KEWIRAUSAHAAN
“Rumah Makan Bakso Pita”
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Danang
Kurniawan SE,MM
Disusun Oleh:
Norma Firdaus
Suryo Anggoro
(212 456)
![]() |
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH
DAN EKONOMI ISLAM/ MBS
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Di era global sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia memang sangat
memprihatinkan sejak krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia membuat
banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan pengangguran. Banyak kejahatan
yang terjadi dimana-mana terlebih di kota-kota besar seperti di ibu kota. Banyak
para pengusaha yang bangkrut kemudian gulung tikar. Sebagai warga Negara
kreatif kita tidak boleh putus asa ataupun pantang menyerah pada keadaan
sekarang ini yang serba sulit kita harus berusaha, kreatif, inovatif dan berani
mengambil suatu keputusan serta resiko untuk menciptakan lapangan pekerjaan
sendiri. Kita tidak harus bergantung pada orang lain untuk mendapatkan suatu
pekerjaan. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi pengangguran yaitu
dengan berwirausaha. Dengan berwirausaha kita bisa belajar mandiri dan bisa
memaknai arti penting kehidupan secara tidak langsung kita sudah membantu
banyak orang.
Usaha ini berawal dari kecintaan saya terhadap makanan bakso. Setiap saya
makan bakso rasanya Cuma begiitu saja, kemudian saya berinisiatif untuk membuka
warung bakso yang berbeda dengan warung-warung bakso lainnya. Setelah saya
amati, usaha ini belum banyak dan jarang di temui di lingkungan rumah saya.
Dari informasi demi informasi yang saya peroleh dan menurut pandangan saya
usaha ini akan mencapai kesukseasan dan maju. Dalam mendirikan usaha ini saya
juga meringankan biaya-biaya yang akan saya butuhkan dan dalam usaha ini saya
membuthkan tenaga kerja (karyawan) untuk dapat mengatasi segala rintangan yang
kami hadapi. Dalam menjalankan usaha ini membuthukan kemantapan dan keuletan
dalam menjalankanya. Saya juga akan bersungguh-sungguh dalam mengelola rumah
makan bakso ini sebaik mungkin. Begitu besarnya biaya usaha yang dibutuhkan, saya
tidak akan bisa main-main dalam usaha ini.
Dari uraian di atas, maka saya sendiri sebagai pemilik perusahaan kecil
akan memberikan nama dengan sebutan “Rumah Makan Bakso Pita”.
Oleh karena sebab itu, maka dalam kesempatan kali ini Saya akan
berusaha menjelaskan dan memaparkan usaha rumah makan dengan sebutan “Rumah Makan Bakso Pita” yang
rencananya akan di buat ini, apakah bisnis tersebut layak untuk dijalankan
ataukah tidak layak untuk dijalankan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana tahap
penemuan ide usaha “Rumah
Makan Bakso Pita”?
2. Bagaimana tahapan
memformalisikan tujuan usaha bisnis “Rumah Makan Bakso Pita” ?
3. Bagaimana analisis
usaha “Rumah Makan Bakso Pita” yang meliputi :
a. Aspek pasar.
b. Aspek teknik produksi.
c. Aspek manajemen.
d. Aspek financial.
e. Aspek lingkungan.
4. Bagaimana keputusan
terhadap usaha “Rumah
Makan Bakso Pita”?
BAB II
PEMBAHASAN
A. TAHAP PENEMUAN IDE.
Penemuan ide ini berawal
ketika Saya melihat minimnya referensi tempat makanan bakso yang terdapat di
lingkungan Kudus yang tidak banyak terdapat banyak pilhan menu, serta tidak terdapat banyak tempat yang nyaman untuk dijadikan
menikmati hidangan. Melihat peluang yang masih sangat terbuka, mengingat tata
letak (layout) dari usaha di bidang kuliner ini yang terletak di pinggir jalan
yang banyak dilalui oleh pengendara kendaraan bermotor serta lokasi yang terletak
di area sekolah dan pedesaan yang ramai penduduk. Saya berinisiatif untuk
membuat usaha bisnis kuliner diwilayah ini dengan melihat peluang pasar yang
ada adalah kalangan remaja, dewasa hingga orang tua dan yang lebih mendominasi
adalah kalangan ibu rumah tangga. Saya disini menginginkan setiap orang
terlebihnya wanita di Kudus dapat menikmati jenis hidangan yang nantinya kami
sajikan dengan harga yang terjangkau dan dengan kualitas makanan yang terjamin
kebersihan dan kesehatannya.
Dengan menggunakan studi
kelayakan bisnis dan memperhatikan pasar sekarang ini, maka muncullah ide
mendirikan bisnis usaha Rumah Makan Bakso Pita. Usaha bakso
ini merupakan bisnis yang cukup menjanjikan, terutama untuk usaha bakso gerobak
dan kios. Indikasinya terlihat dari tumbuhnya usaha ini setiap tahunnya, di
mana kita melihat semakin banyaknya orang yang berwirausaha di bidang ini.
Menurut beberapa pengusaha Bakso, peluang usaha ini masih terbuka lebar
mengingat banyaknya penggemar Bakso. Walaupun banyak saingan usaha ini masih
cukup menggiurkan salah satu kuncinya adalah bagaimana membuat resep Bakso Pita
yang enak. Selain itu pengaruh tempat juga menentukan. Dengan pengelolaan yang
baik usaha ini akan berjalan.
Oleh karena sebab itulah
maka penulis ingin membuat usaha bisnis dibidang kuliner, tepatnya bisnis usaha
Bakso dengan nama “Rumah Makan Bakso Pita”.
Bisnis Bakso ini
dinamai dengan nama “Rumah Makan Bakso Pita” karena pita biasanya dilambangkan
akan adanya suatu penghargaan. Menurut Boesra, pita mempunyai tekstur yang
cantik, tersedia dalam berbagai warna, serta merupakan media yang bagus untuk
melukiskan segala bentuk bunga[1].
Dengan harapan bahwa nantinya bisnis usaha ini akan mendapatkan penghargaan
dari berbagai organisasi, terlebih lagi bisnis ini mendapatkan penghargaan
tersendiri dari para konsumen yang di buktikan dengan keloyalan para konsumen
yang datang tiap harinya.
Ø
VISI
Adapun visi
dari usaha ini adalah sebagai berikut : “Menciptakan produk makanan unggulan
yang berkualitas dan banyak diminati atau disukai masyarakat dengan
mengedepankan pencitraan makanan yang sehat dan dengan bahan-bahan pilihan dari
Indonesia.”
Ø
MISI
Adapun visi
dari usaha ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan kemudahan dalam melayani kebutuhan pokok.
2. Membangun semangat Enterprenuer/wirausaha.
3. Membangun kemandirian dalam menghadapi tantangan global.
4. Terciptanya ekonomi bersama yang mandiri.
5. Terbentuknya usaha “Rumah Makan Bakso Pita” terbaik yang mengedepankan
pelayanan, kenikmatan dan keberkahan.
B.
TUJUAN
Penulis mempertimbangkan studi
kelayakan yang sebaik-baiknya untuk pelaksanaan usaha kuliner "RUMAH MAKAN BAKSO PITA" ini.
Dengan menggunakan studi kelayakan menjadikan kegiatan usaha ini sangat efektif
dalam perencanaan usaha yang akan penulis lakukan, sehingga dapat memperkecil
resiko usaha bahkan mungkin memperbesar sumber penghasilan. Karena jika setiap
orang dapat memperhatikan sektor-sektor usaha yang ada, terutama usaha kuliner tersebut. Usaha akan berjalan dengan lancar, bahkan lebih
berkembang dibanding usaha lain yang tidak memperhatikan studi kelayakan yang
ada.
Sehingga studi
kelayakan yang dibuat bisa menjadi pertimbangan pengaplikasian usaha menjadi
layak untuk dilaksanakan atau tidak layak untuk dilaksanakan.
C.
TAHAP ANALISIS
1.
Aspek
Pemasaran
Dalam
manajemen pemasaran terdapat komponen-komponen penting yang terdiri dari :
a.
Segmentasi dan
Target Pasar
Rumah
Makan Bakso Pitamenargetkan pasarnya untuk anak kecil, remaja dini, remaja
lanjut, dewasa hingga orang tua. Untuk kalangan anak kecil,remaja dini, dan
remaja lanjut, bisnis kuliner ini menargetkan pasarnya untuk siswa pelajar, dan
anak sekolah. Untuk kalangan dewasa bisnis kuliner ini menargetkan pasarnya
untuk mahasiswa, kalangan eksekutif muda. Sedangkan kalangan orang tua bisnis
kuliner ini menargetkan pasarnya untuk keluarga, pengusaha dan para pekerja.
Dasar alasan target pemasaran tersebut dikarenakan tempat dan lingkungan yang
nyaman dan cocok untuk relaksasi, dan istirahat sejenak sambil makan. Dari segi
usia Pelanggan berkisar antara usia 15 tahun – 47 tahun. Dari segi pendapatan
adalah mencakup semua kalangan baik dari kalangan yang pendapatannya menengah
ke bawah maupun ke atas dapat menikmati produk atau hidangan yang kami buat.
b.
Marketing Mix
Pemasaran pada sebuah perusahaan
selalu menitikberatkan pada marketing mix yang terdiri dari 4P yang merupakan
kegiatan inti dari sistem pemasaran perusahaan. Penerapan marketing mix dapat
dilihat melalui jenis produk yang dihasilkan meliputi pemberian merk, desain,
maupun pengembangan produk, harga yang menarik, saluran distribusi yang tepat
dan cepat, serta program promosi yang ditujukan kepada para pembeli atau
distributor. Disini akan dibahas permasalahan tersebut secara lebih detail,
antara lain sebagai berikut:
1)
Product
Usaha kuliner ini diberi nama “Rumah
Makan Bakso Pita” didalamnya tidak hanya menyediakan hidangan kuliner yang
sesuai dengan nama produk yang biasanya. Tetapi, sesuai visi bisnis ini yaitu
“Menciptakan produk makanan unggulan yang berkualitas dan banyak diminati atau
disukai masyarakat dengan mengedepankan pencitraan makanan yang sehat dan
dengan bahan-bahan pilihan dari Indonesia.” Jadi Bakso Pita ini nantinya akan
dihidangkan dengan varian isi bakso yang berbeda, yang isi bakso tersebut dari
warna bahan makanan yang sehat dan menyehatkan.
2)
Place
Lokasi
usaha bisnis Rumah Makan Bakso Pita ini berlokasi di Jl. Turaichan Adjuri yang tepatnya di desa Kajeksan kecamatan kota
kabupaten Kudus dengan luas panjang tanah sekitar 20m dan lebar
tanah 15. Lokasi tempat usaha yang strategis karena
dilewati oleh banyak kendaraan serta dikelilingi oleh sekolah dan perkantoran. Jumlah target
pasar yang menjanjikan kesuksesan dikarenakan banyaknya kalangan remaja dan orang tua yang merupakan tujuan utama target pasar kami
dalam memasarkan produk yang kami buat.
3)
Price
Harga
merupakan salah satu elemen dari marketing mix yang digunakan perusahaan untuk
mencapai sasaran pemasarannya. Setiap perusahaan yang ingin mendapatkan laba
selalu menghadapi masalah dalam penetapan harga akan produknya. faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan oleh bisnis kuliner “Rumah Makan Bakso Pita” ini adalah:
a) Permintaan
“Rumah Makan Bakso Pita” sangat memperhatikan
permintaan beserta persepsi nilai konsumen untuk harga produk yang
dihasilkannya. Jika perusahaan menetapkan harga lebih tinggi dari persepsi
nilai konsumen, maka diramalkan permintaan sedikit atau dapat dikatakan tidak
akan banyak terjual.
Sebaliknya jika perusahaan menetapkan harga
yang lebih rendah dari persepsi nilai konsumen, maka diramalkan permintaan
lebih banyak tetapi dapat menghasilkan pendapatan yang tidak sesuai dengan yang
diharapkannya. Langkah yang diambil perusahaan dengan meningkatkan kualitas
dari produknya. Setelah kualitas dari produk tersebut mulai memperoleh
kepercayaan dari konsumen, harganya akan dinaikkan sedikit demi sedikit. Hal
tersebut diharapkan akan menyebabkan permintaan tetap atau bahkan bertambah.
b)
Pesaing
“Rumah Makan
Bakso Pita” dalam menetapkan harga juga mempertimbangkan harga dari para
pesaingnya. Jika perusahaan menetapkan harga lebih mahal daripada pesaingnya,
maka resiko yang akan dihadapi adalah produknya kurang laku di pasaran. Dan
jika harga yang ditetapkan perusahaan jauh lebih murah dibanding harga para
pesaingnya maka perusahaan akan kehilangan peluang untuk memperoleh laba yang
lebih tinggi walaupun penjualannya lebih besar daripada penjualan pesaing.
Selain itu para konsumen juga akan ragu terhadap produk dari “Rumah Makan Bakso
Pita” karena mereka berfikir bahwa harga yang rendah diikuti dengan kualitas
yang rendah pula pada produk yang dihasilkan. Adapun kisaran harga yang
ditawarkan antara Rp2000,00 – Rp 15.000,00 Oleh karena itu perusahaan berusaha
menyeimbangkan harga produknya dengan para pesaing.
c)
Kondisi Perekonomian
“Rumah Makan Bakso Pita” dalam menetapkan
harga didasarkan pada kondisi perekonomian. Apabila kondisi perekonomian
Indonesia dalam keadaan stabil maka harga produk akan stabil. Apabila kondisi
dalam keadaan sebaliknya, maka “Rumah Makan Bakso Pita” lebih memilih tidak
menaikkan harga secara langsung. Alasannya konsumen akan berkurang sehingga
permintaan menurun. Perusahaan lebih mengambil resiko dalam pembelian bahan
baku yang juga meningkat harganya dengan memanfaatkan keuntungan yang diperoleh
sebelumnya.
d)
Biaya
Biaya merupakan salah satu faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam penetapan harga. “Rumah Makan Bakso Pita” sangat mempertimbangkan biaya dalam penetapan
harga produknya. Hal ini dikarenakan perusahaan akan mengalami kerugian apabila
tingkat harga produk tidak dapat menutup biaya yang telah dikeluarkan.
Sebaliknya perusahaan akan mengalami keuntungan apabila tingkat harga produk
dapat melebihi semua biaya. Adapun biaya-biaya yang perlu diperhatikan oleh
perusahaan adalah sebagai berikut:
Ø Biaya Produksi
Yang termasuk dalam biaya produksi adalah bahan baku.
Ø Biaya Operasi
Yang termasuk dalam biaya operasi pada perusahaan adalah biaya
listrik, biaya air, dan biaya gaji karyawan.
Ø Biaya Non Operasi
Yang termasuk biaya non operasi adalah biaya bunga, biaya iklan,
biaya telpon dan biaya umum lainnya.
Penetapan harga makanan dan minuman “Rumah
Makan Bakso Pita” dilakukan atas
dasar perhitungan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk produksi dan operasional
serta pertimbangan harga yang ditetapkan pesaing lain. Agar tidak tercipta
harga yang terlalu mahal maupun terlalu murah dibandingkan pesaing.
4)
Promotion
Dalam
kegiatan pemasaran tidak hanya sekedar memasarkan produk yang bagus, menetapkan
harga yang menarik dan membuat produk tersebut terjangkau oleh pelanggan, namun
perusahaan juga perlu mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya secara
efektif pada konsumen.
Untuk
mempromosikan produk dari “Rumah Makan Bakso Pita” ini kami menggunakan cara
yaitu dengan memasang iklan di media-media cetak, kemudian kami juga membuat
dan menyebarkan brosuer, stiker dan
leflet serta memanfaatkan teknologi informasi
seperti Facebook, SMS, BBM dan
sebagainya. Dan juga promosi lewat audio visual seperti youtube, radio daerah dan terlebih lagi lewat televisi. dan mouth to
mouth
2.
Analisis SWOT
a.
Strange
Ø Harga makanan dan minuman yang murah
(terjangkau).
Ø Karyawan yang ramah dan tampil menarik.
Ø Produk yang unik dan menyehatkan.
b.
Weakness :
Ø Belum banyak dikenal oleh masyarakat
Ø Pesaing yang ada di daerah Kudus sudah lumayan
banyak.
c.
Opportunity
:
Ø Belum adanya pesaing yang sama disekitar area usaha
Ø Tempat usaha yang strategis karena berada di
pusat kota, dekat dengan area sekolah dan
perusahaan – perusahaan. Kemudian tempat usaha juga banyak dilalui oleh
kendaraan sehingga memungkinkan untuk mudah di kenal oleh kalangan masyarakat.
d.
Threats :
Ø Usaha yang didirikan kurang diminati oleh
kalangan masyarakat
Ø Jumlah tenaga kerja yang di butuhkan dalam
memenuhi kebutuhan pasar:
Manajer 1 orang
Bagian Produksi dan pelayanan 3 orang
Waiters 1 orang
Jumlah 5 orang
3.
Aspek Teknik
Produksi
Faktor – faktor yang harus
dipertimbangkan dari segi aspek produksi adalah :
a.
Lokasi/ Lay
out usaha
Lokasi usaha “Rumah Makan Bakso Pita” ini berlokasi di
Jl. Turaichan Adjuri yang tepatnya di desa Kajeksan kecamatan kota kabupaten
Kudus. buka mulai pukul 09.00 – 19.00 WIB dan serta hari jum’at Libur. Lokasi
tempat usaha yang strategis karena dilewati oleh banyak kendaraan serta
dikelilingi oleh sekolah dan perumahan penduduk. Di lalui
oleh banyak kendaraan karena terletak di pinggir jalan. Lingkungan cukup bersih dan tempat usaha cukup
luas dan strategis.
b. Kapasitas
Kapasitas
dan kualitas produksi sangat terjamin untuk bisnis kuliner yang di buat sendiri sangatlah terjamin dari
segi kebersihan, kesehatan dan cita rasa serta penyajiannya. Karena kami menggunakan juru masak dan karyawan yang sudah cukup berpengalaman di bidang
kuliner.
4.
Aspek
Organisasi dan Manajemen
Pada “Rumah
Makan Bakso Pita” dipimpin oleh pemiliknya langsung sebagai manajer, 1orang kasir, 2orang karyawan
sebagai pelayan, dan 1 orang juru
masak. Job Description (Tugas – tugas
tiap Bagian)
a.
Manager
:
Ø
Mengawasi
setiap kegiatan karyawan dan kegiatan yang ada di perusahaan.
Ø
Menilai
dan mengontrol kinerja setiap karyawannya.
Ø
bertanggung
jawab terhadap terselenggaranya peraturan perusahaan dengan baik.
Ø
Menentukan
pengambilan keputusan setiap rencana atau kegiatan perusahaan yang
akan dilaksanakan.
Ø
Memberhentikan
karyawan apabila terjadi hal yang dilakukan karyawan yang dapat merugikan
perusahaan.
Ø
Melakukan
perhitungan gaji Karyawan
Ø
Mengatur
keuangan
Ø
melakukan
hubungan instansi yang terkait untuk kepentingan bisnis perusahaan.
Ø
melaksanakan
seluruh fungsi pencatatan keuangan dan akuntansi.
Ø
mengamankan
system serta prosedur operasional dan harta perusahaan.
Ø
mengawasi
hutang dan piutang yang telah jatuh tempo.
Ø
bertanggung
jawab atas pelaksanaan system kerja di semua bagian.
Ø
bersama
dengan koki melakukan percobaan-percobaan atas inovasi produk baru.
Ø
melakukan
kontrol dan perbaikan- perbaikan atas kualitas produk.
b.
Bagian Produksi
Ø
Membuat
atau memproduksi bahan baku menjadi barang jadi yaitu masakan.
Ø membuatkan pesanan yang telah dipesan konsumen
Ø mengatur kegiatan di dapur agar pesanan
konsumen dapat terhidang tepat pada waktunya.
Ø
Mengontrol
setiap produksi yang di jual kepada konsumen.
Ø
Berinovasi
setiap saat dari segi cita rasa dan penyajian dengan mengikuti perkembangan
yang ada.
c. Bagian Pelayanan (service)
Untuk memberikan pelayanan dengan sopan
dan efisien untuk para tamu sesuai dengan standar layanan dan prosedur yang
sudah ditentukan.
d. Kasir / waiter
Ø
Menerima
pembayaran dari transaksi yang dilakukan
dengan pelanggan
Ø
Mengatur pemasukan dan
pengeluaran
Ø
Mencatat semua pesanan
yang diinginkan konsumen Memastikan konsumen sudah mendapatkan pesanan mereka
Ø
Memastikan agar konsumen
merasa puas dengan pesanannya
Ø
Mengantar pesanan
konsumen ke meja konsumen
5.
Aspek Finansial
a.
Modal Awal
PERALATAN
Nama
Barang
|
Jumlah Frekuensi
|
Harga
Satuan
|
Total
|
gerobak
|
1
|
Rp.
1.500.000
|
Rp.
1.500.000
|
Etalase
135 x 160 cm
|
1
|
Rp
1.700.000
|
Rp
1.700.000
|
Meja
& kursi
|
5 set
|
Rp
500.000
|
Rp
2.500.000
|
Blender
Miyako Chopper
|
1
|
Rp
209.000
|
Rp
209.000
|
Rol kabel
|
1
|
Rp 25.000
|
Rp 25.000
|
Wadah bak
5200 ml
|
1
|
Rp 72.000
|
Rp 72.000
|
Ember 12
liter
|
1
|
Rp 15.000
|
Rp 15.000
|
Sendok
& Garpu
|
3 lusin
|
Rp 20.000
|
Rp 60.000
|
Mangkok
|
3 lusin
|
Rp 23.000
|
Rp 69.000
|
Toples
gula 2,8 liter
|
1
|
Rp 23.000
|
Rp 23.000
|
Sendok
Bakso
|
1
|
Rp 5000
|
Rp 5000
|
Dandang
|
2
|
Rp 15.000
|
Rp 30.000
|
Tempat
Bumbu
|
3
|
Rp 5000
|
Rp 10.000
|
Pisau
|
2
|
Rp 7000
|
Rp 14.000
|
Serbet
|
3
|
Rp 3000
|
Rp 9000
|
Tempat
Tissue
|
5
|
Rp 8000
|
Rp 40.000
|
Tempat
Sampah
|
2
|
Rp 5000
|
Rp 10.000
|
Saringan
Bakso
|
2
|
Rp 5000
|
Rp 10.000
|
Tempat
Sendok & Garpu
|
5 set
|
Rp 10.500
|
Rp 52.500
|
kompor
|
1
|
Rp
300.000
|
Rp
300.000
|
Kompor
Gas
|
2
|
Rp
300.000
|
Rp
600.000
|
Talenan
Claris
|
1
|
Rp 21.000
|
Rp 21.000
|
Termos es
|
1
|
Rp.
100.000
|
Rp.100.000
|
Total
Biaya Peralatan
|
Rp 7.374.500
|
BAHAN MAKANAN/MINUMAN
Bahan Perlengkapan
|
Per bulan
|
Satuan
|
Jumlah
|
Daging
|
300 Kg
|
Rp 70.000
|
Rp
2.100.000
|
Mie basah
|
300 Kg
|
Rp 50.000
|
Rp
1.500.000
|
Toge
|
150 Kg
|
Rp 20.000
|
Rp
600.000
|
Bihun
|
150 Kg
|
Rp 15.000
|
Rp
450.000
|
Garam
|
30 Kg
|
Rp 5.000
|
Rp
150.000
|
Cuka
|
30 Pack
|
Rp 2.000
|
Rp 60.000
|
Saus
botol
|
30 Pack
|
Rp 7.000
|
Rp
210.000
|
Kecap
botol
|
30 Pack
|
Rp 5.000
|
Rp
150.000
|
Sirup
|
3 botol
|
Rp 12.000
|
Rp. 36.000
|
Gula
|
45 Kg
|
Rp 6.000
|
Rp
270.000
|
Teh bubuk
cap gandul
|
5 box
|
Rp 1500
|
Rp 7.500
|
Es batu(Ukuran Plastik 2 Kg)
|
150 Pcs
|
Rp 500
|
Rp 75.000
|
Sedotan(
1 pack isi 50 pcs )
|
30 Pack
|
Rp 3.000
|
Rp 96.000
|
Daun
Seledri
|
30 ikat
|
Rp 500
|
Rp
150.000
|
Bawang
Merah&Putih
|
30 Kg
|
Rp 8.000
|
Rp
240.000
|
Tusuk
gigi
|
30 pack
|
Rp 1.500
|
Rp 45.000
|
Bumbu
Kaldu
|
1 Pack
|
Rp 1.000
|
Rp 30.000
|
Tepung
Terigu
|
30 Kg
|
Rp 2.000
|
Rp 60.000
|
Jamur
|
8 Kg
|
Rp 20.000
|
Rp
160.000
|
Keju
|
8 Kg
|
Rp 15.000
|
Rp
120.000
|
Sosis
|
40 pack
|
Rp 10.000
|
Rp
400.000
|
Kurma
|
30 pack
|
Rp. 30.000
|
Rp. 900.000
|
strawberry
|
30 pack
|
Rp.
17.000
|
Rp.
510.000
|
Jeruk
|
2 Kg
|
Rp 17.900
|
Rp 35.800
|
Strawbery
|
28 Pack
|
Rp 17.000
|
Rp
476.000
|
Promosi
|
Rp.200.000
|
||
Gas LPG
|
4
pengisian
|
Rp.
19.000
|
Rp.
76.000
|
Total
biaya
|
Rp 9.107.300
|
BIAYA
OPERASIONAL
SEWA TEMPAT 1 thn
|
Rp 7.000.000
|
Biaya Operasional
Keterangan Besaran perbulan
|
|
Gaji Karyawan Rp. 700.000 x 3 =
|
Rp. 1.500.000
|
Gaji Koki
|
Rp 1.000.000
|
Gaji manager
|
Rp 1.700.000
|
Rekening listrik
|
Rp. 70.000
|
Kemasan plastic 15 x Rp. 2.000
|
Rp. 30.000
|
Transportasi Ke pasar
|
Rp. 150.000
|
Pulsa telepon khusus usaha
|
Rp. 30.000
|
TOTAL
|
Rp. 4.480.000
|
TOTAL MODAL AWAL (total cost) =
16.481.800 + 7.000.000 + Rp
4.480.000
= Rp. 27.961.800
TOTAL MODAL INVESTASI SEBESAR Rp. 27.761.800
b.
Daftar Harga
Harga produk yang kami tawarkan sangatlah bervariasi dan sangat
cocok untuk kantong konsumen, yaitu berkisar antara Rp 2.000,00- Rp 15.000,00.
Adapun rincian harganya adalah sebagai berikut :
Makanan
|
|
Bakso original
|
Rp. 4.000
|
Bakso isi Sosis
|
Rp. 5.000
|
Bakso isi Jamur
|
Rp. 6.000
|
Bakso isi Keju
|
Rp. 6.000
|
Bakso Buah isi Strawberry
|
Rp. 8.000
|
Bakso Komplit
|
Rp. 15.000
|
Minuman
|
|
Teh manis
|
Rp 2.000
|
Es sirup
|
Rp 2.000
|
Es jeruk
|
Rp 3000
|
Jus strawberry
|
Rp 7.000
|
Sedangkan Bakso
Kurma dijual dalam kemasan mika yang tiap kemasan di bandrol dengan harga 15ribu/pack.
c.
Asumsi
Keuntungan
Saya mengasumsikan, target rata-rata
perhari produk yang terjual sebagai berikut:
Makanan
|
|||
JENIS PRODUK
|
HARGA
|
TERJUAL
|
JUMLAH
|
Bakso original
|
Rp. 4.000
|
12 Porsi
|
Rp. 48.000
|
Bakso isi Sosis
|
Rp. 5.000
|
10 Porsi
|
Rp. 50.000
|
Bakso isi Jamur
|
Rp. 6.000
|
14 Porsi
|
Rp. 84.000
|
Bakso isi Keju
|
Rp. 6.000
|
15 Porsi
|
Rp. 90.000
|
Bakso Buah isi Strawberry
|
Rp. 8.000
|
4 Porsi
|
Rp. 32.000
|
Bakso Komplit
|
Rp. 15.000
|
30 Porsi
|
Rp. 450.000
|
Jumlah
|
Rp. 44.000
|
85 Porsi
|
Rp.754.000
|
Minuman
|
|||
Teh manis
|
Rp 2.000
|
27 Porsi
|
Rp 54.000
|
Es sirup
|
Rp 2.000
|
9 Porsi
|
Rp 18.000
|
Es jeruk
|
Rp 3000
|
15 Porsi
|
Rp 45.000
|
Jus strawberry
|
Rp 7.000
|
7 Porsi
|
Rp 49.000
|
Jumlah
|
Rp. 14.000
|
58 porsi
|
Rp. 166.000
|
Jumlah Total Keseluruhan
|
Rp. 58.000
|
143 Porsi
|
Rp. 920.000
|
Dalam Satu
Bulan (25 hari)
|
3.575 Porsi
|
Rp. 23.000.000
|
Sedangkan Bakso Kurma dengan target penjualan 100pack/bulan. Jadi 100pcs X 15.000 =1.500.000
Jadi, omset perbulan atau laba kotornya adalah
sebesar Rp.24.500.000 (dua puluh empat juta lima ratus rupiah)
BIAYA PENYUSUTAN SELAMA 30 HARI
|
|||||
Nama Barang
|
Jumlah Frekuensi
|
Harga Satuan
|
Total
|
Waktu Penyusutan
(Bulan)
|
Penyusutan
(Rp)
|
gerobak
|
1
|
Rp. 1.500.000
|
Rp. 1.500.000
|
42
|
35.714
|
Etalase
135 x 160 cm
|
1
|
Rp 1.700.000
|
Rp 1.700.000
|
60
|
28.000
|
Meja
& kursi
|
5 set
|
Rp 500.000
|
Rp 2.500.000
|
48
|
52.000
|
Blender
Miyako Chopper
|
1
|
Rp 209.000
|
Rp 209.000
|
24
|
8.700
|
Rol kabel
|
1
|
Rp 25.000
|
Rp 25.000
|
60
|
417
|
Wadah bak
5200 ml
|
1
|
Rp 72.000
|
Rp 72.000
|
36
|
2000
|
Ember 12
liter
|
1
|
Rp 15.000
|
Rp 15.000
|
36
|
417
|
Sendok
& Garpu
|
3 lusin
|
Rp 20.000
|
Rp 60.000
|
42
|
1.429
|
Mangkok
|
3 lusin
|
Rp 23.000
|
Rp 69.000
|
48
|
1.437
|
Toples
gula 2,8 liter
|
1
|
Rp 23.000
|
Rp 23.000
|
48
|
479
|
Sendok
Bakso
|
1
|
Rp 5000
|
Rp 5000
|
48
|
104
|
Dandang
|
2
|
Rp 15.000
|
Rp 30.000
|
36
|
833
|
Tempat
Bumbu
|
3
|
Rp 5000
|
Rp 10.000
|
42
|
238
|
Pisau
|
2
|
Rp 7000
|
Rp 14.000
|
24
|
583
|
Serbet
|
3
|
Rp 3000
|
Rp 9000
|
12
|
750
|
Tempat
Tissue
|
5
|
Rp 8000
|
Rp 40.000
|
48
|
833
|
Tempat
Sampah
|
2
|
Rp 5000
|
Rp 10.000
|
36
|
277
|
Saringan
Bakso
|
2
|
Rp 5000
|
Rp 10.000
|
30
|
333
|
Tempat
Sendok & Garpu
|
5 set
|
Rp 10.500
|
Rp 52.500
|
36
|
1458
|
kompor
|
1
|
Rp 300.000
|
Rp 300.000
|
24
|
12.500
|
Talenan
Claris
|
1
|
Rp 21.000
|
Rp 21.000
|
36
|
583
|
Termos es
|
1
|
Rp. 100.000
|
Rp.100.000
|
18
|
5.556
|
Total
Biaya
|
Rp 7.374.500
|
154.641
|
Sedangkan Laba
bersih/bulan = omset – (Biaya Variabel + Biaya Operasional + Biaya Penyusutan +
Biaya Maintenance + Biaya Overhead dll)
= Rp.24.500.000 – (Rp. 9.107.300 + Rp. 4.480.000
+ Rp.154.600 + Rp. 200.000 + Rp.500.000)
=
Rp. 24.500.000 – Rp. 14.441.900
=
Rp. 10.058.100
d.
Break Even
Point (BEP)
Break even point adalah titik dimana
perusahaan belum memperoleh keuntungan tetapi juga tidak dalam kondisi rugi,
maka Break Even Point dapat kita formulasikan secara sederhana sebagai berikut:
BEP = 
KETERANGAN :
BEP = Break Even Point
VC = Variable Cost (biaya fariabel)
P = Price
JADI, BEP(Break Even
Point) atau titik impasnya terjadi pada saat 1,5 bulan.
6.
Aspek Lingkungan
Dari segi sosial, usaha ini sangat berguna dalam menambah
kesejahteeraan masyarakat sekitar terutama dalam mengembangkan sumber daya
manusia dalam mengolah keterampilan.
a.
Dampak Sosial
Dengan adanya
rencana pendirian usaha ini akan membuka peluang untuk menyerap tenaga kerja
langsung di sekitar lokasi pendirian usaha bisnis ini. Selain itu juga
meningkatkan kreativitas anak muda baik di sekitar lingkungan bisnis maupun di
luar lingkungan bisnis. Hal ini juga membantu program pemerintah dalam
menanggulangi masalah keterbatasan lapangan pekerjaan dan masalah mengenai
keternagakerjaan serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pendirian
usaha ini akan membawa perubahan tingkat pengetahuan dan perilaku kehidupan,
baik bagi karyawan itu sendiri maupun bagi masyarakat sekitar lokasi pendirian
usaha ini. Perubahan bagi karyawan dapat dilihat melaui kemahiran karyawan
dalam mengelola bisnis, mengoperasikan peralatan yang ada serta dapat
menyalurkan kreativitas dari masing-masing karyawan. Dengan adanya bisnis ini
kemahiran penggunaan alat-alat untuk menyajikan masakan oleh karyawan
diharapkan bertambah inovasi dan sehat.
b.
Segi Ekonomi
Dari segi ekonomipun demikian, usaha ini
diharapkan dapat meningkat perekonomian dan membantu menimbulkan jiwa
kewirausahaan di lingkungan sekitar.
Berdirinya ““Rumah Makan Bakso Pita” akan
membawa akibat secara khusus terhadap struktur ekonomi masyarakat di lingkungan
pendirian usaha ini, hal ini dapat dilihat dari peningkatan penghasilan
karyawan. Di mana pendapatan rata-rata pekerja akan meningkat dengan gaji yang
diterimanya ditambah bonus-bonus yang diberikan apabila jumlah konsumen yang
membeli produk kami lebih banyak jumlahnya dari waktu-waktu biasanya.
D.
Tahap Keputusan
Berdasarkan
perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan maka bisnis “Rumah Makan Bakso
Pita” layak untuk dijalankan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari analisis yang komprehensif
perihal usaha kuliner Rumah Makan Bakso Pita dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:
1.
Mengingat persaingan dengan usaha
yang sejenis masih relatif rendah karena sebagian besar usaha kuliner disekitar
belum mempunyai ciri khas untuk persinggahan mahasiswa dan pekerja , maka masih
terdapat pasar yang luas bagi usaha kuliner sejenis untuk membuka usahanya.
2.
Pemasaran yang direncanakan oleh
bisnis kuliner Rumah Makan Bakso Pita ini
telah sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat kota Kudus. Selain itu toko
ini dilengkapi dengan fasilitas pemasaran lewat internet sehingga memudahkan
bagi pelanggan atau calon pelanggan terutama yang berada di daerah-daerah untuk
membeli produk-produk sesuai dengan selera pelanggan.
3.
Jika memiliki latar
belakang keuangan dan pemasaran kuat serta didukung oleh administrasi dan
sumber daya manusia yang berkualitas, pihak manajemen akan dapat menjalankan
usaha ini sebagaimana mestinya.
4.
Usaha kuliner ini tidak
menimbulkan pencemaran lingkungan.
Dari
keseluruhan aspek, yaitu aspek pasar dan pemasaran, teknis, manajemen,
fiansial, ekonomi, dan sosial, maka bisnis kuliner Rumah Makan Bakso Pita ini
dinyatakan layak.
[1]
A.J. boesra, keterampilan menyulam sulam pita,primamedia pustaka,2006, jakarta
halaman 6
power point=
power point=
No comments:
Post a Comment