dengan baik produk perusahaan dan mulai menyukainya.
2)
Tahap
Pertumbuhan
Tahap pertunbuhan ditunjukan dengan meningkatnya volume
penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang
sesuai. Usaha yang dilakukan dalam tahap ini adalah menurunkan kegiatan
promosinya untuk diganti dengan memperluas dan meningkatkan distribusi ke
daerah-daerah (lokasi-lokasi segmen pasar) yang belum dimasuki atau kegiatan
promosi digantikan dengan persaingan harga dengan perusahaan pesaing.
Pada tahap ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing
yang mencoba merebut segmen pasar yang kita kuasai dengan menggunakan
strategi-strategi yang dengan perlahan dan pasti dapat menggeser kedudukan
perusahaan yang lebih dulu masuk pasar.
3)
Tahap
kedewasaan dan kejenuhan
Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan
perusahaan yang ditunjukan dengan peningkatan volume penjualan yang sangat
tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh
konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya dalam meningkatkan
atau menambah volume penjualan.
Tambahan volume penjualan sudah dilakukan sedangkan
bagian pasar yang kita kuasai sudah banyak yang dimasuki produk-produk pesaing
yang sedikit demi sedikit mulai mengikis segmen pasar kita, ditambah lagi
dengan konsumen sudah mulai melirik produk sejenis lainnya yang sekiranya
mempunyai keunggulan lebih banyak atau dengan kata lain konsumen sudah mulai
jenuh dengan produk yang kita jual.
4)
Tahap
kemunduran/penurunan
Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan
volume penjualan perusahaan sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil
kebijaksanaan agar perusahaan tidak bangkrut. Adapun kebijaksanaan yang akan di
ambil oleh perusahaan pada umumnya terdiri dari 2, yaitu :
- Menghentikan produk yang sudah tidak dapat bersaing dengan digantikan oleh barang yang benar-benar baru dan lain dibandingkan dengan produk lama. Kebijaksanaan ini dapat berjalan dengan lancar asalkan perusahaan mempunyai tenaga yang punya kemampuan dalam membuat motivasi baru, kreasi, atau menciptakan barang yang akan menggantikannya.
- Tetap mempertahankan barang lama tetapi memperbaharui atribut-atribut lamanya baik dari segi kemasan atau dapat juga menonjolkan kelebihan lain. Kalau alternatif ini tidak dapat dilakukan perusahaan harus dapat membuat barang yang benar-benar baru yang memerlukan penelitian dari awal baik dari segi mutu, merk dagang, pembungkus, cara mendistribusikan dan lain-lain.
b. Pembungkus
barang
Bungkus barang merupakan pertimbangan ke dua setelah
produk yang sejenis ternyata mempunyai kualitas yang sama kualitas yang sama,
rasa yang sama atau kegiatan yang relative berbeda. Maka bagi pembeli yang
merasa bingung dengan berbagai merk tersebut akhirnya akan mempertimbangkan
bungkus luar produk yang akan dipilih. Oleh karena itu bungkus juga memegang
peranan penting dalam penjualan produk.
Untuk membuat bungkus agar menarik pembeli maka
perusahaan harus mempertimbangkan dari berbagai aspek baik aspek ekonomis,
keindahan maupun praktisnya.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan
diantaranya:
a)
Bungkus
yang membangkitkan hasrat untuk membeli.
b)
Bungkus
yang mudah diingat.
c)
Bungkus
yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat besaing dengan produk
sejenis yang lain.
d)
Bungkus di
design agar dapat menjaga mutu barang, memudahkanØ pengangkutan, penyimpanan,
penyusunan di rak took, atau memmpunyai kegiatan setelah dipakai habis (ada
kegiatan ganda).
c. Merk Barang
Merk barang yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau
disertai dengan gambar tertentu untuk mempertegaskan adalah sangat penting bagi
perusahaan untuk membedakan perusahaan yang satu dengan yang lain. Dengan
melihat merk seseorang yang sudah menggemari atau fanatic terhadap rasanya,
mutunya atau keadaanya tidak akan nemilih lagi dalam memilih lagi dalam membeli
barang cukup hanya dengan melihat gambar tertentu atau kata-kata tertentu dalam
suatu prroduk menganggap sudah cukup memutuskan untuk membeli.
Dengan merk yang sudah menjadi langganan pemakai dapat
menghemat waktu dalam membeli karena dapat menyuruh orang lain untuk membelinya
(praktis) dan membuat anggaran tertentu dalam memakainya.
Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh konsumen ini
ternyata terlihat juga oleh produsen sehingga sering sekali produsen
menggunakan merek tersebut sebagai salah satu strategi pemasarannya dengan
jalan perusahaan memproduksi barang yang tidak terlalu berbeda setiap memakai
berbagai merk, hal ini dilakukan untuk menguasai pasar.
2. Price (Harga)
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan
taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat
diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan
besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu
buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is
the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is
the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or
using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk
sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang
ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap
sebuah produk atau jasa. Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount
of money and or goods needed to acquire some combination of another goods and
its companying services”. Pengertian di atas mengandung arti bahwa harga adalah
sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari
barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen
dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan
stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat
atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan
pendapatan dari penjualan.
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh
pengguna untuk mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli
barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu) sesuai dengan
manfaat yang diperoleh dari prouksi tersebut. Jika hal ini dikaitkan dengan
produk layanan, maka seseorang akan datang ke tempat kita jika waktu atau dana
yang dikorbankan untuk mendapatkan produk layanan kita sesuai dengan produk
layanan yang ditawarkan.
Harga dan kebijaksanaan harga adalah elemen yang paling
banyak diperdebatkan dalam pemasaran. Harga adalah satu-satunya variabel
strategi pemasaran yang berkaitan dengan pemasukan, bagaimanapun harga
mendatangkan masalah tersendiri
Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian
manajemen paling banyak dibutuhkan dalam masalah penetapan harga. Ciri-ciri
yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga.
Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan
harga. Hal yang menarik sekali adalah bahwa para penjual kerap kali mengetahui
permintaan in-elastis. Oleh karena itu mereka menetapkan harga yang paling
tinggi. Akan tetapi mereka lalai bertindak yang sebaliknya, jika menghadpi
permintaan yang elastis, walaupun harga lebih rendah akan menaikkan penjualan
unit, pendapatan total, penggunaan fasilitas dan mungkin juga naiknya laba
bersih.
Prinsip penetapan harga barang dapat juga diterapkan
daam penetapan harga jasa. Secara singkat prinsip-prinsip penetapan harga
adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor
dalam menetapkan harganya, yang mencakup: pemilihan tujuan penetapan harga,
menentukan tingkat permintaan, prakiraan biaya, menganalisis harga yang
ditetapkan dan produk yang ditawarkan pesaing, pemilihan metode penetapan
harga, dan menentukan harga akhir.
2. Perusahaan tidak selalu harus berupaya mencari profit
makasimum melalui penetapan harga. Sasaran lain yang bisa mereka capai adalah
mencakup survival, memakasimumkan penerimaan sekarang, memakasimumkan
pertumbuhan penjualan, memakasimumkan penguasaan (skimming) pasar dan
kepemimpinan produk atau kualitas.
3. Para pemasar hendaknya memahami
seberapa responsif permintaan terhadap perubahan harga.
4. Berbagai jenis biaya harus sipertimbangkan dalam
menetapkan harga, termasuk di dalamnya adalah biaya langsung dan tidak
langsung, biaya tetap dan biaya variabel, biaya tidak langsung yang bisa
dilacak, dan biaya-biaya yang teralokasi. Bila suatu produk atau jasa harus
mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, harga harus mampu menutup semua biaya
mencakup mark-upnya.
5. Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat
permintaan barang dan jasa yang ditawarkan peruasahaan dan karenanya harus
dipertimbangkan dalam proses penetapan harga.
6. Berbagai cara penetapan yang ada mencakup mark-up,
sasaran perolehan, nilai yang bisa diterima, going rate, sealed-bid, dan harga
psikologis.
7. Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan
menyesuikan harganya dengan menggunakan harga geografis, diskon harga, harga
promosi, dan harga diskrimiasi, serta harga bauran produk.
Dalam situasi tertentu, pengguna melakukan penilaian
atau menghitung-hitung tentang apa yang akan mereka peroleh sebagai balasan
dari apa yang mereka berikan. Dengan demikian, harga merupakan pembatas
(trade-of) untuk sejumlah benefit (nilai) yang akan diberikan oleh suatu produk
(barang atau jasa) dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan sejumlah biaya
yang dikaitkan dengan penggunaan produk tersebut. Pusat informasi yang
menghendaki profit harus mampu menutup semua biaya yang berkaitan dengan proses
memproduksi dan memasarkan suatu jasa. Selanjutnya menetapkan marjin secukupnya
sehingga mampu memberikan keuntungan yang memuaskan.
3. Promotion
(Promosi)
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan,
Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan
berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke
konsumen.
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang
dapat mengarahkan organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara
pembeli dan penjual.
Promosi merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix
yang sangat penting karena sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat
pasar pembeli di mana keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat
dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena itu pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang bersaing untuk merebut hati
pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang dijualnya.
Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh
motif-motif pertimbangan secara emosional, seperti : merasa bangga, sugesti,
angan-angan dan sebagainya. Tetapi bisa juga pembeli membeli secara rasional
seperti: karena mempertimbangkan riwatnya, ekonomisnya, segi kepraktisan,
harganya, pengangkutannya dan sebagainya.
Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan,
pada umumnya ada 4 kegiatan yang biasa dilakukan yaitu:
a. Periklanan.
b. Personal
selling.
c. Promosi
penjualan.
d. Publisitas dan
humas.
a. Periklanan (Advertensi)
Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi
yang sering dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu dengan
sejumlah biaya seperti iklan melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non
laba, individu-individu yang membuat poster dan sebagainya.
Periklanan dilakukan untuk memasarkan produk baru,
memasuki segmen pasar yang baru atau yang tidak terjangkau oleh salesman maupun
personal selling. Periklanan sering dilakukan baik melalui surat kabar, radio dan TV, pos langsung atau
bahkan melalui biro periklanan.
b. Personal selling
Personal selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan
antar individu yang sering bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan,
memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling
menguntungkan kedua belah pihak
c. Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan
promosi dengan menggunakan alat peraga seperti: Peragaan, pameran, demonstrasi,
hadiah, contoh barang dan sebagainya.
d. Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama
dengan periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang diberikan
tidak dalam bentuk iklan tetapi
berupa berita.
Biasanya lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan
biaya sedikitpun tetapi bisa merugikan kalau lembaga yang dipublisitaskan
diberitakan kejelekannya.
4. Saluran
Distribusi ( Place )
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan
akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam
sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan
mudah memperoleh suatu produk.
a)
Pengertian
Saluran Distribusi.
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi
adalah : “The various the company undertakes to make the product accessible and
available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
Sebagai salah satu variabel marketing mix, place /
distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan
memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang
dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat
yang tepat.
b)
Pemilihan
saluran distribusi
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan
untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana
cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal
tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa
sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi
pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan
organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam
proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi.
Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk
menjangkau populasi yang tersebar luas.
Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen
untuk menyalurkan barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai
berpindahnya hak (penguasaan) sampai dengan pemindahan barang maupun hanya
pemindahan hak kepemilikannya saja.
Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut:
a. Sifat pembeli,
seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.
b. Sifat produk.
c. Sifat
perantara.
d. Sifat pesaing
e. Sifat
perusahaan, dan sebagainya
Sifat pembeli sangat mempengaruhi keputusan produsen
dalam memilih saluran distribusi yang dipakai.
Sebagai contohnya, kalau jumlah pembeli hanya, frekuensi
pembelian dalam jumlah yang kecil-kecil maka akan membuat produsen cenderung
memilih saluran distribusi yang panjang.
Demikian juga sifat produk juga merupakan pertimbangan
produsen yang tidak kalah pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah
rusak atau tidak, bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dilihat
dari segi konsumen, harganya dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu dijadikan
bahan pertimbangan yang penting juga.
Demikian juga masalah sifat perantara, perusahaan,
pesaing, pasar yang dituju dan sebagainya menjadi faktor yang penting dalam
memilih saluran distribusi yang akan digunakan perusahaan. Saluran distribusi
yang digunakan itu dengan tujuan agar barang yang ditawarkan sampai pada
konsumen industry maupun konsumen akhir.
c)
Alternatif
pemilihan saluran distribusi.
Untuk memakai saluran distribusi tertentu di samping
mempertimbangkan faktor-faktor di atas perusahaan juga perlu mengetahui unsure
apa saja yang sebenarnya juga mempengaruhi pemilihan saluran distribusi,
diantaranya:
a. Tipe perantara.
Perantara dalam kenyataannya juga melakukan beberapa
macam fungsi pemasaran seperti penyimpanan, pengangkutan, penjualan, pembelian
dan sebagainya. Kalau fungsi pemasaran yang dilakukan perantara ternyata lebih
efisien disbanding dengan kalau fungsi pemasaran dilakukan oleh produsen maka
produsen yang bersangkutan biasanya memasukan perantara kedalam saluran
distribusi yang dipilihnya.
Pada dasarnya ada
3 jenis perantara yaitu :
- Pedagang (Wholesaler) adalah perantara yang secara nyata mempunyai barang dagangan dan melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang di dagangkan dalam jumlah volume penjualan yang besar sehingga pedagang besar ini biasanya hanya melayani pembelian dalam jumlah yang banyak atau dengan kata lain tidak melayani kosumen akhir yang membeli untuk memenuhi kebutuhan pribadinnya (atau besifat non-bisnis).
- Pengecer (retailer) adalah perantara yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir baik konsumen untuk keperluan pribadi maupun konsumen industri.
- Agen, Agen merupakan perantara yang ketiga, agen mempunyai perbedaan baik dengan pedagang besar mupun pengecer. Hal ini diperlihatkan pada masalah hak kepemilikan barang yang dijualnya. Kalau pedagang besar dan pengecer memiliki hak milik pada barang yang dijual maka kalau pada agen sebaliknya. Biarpun sebagai agen mereka bisa menjual dalam partai besar tetapi tetap hak miliknya ada pada produsennya.
b. Jumlah
Perantara.
Kalau ditinjau dari jumlah perantara, ini menyangkut
untuk tingkat penyebaran pasar yang diinginkan oleh produsen.
Dengan mempertimbangkan jumlah perantara/penyalur maka produsen
mempunyai 3 jenis kebijaksanaan alternative pemakaian saluran distribusi,
yaitu:
1. Distribusi
Insentif.
Kebijaksanaan yang dipakai perusahaan dengan jalan
memakai sebanyak mungkin penyalur atau pengecer untuk mencapai dengan cepat
kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan segera. Biasanya kebijaksanaan ini
dilakukan kalau produsen menjual barang-barang konsumsi sejenis, konvinen atau
kebutuhan pokok sehari-hari.
2. Distribusi
selektif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memakai
beberapa perantara saja, untuk memudahkan pengawasan terhadap penyalur.
Distribusi ini dipakai untuk memasarkan barang-barang baru, barang spesial
maupun barang industri jenis peralatan ekstra. Sehingga dalam pemakaian saluran
distribusi ini produsen berusaha memilih berapa penyalur yang benar-benar baik
dan mampu melaksanakan fungsi pemasaran.
3. Distribusi
eksklusif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memilih
satu perantara saja dalam wilayah geografis tertentu. Hal ini digunakan untuk
pengawasan yang lebih intensif dan mendorong semangat penyalur agar agresif
dalam melaksanakan fungsi pemasarannya. Distribusi ini dipakai produsen
penghasil barang-barang yang relatif mahal/berat.
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan
(finance), teori Marketing mix juga terus berkembang. Dalam perkembangannya,
dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang),
Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin,
misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.
Perencanaan saluran distribusi dilakukan dengan maksud
untuk memperlancar penyaluran produk agar sampai kepada konsumen. Dengan
kegiatan distribusi ini diharapkan dapat mempermudah konsumen untuk memperoleh
produk setiap saat. Kecepatan dan ketepatan dari saluran distribusi yang
dilakukan oleh perusahaan akan sangat membantu konsumen dalam mendapatkan
produk perusahaan, hal ini agar dapat menaikkan citra keberadaan produk dan
perusahaan itu sendiri.
II.
Teori STP
(Segmenting, Targeting, Positioning)
Perkembangan pemikiran pemasaran, disadari atau tidak,
sejalan dengan perkembangan peradaban dan pemikiran masyarakat di berbagai
bangsa. Hal ini dapat terjadi karena pemikiran di bidang pemasaran selalu
melekat dalam kehidupan masyarakat yang selalu berfikir alternatif. Maksudnya
adalah dimana masyarakat selalu dihadapkan pada suatu pilihan dan sumber daya
yang terbatas untuk mampu memaksimumkan kepuasan.
Pemasaran dirasa
kurang karena disebabkan adanya 2 alasan, yaitu:
1)Banyak produsen pemasar masih menggunakan konsep produksi massal
sebagai basis kegiatannya.
2)Daya beli masyarakat masih relatif terbatas, sehingga
kecenderungan masyarakat membeli atas dasar pertimbangan harga murah.
Strategi pemasaran modern STP (Segmenting, Targeting,
Positioning) yaitu (1) segmentasi pasar, (2) penetapan pasar sasaran, (3)
penetapan posisi pasar, seperti yang dijelaskan (Kotler, 1995 : 315).
1). Segmentasi.
Segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk
meningkatkan ketepatan perusahaan. Segmen pasar terdiri dari kelompok besar
yang dapat diidentifikasi dalam sebuah pasar dengan keinginan, dayabeli, lokasi
geografis, perilaku pembelian, dan kebiasaan pembelian serupa[1].
Segmentasi adalah upaya
memetakan atau pasar dengan memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka.
Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup,
atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk.
- Segmen pasar : Sub kelompok orang-orang atau organisasi yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama menyebabkan mereka memiliki produk yang serupa.
- Segmentasi pasar : proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelopok-kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan.
Segmentasi dapat
dibentuk dengan banyak cara. Salah satunya adalah dengan mengidentifikasi segmen
preferensi. Misalkan pembeli es krim ditaanyai seberapa besar mereka menghargai
rasa manis dan kandungan krim sebagai atribut produk. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi segmen preferensi yang berbeda-beda. Tiga pola yang berbeda
dapat timbul adalah: Pertama, preferensi
homogen. Yaitu tentang kondisi pasar dimana semua pelanggan secara kasar
memilki preferensi yang sama. Kedua, preferensi tersabar. Yaitu tentang situasi
dan kondisi pasar yang berbeda dimana preferensi pelanggan tersebar diseluruh
ruangan. Ketiga, preferensi
terkelompok-kelompok. Yaitu tentang kondisi pasar yang menunjukkan
kelompok-kelompok preferensi yang terpisah-pisah, yang biasa kita sebut dengan
segmen pasar alami[2].
Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar
mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu.
Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau
mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki
kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya
hidup.
Tingkatan
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar dimulai dari mengidentifikasi mass
market (pemasaran massal). Mass market ini terlalu beragam dan sulit untuk
menetapkan target market dengan program pemasaran tunggal,
dengan demikian pasar tersebut perlu disegmen menjadi kelompok-kelompok yang
homogen. Starting point dari segmentasi adalah mass marketing. Didalam mass
marketing program pemasaran dilakukan secara massal seperti distribusi massal,
promosi massal dan lainnya atau dengan kata lain satu produk untuk semua. Akan
tetapi mass marketing tidak selalu sukses dalam melayani pasarnya karena satu
program pemasaran tidak bisa melayani pasar yang heterogen sehingga pelu
dilakukan segmentasi, niche marketing (relung pasar) dan pasar individu
(Kotler, 2003).
Segmentasi pasar terdiri dari usaha untuk
mengidentifikasi sebuah kelompok menjadi sebuah kelompok yang memiliki
kesamaan. Segmentasi merupakan cara tengah antara mass marketing dengan
individu. Dalam segmentasi pasar orang yang berada dalam satu segmen
diasumsikan benar-benar memiliki persamaan, padahal tidak ada dua
orang yang benar-benar memiliki persamaan dalam suatu hal (Kotler, 2003).
Dengan demikian segmentasi pasar memiliki beberapa keuntungan dibandingkan mass
market antara lain perusahaan dapat menciptakan produk dan layanan yang cocok
atau sesuai dengan target market. Perusahaan juga akan lebih mudah dalam
menetapkan canel distribusi dan dalam menetapkan komunikasi pemasaran. Pada
niche marketing lebih fokus terhadap ceruk-ceruk pasar yang belum dilayani
dengan baik. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi segmen yang sudah ada
menjadi sub segmen yang lebih kecil. Dengan adanya niche market perusahaan
dapat memahami konsumen dengan baik. Ciri menarik dari niche market adalah
konsumen pada niche market mempunyai kebutuhan yang kuat, konsumen ini mau
membayar dengan harga yang premium kepada perusahaan yang dapat memuaskan
mereka dengan baik. Nice market memiliki pertumbuhan yang potensial dan
profitable sehingga perusahaan dapat melayani segmen ini. Sementara itu pada
pasar individu merupakan bagian terakhir dalam segmen, setiap individu memiliki
keunikan masing-masing. Pasar individu dikenal juga dengan customize marketing
atau one to one marketing dimana konsumen dilayani secara individu. Perusahaan
dapat melayani pasar individu secara customize sehingga dapat memenuhi
kebutuhan konsumen seperti yang mereka harapkan.
Pola Segmentasi
Pasar
Untuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola
segmentasi pasar yang dapat digunakan (Kotler,2003). Pola tersebut
adalah:
- Homogeneus preference (preferensi homogen)
Homogeneus preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama
terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
- Diffused preference (preferensi yang menyebar)
Diffused preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki
preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan
- Clustered preference (preferensi yang mengelompok)
Clustered preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki
preferensi yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu
kelompok memiliki kesamaan preferensi.
Prosedur dan
Proses Segmentasi Pasar
Ada
tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler,2003) yaitu:
1. Survey Stage
Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group
discussion atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk
memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku konsumen.
2. Analysis Stage
Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap
informasi yang telah diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan
menerapkan analisis faktor untuk menelaah variabel-variabel mana yang
berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau
mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan
karakteristik.
3. Profiling Stage
Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi
frofil masing-masing cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan
masing-masing cluster berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi,
manfaat atau value yang diharapkan dari sebuah program MM, kemudian
masing-masing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol.
Dasar Segmentasi
Dalam menetapkan dasar segmentasi Kotler (2003) ada dua
cara yang dapat dilakukan, yaitu pertama, consumen
characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan variabel utama dalam
segmentasi yang terdiri dari :
1. Segmentasi Geografi
Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan
berdasarkan faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal konsumen.
2. Demografi Segmentasi
Pada segementasi demografi pengelompokan dilakukan
berdasarkan variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan konsumen.
3.Psychographic segmentation
Pada Psychographic segmentation pengelompokan didasarkan
pada karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian, persepsi,
interest, minat dan sikap.
Kedua yaitu, consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari
Benefit segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada
manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa, use occasion
(saat pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan dikelompokkan
berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa, seperti ada konsumen yang
mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.
Menentukan Dasar
Segmentasi
Dalam menentukan dasar segmentasi yang akan digunakan
dapat disesuaikan dengan kondisi yang paling relevan. Sebagaimana diketahui
konsumen berbeda dalam banyak hal dan masing – masing berpotensi membentuk
segmen, namun kenyataan tidak semua variabel ini akan bermanfaat untuk semua
situasi. Dengan demikian perlu kehati-hatian dalam memilih variabel segmentasi
agar sesuai dengan perusahaan. Agar strategi segmentasi tersebut tepat
perusahaan harus pertama, memandang pasar dari sudut yang unik dan dengan cara
yang berbeda dari yang dilakukan pesaing. Kedua metode segmentasi yang
digunakan harus sejauh mungkin mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan
serta menentukan alasan pelanggan untuk membeli. Karena alasan inilah dynamic
atribut segmentation lebih unggul dibandingkan static atribut segmentation,
sebab atribut ini lebih mengarah kepada perilaku pembelian, metode ini dapat
memberikan informasi yang berharga bagi perumusan strategi pemasaran yang cocok
untuk mempengaruhi perilaku konsumen tersebut.
Segmentasi geografis dan demografis lebih mudah
dilakukan, karena data yang akurat dan tepat sudah tersedia. Namun metode ini
tidak memberikan gambaran yang yang jelas tentang bagaimana konsumen memilih
dan membeli suatu produk. Sehingga akan sulit untuk membangun strategi yang
lengkap yang menyertakan perumusan positioning, marketing mix, penjualan,
pelayanan, proses dan membangun brand dengan keakuratan yang baik.
Syarat Segmentasi
Yang Efektif
Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu
memperhatikan efektifitas segmentasi tersebut. Syarat segmentasi yang efektif seperti
yang di ungkapkan Philip Kotler adalah:
1. Measurable (terukur)
Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu
perusahaan dalam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran
alokasi sumberdaya.
2. Substansial (banyak)
Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan
profitable untuk dilayani.
3. Accessible (dapat diakses)
Accessible berarti segmen tersebut harus mudah dijangkau
untuk dilayani.
4. Differentiable (dapat dibedakan)
Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5. Actionable (dapat dilayani)
Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau
dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Manfaat Segmentasi
Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi
perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen (Weinstein,
1994 dalam Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut Weinstein (1994) mengemukan secara
terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:
- Designing responsive products to meet the needs of the marketplace.
Melalui penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah
penyelesaian konsep marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa
keuntungan. Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian
mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.
- Determining effective and cost efficient promosional strategies.
Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi
dan analisa yang berharga untuk mengembangkan communication mix, sehingga dapat
dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.
- Evaluating market competition in partikular the companys market position.
Riset segmentasi menyediakan a competitive intelegence
mechanism untuk mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.
- Providing insight on present marketing strategies.
Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi
secara periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru
dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.
2)Target Market
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen
pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan
segmen mana yang menjadi target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang
berbeda perusahaan harus melihat dua faktor yaitu daya tarik pasar secara
keseluruhan serta tujuan dan resource perusahaan (Kotler, 2003). Perusahaan
harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara
umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko
yang rendah dan lain-lain. Perusahan juga perlu mempertimbangkan apakah
berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan
dan sumber daya perusahaan.
Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang
dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat
mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah
sasaran.
Market targeting/target pasar yang dimaksud dengan
target marketing adalah keputusan pasar yang akan dituju oleh perusahaan yang
terdiri dari sejumlah pembeli yang memiliki kebutuhan dan karakteristik seperti yang dimaksudkan
perusahaan[3].
Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi
dan menentukan segmen mana yang akan dijadikan target. Pertama, perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang
dibidik itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan.
Perusahaan dapat saja memilih segmen yang kecil pada saat sekarang namun segmen
itu mempunyai prospek menguntungkan dimasa datang. Sehubungan dengan hal ini
perusahaan harus menelaah kompetisi yang ada di sektor tersebut dan potensinya
untuk tumbuh karena akan berkaitan juga dengan ukuran dan pertumbuhan target
segmen perusahaan. Kedua adalah
bahwa strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif
perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk
mengukur apakah perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untuk
menguasai segmen pasar yang dipilih sehingga memberikan value bagi konsumen.
Untuk menghasilkan value yang unggul tidak cukup hanya memiliki sumber daya
yang memadai tetapi harus didukung dengan kapabilitas, kompetensi inti, dan
keunggulan kompetitif untuk melaksanakan diferensiasi yang ditujukan untuk
memenangkan kompetisi tersebut. Perusahaan juga harus menganalisis dari dekat
apakah segmen pasar yang dipilih telah sejalan dan mendukung tujuan jangka
panjang perusahaan. Ketiga adalah
bahwa segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya.
Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara langsung atau
tidak langsung mempengaruhi daya tarik targeting perusahaan. Beberapa faktor
yang dipertimbangkan disini antara lain intensitas persaingan segmen, potensi
masuknya pemain baru, hambatan masuk industri, keberadaan produk-produk
pengganti, kehadiran produk-produk komplementer serta pertumbuhan kekuatan
tawar menawar pembeli maupun pemasok.
Dengan menggunakan beberapa kriteria diatas perusahaan
dapat menemukan kesesuaian perusahaan dengan segmen pasar yang tepat.
Menentukan Target
Market
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan
lima pola,
dapat dijelaskan sebagai Berikut :
1. Single Segment Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan
dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu
segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa
diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi
resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk
memilih lebih dari satu segmen.
2. Selective Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan
menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling
berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang.
Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun
salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh
pendapatan dari segmen yang lain.
3. Product Specialization.
Product Specialization maksudnya perusahaan
berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini,
perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun
resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan
produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.
4. Market Specialization.
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan
berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan
memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang
dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan
timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
5. Full Market Coverage.
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan
berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya
perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen,
pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan
daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan
biaya perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila
dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya
berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan
adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost,
inventory cost, dan promotion cost.
Selain itu ada
pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengevaluasi dan
memilih segmen yaitu (Kotler, 2003):
1.Pilihan etika atas pasar sasaran.
Dalam menetapkan target market perusahaan hendaknya
tidak menimbulkan pertentangan, seperti mngambil keuntungan dari kelompok yang
rapuh seperti anak-anak atau mempromosikan produk yang berbahaya. Karena dalam
pasar sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tapi
bagaimana dan untuk apa. Pasar yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan
segmentasi dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja
tetapi juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran.
2.Interelasi dan segmen super.
Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki
kesamaan yang dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih
segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan tidak
memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri-industri yang telah berada
dalam segmen super.
3.Rencana serangan segmen per segmen.
Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh
perusahaan. Jika diketahui maka perusahaan harus mencari jalan keluar untuk
menerobos yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega
marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik
dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.
4.Kerjasama antar segmen.
Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama
antara SDM di dalam perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.
3).Positioning
Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di
benak seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk.
Posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya
dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang
dijanjikan serta competitive advantage. Inilah alasan kenapa konsumen memilih
produk suatu perusahaan bukan produk pesaing.
Cara Menentukan
Positioning
Dalam menentukan positioning ada empat tahap yaitu:
identifikasi target, menentukan frame of reference pelanggan
(siapa diri), merumuskan point of differentiation — Mengapa konsumen memilih
perusahaan, menetapkan keunggulan kompetitif produk — bisa dinikmati sebagai
sesuatu yang beda (Kotler, 2003).
Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu, 2003
menyatakan ada empat kriteria yang dapat dilakukan perusahaan untuk
menentukan positioning. Pertama
adalah kajian terhadap konsumen (cutomer). Disini positioning harus
mendeskripsikan value bagi konsumen karena positioning mendeskripsikan value
yang unggul. Selain itu positiong merupakan penentu penting bagi konsumen pada
saat memutuskan untuk membeli. Kriteria kedua
didasarkan atas kajian pada kapabilitas perusahaan (company). Disini
positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan.
Seperti lokasi yang strategis. Kriteria ketiga
didasarkan atas kajian pada pesaing (competitor). Disini positioning harus
bersifat unik, sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari para
pesaing. Kriteria keempat didasarkan atas kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam
lingkungan bisnis (change). Dikatakan bahwa positioning harus berkelanjutan dan
selalu relevan dengan berbagai perubahan lingkungan bisnis. Positioning pada
hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas dan kepribadian di
dalam benak konsumen. Untuk itu agar positioning kuat maka perusahaan harus
selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas dan kepribadian
yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di benak konsumen dan
pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan kehilangan fokus.
Dalam menetapkan
penentuan positioning perusahaan dapat memperhatikan faktor-faktor di bawah ini
sebagai basis atau landasan penentuan positioning:
1.Proposisi nilai
dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
2.Capaian yang
telah dihasilkan perusahaan
3.Segmen pasar dan
pelanggan yang ditargetkan
4.Atribut yang
jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
5.Bisnis baru yang
dimasuki
6.Originalitas dan
posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar
Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk
perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:
1. Be creative
Be creatif maksudnya
adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau
target market.
2. Simplicity
Simplicity maksudnya adalah
komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin
3.Consistent yet
flexible
Consistent yet
flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
4.Own, dominate,
protect
Own, dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi
perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
5.User their
language
User their language maksudnya adalah dalam
mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.
Meningkatkan nilai
perusahaan.
- Penerapan Teori pada Produk Pakan Ayam
PT Charoen Pokphand
Indonesia Tbk (”Perseroan”) adalah penghasil pakan ternak, Day Old Chicks dan
makanan olahan terbesar di Indonesia. Perseroan didirikan tahun 1972 dengan
pabrik pakan ternak terbesar pertama di Jakarta untuk menghasilkan pakan ternak
berkualitas.
Dari satu pabrik pakan
ternak di Jakarta, Perseroan mengembangkan usaha untuk menghadapi tantangan dalam menghasilkan produk yang
dapat dipercaya dan berkualitas tinggi dengan membangun fasilitas produksi di
Balajara (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Sepanjang dan Krian (Jawa
Timur), Bandar Lampung (Lampung), Medan (Sumatera Utara) dan Makassar (Sulawesi
Selatan). Secara bersama-sama, jaringan pabrik pakan ternak ini membuat
Perseroan menjadi produsen pakan ternak terbesar satu-satunya di Indonesia.
Selain itu, jaringan tersebut memiliki posisi strategis untuk memenuhi kebutuhan
peternak ayam di seluruh negeri. Hal ini menjadikan Perseroan sebagai
perusahaan penghasil pakan ternak yang terpercaya.
Jaringan luas dari
distributor dan agen di seluruh negeri membuat peternak ayam memiliki kemudahan dan
kecepatan dalam mendapatkan produk pakan ternak ini.Perseroan juga memiliki
kekuatan dominan dalam produksi dan penyediaan Day Old Chick di Indonesia.
Seperti pakan ternak, Perseroan merupakan penghasil terbesar DOC dengan
kualitas tinggi untuk peternak ayam di Indonesia. Perseroan memiliki jaringan
pemasaran luas yang tersebar di Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi dan Sumatera[4].
Salah satu permasalah
utama yang dihadapi oleh industri pakan ternak ini adalah kebutuhan bahan baku
yang masih perlu diimpor terutama untuk bahan baku jagung, bungkil kedelai, tepung tulang &
daging, serta tepung daging unggas. Kontribusi nilai bahan baku dapat mencapai
60% dari biaya produksi pakan ternak. Jagung sebagai bahan baku porsinya dalam
pakan ternak dapat mencapai sekitar 50%. Selain itu, anacaman virus flu burung
juga masih menghantui para peternak, sehingga dapat mengancam industri pakan
ternak[5].
Produk pakan ternak yang
ditawarkan oleh Perseroan terdiri dari:
1. Pakan Ternak
Ayam Pedaging
Pakan ternak ini
memiliki 3 jenis produk yang masing-masing memiliki formula berbeda dan disesuaikan
dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan pada setiap masa pertumbuhannya.
- Pakan Ternak untuk Pre-Starter
Pakan ternak ini memiliki diberikan kepada
ayam pedaging berumur 1 hari hingga ayam pedaging tersebut berumur 7 hari.
- Pakan Ternak untuk Starter
Pakan ternak ini diberikan kepada ayam
pedaging berumur 1 hari hingga ayam pedaging tersebut berumur 21 hari atau ayam
pedaging berumur 8 hari hingga ayam pedaging tersebut berumur 21 hari.
- Pakan Ternak untuk Finisher
Pakan ternak ini diberikan kepada ayam
pedaging berumur 22 hari hingga ayam pedaging tersebut dipanen atau sekitar 30-45 hari.
2. Pakan Ternak
Ayam Petelur
Pakan ternak ini
memiliki 4 jenis produk yang masing-masing memiliki formula berbeda dan disesuaikan
dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan pada setiap masa pertumbuhannya.
- Pakan Ternak untuk Pre-Starter
Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur
berumur 1 hari hingga ayam tersebut berumur 5 minggu.
- Pakan Ternak untuk Starter
Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur berumur 6
minggu hingga ayam petelur tersebut berumur 10 minggu.
- Pakan Ternak untuk Grower
Pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur berumur 11
minggu hingga ayam petelur tersebut menghasilkan telur pertamanya.
- Pakan Ternak untuk Laying Phase
Pakan ternak ini diberikan kepada ayam
petelur pada periode peneluran hingga afkir.
Harga pakan per sak
1sak untuk umur 1hari sapai 7 hariRp 100.000
Untuk 7hari sampai 15
hari Rp:150.000
Untuk 15 hari sampai
30 hari Rp:200.000
Bentuk dari pakan
ternak yang diproduksi oleh Perseroan dapat berupa concentrate (konsentrat),
mash (tepung), pellet (butiran) atau crumble (butiran halus). Sedangkan merek produk yang dipakai
oleh Perseroan antara lain HI-PRO, HI-PRO-VITE, BINTANG, BONAVITE, ROYAL FEED,
TURBO FEED dan TIJI.
Dari berbagai jenis
bahan dan harga yang di tawarkan, konsumen bisa memilih sesuai dengan kebutuhan yang di
inginkan. Sehingga produk ini bisa semakin eksis dalam bidang pakan ternak[6].
Meningkatkan Nilai Perusahaan.
Harga saham perusahaan
memiliki nilai risiko pasar (beta) di bawah satu, saat ini beta perusahaan
berada di kisaran 0,8-1,0. Rasio harga saham perusahaan dibandingkan dengan IHSG menunjukkan tren
penurunan sejak bulan April 2003 dan meningkat kembali ketika memasuki
bulan-bulan akhir tahun 2007. Harga tertinggi penutupan saham perusahaan
dicapai pada penutupan bulan April 2010.
Peningkatan tajam
harga saham perusahaan saham perusahaan mulai terjadi pada pertengahan tahun
2007 dan kemudian mengalami penurunan pada saat krisis 2008. Seiring dengan
pulihnya pasar saham peningkatan saham perusahaan juga terjadi pada tahun 2009
dan diteruskan hingga kuartal pertama 2010. Namun, peningkatan kali ini cukup
mengejutkan, dengan harga tertinggi 2010 dibandingkan harga tertinggi 2007/2008
mencapai sekitar 2,5 kali. Pada saat ini PER perusahaan berkisar antara 5-6
kali, masih cukup rendah dibanding historis yang pernah terjadi pada tahun
2008. Namun demikian, PBV perusahaan telah berada pada kisaran yang tinggi
berdasarkan historis yang pernah ada, yaitu antara 2,8-3,4.
Dengan menjadi perusahaan public yang sahamnya
diperdagangkan di bursa, setiap saat dapat diperoleh evaluasi terhadap nilai
perusahaan. Setiap peningkatan kinerja operasional dan
kinerja keuangan umumnya akan mempunyai dampak terhadap harga saham di bursa,
yang pada akhirnya akan meningkatkan perusahaan secara keseluruhan[7].
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemaparan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
dalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada bauran
pemasaran di dalam merancang program pemasarannya. Bauran pemasaran yang
terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi mempunyai peranan
yang sangat penting guna mensukseskan program pemasaran dari suatu perusahaan.
Dengan melakukan perencanaan terhadap empat bauran pemasaran diharapkan
perusahaan dapat merumuskan program pemasaran yang tepat bagi produk yang akan
ditawarkan kepada konsumen.
Perencanaan produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus
benar- benar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang
dihasilkan harus mencerminkan kualitas yang baik. Hal tersebut agar sesuai
dengan tujuan perusahaan yang mana produk yang dihasilkan dapat diterima dan
sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Karena produk
merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran, keberhasilan suatu perusahaan
dapat diketahui dari respon yang ditunjukkan oleh konsumen.
Pada situasi persaingan dan perubahan yang bergerak
begitu cepat ini perusahaan ditekan oleh faktor-aktor eksternal seperti
perubahan teknologi, ekonomi, sosial kultural dan pasar. Di sisi lain, secara
internal perusahaan menghadapi perubahan organisasi yang tak kalah peliknya,
seperti masalah budaya perusahaan, struktur, karyawan, pemegang saham. Dalam
situasi seperti ini konsep pemasaran tidak lagi cukup hanya berbicara tentang
penjualan, periklanan atau bahkan konsep bauran pemasaran 4P (product, place,
pricing, dan promotion).
Pemasaran harus dilihat sebagai suatu konsep bisnis strategi
(strategic business concept). Artinya pemasaran tidak lagi sekadar marketing as
it is, melainkan harus diintegrasikan dengan strategi perusahaan secara
keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Ekawati Rahayu N, Mnajemen Pemasaran, Dipa STAIN Kudus,
Kudus, 2008
Philip Kotler,Manajemen Pemasaran, Indeks, Jakarta
Nor hadi, pasar modal (acuan teoritis dan praktis investasi di
Instrumen keuangan pasar modal), graham ilmu, cet.I, Yogyakarta, 2013
http://www.cp.co.id/bahasa/?page_id=555 diakses pada 17 Desember
2013, 9:15WIB
http://gunturhariyanto.blogspot.com/2010/06/pt-charoen-pokphand-indonesia-tbk.html
diakses pada 17 Desember 2013, , 9:17WIB
http://www.cp.co.id/bahasa/?page_id=560 diakses pada 17 Desember
2013, 9:19WIB
[1] Philip Kotler,Manajemen Pemasaran, Indeks, Jakarta,hlm. 192.
[2] Ekawati Rahayu N, Mnajemen Pemasaran, Dipa STAIN Kudus,
Kudus, 2008, hlm., 92
[3] Ibid, hlm., 96
[4] http://www.cp.co.id/bahasa/?page_id=555
diakses pada 17 Desember 2013, 9:15WIB
[5] http://gunturhariyanto.blogspot.com/2010/06/pt-charoen-pokphand-indonesia-tbk.html
diakses pada 17 Desember 2013, 9:17WIB
[6] http://www.cp.co.id/bahasa/?page_id=560
diakses pada 17 Desember 2013, 9:19WIB
[7] Nor hadi, pasar modal (acuan
teoritis dan praktis investasi di Instrumen keuangan pasar modal), graham
ilmu, cet.I, Yogyakarta, 2013, hal 37-38
• BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN BANK
ReplyDelete• BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN OVO
• BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN GOPAY
• BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN DANA
• BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN SAKUKU
• BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN PULSA
• BANDAR JUDI ONLINE DEPOSIT MENGGUNAKAN LINKAJA
*Menyediakan Segala Jenis Judi Online Lengkap
Promo Spesial :
• Bonus 100% (Khusus Casino Sexy Baccarat & Sabung Ayam)
• Bonus Deposit Pertama Sebesar 10%
• Bonus Deposit Harian Sebesar 5%
• Bonus Rollingan 0.8% Setiap Minggu
• Bonus Referensi ajak teman 7% + 2% (Seumur Hidup)
LINK RESMI PENDAFTARAN » http://159.89.197.59/register/
KONTAK WA RESMI » https://bit.ly/kontak24jam
1#Livechat Bolavita
2#Livechat Bolavita