MACAM-MACAM PENDEKATAN
STUDI ISLAM I
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Metodologi Studi Islam
Dosen Pengampu : Suhadi, M.S.I
![]() |
Disusun oleh:
Nor Achmad Faris (212444)
Nor Fitriani (212445)
Riza Verawati (212406)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN
SYARI’AH / MBS
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama
yang terakhir sebagai penutup semua agama yang telah ada, Islam merupakan agama
rahmatal lil a’lamin untuk semua umat. Islam
dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW yang mendapat wahyu dari Allah. Untuk mengetahui Islam lebih
mendalam maka
muncullah ilmu yang dinamakan studi
islam.
Seiring dinamika dan
perkembangan zaman, kesempatan untuk mempelajari studi Islam dapat melalui segala hal, berkaitan
dengan persoalan tentang mempelajari studi
islam,
Islam memberikan kesempatan secara luas kepada manusia untuk menggunakan akal
pikirannya secara maksimal untuk mempelajarinya, namun jangan sampai
penggunaannya melampaui batas dan keluar dari rambu-rambu ajaran Allah SWT.
Sejalan dengan pembidangan ilmu
dalam studi islam, pendekatan studi Islam pun mengalami perkembangan, sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Pada makalah ini dijelaskan sejumlah pendekatan yang dapat digunakan dalam studi islam, yaitu pendekatan:
Historis, Filosofis, Teologis, Psikologi dan
Antropologis
B. Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian pendekatan
studi Islam ?
2. Sebutkan macam-macam
pendekatan studi Islam ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pendekatan Studi Islam.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pendekatan adalah pertama, proses
perbuatan, cara mendekati. Kedua, usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk
mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, metode-metode untuk mencapai
pengertian tentang masalah penelitian. Dalam bahasa inggris pendekatan
diistilahkan dengan “approach”, dalam bahasa Arab disebut dengan “madkhal”.
Dalam proses
pendidikan Islam pendekatan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya
mencapai tujuan, karena pendekatan menjadi sarana yang sangat bermakna bagi
materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan, sehingga dapat
dipahami atau diserap oleh anak didik dan menjadi pengertian-pengertian yang
fungsional terhadap tingkah lakunya.
Pendekatan
studi Islam adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang
ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama. Dalam hal ini adalah
agama Islam. Islam dapat dilihat dalam beberapa aspek yang sesuai dengan cara
pandangnya.
Tujuan studi
Islam secara umum adalah dikalangan umat Islam studi Islam bertujuan memahami
dan mendalami serta membahas ajaran-ajaran Islam agar mereka dapat melaksanakan
dan mengamalkannya dengan benar. Sedangkan di luar kalangan umat islam, studi
keislaman bertujuan untuk mempelajari seluk-beluk agama dan praktek-praktek
keagamaan yang berlaku di kalangan umat islam, sebagai ilmu pengetahuan.[1]
B.
Macam-Macam
Pendekatan Studi Islam
1. Pendekatan Historis
Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang di dalamnya dibahas
berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu objek, latar
belakang, dan pelaku peristiwa tersebut, sedangkan yang
dimaksud pendekatan historis adalah meninjau suatu permasalahan dari sudut
peninjauan sejarah, dan menjawab permasalahan, serta menganalisanya dengan menggunakan metode analisis
sejarah. Pendekatan
sejarah pada hakikatnya merupakan upaya melihat masa lalu melalui masa kini.
Berikut metode pendekatan sejarah:
a. Pemilihan topik. Pada konteks studi Islam
bisa berarti pemilihan fenomena keislaman dan permasalahan keagamaan.
b. Pengumpulan sumber. Seperti dokumen
tertulis, artefak, sumber lisan.. Pada konteks studi Islam berarti pengumpulan
nash Al-Quran maupun sunnah.
c. Verifikasi. Pembuktian, kririk sejarah,
keabsahan sumber, otentisitasnya. Pada konteks studi Islam berarti pembacaan asbabun
nuzul.
d. Interpretasi. Analisa dan penafsiran.
e. Penulisan kesimpulan. Hasil penafsiran
untuk diterapakan.[2]
2.
Pendekatan Filosofis
Pendekatan filosofis (arti praktis) adalah suatu pendekatan yang
penilaiannya berdasarkan akal (rasional). Ukuran benar dan salahnya ditentukan
dengan penilaian akal, apakah bisa diterima oleh akal atau tidak.[3]
Pada dasarnya filsafat adalah berpikiran untuk memecahkan masalah atau
pertanyaan dan menjawab suatu persoalan, namun demikian tidak semua berpikir
untuk memecahkan dan menjawab suatu permasalahan dapat disebut filsafat yang
dimaksud filsafat disini adalah berpikir secara sistematis, radikal dan
universal. Di samping itu, filsafat mempunyai bidang (objek yang dipikirkan)
sendiri,yaitu bidang atau permasalahan yang bersifat filosofis yakni bidang
yang terletak diantara dunia ketuhanan yang ghaib dengan dunia ilmu pengetahuan
yang nyata. Dengan demikian filsafat yang menjembatani kesenjangan antara
maslah-masalah yang bersifat keagamaan saja dengan masalah yang bersifat ilmiah.
3.
Pendekatan Teologis
Pendekatan teologis adalah upaya memahami agama dengan menggunakan
kerangka ilmu ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empiris
dari suatu agama dianggap sebagai yang paling benar dibandingkan dengan lainnya.
Pendekatan teologis
dibagi menjadi tiga:
a. Teologi Normatif/Apologis
b.
Teologi
Dialogis
c.
Teologi
Konvergensi
Di masa sekarang ini, perbadaan dalam bentuk teologis yang terjadi di
antara berbagai madzhab dan aliran teologis keagamaan. Namun, pluralitas dalam
perbedaan tersebut seharusnya tidak membawa mereka pada sikap saling bermusuhan
dan saling menonjolkan segi perbedaan masing-masing, tapi sebaiknya dicari
titik persamaanya untuk menuju subtansi dan misi agama yang paling suci. Salah
satunya adalah dengan mewujudkan rahmat bagi seluruh alam yang dilandasi pada
prinsip keadilan, kemanusiaan, kebersamaan, kemitraan, saling menolong, saling
mewujudkan kedamaian, dan seterusnya. Jika misi tersebut dapat dirasakan,
fungsi agama bagi kehidupan manusia segera dapat dirasakan.[4]
4. Pendekatan
Psikologi
Pendekatan psikologi adalah paradigma cara pandang memahami agama dengan
mempelajari jiwa seseorang dengan cara melihat gejala perilaku yang dapaat
diamati. Dalam Islam banyak sekali penggambaran batin. Seperti iman, taqwa
kepada Allah. Perilaku seseorang dapat dilihat dari sesuatu yang dia yakini.
Sedangkan Psikologi Agama menitikberatkan pada:
a. “Aspek pengaruh” yakni ilmu yang
mempelajari sikap dan prilaku seseorang sebagai hasil pengaruh keyakinan atau
kepercayaan.
b. “Proses” terjadinya pengaruh tersebut.
c. “Kondisi” keagamaan seseorang yaitu
mengkaji bagaimana terjadinya kemantapan dan kegoncangan jiwa dalam
keberagamannya.[5]
5.
Pendekatan Antropologis
Pendekatan antropologis adalah salah
satu upaya memahami agama dengan cara melihat praktik keagamaan yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat.
alam berbagai penelitian antropologi
agama dapat ditemukan adanya hubungan positif antara kepercayaan agama dengan
kondisi ekonomi dan politik. Golongan masyarakat yang kurang mampu dan miskin
pada umumnya lebih tertarik pada gerakan-gerakan keagamaan yang menjanjikan
perubahan tatanan sosial kemasyarakatan. Adapun golongan orang kaya lebih
cenderung untuk mempertahankan tatanan masyarakat yang sudah mapan secara
ekonomi lantaran tatanan ini menguntungkan pihaknya.
Melalui pendekatan antropologis,
kita melihat bahwa agama ternyata berkorelasi dengan etos kerja dan perkembagan
ekonomi suatu masyarakat. Dalam hal ini, jika ingin mengubah pandangan dan
sikap etos kerja seseorang, kita harus mengubah pandangan keagamaannya.
Selanjutnya, melalui pendekatan antropologis, kita dapat melihat agama ada
hubungannya dengan mekanisme pengorganisasian (social organization).[6]
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendekatan
studi Islam adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang
ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama. Dalam hal ini adalah
agama Islam. Islam dapat dilihat dalam beberapa aspek yang sesuai dengan cara
pandangnya.
Tujuan studi Islam secara umum adalah dikalangan umat Islam studi Islam bertujuan
memahami dan mendalami serta membahas ajaran-ajaran Islam agar mereka dapat
melaksanakan dan mengamalkannya dengan benar. Sedangkan di luar kalangan umat Islam
studi keislaman bertujuan untuk mempelajari seluk-beluk agama dan
praktek-praktek keagamaan yang berlaku di kalangan umat islam, yang semata-mata
sebagai ilmu pengetahuan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anwar
Rosihon, Pengantar Studi Islam, Bandung : pustaka setia, 2009
Armai
Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta, Ciputat Press, 2002
Armai
Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002
Khoiruddin
Nasution, Pengantar Studi Islam, Yogyakarta: ACAdeMIA + TAZZAFA, 2009
Rosihon
Anwar, dkk, Pengantar Studi Islam, Bandung: CV.
Pustaka Setia, 2009
http://stitattaqwa.blogspot.com/2013/01/pendekatan-studi-islam_24.html diakses tanggal 15 April 2014
http://jejakpelamun.blogspot.com/2013/06/global-pendekatan-historis-dalam-studi.html diakses tanggal 15 April 2014
[1] Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi
Pendidikan Islam, Jakarta:
Ciputat Press,
2002, hlm. 99
[2]
http://jejakpelamun.blogspot.com/2013/06/global-pendekatan-historis-dalam-studi.html
[3] Armai Arief, Pengantar Ilmu
dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002, hlm.
100
[5]
http://stitattaqwa.blogspot.com/2013/01/pendekatan-studi-islam_24.html
[6] Anwar rosihon, Pengantar Studi
Islam, Bandung : pustaka setia, 2009, hlm. 82
No comments:
Post a Comment