STUDI KELAYAKAN BISNIS
“Combro Ayam
Muria”
Disusun Guna
Memenuhi Tugas Akhir Semester
Mata Kuliah :
Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu :
Danang Kurniawan SE,MM

Disusun Oleh:
Danar Nurdiansyah
(212 453)
![]() |
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH
DAN EKONOMI ISLAM/ MBS
TAHUN 2015
BAB I
LATAR BELAKANG
Profil
Usaha
Nama
Perusahaan
: Combro
Ayam Muria
Bidang
Usaha
: Makanan
Jenis
Produk
: Gorengan ( Combro Isi )
Alamat
Perusahaan
: Jl Budi
Utomo, Mejobo Kudus
Nomor
Telepon
: 089630808965
1. A. Identifikasi
Peluang Bisnis
Salah satu jenis usaha yang tidak pernah surut
adalah usaha makanan. Usaha makanan ini memberikan peluang yang sangat besar
untuk diusahakan. Apalagi makanan yang cocok dengan lidah konsumen. Gorengan
merupakan salah satu makanan selingan yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat
Indonesia dan cocok dengan lidah orang Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari merambaknya
penjual gorengan hampir di setiap jalan baik di wilayah perkotaan maupun di
pedesaan, mulai dari pinggir jalan hingga mall dimana mulai dari anak-anak
sampai orang tua suka membelinya. Gorengan disukai oleh masyarakat karena
memiliki variasi isi dan rasa, renyah dan gurih saat dimakan, dapat menganjal
perut yang lapar, mudah didapatkan, dan harganya relatif murah. Dari segi
pengadaan bahan baku, proses pengolahan, sampai menjadi produk akhir pun tidak
terlalu sulit. Hampir setiap orang mampu melakukannya.
Berangkat dari keadaan ini maka perusahaan melihat bahwa
gorengan merupakan salah satu produk yang sangat potensial untuk diusahakan.
Singkong dikenal sebagai makan pokok penghasil karbohidrat kompleks, yang
dicernanya lebih lambat sehingga dapat membuat kenyang lebih lama. Kuliner yang
khas dengan kebudayaan sekarang sudah jarang sekali kita temukan, karena
berkembangnya makanan instan seperti KFC, Mcd dan lain-lain. Untuk itu saya
akan mencoba melestarikan kuliner unik ini, makanan combro semakin enak karena
di modifikasi dengan ayam didalamnya, biasanya combro d iisi dengan oncom akan
tetapi kami mengganti dengan ayam. Yang dapat menarik pelanggan, karena
sebagian masyarakat menyukai ayam. Adapun kami bisa membuat sesuai dengan
request pelanggan untuk membuat isi sesuai dengan selera.
1. B. Penjelasan
Produk
Cara membuat produk kami bisa dibilang gampang. Karena
sebenarnya hanya membutuhkan bahan pokok yang sedikit tidak terlalu banyak.
Untuk membuat combro ini, kami cukup menyediakan singkong, ayam, minyak goreng
dan bumbu dapur lainnya. Akan tetapi walaupun prosesnya begitu gampang, saya
tidak sembarangan dalam proses pembuatan karena kami mempunyai keunggulan yaitu
bahan baku berkualitas, Menggunakan peralatan yang modern, ukuran combro yang cukup
besar, tanpa pengawet atau bahan kimia berbahaya.
1. C. Latar
Belakang Bisnis
Alasan kami menawarkan inovasi makanan seperti combro ayam adalah saat ini
masyarakat begitu konsumtif dengan makanan luar sehingga melupakan makanan
tradisional. Di sini kami membantu semua kalangan khusus para ibu rumah tangga
untuk lebih bisa mengenal makanan tradisional yang telah dilupakan. Dan dengan
adanya produk ini para ibu rumah tangga bisa mengenalkan makan tradisional ke
anak-anaknya.
1. D. Tujuan
a. 1. Tujuan Umum
i.
Mendapatkan keuntungan dari produk ini
ii.
Membudayakan makanan unik khas Indonesia
2. 2. Tujuan Khusus
a. Membantu masyarakat
mengenalkan makanan khas kepada generasi selanjutnya
b. Menjaga kelestarian
budaya dalam bidang kuliner
1. E. Potensi
Bisnis
Produk ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan.
Karena setiap orang pasti butuh akan santapan ringan dan butuh dengan makanan
ringan untuk bersantai maupun berkumpul dengan teman-teman. Dan produk ini
cocok dengan kebutuhan.
BAB II
ANALISIS SWOT
A. Faktor Internal
a. 1. Strength (Kekuatan)
Keunggulan produk
Kami menawarkan suatu produk yang mengangkat nilai kebudayaan
dan dipadukan dengan unsur kekreatifan. Yaitu produk combro yang jarang dijual
dipasaran akan tetapi dikenal dikalangan para ibu rumah tangga. Kami juga
menyelipkan harga yang terjangkau, tanpa bahan pengawet dan menyajikan cita
rasa yang berbeda.
Keterampilan dan
keahlian
Kami memiliki keterampilan untuk melakukan modifikasi isi combro
dan keahlian memadupadankan dengan sambalnya yang super pedas.
Bahan baku mudah di
dapat
Bahan baku pembuatan combro ini tersedia banyak dan mudah di
dapat serta harganya tidak begitu mahal.
1. 2. Weakness (Kelemahan)
a)
Belum memiliki cukup pengalaman. Pengalaman
untuk memulai usaha yang masih sangat minim merupakan suatu kelemahan yang
harus diatasi
b)
Produksi ini masih terbilang sedikit karena
melihat dari permintaan pasar
c)
Dan desain yang bisa dikatakan belum menarik.
1. B. Faktor
Eksternal
a. 1. Opportunities (
Peluang )
i.
Banyaknya konsumen
Banyaknya para ibu rumah tangga, remaja dan anak-anak yang
menyukai makanan yang gurih dan mengenyangkan. Dan dengan produk ini akan
menambah minat ibu rumah tangga, remaja dan anak-anak.
1. Sistem pemasaran
Pemasaran bisa dibilang cukup mudah karena kami hidup di
lingkungan masyarakat yang berkelompok dan menyukai jajanan.
2. Threats ( Ancaman )
a. Keacuhan konsumen,
terkadang masyarakat kurang memperhatikan makanan yang dibelinya.
b. Ancaman dari pesaing
yaitu maraknya yang menjual cilok isi. Sehingga permintaan pasar berkurang
akibat adanya para pesaing dari produk yang lain dan perilaku pasar tidak ramah
lagi.
c. Megenai ketersediaan
bahan baku bisa berkurang karena petani singkong sudah jarang ditemukan
sehingga mengakibatkan mutu bahan baku berkurang.
BAB III
PERENCANAAN BISNIS
A. Sasaran dan Target Pasar
Sasaran kami adalah seluruh kalangan dari segala usia. Untuk itu
kami memulai promosi dari daerah yang mayoritas penduduknya suka jajan serta
kerap mengadakan perkumpulan. Dan biasanya itu perkumpulan ibu-ibu. Karena kami
menganggap promosi akan lebih efektif jika terjadi dalam suatu kelompok.
Selain itu kami juga mempunyai rumah produksi yang siap
didatangi siapa saja dan siap melayani jasa konsultasi serta pemesanan. Untuk
itu, kami menggalakkan promosi di berbagai media baik cetak maupun elektronik.
Hal ini kami maksudkan untuk memberi kemudahan dalam pemesanan dan pembelian
produk kami.
B. Pembiayaan
1. Biaya Tetap (Fixed cost)
per tahun
Di bawah ini sedikit alat yang kami gunakan:
No
|
Nama Barang
|
Jumlah Barang
|
Harga Satuan
|
Jumlah Harga
|
1
|
Pisau
|
3
|
Rp. 15.000
|
Rp. 45.000
|
2
|
Kuali sedang
|
1
|
Rp. 150.000
|
Rp. 300.000
|
3
|
Kompor gas
|
1
|
Rp. 218.000
|
Rp. 250.000
|
4
|
Belender
|
2
|
Rp. 150.000
|
Rp. 300.000
|
5
|
Penjepit
|
2
|
Rp. 20.000
|
Rp. 40.000
|
6
|
Sendok Goreng
|
1
|
Rp. 20.000
|
Rp. 40.000
|
7
|
Mika Plastik
|
100 pcs
|
Rp. 2000
|
Rp 200.000
|
8
|
Tabung Gas
|
1
|
Rp. 150.000
|
Rp. 150.000
|
9
|
Penyaring Minyak
|
1
|
Rp. 20.000
|
Rp. 40.000
|
TOTAL
|
Rp. 1.365.000
|
2. Biaya Variabel (Variable
cost) – Per Bulan
No
|
Nama Barang
|
Jumlah Barang
|
Harga Satuan
|
Jumlah Harga
|
1
|
Singkong
|
30 kg
|
Rp. 5000
|
Rp. 150.000
|
2
|
Kelapa Parut
|
20 buah
|
Rp 5000
|
Rp. 100.000
|
3
|
Ayam
|
5 ekor
|
Rp 35.000
|
Rp. 175.000
|
4
|
Cabe
|
5 kg
|
Rp 35.000
|
Rp. 175.000
|
5
|
Garam
|
5 bks
|
Rp. 4000
|
Rp. 20.000
|
6
|
Penyedap Rasa
|
5 bks
|
Rp 1000
|
Rp. 5000
|
7
|
Ketumbar
|
3 kg
|
Rp. 10.000
|
Rp. 30.000
|
8
|
Bawang Merah
|
5 kg
|
Rp. 34. 000
|
Rp. 170.000
|
9
|
Bawang Putih
|
5 kg
|
Rp. 30.000
|
Rp. 150.000
|
10
|
Daun Bawang
|
10 buah
|
Rp 3.500
|
Rp. 35.000
|
11
|
Minyak Goreng
|
5 liter
|
Rp. 12.000
|
Rp. 60.000
|
Rp. 1.070.000
|
3. Biaya total
Biaya
total
= Variable cost + Fixed cost
= Rp 1.070.000 + Rp. 1.365.000
= Rp. 2.435.000
4. Biaya dan Harga Per Unit
Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan adalah
Rp. 1.365.000 : 12 bulan = Rp. 113.750
Total biaya produksi yang dikeluarkan per
bulan = Rp 113.750 + Rp 1.070.000 = Rp. 1.183.750
Biaya per unit adalah Total biaya produksi
dalam 1 bulan : jumlah produk yang dihasilkan per bulan
1.183.750 : 1000 combro = 1183,75
Harga jual per combro Rp 3.000
5. Modal Awal
Modal awal
= Total Biaya Tetap +
Biaya Variabel selama 1 Bulan
= Rp. 1.365.000 + Rp 1. 070.000
= Rp 2.435.000
6. Analisis Titik Impas
(Break Even Point)
BEP harga
= Total biaya produksi selama 1 bulan : Produksi
= 1.183.750
: 1000 combro
= 1183,75
Harga jual per combro Rp3.000
BEP produksi
= Total biaya produksi selama 1 bulan :
Harga per unit
= Rp
1.183.750 : Rp. 3.000
= 395 combro
Jadi, untuk mencapai titik impas maka combro
yang harus terjual adalah 395 dengan harga per produk adalah Rp 3.000
7. Analisis Keuntungan
Pendapatan : Combro yang terjual x harga jual =
1000 x Rp 3.000 = Rp. 3.000.000
Total Biaya produksi dalam 1 bulan : Rp. 3.000.000
Keuntungan
= Pendapatan –Total biaya produksi
= Rp 3.000.000 – Rp 1.183.750
= Rp 1.816.250
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual
1000 buah combro dengan harga Rp. 3.000 per buah dalam 1 bulan adalah Rp
1.816.250
8. Pengembalian
Modal
Total biaya Produksi: Laba usaha = Rp
3.000.000 : Rp 1.816.250
= 1,65 bulan ( 52 hari )
Catatan : Dalam 1 bulan diproduksi
1000 buah combro
Combro yang harus dijual per hari = 1000 : 30
hari = 33 buah
Maka, Pay Back Period = BEP
Produksi : Penjualan per hari
= 395
: 33 = 11 hari
Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 11
hari dengan penjualan 33 combro tiap harinya.
BAB IV
STUDI KELAYAKAN
Lokasi
Pembuatan combro isi ini dilakukan di Jl. Budi Utomo, Disini kami memakai
rumah sendiri yang diperuntukkan khusus membuat produk kami. Lokasi ini cukup
strategis karena berdekatan dengan Sekolah Menengah pertama 1 Mejobo.
Selain itu, pembeli bisa datang langsung melihat-lihat proses
produksi maupun konsultasi langsung dengan kami tentang cara membuat combro
isi. Pembeli juga bisa datang langsung untuk memilih dan menentukan sendiri isi
yang diinginkan. Selain rumah produksi, kami juga membuka sebuah stand flexible
yang dapat berpindah berdasarkan lokasi yang sesuai dan merupakan tempatnya
even-even atau bazar tertentu.
Sarana dan Prasarana
Selain menggunakan rumah produksi dan stand flexible sebagai
media promosi dan tempat traksaksi jual beli, kami juga memanfaatkan berbagi
media baik media elektronik maupun media cetak seperti brosur, pamflet, majalah
dan online shop, blog, facebook, twitter dan lain sebagainya. Semua sarana ini
dilengkapi dengan prosedur atau tata cara memesan produk serta kami juga
menyediakan suatu wadah konsultasi baik melalui sms, telepon, chatting,
blackberry messenger, email maupun bertemu secara langsung.
1. Sumber Daya Manusia
JABATAN
|
Tingkat Pendidikan
|
Pengalaman (tahun)
|
Keterampilan Khusus
|
Kepala Produksi
|
Mahasiswa/SMA
|
1 tahun
|
Meracik bumbu isi
|
Kepala Pemasaran
|
Mahasiswa/SMA
|
1 tahun
|
Merekrut distributor
|
Accounting
|
S1 Akuntansi
|
1 tahun
|
Pembukuan keuangan
|
JABATAN
|
Jumlah Kebutuhan
|
Tenaga yang Tersedia
|
Tenaga yang Harus Direkrut
|
Produksi
|
4
|
2
|
2
|
Pemasaran
|
4
|
1
|
3
|
Untuk saat ini, sumber daya manusia telah tersedia. Meskipun
jumlahnya belum memenuhi. Namun hal ini sudah menjadi modal yang luar biasa
bagi usaha kami.
BAB V
REAL BUSINESS PLAN
A. Rencana Manajemen
1. Strategi Pemasaran
Menawarkan langsung kepada konsumen, menjual di kantin-kantin
sekolah, yang biasanya banyak para ibu,
membuat akun media sosial seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain, membuka
stan pada pameran baik di sekolah, kampus se kota kudus , biasanya pemkot
kudus mengadakan pameran UMKM.
Pengembangan Produk
Membuat variasi isi yang berbeda dan bisa request isi.
Tujuan yang ingin dicapai, agar konsumen tidak merasa bosan dengan rasa yang
cenderung homogen.
Pengembangan Wilayah
Pemasaran
Area pemasaran utama adalah di tempat yang mayoritas orangnya
adalah lingkungan sekitar lokasi dan sekitar sekolah menengah pertama 1 mejobo.
Kegiatan Promosi
Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat
mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Kami melakukan promosi
produk kami melalui sejumlah media baik elektronik, cetak, iklan di radio
maupun promosi langsung dari mulut ke mulut. Promosi melalui media elektronik
dilakukan dengan membulka semacam online shop di berbagai jaringan sosial yang
kini marak di dunia maya. Promosi melalui media cetak kami lakukan dengan
membuat pamflet, Mencari distributor-distributor di seluruh nusantara.
Penjualan kolektif
Yaitu memberikan pilihan kepada konsumen dengan menjual lebih
dari satu produk dengan harga yang lebih miring bila dikalkulasi per produknya.
Pembelian dengan harga yang miring ini minimal 10.
2. Strategi Produksi
Pengupasan singkong menggunakan alat pengupas,
Pencucian dalam baskom besar/ember, Pemotongan singkong menggunakan alat
pemotong, penghancuran atau penghalusan singkong menggunakan alat penghancur.
Memberikan isi sesuai dengan peminat terutama diisi ayam. Pembumbuan yang
merata, Penggorengan menggunakan kuali besar dan minyak goreng secukupnya dan
terakhir Pengemasan menggunakan mika plastik.
3. Strategi organisasi dan
SDM
Pengelolaan SDM merupakan hal yang harus dilakukan suatu
perusahaan sehingga produktivitas dapat semakin berkembang dan kualitas
karyawan pun semakin baik. Tahap-tahap pengembangan SDM tersebut antara lain:
Seleksi karyawan
Kami melakukan seleksi terhadap karyawan sesuai dengan
bidangnya. Contohnya di bidang produksi membuat bentuk combro dibutuhkan orang
yang kratif dalam segi desain.
Pelatihan karyawan
Karyawan yang telah diseleksi kemudian dilatih dan diberi
motivasi tentang apa tujuan kami membuat combro. Sehingga mereka memiliki
kesamaan persepsi dan pemikiran. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan
kualitas dan ciri khas yang membedakan produk kami dengan yang lain.
Sistem Remunerasi yang Seimbang dan Adil
Pembagian keuntungan dilakukan berdasarkan hasil kesepakatan
pada saat seleksi. Namun, tidak menutup kemungkinan kami akan memberikan bonus
pada karyawan yang memiliki produktivitas yang tinggi dan sungguh-sungguh dalam
bekerja.
4. Strategi Keuangan
Mencatat semua pemasukan harian, bulanan, dan tahunan, mencatat
pengeluaran harian, bulanan dan tahunan dan mencatat keuntungan harian, bulanan
dan tahunan. Sehingga dapat mengetahui laba dan rugi atau mencatat sesuai
dengan sistem akuntansi. Memperkejakan tenaga kerja yang ahli dalam akuntansi.
5. Strategi penetapan harga
Harga merupakan suatu variable yang mempunyai
peranan penting dalam dunia bisnis. Harga menunjukkan level dari suatu produk
juga menjadi acuan tentang bagaimana produk itu seharusnya bila dilihat dari
harganya. Kami hanya akan mengutamakan kualitas barang. Bukan mengambil
keuntungan, karena kami mempunyai tujuan yaitu membantu semua kalangan untuk
melestarikan makanan khas Indonesia yang sudah dilupakan.
6. Analisis resiko usaha dan
antisipasinya
1) Resiko
Usaha
Setiap tindakan tentu melahirkan resiko. Demikian pula produk
kami akan mendatangkan berbagai resiko sebagai berikut
Produk kurang menarik minat masyarakat.
Manusia memiliki selera yang berbeda satu sama lain. Demikian
pula dalam hal masalah makanan. Semua kalangan, khususnya ibu kurang
memperhatikan makanan yang diberikan oleh anaknya, sehingga kebanyakan anak
lebih suka berdiam lama di KFC, MCd dan lain-lain yang banyak menjual minuman bersoda
.
Combro yang Kurang
diminati
Adakalanya barang tidak mudah terjual dan memenuhi stand, toko
atau bahkan gudang. Sehingga menimbulkan kesan monoton dan menurunkan kualitas
produk. Karena orang menganggap combro suatu makanan yang tidak modern.
Modal usaha
Combro isi ini memang tidak memerlukan modal yang terlalu besar.
Tetapi juga tidak bisa dibilang memerlukan modal yang relatif kecil. Sebagai
usaha membangun suatu kualitas, modal awal demi terwujudnya suatu produksi yang
maksimal sangat dapat mendukung keberlangsungan usaha.
2) Antisipasi
terhadap resiko
Produk kurang menarik minat masyarakat
Setiap orang pasti memiliki persepsi terhadap apa yang mereka
lihat. Cara kami mengantisipasi kurangnya minat konsumen ini adalah dengan
melakukan promosi secara mendalam dan menyeluruh. Jadi bukan hanya kami
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Tetapi kami juga bertujuan untuk
membantu para ibu untuk selalu memperhatikan makanan yang dikonsumsi anaknya
disekolah, kampus atau dimanapun. Dan tidak lupa yang mencintai produk tanah
air sendiri, apalagi itu dalam hal melestarikan makanan khas Indonesia. Maka
dengan ini menarik pelanggan mencoba produk kami.
Combro yang kurang laris.
Kami melakukan antisipasi dengan membuat membuat kreasi yaitu
bisa request isi sesuao dengan selera. Sehingga masyarakat tidak memberikan
kesan bahwa combro makanan yang tidak modern.
Modal usaha
Modal usaha adalah hal terpenting dalam melakukan suatu biesnis.
Untuk memenuhi modal usaha kami memilih untuk melakukan peminjaman kepada bank
yang memiliki bunga peminjaman terkecil.
B. Struktur Organisasi
Dalam menjalankan usaha ini kami telah
menyusun struktur organisasi, yaitu :
1. Pemilik
: Danar
Nurdiansyah
2. Bagian Keuangan
: Silvia Wardani
3. Bagian Personalia
:
Annisa Fitriah Nurhasna
4. Bagian
Pemasaran
: Ika Nurjanah
5. Bagian
Produksi
: Siti Alfi Syahrin
BAB VI
PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami ajukan, semoga mendapatkan
sambutan yang positif. Dan dapat menjadi bahan pertimbangan serta
dapat menjalin kerjasama yang baik dengan pihak- pihak yang bersangkutan. Tiada
lain harapan kami adalah bersama-sama membangkitkan dunia
usaha nasional Indonesia menjadi industri yang mandiri dan dapat memberi
kontribusi baik kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Atas
perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
No comments:
Post a Comment