Halaman

Tuesday, March 12, 2019

laporan keuangan

Makalah
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Manajemen Keuangan I
Dosen Pengampu : Siti Amaroh, SE., M.Si



 
Disusun oleh:                        








Disusun oleh :

Zaimatul Ummah                    (212 447)
Miftahul ulum                          (212 454)
Norma firdaus suryo anggoro (212 456)
Fatimatuzzahra                        (212 458)



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN MBS/ SYARI'AH DAN EKONOMI ISLAM
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi pihak-piahak yang perkepentingan terhadap posisi dan kondisi keuangan sangat membutuhkan informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan. Informasi tersebut disusun dan disajikan perusahaan dalam bentuk neraca. Laporan laba rugi laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Informasi tersebut sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang go public dalam persiapannya untuk melakukan penawaran umum karena salah satu syarat perusahaan yang go public adalah harus menyerahkan laporan keuangannya selama dua tahun terakhir yang sudah diperiksa oleh akuntan publik.
Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan. kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang  bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi.
Oleh karena sebab itu, maka dalam kesampatan kali ini kami akan menyajikan makalah tentang manajemen keuangan yang bertemakan “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN”. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.

1.2 Rumusan Masalah
1.        Bagaimana pengertian, fungsi, karakteristik dan jenis Laporan Keuangan?
2.        Siapa pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan?
3.        Bagaimana pengertian dan formulasi financial ratio dalam laporan keuangan?
4.        Bagaimana diagnosa organisasi bisnis berdasarkan analisis rasio?












BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laporan Keuangan
Pada setiap perusahaan bagian keuangan memegang peranan penting dalam menentukan arah perencanaan perusahaan.ini seperti yang dikatakan oleh Napa J. Awat bahwa “Berfungsinya bagian keuangan merupakan persyaratan bagi kelancaran pelaksanaan kegiatan pada bagian-bagian lainnya.” Dengan berfungsinya secara baik bagian keuangan membuat kinerja keuangan yang dilihat dari laporan keuangan perusahaan akan tersaji dengan baik. Sehingga pihak-pihak yang membutuhkan akan dapat memperoleh laporan keuangan tersebut dan membantunya dalam proses pengambilan keputusan sesuai yang diharapkan. Dalam analisis informasi keuangan , setiap aktifitas bisnis harus dianalisis secara mendalam baik oleh manajemen maupun oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan yang bersangkutan.

Dari  definisi tersebut dapat dipahami bahwa manajemen menyajikan laporan keuangan dan pihak luar perusahaan memanfaatkan informasi tersebut untuk membantu membuat keputusan, seperti menilai sebuah proposal bisnis layak atau tidak untuk diberikan bantuan baik dalam betuk financial maupun non finansial. Bahwa seorang investor yang ingin membeli atau menjual saham bisa terbantu dengan memahami dan menganalisis laporan keuangan dan selanjutnya bisa menilai perusahaan mana yang mempunyai prospek yang menguntungkan dimasa depan[1].
Laporan keuangan merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuannya.[2]
Atau lebih jelasnya laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi laporan keuangan.[3]

2.2 Fungsi Laporan Keuangan
Tentunya pembuatan laporan keuangan tersebut tidak di buat tanpa tujuan yang jelas.
Fungsi Laporan keuangan dapat di bagi menjadi :
1.        Menyusun Perencanaan Kegiatan Perusahaan
Laporan keuangan memberikan sebuah informasi yang berisi tentang kemampuan dari perusahaan untuk mengerjakan sebuah perkerjaan. Kemampuan yang dimaksud adalah dari segi dana / keuangan. Tentunya gambaran tersebut akan mampu membuat perusahaan untuk merencanakan sebuah kegiatan yang menurut manajemen cocok untuk di laksanakan dan sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan. Tujuannya tentu adalah agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena menjalankan pekerjaan yang pada pertengahan kehabisan dana dan akhirnya merugikan perusahaan.
2.        Mengendalikan Perusahaan
Selain itu laporan keuangan juga memberikan sebuah gambaran akan beberapa faktor yang mungkin timbul di masa yang akan datang. Gambaran tersebut akan memudahkan pihak manajemen perusahan untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya. Misalnya melihat kondisi perusahaan banyak piutang yang tertunggak, tentu pihak perusahaan akan berusaha untuk mengantisipasi hal tersebut dengan mengurangi penjualan kredit dan meningkatkan penagihan.
3.        Dasar Pembuatan Keputusan Dalam Perusahaan
Hampir sama dengan kedua point di atas bahwa dengan adanya laporan keuangan akan memudahkan pihak manajemen untuk mengambil tindakan, perencanaan yang kemudian di tetapkan menjadi sebuah keputusan atas kelanjutan perusahaan.
4.        Pertimbangan dan pertanggung jawaban pada pihak Ekstern
Setiap perusahaan akan memiliki keterkaitan dengan pihak luar (ekstern). Misalnya saja dengan pihak yang ingin investasi ke perusahaan, atau pihak pemberi pinjaman seperti bank tentu ingin melihat laporan keuangan yang dimiliki perusahaan. Disinilah fungsi laporan keuangan sebagai pertimbangan. Sedangkan untuk fungsi pertanggung jawaban adalah misalnya pada pihak pajak yang membutuhkan laporan keuangan untuk menghitung pajak perusahaan.[4]

2.3 Jenis dan Karakteristik Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenal keadaan finansiil suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan secara garis besar dibedakan menjadi emapat macam, yaitu laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan aliran kas. Dan keempat macam laporan tersebut dapat diringkas lagi menjadi dua macam, yaitu laporan neraca dan laporan laba-rugi saja. Hal ini karena laporan perubahan modal dan laporan aliran kas pada akhirnya akan diikhtisarkan dalam laporan neraca dan atau laporan laba rugi.[5]
Analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan yang melibatkan neraca dan laba rugi. Pertama, Neraca (balance sheet) merupakan laporan yang menggambarkan jumlah kekayaan (harta), kewajiban (hutang) dan modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Neraca biasanya disusun pada akhir tahun (31 Desember). Kekayaan atau harta disajikan pada sisi aktiva, sedangkan kewajiban atau hutang dan modal sendiri disajikan disisi pasiva.
Kedua, laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan yang menggambarkan jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Sebagaimana halnya neraca, laporan laba rugi biasanya juga disusun setiap akhir tahun (31 Desember). Dalam laporan ini disusun penghasilan dan biaya yang terjadi selama satu tahun, yaitu mulai tanggal 1 Januari-31 Desember tahun yang bersangkutan. Dari laporan laba rugi ini akan diperoleh laba atau rugi perusahaan. Apabila penghasilan lebih besar dari biaya akan terjadi laba, sedangkan jika penghasilan lebih kecil dari biaya maka perusahaan mengalami kerugian. Oleh karena itu, apabila neraca menunjukan posisi keuangan pada saat tertentu, maka laporan laba rugi menunjukkan laba atau rugi perusahaan selama periode tertentu.[6]

2.4 Pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan
Ada beberapa pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan:
a.         Pihak manajemen atau pimpinan perusahaan
Pihak manajemen berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan perusahaan sehingga dapat melakukan perbaikan dalam penyusunan rencana atau kebijakan yang akan datang.
b. Kreditur
Kreditur berkepenttingan untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keputusan menerima atau menolak permintaan kredit dari perusahaan yang bersangkutan.
c. Investor
Investor memiliki ekspektasi terhadap rate of return dari dana yang akan diinvestasikan. Dengan melihat tren atau kecenderungan perkembangan kinerja keuangan dari waktu ke waktu maka dapat diprediksi kisaran besaran rate of retun yang akan dihasilkan.
d. Pemilik perusahaan
Berkaiatan dengan nilai perusahaan diwaktu yang akan datang.
e. Stakeholders lainnya
Stakeholder adalah pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak-pihak ini menggunakan laporan keuangan sebagai media untuk melihat perkembangan perusahaan dan masa depan mereka.[7]

2.5 Pendekatan dalam analisis laporan keuangan
Di bawah ini metode pendekatan analisis laporan keuangan, yaitu:
1.        Pendekatan Lintas Seksi (Cross Sectional Approach). Yaitu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat bersamaan. Dengan cara ini dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan berada di atas, berada pada rata-rata, atau berada dibawah rata-rata industri.
2.        Pendekatan Runtut Waktu (Time Series Analysis) Yaitu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. Dengan membandingkan antara rasio-rasio yang dicapai saat ini dengan rasio-rasio dimasa lalu yang dapat memperlihatkan apakah perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran. Perkembangan perusahaan terlihat pada kecenderungan ''(trend)'' dari tahun ke tahunnya, dan dengan melihat perkembangan ini perusahaan akan dapat membuat rencana untuk masa.[8]

2.6 Pengertian dan Formulasi Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas (liquidity Ratio), yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnnya, dengan hutang lancar. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi atau kewajiban jangka pendek.[9]
Rasio likuiditas terdiri dari:
Ø  Current Ratio = Merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar
Current Ratio 2007 =  Aktiva Lancar
       Hutang Lancar
Semakin tinggi rasio berarti  semakin terjamin hutang-hutang perusahaan kepada kreditur.  Bagi kreditur semakin tinggi rasio lancar semakin bagus, akan tetapi untuk perusahaan tertentu dapat berarti lain. Apabila rasio ini tinggi dapat diartikan perusahaan kelebihan aktiva lancarnya atau ada yang tidak optimal.
Ø  Quick Ratio =  Merupakan perimbangan antara jumlah aktiva lancar  di kurangi persediaan dengan jumlah hutang lancar.
Quick Ratio  =   Aktiva Lancar  - Persediaan
         Hutang Lancar
Untuk prinsip kehati- hatian , maka besarnya Quick rasio paling rendah 100% maksudnya hutang jangka pendek Rp 1 di jamin oleh aktiva lancar selain persediaan Rp 1.
Ø  Cash Ratio   = Merupakan perbandingan kas yang tersedia dengan hutang lancar.
Pengertian kas kadang-kadang di perluas dengan setara kas  meliputi surat-surat berharga yang mudah diperjual beli
Cash Ratio  = Kas + Surat-Surat Berharga
         Hutang Lancar
Tidak ada standar khusus besarnya Cash rasio yang ditetapkan. Namun dari ketiga rasiolikuiditas maka yang paling jarang di gunakan adalah rasio kas karena di anggap terlalu sempit.[10]

2.7 Pengertian dan Formulasi Rasio manajemen aset
Rasio manajemen aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur keefektivan dan efisiensi perusahaan dalam mengelola aset.[11]
Rasio manajemen aset diantaranya:
Ø  Receivable  Turnover (Perputaran Piutang) adalah untuk menghitung berapa kali  dana yang tertanam dalam piutang perusahaan berputar dalam setahun.
Receivable turnover =  Penjualan Kredit bersih setahun
                       Rata – rata piutang
Semakin tinggi perputaran piutang suatu perusahaan semakin baik, perputaran piutang dapat ditingkatkan dengan jalan memperketat kebijaksanaan penjualan kredit misalnya dengan jalan memperpendek waktu pembayaran.
Ø  Inventory Turnover (Perputaran persediaan) adalah untuk menghitung harga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan. Rasio ini di gunakan untuk mengukur efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola persediaan.

Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan
                   Rata-rata Persediaan
Semakin tinggi turn over yang diperoleh, semakin efektif manejemen dalam mengelola persediaan.
Ø  Receivable Turnover in Days atau Average collection period  (Perputaran piutang harian) adalah untuk menghitung jumlah hari dalam setahun dengan perputaran piutang. Rasio ini di gunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan jumlah piutang dalam setiap jangka waktu tertentu. Piutang dapat di katakan likuid apabila dikumpulkan relative lebih singkat waktunya.
Average collection period  = jumlah hari dalam setahun
                           Perputaran piutang
Ø  Total Assets Turnover (perputaran aktiva) adalah mengukur perputaran dari semua asset yang dimiliki perusahaan.
Total assets turnover (TATO) = Penjualan bersih
                             Total aktiva
Turn over ini akan berarti kalau di bandingkan dengan ratio rata-rata industri atau rasi-rasio masa lalu.[12]

2.8 Pengertian dan Formulasi Rasio manajemen hutang (leverage ratio)
Rasio Leverage (Rasio Hutang), rasio ini digunakan untuk untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar.[13]
Rasio hutang diantaranya:
Ø  Debt Ratio adalah rasio yang mengukur berapa persen asset perusahaan yang di belanjai dengan hutang.
Debt ratio               =    Total Hutang
                              Total Aktiva

Ø  Total Debt Equity Ratio adalah merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri (ekuitas).
                                    Total Debt equity ratio =   Total Hutang[14]
                      Modal Sendiri
2.9 Pengertian dan Formulasi Rasio Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.
Adapun Rasio Profitabilitas yang akan dipakai adalah:
1.        Gross profit margin
2.        Net profit margin
3.        Return on Investment (ROI)[15]
Gross Profit Margin= Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan
       Penjualan Bersih
                                                    
Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relative lebih rendah di bandingkan dengan penjualan. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin, semakin kurang baik operasi perusahaan.

Net Profit Margin     = Laba bersih setelah pajak
                        Penjualan Bersih

Return on Investment  = laba Bersih Setelah pajak
                 Total Aktiva
Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan perusahaan.[16]

2.10 Pengertian dan Formulasi Rasio Nilai Pasar
Rasio ini merupakan indikator untuk mengukur mahal murahnya suatu saham, digunakan untuk membantu investor dalam mencari saham yang memiliki potensi keuntungan dividen yang besar sebelum melakukan penanaman modal berupa saham.
Rasio pasar terdiri dari:
1.        Rasio Pendapatan Per Lembar Saham (Earning Per Share)
EPS menunjukan jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap lembar saham. Semakin besar nilai EPS semakin besar keuntungan yang diterima pemegang saham.
EPS = (Laba bersih bagi pemegang saham biasa) / jumlah saham beredar
2.        Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio)
Price Earning Ratio (PER) menunjukan berapa banyak investor bersedia membayar untuk tiap rupiah dari laba yang dilaporkan.
PER = Harga pasar per lembar saham / Pendapatan per lembar saham
3.        Rasio Pasar Per Buku (Price To Book Value Ratio)
Rasio ini menunjukan berapa besar nilai perusahaan dari apa yang telah atau sedang ditanamkan oleh pemilik perusahaan, semakin tinggi rasio ini, semakin besar tambahan kekayaan (wealth) yang dinikmati oleh pemilik perusahaan
PBV = Harga pasar per saham / Nilai buku per saham
4.        Rasio Pendapatan Dividen (Dividend Yield Ratio)
Dividen yield merupakan sebagian dari total return yang akan diperoleh investor.
DY = Dividen per lembar saham / Harga per lembar saham
5.        Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio)
Rasio ini melihat bagian pendapatan yang dibayarkan sebagai dividen kepada investor sedangkan bagian lain yang tidak dibagikan akan diinvestasikan kembali ke perusahaan.
DPR = (Dividen per lembar saham / Pendapatan per lembar saham) x 100%
Contoh Soal :
PT. Mulialand (MLND) pada tahun 2000 membayar dividen sebesar Rp 15, 120 Milyar. Laba bersih yang diperoleh Rp 92, 776442 Milyar. Sampai akhir tahun tersebut jumlah saham beredar 378 juta lembar saham. Nilai buku per saham adalah Rp 378 Milyar dan harga saham MLND di pasar Rp 1.450.
 DPS = Rp Rp15, 120 Milyar / 378 juta = Rp 40
 EPS = Rp 92, 776442 / 378 juta = Rp 245
 DPR = Rp 40 / Rp 245 = 16,32%
 PER = Rp 1.450 / Rp 245 = 5,2x.
 PBV = Rp 1.450 / Rp 1.000 = 1,45.
 Dividend Yield = Rp 40 / Rp 1.450 = 2,75%.[17]
2.11 Diagnosa Organisasi Bisnis berdasarkan analisis rasio keuangan
Beragam tantangan bisnis sering membuat sejumlah problem kinerja dalam konteks organisasi. Dalam hal ini kita mesti melakukan diagnosa atau analisa mengenai akar penyebabnya. Apakah memang problem kinerja ini berasal dari level organisasi, level group atau level individunya.[18]
Mendiagnosa organisasi merupakan salah satu komponen utama dalam melakukan perencanaan perubahan. Diagnosis adalah proses untuk mengerti suatu fungsi dari arus system, yang pada kegiatan tersebut melibatkan pengumpulan informasi bersangkutan tentang operasi organisasi yang sedang berjalan, meneliti data tersebut, dan menggambarkan penarikan kesimpulan untuk peningkatan dan perubahan yang potensial. Hasil diagnosa yang efektif menyediakan pengetahuan yang sistematis bagi organisasi untuk mendesain intervensi yang sesuai.[19]

KESIMPULAN
Dari makalah tersebut dapat dipahami bahwa manajemen menyajikan laporan keuangan dan pihak luar perusahaan memanfaatkan informasi tersebut untuk membantu membuat keputusan, seperti menilai sebuah proposal bisnis layak atau tidak untuk diberikan bantuan baik dalam betuk financial maupun non finansial. Bahwa seorang investor yang ingin membeli atau menjual saham bisa terbantu dengan memahami dan menganalisis laporan keuangan dan selanjutnya bisa menilai perusahaan mana yang mempunyai prospek yang menguntungkan dimasa depan



DAFTAR PUSTAKA
Siti Amaroh, Manajemen Keuangan, (Kudus: STAIN KUDUS, 2008), hlm. 28

Fahmi,Irham, syahiruddin,yovi lavianti hadi, Studi Kelayakan Bisnis Dan Aplikasi (Bandung,2010) hlm 157-160

Horne James C.Van, Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, (Jakarta: Salemba Empat, 1995), hlm. 135-136
http://akumagnae.tumblr.com/post/48775634419/pengertian-laporan-keuangan-bank (diakses pd tgl 28/03/2014)
http://dahlanforum.wordpress.com/2008/04/21/pengertian-laporan-keuangan/ (diakses pd tgl 28/03/2014)
http://akuntansi-id.com/273-fungsi-laporan-keuangan
 
http://id.wikipedia.org/wiki/Rasio_finansial (diakses pd tgl 31/03/2014)
http://dzulfadhly.blogspot.com/2012/01/interpretasi-rasio-manajemen-keuangan.html#!/2012/01/interpretasi-rasio-manajemen-keuangan.html (diakses pd tgl 30/03/2014)
http://endonesia-bebas.blogspot.com/2009/11/saat-ini-saya-mau-coba-memberikan.html (diakses pd tgl 30/03/2014)
http://ekonomibersama.blogspot.com/2011/04/rasio-nilai-pasar.html (diakses pd tgl 30/03/2014)
http://rajapresentasi.com/2012/02/cara-melakukan-diagnosa-efektivitas-organisasi/ (diakses pd tgl 31/03/2014)
http://pakpurba.blogspot.com/2012/06/pengertian-diagnosa.html (diakses pd tgl 31/03/2014)


[1] Fahmi,Irham, syahiruddin,yovi lavianti hadi, Studi Kelayakan Bisnis Dan Aplikasi (Bandung,2010) hlm 157-160
[5] Siti Amaroh, Manajemen Keuangan, (Kudus: STAIN KUDUS, 2008), hlm. 28

[6] Ibid., hlm. 29.
[7]Ibid., hlm. 29-30
[9] Horne James C.Van, Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, (Jakarta: Salemba Empat, 1995), hlm. 135-136
[14] Horne James C. Van, Loc.Cit., hlm. 137

No comments:

Post a Comment