Makalah
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Manajemen
Keuangan I
Dosen Pengampu : Siti
Amaroh, SE., M.Si
![]() |
Disusun oleh:
Disusun oleh :
Zaimatul Ummah (212 447)
Miftahul ulum (212 454)
Norma firdaus suryo anggoro (212
456)
Fatimatuzzahra (212 458)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI KUDUS
JURUSAN MBS/ SYARI'AH DAN EKONOMI
ISLAM
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi pihak-piahak yang perkepentingan terhadap posisi
dan kondisi keuangan sangat membutuhkan informasi keuangan yang dapat diperoleh
dari laporan keuangan. Informasi tersebut disusun dan disajikan perusahaan
dalam bentuk neraca. Laporan laba rugi laporan perubahan modal dan laporan arus
kas. Informasi tersebut sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang go public dalam
persiapannya untuk melakukan penawaran umum karena salah satu syarat perusahaan
yang go public adalah harus menyerahkan laporan keuangannya selama dua tahun
terakhir yang sudah diperiksa oleh akuntan publik.
Setiap perusahaan mempunyai laporan
keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan.
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi.
Oleh karena sebab itu, maka dalam
kesampatan kali ini kami akan menyajikan makalah tentang manajemen keuangan
yang bertemakan “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN”. Semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi para pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pengertian, fungsi, karakteristik
dan jenis Laporan
Keuangan?
2.
Siapa pihak-pihak yang
berkepentingan dalam laporan keuangan?
3.
Bagaimana pengertian dan
formulasi financial ratio dalam laporan keuangan?
4.
Bagaimana diagnosa organisasi
bisnis berdasarkan analisis rasio?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Laporan Keuangan
Pada setiap perusahaan bagian keuangan
memegang peranan penting dalam menentukan arah perencanaan perusahaan.ini
seperti yang dikatakan oleh Napa J. Awat bahwa “Berfungsinya bagian keuangan
merupakan persyaratan bagi kelancaran pelaksanaan kegiatan pada bagian-bagian
lainnya.” Dengan berfungsinya secara baik bagian keuangan membuat kinerja
keuangan yang dilihat dari laporan keuangan perusahaan akan tersaji dengan
baik. Sehingga pihak-pihak yang membutuhkan akan dapat memperoleh laporan
keuangan tersebut dan membantunya dalam proses pengambilan keputusan sesuai
yang diharapkan. Dalam analisis informasi keuangan , setiap aktifitas bisnis
harus dianalisis secara mendalam baik oleh manajemen maupun oleh pihak-pihak
yang berkepentingan dengan perusahaan yang bersangkutan.
Dari
definisi tersebut dapat dipahami bahwa manajemen menyajikan laporan
keuangan dan pihak luar perusahaan memanfaatkan informasi tersebut untuk
membantu membuat keputusan, seperti menilai sebuah proposal bisnis layak atau
tidak untuk diberikan bantuan baik dalam betuk financial maupun non finansial.
Bahwa seorang investor yang ingin membeli atau menjual saham bisa terbantu
dengan memahami dan menganalisis laporan keuangan dan selanjutnya bisa menilai
perusahaan mana yang mempunyai prospek yang menguntungkan dimasa depan[1].
Laporan keuangan merupakan pokok atau
hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para
pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan juga
dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuannya.[2]
Atau lebih jelasnya laporan keuangan
merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan
dari transaksi-transaksi laporan keuangan.[3]
2.2 Fungsi Laporan Keuangan
Tentunya pembuatan laporan keuangan tersebut tidak di buat tanpa tujuan
yang jelas.
Fungsi Laporan keuangan dapat di bagi menjadi :
1.
Menyusun Perencanaan
Kegiatan Perusahaan
Laporan keuangan memberikan sebuah informasi yang
berisi tentang kemampuan dari perusahaan untuk mengerjakan sebuah perkerjaan.
Kemampuan yang dimaksud adalah dari segi dana / keuangan. Tentunya gambaran
tersebut akan mampu membuat perusahaan untuk merencanakan sebuah kegiatan yang
menurut manajemen cocok untuk di laksanakan dan sesuai dengan kondisi keuangan
perusahaan. Tujuannya tentu adalah agar perusahaan tidak mengalami kerugian
karena menjalankan pekerjaan yang pada pertengahan kehabisan dana dan akhirnya
merugikan perusahaan.
2.
Mengendalikan Perusahaan
Selain itu laporan keuangan juga memberikan sebuah
gambaran akan beberapa faktor yang mungkin timbul di masa yang akan datang.
Gambaran tersebut akan memudahkan pihak manajemen perusahan untuk
mempertimbangkan langkah selanjutnya. Misalnya melihat kondisi perusahaan
banyak piutang yang tertunggak, tentu pihak perusahaan akan berusaha untuk
mengantisipasi hal tersebut dengan mengurangi penjualan kredit dan meningkatkan
penagihan.
3.
Dasar Pembuatan Keputusan
Dalam Perusahaan
Hampir sama dengan kedua point di atas bahwa dengan
adanya laporan keuangan akan memudahkan pihak manajemen untuk mengambil
tindakan, perencanaan yang kemudian di tetapkan menjadi sebuah keputusan atas
kelanjutan perusahaan.
4.
Pertimbangan dan pertanggung
jawaban pada pihak Ekstern
Setiap perusahaan akan memiliki keterkaitan dengan pihak luar (ekstern).
Misalnya saja dengan pihak yang ingin investasi ke perusahaan, atau pihak
pemberi pinjaman seperti bank tentu ingin melihat laporan keuangan yang
dimiliki perusahaan. Disinilah fungsi laporan keuangan sebagai pertimbangan.
Sedangkan untuk fungsi pertanggung jawaban adalah misalnya pada pihak pajak
yang membutuhkan laporan keuangan untuk menghitung pajak perusahaan.[4]
2.3 Jenis dan Karakteristik Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan ikhtisar
mengenal keadaan finansiil suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan
keuangan secara garis besar dibedakan menjadi emapat macam, yaitu laporan
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan aliran kas. Dan
keempat macam laporan tersebut dapat diringkas lagi menjadi dua macam, yaitu
laporan neraca dan laporan laba-rugi saja. Hal ini karena laporan perubahan
modal dan laporan aliran kas pada akhirnya akan diikhtisarkan dalam laporan
neraca dan atau laporan laba rugi.[5]
Analisis laporan keuangan merupakan
analisis mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan yang melibatkan neraca dan
laba rugi. Pertama, Neraca (balance sheet) merupakan laporan yang
menggambarkan jumlah kekayaan (harta), kewajiban (hutang) dan modal dari suatu
perusahaan pada saat tertentu. Neraca biasanya disusun pada akhir tahun (31
Desember). Kekayaan atau harta disajikan pada sisi aktiva, sedangkan kewajiban
atau hutang dan modal sendiri disajikan disisi pasiva.
Kedua, laporan laba rugi (income statement)
merupakan laporan yang menggambarkan jumlah penghasilan atau pendapatan dan
biaya dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Sebagaimana halnya neraca,
laporan laba rugi biasanya juga disusun setiap akhir tahun (31 Desember). Dalam
laporan ini disusun penghasilan dan biaya yang terjadi selama satu tahun, yaitu
mulai tanggal 1 Januari-31 Desember tahun yang bersangkutan. Dari laporan laba
rugi ini akan diperoleh laba atau rugi perusahaan. Apabila penghasilan lebih
besar dari biaya akan terjadi laba, sedangkan jika penghasilan lebih kecil dari
biaya maka perusahaan mengalami kerugian. Oleh karena itu, apabila neraca
menunjukan posisi keuangan pada saat tertentu, maka laporan laba rugi
menunjukkan laba atau rugi perusahaan selama periode tertentu.[6]
2.4 Pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan
keuangan
Ada beberapa pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan:
a.
Pihak manajemen atau pimpinan
perusahaan
Pihak manajemen berkepentingan terhadap laporan keuangan
untuk mengetahui keadaan dan perkembangan perusahaan sehingga dapat melakukan
perbaikan dalam penyusunan rencana atau kebijakan yang akan datang.
b. Kreditur
Kreditur berkepenttingan untuk pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan keputusan menerima atau menolak permintaan kredit dari
perusahaan yang bersangkutan.
c. Investor
Investor memiliki ekspektasi terhadap rate of return
dari dana yang akan diinvestasikan. Dengan melihat tren atau kecenderungan
perkembangan kinerja keuangan dari waktu ke waktu maka dapat diprediksi kisaran
besaran rate of retun yang akan dihasilkan.
d. Pemilik perusahaan
Berkaiatan dengan nilai perusahaan diwaktu yang akan
datang.
e. Stakeholders lainnya
Stakeholder adalah pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap perusahaan. Pihak-pihak ini menggunakan laporan keuangan sebagai media
untuk melihat perkembangan perusahaan dan masa depan mereka.[7]
2.5 Pendekatan dalam analisis laporan keuangan
Di bawah ini metode pendekatan analisis laporan keuangan,
yaitu:
1.
Pendekatan
Lintas Seksi (Cross Sectional Approach).
Yaitu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio antara
perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat
bersamaan. Dengan cara ini dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan
berada di atas, berada pada rata-rata, atau berada dibawah rata-rata industri.
2.
Pendekatan
Runtut Waktu (Time Series Analysis)
Yaitu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio finansial
perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. Dengan membandingkan antara
rasio-rasio yang dicapai saat ini dengan rasio-rasio dimasa lalu yang dapat
memperlihatkan apakah perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran.
Perkembangan perusahaan terlihat pada kecenderungan ''(trend)''
dari tahun ke tahunnya, dan dengan melihat perkembangan ini perusahaan akan
dapat membuat rencana untuk masa.[8]
2.6 Pengertian dan Formulasi Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas (liquidity Ratio),
yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancar
lainnnya, dengan hutang lancar. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya yang harus
segera dipenuhi atau kewajiban jangka pendek.[9]
Rasio likuiditas terdiri
dari:
Ø Current Ratio
= Merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan
hutang lancar
Current Ratio 2007 = Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Semakin
tinggi rasio berarti semakin terjamin
hutang-hutang perusahaan kepada kreditur.
Bagi kreditur semakin tinggi rasio lancar semakin bagus, akan tetapi
untuk perusahaan tertentu dapat berarti lain. Apabila rasio ini tinggi dapat
diartikan perusahaan kelebihan aktiva lancarnya atau ada yang tidak optimal.
Ø Quick Ratio = Merupakan perimbangan
antara jumlah aktiva lancar di kurangi
persediaan dengan jumlah hutang lancar.
Quick Ratio = Aktiva Lancar - Persediaan
Hutang Lancar
Untuk prinsip
kehati- hatian , maka besarnya Quick rasio paling rendah 100% maksudnya hutang
jangka pendek Rp 1 di jamin oleh aktiva lancar selain persediaan Rp 1.
Ø Cash Ratio = Merupakan perbandingan kas yang tersedia
dengan hutang lancar.
Pengertian kas kadang-kadang di perluas dengan setara kas meliputi surat-surat berharga yang mudah
diperjual beli
Cash Ratio = Kas + Surat-Surat Berharga
Hutang Lancar
Tidak ada
standar khusus besarnya Cash rasio yang ditetapkan. Namun dari ketiga
rasiolikuiditas maka yang paling jarang di gunakan adalah rasio kas karena di anggap terlalu sempit.[10]
2.7 Pengertian dan Formulasi
Rasio manajemen aset
Rasio manajemen aset merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur keefektivan dan efisiensi perusahaan dalam
mengelola aset.[11]
Rasio
manajemen aset diantaranya:
Ø Receivable Turnover (Perputaran Piutang) adalah untuk menghitung berapa kali dana yang tertanam dalam piutang perusahaan
berputar dalam setahun.
Receivable
turnover = Penjualan Kredit bersih setahun
Rata – rata piutang
Semakin tinggi perputaran piutang suatu perusahaan
semakin baik, perputaran piutang dapat ditingkatkan dengan jalan memperketat
kebijaksanaan penjualan kredit misalnya dengan jalan memperpendek waktu
pembayaran.
Ø Inventory
Turnover (Perputaran persediaan) adalah untuk
menghitung harga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan. Rasio ini di
gunakan untuk mengukur efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola
persediaan.
Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan
Rata-rata
Persediaan
Semakin tinggi turn over yang diperoleh, semakin efektif manejemen
dalam mengelola persediaan.
Ø Receivable
Turnover in Days atau Average collection period (Perputaran piutang harian) adalah untuk
menghitung jumlah hari dalam setahun dengan perputaran piutang. Rasio ini di
gunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan jumlah piutang
dalam setiap jangka waktu tertentu. Piutang dapat di katakan likuid apabila
dikumpulkan relative lebih singkat waktunya.
Average collection period = jumlah hari dalam
setahun
Perputaran piutang
Ø Total Assets
Turnover (perputaran aktiva) adalah mengukur perputaran dari semua asset
yang dimiliki perusahaan.
Total assets turnover (TATO) = Penjualan bersih
Total aktiva
Turn over ini akan
berarti kalau di bandingkan dengan ratio rata-rata industri atau rasi-rasio
masa lalu.[12]
2.8 Pengertian dan Formulasi
Rasio manajemen hutang (leverage ratio)
Rasio Leverage (Rasio Hutang), rasio ini digunakan untuk untuk mengukur
seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak
luar.[13]
Rasio hutang diantaranya:
Ø Debt Ratio adalah rasio yang mengukur berapa persen asset perusahaan yang di
belanjai dengan hutang.
Debt
ratio = Total Hutang
Total Aktiva
Ø Total Debt
Equity Ratio adalah merupakan perbandingan total hutang
yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri (ekuitas).
Modal Sendiri
2.9 Pengertian dan Formulasi
Rasio Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva,
maupun modal sendiri.
Adapun Rasio Profitabilitas yang akan dipakai adalah:
1.
Gross profit margin
2.
Net profit margin
3.
Return on Investment (ROI)[15]
Gross Profit Margin= Penjualan
Bersih – Harga Pokok Penjualan
Penjualan Bersih
Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi
perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relative
lebih rendah di bandingkan dengan penjualan. Demikian pula sebaliknya, semakin
rendah gross profit margin, semakin kurang baik operasi perusahaan.
Net Profit Margin = Laba bersih
setelah pajak
Penjualan Bersih
Return on Investment = laba Bersih
Setelah pajak
Total Aktiva
Semakin
tinggi rasio ini, semakin baik keadaan perusahaan.[16]
2.10 Pengertian dan Formulasi
Rasio Nilai Pasar
Rasio ini merupakan indikator untuk mengukur mahal
murahnya suatu saham, digunakan untuk membantu investor dalam mencari saham
yang memiliki potensi keuntungan dividen yang besar sebelum melakukan penanaman
modal berupa saham.
Rasio pasar terdiri dari:
1.
Rasio Pendapatan Per Lembar
Saham (Earning Per Share)
EPS menunjukan jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap lembar
saham. Semakin besar nilai EPS semakin besar keuntungan yang diterima pemegang
saham.
EPS = (Laba bersih bagi pemegang saham biasa) / jumlah saham beredar
2.
Rasio Harga Laba (Price
Earning Ratio)
Price Earning Ratio (PER) menunjukan berapa banyak
investor bersedia membayar untuk tiap rupiah dari laba yang dilaporkan.
PER = Harga pasar per lembar saham / Pendapatan per lembar saham
3.
Rasio Pasar Per Buku (Price
To Book Value Ratio)
Rasio ini menunjukan berapa besar nilai
perusahaan dari apa yang telah atau sedang ditanamkan oleh pemilik perusahaan,
semakin tinggi rasio ini, semakin besar tambahan kekayaan (wealth) yang
dinikmati oleh pemilik perusahaan
PBV = Harga pasar per saham / Nilai buku per saham
4.
Rasio Pendapatan Dividen
(Dividend Yield Ratio)
Dividen yield merupakan sebagian dari total return
yang akan diperoleh investor.
DY = Dividen per lembar saham / Harga per lembar saham
5.
Rasio Pembayaran Dividen
(Dividend Payout Ratio)
Rasio ini melihat bagian pendapatan yang dibayarkan
sebagai dividen kepada investor sedangkan bagian lain yang tidak dibagikan akan
diinvestasikan kembali ke perusahaan.
DPR = (Dividen per lembar saham / Pendapatan per lembar saham) x 100%
Contoh Soal :
PT. Mulialand (MLND) pada tahun 2000 membayar dividen sebesar Rp 15, 120
Milyar. Laba bersih yang diperoleh Rp 92, 776442 Milyar. Sampai akhir tahun
tersebut jumlah saham beredar 378 juta lembar saham. Nilai buku per saham
adalah Rp 378 Milyar dan harga saham MLND di pasar Rp 1.450.
DPS = Rp Rp15, 120 Milyar / 378 juta = Rp 40
EPS = Rp 92, 776442 / 378 juta = Rp 245
DPR = Rp 40 / Rp 245 = 16,32%
PER = Rp 1.450 / Rp 245 = 5,2x.
PBV = Rp 1.450 / Rp 1.000 = 1,45.
Dividend Yield = Rp 40 / Rp 1.450 = 2,75%.[17]
2.11 Diagnosa Organisasi Bisnis
berdasarkan analisis rasio keuangan
Beragam tantangan bisnis sering membuat sejumlah
problem kinerja dalam konteks organisasi. Dalam hal ini kita mesti melakukan
diagnosa atau analisa mengenai akar penyebabnya. Apakah memang problem kinerja
ini berasal dari level organisasi, level group atau level individunya.[18]
Mendiagnosa organisasi merupakan salah satu komponen
utama dalam melakukan perencanaan perubahan. Diagnosis adalah
proses untuk mengerti suatu fungsi dari arus system, yang pada kegiatan
tersebut melibatkan pengumpulan informasi bersangkutan tentang operasi
organisasi yang sedang berjalan, meneliti data tersebut, dan menggambarkan
penarikan kesimpulan untuk peningkatan dan perubahan yang potensial. Hasil
diagnosa yang efektif menyediakan pengetahuan yang sistematis bagi organisasi
untuk mendesain intervensi yang sesuai.[19]
KESIMPULAN
Dari makalah tersebut dapat dipahami
bahwa manajemen menyajikan laporan keuangan dan pihak luar perusahaan
memanfaatkan informasi tersebut untuk membantu membuat keputusan, seperti
menilai sebuah proposal bisnis layak atau tidak untuk diberikan bantuan baik
dalam betuk financial maupun non finansial. Bahwa seorang investor yang ingin
membeli atau menjual saham bisa terbantu dengan memahami dan menganalisis
laporan keuangan dan selanjutnya bisa menilai perusahaan mana yang mempunyai
prospek yang menguntungkan dimasa depan
DAFTAR PUSTAKA
Siti Amaroh, Manajemen Keuangan, (Kudus: STAIN KUDUS,
2008), hlm. 28
Fahmi,Irham, syahiruddin,yovi lavianti hadi, Studi
Kelayakan Bisnis Dan Aplikasi (Bandung,2010) hlm 157-160
Horne James C.Van, Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan,
(Jakarta: Salemba Empat, 1995), hlm. 135-136
http://akumagnae.tumblr.com/post/48775634419/pengertian-laporan-keuangan-bank
(diakses pd tgl 28/03/2014)
http://dahlanforum.wordpress.com/2008/04/21/pengertian-laporan-keuangan/
(diakses pd tgl 28/03/2014)
http://akuntansi-id.com/273-fungsi-laporan-keuangan
http://id.wikipedia.org/wiki/Rasio_finansial (diakses
pd tgl 31/03/2014)
http://dzulfadhly.blogspot.com/2012/01/interpretasi-rasio-manajemen-keuangan.html#!/2012/01/interpretasi-rasio-manajemen-keuangan.html
(diakses pd tgl 30/03/2014)
http://endonesia-bebas.blogspot.com/2009/11/saat-ini-saya-mau-coba-memberikan.html
(diakses pd tgl 30/03/2014)
http://ekonomibersama.blogspot.com/2011/04/rasio-nilai-pasar.html
(diakses pd tgl 30/03/2014)
http://rajapresentasi.com/2012/02/cara-melakukan-diagnosa-efektivitas-organisasi/
(diakses pd tgl 31/03/2014)
http://pakpurba.blogspot.com/2012/06/pengertian-diagnosa.html
(diakses pd tgl 31/03/2014)
[1] Fahmi,Irham, syahiruddin,yovi
lavianti hadi, Studi Kelayakan Bisnis Dan Aplikasi (Bandung,2010) hlm
157-160
[2]http://akumagnae.tumblr.com/post/48775634419/pengertian-laporan-keuangan-bank (diakses pd tgl
28/03/2014)
[3]http://dahlanforum.wordpress.com/2008/04/21/pengertian-laporan-keuangan/ (diakses pd tgl
28/03/2014)
[9] Horne James C.Van, Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan,
(Jakarta: Salemba Empat, 1995), hlm. 135-136
[15]http://endonesia-bebas.blogspot.com/2009/11/saat-ini-saya-mau-coba-memberikan.html (diakses pd tgl
30/03/2014)
[18]http://rajapresentasi.com/2012/02/cara-melakukan-diagnosa-efektivitas-organisasi/ (diakses pd tgl
31/03/2014)
No comments:
Post a Comment