MODEL-MODEL
PENELITIAN KEAGAMAAN II
MAKALAH
Mata kuliah: Metodologi Studi Islam
Dosen Pengampu : Suhadi, M.S.I
Disusun Oleh :
Siti Barokah (212455)
Norma Firdaus Suryo
Anggoro (212456)
Riadatun Nafis (212457)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN
MBS/ SYARI'AH DAN EKONOMI ISLAM
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Penelitian
sebagai kegiatan ilmiah karena menggunakan metode keilmuan. Sedangkan metode
ilmiah sendiri adalah usaha untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan
menggunakan kesangsian sistematis.
Sedangkan
penelitian agama sendiri menjadikan agama sebagai objek penelitian yang sudah
lama diperdebatkan. Harun nasution menunjukkan pendapat yang menyatakan bahwa
agama, karena merupakan wahyu, tidak dapat menjadi sasaran penelitian ilmu
sosial, dan kalaupun dapat dilakukan, harus menggunakan metode khusus yang
berbeda dengan metode ilmu sosial.
Oleh
karena sebab itu, maka dalam kesampatan kali ini kami akan menyajikan makalah “METODOLOGI
STUDI ISLAM” yang bertemakan
“MODEL-MODEL PENELITIAN KEAGAMAAN II”. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
para pembaca.
B.Rumusan masalah
1.
Bagaimana
Konstruksi teori penelitian keagamaan?
2.
Apa
sajakah model-model penelitian agama?
C.tujan pembahasan
Penelitian (Research) adalah upaya
sistematis dan objektif untuk mempelajari suatu masalah dan menemukan
prinsip-prinsip umum. Selain itu, penelitian juga berarti upaya pengumpulan
informasi yang bertujuan untuk menambah pengetahuan. Pengetahuan manusia tumbuh
dan berkembang berdasarkan kajian-kajian sehingga terdapat penemuan-penemuan,
sehingga ia siap merevisi pengetahuan-pengetahuan masa lalu melalui
penemuan-penemuan baru.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Konstruksi teori penelitian keAgamaan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S.
Poerwadarminta Mengartikan konstruksi adalah cara membuat (menyusun) bangunan –
bangunan (jembatan dan sebagainya) dan dapat pula berarti susunan dan hubungan
kata di kalimat atau di kelompok kata. Sedangkan teori berarti pendapat yang
dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa (kejadian) dan
berarti pula asas-asas dan hukum-hukum umum yang dasar suatu kesenian atau ilmu
pengetahuan. Selain itu, teori dapat pula berarti pendapat, cara-cara, dan aturan-aturan
untuk melakukan sesuatu[1].
Teori-teori
yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Teori
perubahan sosial
b. Teori
struktural-fungsional
c. Teori
antropologi dan sosiologi Agama
d. Teori
budaya dan tafsir budaya simbolik
e. Teori
pertukaran sosial
f. Teori
sikap
Dengan demikian, penelitian diatas meminjam
teori-teori yang dibangun dalam ilmu-ilmu sosial. Ia disebut penelitian
keagamaan dalam pandangan Middleton atau penelitian hidup Agama dalam pandangan
Juhaya S. Praja[2].
II.
Model-Model
Penelitian Keagamaan
Adapun
model penelitian yang ditampilkan di sini disesuaikan dengan perbedaan antara
penelitian agama dan penelitian hidup keagamaan. Djamari, dosen Pascasarjana
IKIP Bandung, menjelaskan bahwa kajian sosiologi agama menggunakan metode
ilmiah. Pengumpulan data dan metode yang digunakan antara lain[3]:
A.
Analisis
lintas budaya
Analisis
lintas budaya bisa diartikan dengan ilmu antropologi, karena dilihat dari
definisi antropologi sendiri secara sederhana dapat dikatakan bahwa antripologi
mengkaji kebudayaan manusia.
Dengan
membandingkan pola-pola sosial keagamaan di beberapa daerah kebudayaan,
sosiolog dapat memperoleh gambaran tentang korelasi unsur budaya tertentu atau
kondisi sosio kultural secara umum[4].
Sosiologi
dalam sejarahnya digunakan untuk mengkaji masyarakat modern, sementara
antropologi mengkhususkan diri terhadap masyarakat primitif. antropologi sosial
agama berkaitan dengan soal-soal upacara, kepercayaan tindakan dan kebiasaan
yang tetap dalam masyarakat sebelum mengenal tilisan yang menunjuk pada apa
yang dianggap suci dan supranatural. Sekarang terdapat kecenderungan
antropologi tidak hanya digunakan untuk meneliti masyarkat primitif, melainkan
juga masyarakat yang komplek dan maju menganalisis simbolisme dalam agama dan mitos,
serta mencoba mengembangkan metode baru yang lebih tepat untuk studi agama dan
mitos. Antropologi agama memandang agama sebagai fenomena kultural dalam
pengungkapannya yang beragam, khususnya tentang kebiasaan peribadatan dan
kepercayaan dalam hubungan-hubungan sosial.
Yang
menjadi penelitian dengan pendekatan antropologi agama sera umum adalah
mengkaji agama sebagai ungkapan kebutuhan makhluk budaya yang meliputi: (1)
pola-pola keberagamaan manusia dari perilaku bentuk-bentuk agama primitif yang
mengedepankan magic, mitos, animisme, tetonisme, paganisme pemujaan terhadap
roh, dan polyteisme, sampai pola keberagamaan masyarakat industri yang
mengedepankan rasionalitas dan keyakinan monoteisme: (2) Agama dan
pengungkapannya dalam bentuk mitos, simbol-simbol, ritus, tarian ritual,
upacara pengorbanan, simedi, selametan, dan (3) pengalaman religius, yang
meliputi meditasi, dan mistisme, sufisme[5].
Islam
sebagai agama yang dibawa oleh nabi Muhammad saw sampai saatnya kini telah
melalui berbagai dimensi budaya dan adat-istiadat. Masing-masing negeri
memiliki corak budayanya masing-masing dalam mengekspresikan agamanya. Karena
itu dari segi antropologi kita dapat memilah-milah mana bagian islam yang
merupakan ajaran murni dan mana ajaran islam yang bercorak lokal budaya
setempat[6].
B.
Observasi
partisipatif
Dengan
partisipasi dalam kelompok, peneliti dapat mengobservasi perilaku orang-orang
dalam konteks relegius. Baik diketahui atau tidak oleh orang yang sedang
diobeservasi. Dan diantara kelebihannya yaitu memungkinkannya pengamatan
simbolik antar anggota kelompok secara mendalam. Adapun kelemahannya yaitu
terbatasnya data pada kemampuan observer[7].
C.
Analisis
isi
Dengan
metode ini, peneliti mencoba mencari keterangan dari tema-tema agama, baik
berupa tulisan, buku-buku khotbah, doktrin maupun deklarasi teks, dan lainnya.
Umpamanya sikap kelompok keagamaan dianalisis dari substansi ajaran kelompok tersebut[8].
KESIMPULAN
Teori
dalam konstruksi penelitian keAgamaan diantaranya Teori perubahan sosial, Teori
struktural-fungsional, Teori antropologi dan sosiologi Agama, Teori budaya dan
tafsir budaya simbolik, Teori pertukaran sosial, Teori sikap
Model-model
penelitian keagamaan diantaranya adalah Analisis Sejarah, Analisis Lintas
Budaya, Eksperimen, Observasi Partisipatif, Riset Survey dan Analisis
Statistik, Analisis Isi
Demikian
makalah ini kami susun, kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi tulisan maupun kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar menjadi lebih baik
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Drs.
Atang Abd. Hakim, MA, Dr. Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2008
2.
Choiron,
Perbandingan Kajian Agama-Agama Dalam Prespektif Komparatif, 2009
3.
http://makalah88.blogspot.com/2012/01/penelitian-agama-dan-model-modelnya.html
diakses pada tanggal 19 Mei 2014 pukul: 10.07 Wib
[1] http://stitattaqwa.blogspot.com/2013/03/model-penelitian-keagamaan.html
diakses pada tanggal 19 Mei 2014 pukul: 10.37 Wib
[2] Drs.
Atang Abd. Hakim, MA, Dr. Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2008 hal. 64
[3] Ibid
hal. 64
[4] Ibid hal.
65
[5] Choiron,
Perbandingan Kajian Agama-Agama Dalam Prespektif Komparatif, 2009 hal.
19-20
[6] http://makalah88.blogspot.com/2012/01/penelitian-agama-dan-model-modelnya.html
diakses pada tanggal 19 Mei 2014 pukul: 10.07 Wib
[7] Drs.
Atang Abd. Hakim, MA, Dr. Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008 hal. 66
[8] Ibid
hal. 66
No comments:
Post a Comment