STUDI KELAYAKAN BISNIS
USAHA TOKO BUAH IMPOR “MyFruits”
MAKALAH
Disusun Guna
Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
(UAS)
Mata
Kuliah: Studi Kelayakan Bisnis
Dosen
Pengampu: Danang Kurniawan, SE.MM
Disusun oleh :
Nama : Sri Handayani
Nim : 212459
Kelas : VI/E
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN
SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM/ MBS
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa
ini, perekonomian Negara Indonesia menunjukkan kondisi yang kurang
menggembirakan bagi para pelaku usaha dan masyarakat. Tingginya angka inflasi
nasional pada bulan April 2014 yang mencapai 4,01 % dan di DIY yang mencapai 3,07% dan isu
kenaikan maupun kelangkaan harga BBM menjadi bukti adanya kurang kondusifnya
kondisi perekonomian Negara. Dalam kondisi yang seperti ini, masyarakat semakin
terpuruk ketika harga kebutuhan beberapa bahan pokok mengalami peningkatan dan
tidak lagi terjangkau yang juga tidak diimbangi dengan meningkatannya
pendapatan masyarakat.
Disektor pertanian, kondisi tersebut juga sangat
dirasakan oleh para petani. Biaya operasional yang tidak sebanding dengan harga
jual hasil pertanian membuat lesu sektor ini. Terlebih ketika pemerintah
menetapkan kebijakan impor untuk beberapa komoditas pertanian yang kualitas dan
harganya jauh lebih murah dari hasil pertanian masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu, dengan mengacu pada kondisi perekonomian yang kurang kondusif dan
tidak berpihak pada perekonomian rakyat, menuntut masyarakat untuk mempunyai
daya aing dan keahlian tertentu untuk meningkatkan derajat hidupnya sebagai
bekal dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi para pelaku usaha, kondisi yang perlu
diperhatikan adalah mengenai bagaimana daya beli masyarakat di sekitar sehingga
bisa memunculkan permintaan dari beberapa penawaran yang dilakukan oleh
perusahaan. Apabila permintaan meningkat memungkinkan pasar menjadi potensial
dan ketika kondisi permintaan menurun menyebabkan kondisi pasar berada pada
posisi yang tidak mengutungkan. Yang perlu diperhatikan adalah mengenai
bagaimana tingkat persaingan, daya beli masyarakat, dan hukum permintaan maupun
penawaran itu terjadi pada kondisi yang demikian.
B.
Gambaran Umum Potensi Usaha
Kita mencermati secara lebih mendetail mengenai
kondisi perekonomian Negara yang kurang stabil, maka apabila kita memposisikan
diri sebagai pelaku usaha, maka yang akan telintas pertama kali di bentuk kita
adalah mengenai bagaimana menciptakan sebuah unit usaha bisnis yang prospektif
dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai tempat untuk
melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang pas–pasan,
produk apa yang akan kita produksi sehingga memunculkan permintaan pasar dan
dapat memberikan keuntungan bagi kita. Kiranya pemikiran tersebut pantas muncul
ketika kita semua terhimpit pada kondisi ekonomi yang sulit.
Oleh Karena itu, kita perlu untuk melakukan analisis
mengenai hal-hal yang potensial untuk melakukan usaha agar mampu memberikan
manfaat ekonomi bagi kita. Dengan berbekal pada kebijakan pemerintah tentang
kegiatan impor komoditas pertanian hal ini memungkinkan untuk terbukanya
peluang dalam menjalankan usaha yang berkaitan dengan hal tersebut. Salah satu
bentuk usaha bisnis yang bisa dijalankan adalah dengan mendirikan toko buah
impor. Selain mengacu pada kebijakan pemerintah tentang impor, mungkin juga
sebagai alasan mengapa usaha tersebut punya peluang karena banyak dari
masyarakat kita yang cenderung bangga membeli produk-produk dari luar negeri.
C.
Gambara Umum Industri
Dengan
mengacu terhadap kebijakan pemerintah yang mengaruh pada arus impor beberapa
kemudian hasil pertanian, tentunya akan memberikan peluang bagi pemilik modal
untuk membidik pasar yang berkaitan dengan hal tersebut. Salah satu unit usaha
yang mungkin layak untuk dijalankan adalah unit usaha penjualan buah impor.
Unit usaha ini bukan berarti tidak memberikan dukungan terhadap sektor
pertanian buah di dalam negeri, melainkan sebagai pelaku usaha kita harus
pandai memanfaatkan peluang. Terlebih ketika harga buah lokal mahal dan tidak
sebanding dengan kualitasnya, maka pelaku usaha
akan cenderung memilih buah impor yang mampu memberikan manfaat lebih.
Persaingan
dalam usaha penjualan buah memang sudah kompelitif. Banyak sekali kita jumpai
beberapa Toko Buah, baik skala besar ataupun skala kecil, baik itu dilakukan di
toko, kios, outlet atau tempat berjualan lain seperti di pasar, swalayan,
maupun pusat perbelanjaan modern. Untuk dapat bersaing dalam usaha yang
bersangkutan, salah satu cara yang potensial dan belum banyak digarap oleh
pihak lain, kemudian menawarkan beberapa keunggulan dan nilai lebih bagi
konsumen yang menjadi segmen usaha kita.
BAB II
ASPEK MANAJEMEN,
YURIDIS DAN SUMBER DAYA MANUSIA
A. Nama Unit Usaha
Unit usaha ini diberi nama MyFruits dikarenakan bergerak dalam usaha dagang penjualan buah
segar dengan kualitas yang baik yang berasal dari impor maupun penyetoran
terhadap buah lokal yang memiliki kualitas yang baik.
Nama organisasi : Toko Buah “MyFruits”
Jenis organisasi : PT yang
melakukan penjualan Buah Impor
Pemilik : Amalia
Charitsah
: Sri Handayani
: Rahma
Kholida
: Abdul
Manan
: Andika
Pratama
Alamat :
Jalan Soko puluhan 5 km,
Karangrejo-Pucakwangi-Pati
Nomor Telp : 0274 544329
B. Legalitas Usaha
Dari segi legaligatas usaha, unit usaha ini beberapa
dokumen badan hukum untuk melaksanakan berjalan lancar di kemudian hari karena
unit usaha ini skalanya adalah Ompor. Beberapa dokumen hukum yang dimiliki
berkaitan dengan aspek hukum adalah:
a. Badan hukum
Untuk usaha ini yaitu berupa PT. Karen usaha yang
kami lakukan sifatnya merupakan usaha bersama dengan modal bersama dan
keuntungan dibagi bersama berdasarkan besarnya Inbreng dari masing-masing
pemodal, dimana seluruh aktivitas yang timbul dalam pengelolaan menjadi
tanggung jawab PT.
Selain itu, badan hukum yang didirikan berdasarkan
perjanjian melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruh berbagai
saham, bahan hukumnya merupakan subyek hukum dan kelayakan yang terpisah
(modal).
b. Tanda daftar perusahaan dan surat izin
usaha
Usaha Toko Buah Impor memiliki ujian usaha dari
dinas perindustri dan perdagangan dan sudah terdaftar sebagi pelaku usaha
penjualan komoditas buah impor. Sesuai dengan UU no 3/1982 Tentang Wajib Daftar
Perusahaan, Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap
usaha yang bersifat tetap dan terus menerus didirkan, bekerja, serta
berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh
keuntungan/laba.
c. NPWP
Sebagai unit bisnis, kami juga mendaftarkan NPWP
atas aktiva usaha kami ke Departemen perpajakan setempat. NPWP merupakan nomer
yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan
yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak
dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
d. Izin Domisili dan IMB
Karena unit usaha toko buah impor ini akan didirikan
di atas sebidang tanah demi kelancaran usaha maka kami selaku pengusaha juga
melakukan perijinan untuk pengeringan tanah. Artinya bahwa kami melakukan
pengahlian fungsian lahan yang semula untuk pertanian menjadi bangunan untuk
tempat usaha. Selain itu juga kami melakukan perijinan kepada daerah setempat
untuk izin domisili, karena nantinya selahan berlangsung beberapa karyawan kami
aka nada yang tinggal dan menetap di tempat tersebut.
e. Bukti Diri
Unit usaha kami juga mempunyai bukti dari mengenai
kepemilikan usaha dan keterangan lain yang berhubungan dengan toko buah impor.
C. Organisasi
a. Bagan Organisasi
Bagan organisasi tersebut di buat agar memudahkan
mengenai kepimpinan organisasi dan dalam pembagian pekerjaan sesuai dengan
divisi masing-masing. Maka telah dibentuk Bagan organisasi Buah Impor sebagai
berikut:
PIMPINAN
|
MANAJER PEMASARAN
|
MANAJER KEUANG
|
MANAJER SDM
|
MANAJER PRODUKSI
|
KARYAWAN
|
KARYAWAN
|
KARYAWAN
|
KARYAWAN
|
b. Tingkat Jabatan
-
Pimpinan
-
Manajer
-
Kepala Bagian
-
Karyawan
-
Security
D. Personalia
1.
Kebutuhan
tenaga kerja
Kami dalam menjalankan usaha toko buah membutuhkan
kurang lebih 30 tenaga kerja dengan rincian sebagai berikut:
1.
Pimpinan 1 orang
2.
Manajer
4 orang
3.
Pelayanan toko
10 orang
4.
Karyawan bagian perduangan 4
orang
5.
Driver 3 orang
6.
Clining Service 2 orang
7.
Satpam 2
orang
8.
Petugas pakir 2 orang
9.
Tenaga srabutan 2 orang
Jumlah 30 orang
2. Tingkat balas jasa
Tingkat balas jasa berupa gaji, jenjang karir,
Training, Bonus prestasi dan bingkisan THR.
BAB III
ASPEK PEMASARAN
A. Segmentasi, targeting, dan positioning
a. Segmentasi
Yang menjadi segmen dari usaha toko buah adalah semua elemen masyarakat
yang ada diwilayah pati.
b. Targeting
Yang menjadi target market adalah ibu rumah tangga, eksekutif muda, dan
retail buah.
c. Positiong
Kami inggi menciptakan image atau citra perusahaan di bentuk konsumen sebagai
toko buah impor terlengkap, nyaman, menjual buah berkualitas dengan harga yang
pas.
B. Permintaan
a. Pekembangan permintaan saat ini
Kita cermati, permintaan buah-buah segar semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
buah-buahan sebagai penunjang kebutuhan vitamin bagi tubuh. Terlebih dengan
ditunjang oleh beragam cara yang mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan
buah-buah segar.
b. Prospek permintaan di masa yang akan
datang
Dengan menbanjirnya berbagai macam produk makanan
dan minuman yang serba instan dimasyarakat akan menyebabkan kondisi persaingan
produk-produk yang berbahan kimia tersebut akan mengalami kejenuhan seiring
dengan tingginya persaingan pada industri tersebut. Kondisi tersebut akan
memunculkan titik balik dimana akan ditandai dengan berkurangnya permintaan
akan produk-produk tersebut, dan konsumen beralih ke produk lain yang sejenis
yang nonkimia. Terlebih ketika sekarang sedang ada trend dari masyarakat yang
lebih menyukai produk-produk makanan maupun minuman herbal dan netural, maka
kondisi tersebut jelas akan memunculkan peluang bagi kegiatan bisnis disektor
herbal, tentunya bagi sector pertanian seperti buah-buahan juga akan meningkat
seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan mereka.
C. Penawaran
a. Perkembangan penawaran saat ini
Perkembangan penawaran disektor usaha buah pada saat
ini memang relatif masih biasa-biasa saja. Hal tersebut disebabkan karena
sektor usaha ini belum dibidik dan dikelola secara serius. Oleh karena itu,
agar usaha buah menjadi lebih baik maka perlu peningkatan penawaran yang
memberikan nilai lebih bagi konsumen.
b. Prospek penawaran di masa yang akan
datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha
penjualan buah pada masa yang akan memberikan nilai lebih dan manfaat bagi
konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif
karena sudah ditunjang dengan perangkat teknolongi informasi yang meberikan
kemudahan bagi penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas
bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi pelaku di sektor ini harus mampu
melakukan penawaran yang inovatif untuk menarik pasar.
D. Analisis Kelayakan Pemasaran
Dalam melakukan analisis permintaan, kami
menggunakan modal matrik pembobotan berskala 1-5
Keterangan :
Sangat lemah : 1
Lemah : 2
Sedang : 3
Kuat : 4
Sangat kuat : 5
No
|
Item
yang dinilai
|
kriteria
Penilaian
|
||||
Sangat
lemah
|
Lemah
|
Sedang
|
kuat
|
Sangat
kuat
|
||
1
|
SDM
|
ü
|
||||
2
|
Pesaing
|
ü
|
||||
3
|
Konsumen
|
ü
|
||||
4
|
Teknologi
|
ü
|
||||
5
|
Mode/Trend
|
ü
|
||||
6
|
Armada Pemasaran
|
ü
|
||||
7
|
Harga
|
ü
|
||||
8
|
Promosi
|
ü
|
||||
9
|
Distribusi
|
ü
|
||||
10
|
Produk dan Lini Produk
|
ü
|
||||
11
|
Mutu Produk
|
ü
|
||||
12
|
Peraturan Pemerintah
|
ü
|
||||
13
|
Lingkungan Bisnis
|
ü
|
||||
14
|
Ketersediaan Bhan Baku
|
ü
|
||||
15
|
Rencana Pemasaran
|
ü
|
||||
16
|
Penyimpanan Produk
|
ü
|
||||
17
|
Margin Laba
|
ü
|
||||
18
|
Ketersediaan Modal
|
ü
|
||||
19
|
Pangsa pasar
|
ü
|
||||
20
|
Manajemen pemasaran
|
ü
|
||||
Total Bobot
|
0
|
2
|
18
|
40
|
15
|
Interval = Nilai tertinggi dari interval – Nilai terendah dari interval
Jumlah Kelas
=
5 – 1
5
= 0,8
1,00 - 1,80 = Sangat tidak layak
1,81 - 2.60 = Tidak layak
2,61 - 3,40 = Sedang
3,41 - 4,20 =Layak
4,21 - 5,00 = Sangat layak
Untuk mengetahui layak atau tidak layak dari segi pemasaran maka dapat
dicari dengan rumus:
Kelayakan usaha = Total
bobot
Jumlah item yang dinilai
= 75/20
= 3.75
Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar 3,75 maka
usaha toko buah impor dari sisi pemasaran dikatakan layak karena masuk pada
range 3,41 – 4,20.
E. Analisis Persaingan
Untuk melakukan analisis terhadap kondisi persaingan
pada usaha toko buah impor, maka kami menggunakan analisis Matrik Persaingan,
yaitu dengan cara:
1.
Membandingkan usaha satu dengan usaha lain yang
jenis pada faktor persaingannya, semakin bagus maka semakin tinggi skornya.
Skala penilaian yang digunakan adalah skala 1- 5.
2. Dengan membandingkan tingkat kepentingan dari
masing-masing faktor. Semakin penting, maka skornya semakin tinggi. Skala
penilaian yang digunakan adalah skala 1 – 5.
Tabel Matrik Analisis Tingkat Persaingan
Faktor
persaingan
|
Pasar
|
Kios
buah
|
Swalayan
|
My
Fruits
|
||||||||
A
|
B
|
A.B
|
A
|
B
|
A.B
|
A
|
B
|
A.B
|
A
|
B
|
AB
|
|
Harga
|
2
|
3
|
6
|
2
|
3
|
6
|
4
|
3
|
12
|
4
|
5
|
20
|
Kualitas
|
3
|
2
|
6
|
3
|
3
|
9
|
4
|
5
|
20
|
4
|
5
|
20
|
Promosi
|
2
|
2
|
4
|
3
|
4
|
12
|
4
|
5
|
20
|
4
|
5
|
20
|
Jasa khusus
|
2
|
2
|
4
|
3
|
3
|
9
|
4
|
4
|
16
|
5
|
5
|
25
|
Pelayanan
|
2
|
3
|
6
|
3
|
4
|
12
|
4
|
4
|
16
|
5
|
5
|
25
|
Suasana
|
1
|
2
|
2
|
3
|
2
|
6
|
5
|
4
|
20
|
5
|
5
|
25
|
Lokasi
|
2
|
2
|
4
|
3
|
3
|
12
|
4
|
5
|
20
|
4
|
4
|
16
|
Kekuatan
Relatif
|
32
|
66
|
124
|
151
|
Berdasarkan pada tabel matrik analisis tingkat
persaingan, maka dapat disimpulkan bahwa usaha MyFruits menduduki pada
peringkat teratas untuk kekuatan kompetitifnya, sedangkan pesaing yang paling
besar adalah swalayan. Kelemahan dari MyFruits terletak pada lokasi Toko yang
kurang mengutungkan dibandingkan dengan lokasi dari swalayan. Oleh karena itu
harus ada pembenahan dan evaluasi terhadap lokasi MyFruits agar nantinya mudah
dijangkau oleh konsumen.
F. Program Pemasaran
1. Tingkat pelayanan
Dalam memasarkan buah impor kami memberikan layanan
yang memuaskan melalui layanan pemesanan, delivery, memilih sendiri buah di rak
buah, garansi.
2. Penetapan harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan
menetapkan harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari
keuntungan yang relatif sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk
meningkatkan pangsa pasar.
3. Pelayanan Pembelian Lewat Telpon
Pelayanan pembelian lewat telpon adalah pelayanan
kepada pembeli yang karena keterbatasan waktu yang dimiliki tidak dapat
melaksanakan transaksi pembeli secara langsung / tatap muka, dalam hal ini
pembeli dapat melakukan pembelian melalui telpon, dan pihak Toko Buah Impor
melalui petugas distribusi akan menghantar barang pesanan sekaligus melakukan
penagihan biaya atas barang pesanan.
4. Membership
Membership adalah pembeli yang melakukan pendaftaran
untuk menjadi member Toko Buah Impor, beberapa kelebihan menjadi membership
adalah diskon pembelian sampai dengan 20 % untuk produk-produk tertentu dan
diskon sampai dengan 10 % untuk semua produk.
5. Kegiatan promosi
Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah
dengan melalui promosi di media cetak, leaflet dan spanduk, serta siaran di
beberapa stasiun rasio lokal, maupun sebagai sponsor kegiatan masyarakat
ataupun instansi pemerintah/swasta.
6. Kegiatan distribusi
Untuk kegiatan distribusi, kami menggunakan armada
distribusi sendiri.
BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN
TEKNOLOGI
A. Rencana Pengembangan
a. Evaluasi lokasi
Lokasi yang akan kami pilih untuk mendirikan sebagai
tempat usaha Toko Buah Impor adalah di jalan Soko puluhan 5 Km Karangrejo
pucakwangi pati.
b. Sarana dan prasaran
Ø
Sarana yang akan kami gunakan untuk menunjang
kegiatan usaha kami adalah dengan memanfaatkan: AC, Machine Teller, Troli, Meja kursi, Ruang tunggu, Tempat pakir,
kendaraan, dll.
Ø
Sedangkan untuk prasarananya kami menggunakan
gendung seluas 1500 m2 untuk toko.
c. Tenaga ahli dan tenaga biasa
Tenaga ahli yang kami pekerjaan untuk menunjang
kelacaran usaha toko kami adalah tenaga ahli pemasaran, keuangan, produksi dan
sumber daya manusia serta teknisi sarana dan prasarana pendukung usaha.
Sedangkan untuk tenaga biasa yang kami gunakan adalah wiraniaga, tenaga srabutan
/ kurir dan bagian cleaning service.
d. Bahan-bahan utama
Bahan utama yang digunakan dalam menjalankan usaha
toko buah antara lain: berbagai macam buah segar impor dengan kualitas yang
baik dan beberapa buah segar produksi lokal yang berkualitas.
e. Bangunan dan tata letak bangunan
Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan,
toko buah impor akan didirikan di atas tanah seluas 1500 m2 dimana luas tanah
untuk mendirikan bangunan toko 500 m2, dan 1000 m2 untuk tempat pakir. Untuk
luas bangunan berupa ruangan berlantai 2. Tata letak bangunan antara lain
bangunan utama sebagai tempat berjualan, tempat pakir, kafe buah, loby, ruang
informasi dan penitipan, toilet.
f. Jadwal pelaksanaan
Usaha Toko Buah Impor akan mulai didirikan pada
tanggal 01 Januari 2014 sampe tanggal 31 Desember 2014 untuk kegiatan
pembagunan gendung, dan kegiatan operasional penjualan mulai lounching dan
diperkenalan ke masyarakat mulai tangal 01 Januari 2015.
B. Rencana Pengoperasian Usaha
1. Proses operasi
Proses operasi perusahaan meliputi rencana
penjualan, rencana persediaan produk, penjadwalan pegawai dan penggajian,
pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan dan pemeasanan.
2. Kebutuhan bahan operasi
Kebutuhan bahan operasi Toko Buah MyFruits oleh
masing-masing departemen dan nantinya dikoordisikan dengan pimpinan mengenai
kebutuhan bahan operasi yang melipti pendanaan, jumlah produk dan kegiatan
kemasaran
3. Kegiatan perawatan mesin
Kegiatan perawatan mesin kami menggunakan tenaga
ahli mesin sesuai dengan mesin-mesin yang kami gunakan. Misalnya perawatan
kendaraan, perawatan AC, Rak pendingin, troli. Perawatan dilakukan secara
berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari mitra kerja kami.
BAB V
ASPEK KEUANGAN
A.
Kebutuhan Dana Investasi
a.
Dana Aktiva Tetap
Dana Aktiva Tetap
mencapai Rp. 884.600.000,- yang meliputi:
Aktiva
|
Harsat X Qty
|
Jumlah
|
Pembelian
tanah
|
Rp.
250.000 X 1000 m2
|
Rp.
250.000.000
|
Pekerjaan
bangunan
|
Rp.
400.000 X 1000 m2
|
Rp.
400.000.000
|
Rak
pendingin
|
Rp.
1.200.000 X 100 buah
|
Rp.
120.000.000
|
Sofa
|
Rp.
1.400.000 X 5 set
|
Rp.
7.000.000
|
Troli
|
Rp.
500.000 X 20 buah
|
Rp.
10.000.000
|
Krajang
tas buah
|
Rp.
12.000 X 50 buah
|
Rp.
600.000
|
Timbangan
|
Rp.
250.000 X 4 buah
|
Rp.
1.000.000
|
Komputer
dan Machin Teller
|
Rp.
3.000.000 X 4 buah
|
Rp.
12.000.000
|
Mobil
operasional
|
Rp.
60.000.000 X 1 buah
|
Rp.
60.000.000
|
Mobil
|
Rp.
12.000.000 X 2 buah
|
Rp.
24.000.000
|
Jumlah
Kebutuhan Aktiva
|
Rp.
884.600.000
|
b.
Modal Kerja
Modal kerja
digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancer yang mencapai Rp. 305.000.000
yang terdiri dari:
§ Barang dagangan Rp. 1. 500.000.000
§ Gaji pegawai Rp. 150.000.000
§ Biaya promosi Rp. 5.000.000
B.
Struktur Pembiyaan (Sumber Dana)
a.
Modal sendiri
Modal sendiri
Rp. 1.950.000.000
b.
Pinjaman Bank
Pinjam dari Bank
BNI Rp. 500.000.000
C.
Proyeksi Keuangan
a.
Proyeksi pendapatan
·
Pendapatan
per hari
Rp. 15.000.000
·
Pendapatan
per bulan
Rp. 420.000.000
·
Pendapatan
per tahun
Rp. 5.040.000.000
b.
Proyeksi biaya per tahun
·
Pengadaan
buah
Rp. 1.860.000.000
·
Gaaji
karyawan
Rp. 353.000.000
·
Biaya
listrik
Rp. 12.000.000
·
PBB
Rp. 2.400.000
·
PPn Rp. 504.000.000
·
Biaya
Telp
Rp. 4.000.000
·
Perlengkapan
kebersihan Rp. 1.000.000
·
Dep
bangunan gedung 20th Rp.
32.000.000
·
Dep
Komp/Machin Teller 2th Rp. 1.000.000
·
Dep
kendaraan 5th Rp. 16.000.000
·
Dep
sofa
Rp. 3.500.000
·
Dep
rak pendingin 3th Rp. 40.000.000
·
Dep
troli 5th Rp. 2.000.000
·
Dep
timbangan 2th Rp. 500.000
·
Dep
kerajang 1th Rp. 1.000.000
Jumlah Biaya
Rp. 3.185.800.000
c.
Proyeksi rugi/ laba
Investasi Rp 2.539.600.000
Pendapatan Rp
5.040.000.000
Biaya
Operasional Rp
3.185.800.000
Depresiasi Rp 96.000.000
EBT
Rp 1.758.200.000
Pajak Rp 1.297.940.000
EAT
Rp 460.260.000
Depresiasi Rp 96.000.000
Aliran
Kas Bersih Rp 556.260.000
d.
Penilaian kelayakan investasi
§ Metode payback period
Akhir Tahun ke
|
Aliran Kas Masuk
|
Investasi Awal
|
Sisa Investasi
|
0
|
Rp -
|
Rp
2.539.600.000
|
Rp
2.539.600.000
|
1
|
Rp
556.260.000
|
Rp
2.539.600.000
|
Rp
1.983.340.000
|
2
|
Rp
556.260.000
|
Rp
1.983.340.000
|
Rp
1.427.080.000
|
3
|
Rp
556.260.000
|
Rp
1.427.080.000
|
Rp 870.820.000
|
4
|
Rp
556.260.000
|
Rp 870.820.000
|
Rp 314.560.000
|
Investasi akan kembali dalam waktu 3 tahun 7 bulan
§ Metode Net Present Value
Akhir Tahun ke
|
Cash
Inflow
|
DF 10 %
|
|
DF
|
PV Cash
Inflow
|
||
1
|
Rp
996.000.000
|
0.909
|
Rp
905.364.000
|
2
|
Rp
996.000.000
|
0.826
|
Rp
822.696.000
|
3
|
Rp
996.000.000
|
0.751
|
Rp
747.996.000
|
4
|
Rp
996.000.000
|
0.683
|
Rp
680.268.000
|
5
|
Rp
996.000.000
|
0.621
|
Rp
618.516.000
|
Jumlah
PV Cash Inflow
|
Rp
3.774.840.000
|
||
Jumlah
PV Investasi
|
Rp
2.539.600.000
|
||
Jumlah
NPV
|
Rp
1,235.240.000
|
NPV = Rp
1.235.240.000 X 100 %
Rp
2.539.600.000
=
0,0440 ~ 4,40 %
Investasi layak diterima karena nilai Net Present Value-nya lebih besar dari 0
atau 4,40 %, juga berarti dengan menggunakan Discount faktor 10 % 5 tahun
kemudian kekayaan Buah Impor akan bertambah Rp 1.235.240.000.
§ Metode Profitability Index
PI = PV Aliran Kas Bersih
PV Investasi
PI = 3.774.840.000
2.539.600.000
PI
= 1.49 %
Investasi
layak diterima karena nilai Profitability
Index-nya lebih besar dari 1 atau 1,49 %
§ Metode Average Rate of return (ARR)
ARR = Rata-rata net cash flow / Investasi
ARR = 556.260.000 / 2.539.600.000
ARR = 0,22
Investasi laya
diterima karena nilai Average Rate of
Return (ARR)-nya lebih besar dari 0 atau 0,22.
§ Metode Internal Rate of Return (IRR)
Akhir Tahun Ke
|
Cash
Inflow
|
DF 10 %
|
Df 15 %
|
||
DF
|
PV Cash Inflow
|
DF
|
Pv Cash Inflow
|
||
1
|
Rp
996.000.000
|
0.909
|
Rp
905.364.000
|
0.870
|
Rp
886.520.000
|
2
|
Rp
996.000.000
|
0.826
|
Rp
822.696.000
|
0.756
|
Rp
752.976.000
|
3
|
Rp996.000.000
|
0.751
|
Rp
747.996.000
|
0.628
|
Rp
625.488.000
|
4
|
Rp
996.000.000
|
0.683
|
Rp
680.268.000
|
0.572
|
Rp 569.712.000
|
5
|
Rp
996.000.000
|
0.621
|
Rp
618.516.000
|
0.497
|
Rp 495.012.000
|
Jumlah
PV Cash Inflow
|
Rp
3.774.840.000
|
Rp
3.329.708.000
|
|||
Jumlah
PV Investasi
|
Rp
2.539.600.000
|
Rp
2.539.600.000
|
|||
Jumlah
NPV
|
Rp
1,235.240.000
|
Rp 790.108.000
|
IRR = 0,10 +
1.235.240.000 / ( 1.235.240.000 – 790.108.000) x (0,15-0,10)
IRR = 0,141 =
14%
Investasi layak
diterima karena nilai IRR-nya lebih
besar dari 0 % atau 14%, dengan Metode IRR
mengasumsikan, bahwa net cash flow
setiap tahun dapat diinvestasikan kembali sebesarnya IRR-nya.
BAB VI
ASPEK EKONOMI DAN
SOSIAL
A. Penambahan Devisa
Adanya investasi di dalam Toko Buah impor membawa
dampak terhadap devisa Negara Indonesia melalui bea cukup pajak barang impor.
Pendapatan pemerintah meningkat melalui pajak penghasilkan yang harus
dibayarkan oleh Toko Buah MyFruits.
B. Penyerapan Tenaga Kerja
Usaha Buah Impor memberikan kontribusi terhadap
penyerapan tenaga kerja sebanyak 30 orang dan memperkecil angka pengangguran di
masyarakat.
C. Dampak Terhadap Lingkungan Masyarakat
a.
Adanya peningkatan ekonomi masyarakat khususnya para
karyawan.
b.
Adanya lowongan lapangan pekerjaan baru.
c.
Peningkatan gizi masyarakat melalui konsumsi buah
berkualitas.
D. Dampak Terhadap Industri Lain
a.
Bagi usaha
yang sejenis tentunya akan
berdampak pada meningkatnya persaingan.
b. Bagi petani
buah lokal akan berupaya untuk meningkatan kualitas produksinya.
BAB VII
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Dari
hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha toko buah mampu memberikan hasil
yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Terlebih ketika ada
dukungan dari beberapa kebijakan pemerintah yangmangarah pada pemanfaatan
sektor impor, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi buah-buahan
segar sebagai makanan penambah vitamin guna menjaga kesehatan, serta tingkat
persaingan yang belum terlalu komptetitif, maka kondisi tersebut memberikan
peluang yang baik untuk dibidik dijadikan peluang usaha. Peluang tersebut
memberikan rasa optimis untuk menjalakan usaha ini.
B.
Saran
Dalam
menjalankan usaha penjualan buah impor, yang perlu untuk diperhatikan adalah mengenai
bagaimana menjaga stabilitas pasokan buah impor yang berkualitas dan mencari
segmen yang tepat. Penentuan lokasi juga menentukan dalam memasarkan buah
impor.
No comments:
Post a Comment