PENGOLAHAN INFORMASI DAN
PERSEPSI KONSUMEN
Disusun Guna Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah : Perilaku
konsumen
Dosen Pengampu : M. Sugi
Hariadi, S.Pd., MM
Disusun Oleh :
1.
Zaimatul ummah ( 212447 )
2.
Burhanis sulton (
212473 )
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH/ MBS
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam mengisi aktivitas keseharian,
Alat indera memiliki peranan yang sangat penting. Karena melalui alat inderalah
kita dapat merasakan semua hal yang terjadi pada fisik kita. Sebagai
contoh berkat indera kulit, kita merasakan kepanasan saat di luar ruang atau
udara sejuk didalam kantor. yang lainnya seperti hidung yang mencium bau,
telinga yang mendengar suara, dan mata yang melihat obyek di sekitar kita. Apa
yang dicium oleh hidung, apa yang didengar oleh telinga, apa yang dilihat oleh
mata, itulah yang disebut dengan stimulus.
Jika dilihat dari sisi konsumen,
Pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika salah satu pancaindera konsumen menerima
input dalam bentuk stimulus. Pengetahuan produsen, dalam memahami bagaimana konsumen
mengolah informasi sangat bermanfaat sehingga dapat merancang komunikasi yang
efektif bagi konsumen.[1]
Sedangkan Persepsi, menurut Rakhmat Jalaludin
adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Berngkat dari
diskripsi diatas pemakalah akan mencoba
memaparkan “PENGOLAHAN INFORMASI & PERSEPSI KONSUMEN” agar
makalah ini tidak terlalu melebar pemakalah akan mencoba merumuskan masalah
sebagai berikut.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa itu pengolahan informasi ?
2.
Apa saja bentuk-bentuk pengolahan
informasi ?
3.
Apa itu persepsi ?
4.
Bagaimana proses persepsi ?
5.
Apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian pengolahan informasi
Proses pengolahan informasi
diartikan sebagai “is the process which consumers are exposed to information,
become involved with it, attend to it, comprehend it, place in to memory and
retrieve it for later use” Yaitu menyebut tahap pemaparan, perhatian, dan
pemahaman sebagai persepsi. Persepsi ini bersama keterlibatan konsumen dan
memori akan mempengaruhi pengolahan informasi.
Segala sesuatu yang kita dengar, yang
kita lihat dan yang tercium oleh hidung, itulah yang disebut stimulus
(rangsangan). setiap saat, panca indra kita menerima ratusan bahkan ribuan
stimulus (rangsangan). tetapi tidak setiap stimulus yang datang menjadi obyek
perhatian dan kita simpan dalam ingatan. hal ini terjadi karena kemampuan kita
dalam melakukan proses pengolahan informasi dan pengetahuan bersifat terbatas.
proses ini disebut dengan pencarian
internal. konsumen yang membeli suatu produk yang berulang-ulang maka informasi
yang sudah tersimpan di otak sudah cukup untuk menghasilkan keputusan
pembelian.[2]
Konsumen yang akan
memenuhi kebutuhan hidupnya akan terdorong untuk mencari informasi beserta
alternatif pilihan atas suatu produk yang dapat memenuhi kebutuhannya. kita
dapat membagi pencarian informasi ke dalam dua tingkat. pertama situasi
pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan “perhatian yang menguat”. Pada tingkat ini, seseorang
hanya menjadi lebih peka terhadap informasi atas suatu produk. kedua jika pencarian internal dan
perhatian yang menguat masih belum bisa memberikan informasi yang cukup maka
konsumen akan mencari tambahan informasi
melalui pencarian eksternal yaitu mencari informasi secara aktif. misalnya,
mencari bahan bacaan, menelfon teman dan mengunjungi toko untuk mempelajari suatu produk.
dalam hal ini yang harus menjadi perhatian utama pemasar adalah mengetahui
sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh setiap
sumber terhadap keputusan pembelian. Sumber informasi konsumen di golongkan
menjadi empat :
1.
Sumber pribadi : keluarga, temen,
kenalan, tetangga.
2.
Sumber komersil : iklan, winawarga,
penyalur, kemasan, pajangan di toko.
3.
Sumber publik : media masa, media
sosial, organisai tertentu peringkat konsumen.
4.
Sumber pengalaman : penanganan,
pengkajian dan pemakaian produk
Terdapat
sejumlah faktor dari pencarian informasi yang digunakan konsumen untuk
memutuskan apakah jadi membeli suatu produk atau tidak, yaitu tingkat kepentingan
produk, upaya yang dibutuhkn untuk memperoleh informasi, pengalaman masa lalu,
pandangan konsumen mengenai resiko suatu produk serta ketersediaan waktu.
Pengolahan informasi pada diri
konsumen terjadi ketika salah satu panca indera menerima input berupa stimulus.
Stimulus dapat berbentuk produk, nama merek, iklan, nama produsen. Iklan berbagai produk yang
ditayangkan ditelevisi dan radio adalah stimulus yang dirancang khusus oleh
produsen agar menarik perhatian konsumen, sehingga konsumen mau melihat dan mendengarkan iklan tersebut. Produsen
mengharapkan konsumen menyukai iklan produknya, kemudian menyukai produknya dan
membelinya.[3]
B.
Tahap-tahap pengolahan informasi
1.
Pemaparan (Exposure)
Pemaparan merupakan tahap pertama dari
proses pengolahan informasi, dimana pada tahap ini pemasar menyampaikan
stimulus pada konsumen. Seperti iklan, kemasan, merek atau bahkan hadiah.
Konsumen yang merasakan stimulus yang datang kesalah satu panca indranya
disebut sebagai sensasi.
Faktor yang mempengaruhi sensasi yaitu Ambang Absolut (The different
threshold ) dan Ambang berbeda (The absolute threshold )
Ambang Absolut (The absolute
threshold) yaitu suatu tingkatan terendah dimana seseorang dapat merasakan
adanya sensasi/nilai minimum dari suatu rangsangan agar dapat diterima secara
sadar. Contoh : Ketika konsumen pertama kali,
melihat iklan produk dengan potongan harga 20% akan tertarik. Tetapi ketika iklan itu diulang-ulang dan
tidak ada perubahan tingkat potongan harganya, konsumen tidak akan
memperhatikannya lagi, karena sudah biasa.
Ambang berbeda The different
threshold atau just noticeable different (JND): perbedaan minimum
yang dapat dideteksi diantara 2 rangsangan yang muncul secara bersamaan. Contoh: (Perbedaan harga Rp4.000.00,-
disebut different threshold) Harga pasta gigi yang belum pernah
dibeli konsumen lebih murah Rp3.000.00,- daripada harga pasta gigi yang biasa
dibeli. Perbedaan harga tersebut tidak
akan mempengaruhi konsumen untuk beralih ke merek lain. Tetapi ketika harga barang yang tidak pernah
dibelinya lebih murah Rp4.000.00,-, mereka akan memperhatikan perubahan
tersebut dan mengubah pilihan ke merek lain.
2.
Perhatian (Attention)
Tidak semua stimulus yang dipaparkan
dan diterima konsumen akan memperoleh perhatian dan berlanjut dengan pengolahan
stimulus tersebut, hal ini terjadi karena konsumen memiliki keterbatasan
sumberdaya kognitif untuk mengelolah semua informasi yang diterima.
Ada dua faktor utama yang
mempengaruhi perhatian konsumen terhadap stimulus yang akan diperhatikannya,
yaitu faktor pribadi dan faktor stimulus. Faktor pribadi adalah karakteristik
konsumen yang muncul dalam diri konsumen. Faktor ini ada diluar control
pemasar. faktor stimulus adalah faktor yang dapat dikontrol dan dapat
dimanipulasi oleh pemasar dan pengiklan yang bertujuan untuk menarik minat
konsumen.
Faktor-faktor stimulus
meliputi:
a. Ukuran
(size)
Semakin besar ukuran stimulus maka
akan semakin besar perhatian.
b. Warna
(colour)
Warna-warni dari satu stimulus akan
menarik perhatian yang lebih besar dibandingkan
stimulus yang hitam putih.
c. Intensitas (Intensity)
Frekuensi yang lebih sering akan
memperbesar stimulus sehingga menimbulkan perhatian yang lebih besar.
d. Kontras
(Contras)
Stimulus yang ditampilkan sangat
kontras dengan latar belakangnya seringkali menarik perhatian yang lebih baik.
e. Posisi
(Position)
Suatu stimulus mungkin lebih diperhatikan
oleh konsumen karena letaknya yang strategis di suatu lokasi.
f. Petunjuk
(Directionality)
Mata konsumen sering kali tertuju
kepada stimulus yang diarahkan oleh suatu petunjuk.
g. Gerakan
(Movement)
Stimulus yang bergerak akan menarik
perhatian konsumen dibandingkan yang diam.
h. Kebauran
(Novelty)
Stimulus yang ditampilkan dengan
tehnik kebauran biasanya menimbulkan penasaran dan rasa keingintahuan.
i.
Isolasi (Isolation)
Teknik meletakan suatu stimulus pada
suatu ruang dimana ruang yang digunakan oleh stimulus ini hanya sedikit sekali,
sedangkan sisah ruangan yang besar tidak digunakan untuk menarik perhatian.
j.
Stimulus yang disengaja (“learned”
attention-inducing stimuli)
Beberapa stimulus seperti bel atau
telepon rumah sengaja dipasang untuk menarik perhatian.
k. Memberi
pesan yang menarik (Attractive spokesperson)
Pemasar menggunakan selebriti
sebagai bintang iklan agar menarik perhatian konsumen.
l.
Perubahan gambar yang cepat ( Scane
changes)
Penampilan banyak gambar dalam waktu
singkat akan menimbulkan aktivitas otak secara tidak sengaja yang akan menarik
perhatian konsumen.[4]
3.
Pemahaman
Usaha konsumen untuk mengartikan atau menginterpretasikan
stimulus. Engel, BlackWell, dan Miniard (1995) menyebut tahapan ini merupakan
tahapan ini sebagai tahap memberi makna kepada stimulus. Pada tahapan ketiga
ini konsumen melakukan “perceptual organization” yaitu konsumen cenderung untuk
melakukan pengelompokan stimulus sehingga memandangnya sebagai satu kesatuan.
Pemahaman di pengaruhi tiga prinsip, yaitu:
a. Gambar
dan latar belakang (figure and ground)
Gambar adalah suatu stimulus yang
diletakan dalam suatu latar belakang. Konsumen cenderung memisahkan mana obyek
yang harus diperhatikan dan mana latar belakangnya.
b. Pengelompokan
(grouping)
Orang akan lebih mengingat informasi
jika disajikan dalam bentuk kelompok atau secara terpisah-pisah.
c. Closure
Konsumen akan berusaha memahami
suatu objek dalam arti yang utuh walaupun ada bagian dari obyek hilang atau
tidak lengkap.
4.
Penerimaan
Setiap saat, manusia menerima begitu banyak stimuli dari
lingkungan sekitarnya. Tetapi tidak semua stimuli akan ditanggapi. Setiap
pemaparan, perhatian dan pemahaman merupakan bagian persepsi konsumen.
5.
Retensi
Retensi adalah proses memindahkan informasi ke memori jangka
panjang (long-term memory). Memori terdiri dari atas beberapa sistem
penyimpanan, yaitu :
a.
Memori sensori yaitu tempat
penyimpanan informasi sementara.
b.
Memori jangka peendek yaitu tempat
penyimpanan informasi untuk waktu yang terbatas dan memiliki kapasitas
terbatas.
c.
Memori jangka panjang yaitu tempat
penyimpanan informasi dalam jangka waktu yang lama dan memiliki kapasitas yang
tidak terbatas.
d.
Rehearsel yaitu kegiatan mental
konsumen untuk mengingat-ingat informasi yang diterimanya dan menghubungkannya
dengan informasi lainnya yang sudah disimpan di memory.
e.
Encoding yaitu proses untuk
menyeleksi sebuah kata atau gambar untuk menyatakan suatu persepsi terhadap
sebuah objek.
f.
Mengingat kembali yaitu proses
mengingat informasi yang telah disimpan dalam memori jangka panjang yang suatu
saat dipakai sebagai suatu pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
C.
Pengertian Persepsi konsumen
Persepsi menurut Gilbert Harrel
(1986) adalah proses yang yang digunakan individu untuk memilih mengorganisasi
dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran
dunia yang memiliki arti.
Persepsi merupakan proses
individual, sangat bergantung pada factor-faktor internal, seperti kepercayaan,
pengalaman, kebutuhan, suasana hati (mood) serta harapan.
Persepsi
konsumen adalah proses dimana seseorang mengorganisir dan mengartikan
kesan dari panca indera dalam tujuan untuk memberi arti dalam lingkungan mereka
(Robbins, 1998) .
Persepsi tidak hanya tergantung pada
rangsangan fisik, tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan
lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Orang yang
termotivasi akan siap berbuat sesuatu, tetapi bagaimana orang itu berbuat akan dipengaruhi
oleh persepsi masing-masing orang terhadap situasi tertentu. [5]
D.
Proses persepsi
Proses terjadinya persepsi
meliputi :
a.
Proses
fisis yaitu dimana objek menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indra.
b.
Proses
fisiologis yaitu stimulus yang diterima alat indera kemudian dilanjutkan oleh
saraf sensoris ke otak.
c.
Proses
psikologis yaitu terjadi proses pengolahan otak, sehingga individu menyadari
tentang apa yang ia terima dengan alat indera sebagai suatu akibat dari
stimulus yang diterima.[6]
E.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Persepsi
Menurut Nugroho J. Setiadi (2003),
Faktor yang mempengaruhi persepsi adalah penglihatan dan sasaran yang diterima
dan dimana situasi persepsi terjadi penglihatan. Tanggapan yang timbul atas
rangsangan akan dipengaruhi sifat-sifat individu yang melihatnya, sifat yang
dapat mempengaruhi persepsi yaitu :
1. Sikap
Sikap yang dapat mempengaruhi
positif atau negatifnya tanggapan yang akan diberikan seseorang.
2. Motivasi
Motif merupakan hal yang mendorong
seseorang mendasari sikap tindakan yang dilakukannya.
3. Minat
Merupakan faktor lain yang
membedakan penilaian seseorang terhadap suatu hal atau objek tertentu, yang
mendasari kesukaan ataupun ketidaksukaan terhadap objek tersebut.
4. Pengalaman
masa lalu
Dapat mempengaruhi persepsi
seseorang karena kita biasanya akan menarik kesimpulan yang sama dengan apa
yang pernah dilihat dan didengar.
5. Harapan
Mempengaruhi persepsi seseorang
dalam membuat keputusan, kita akan cenderung menolak gagasan, ajakan, atau
tawaran yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
6. Sasaran
Sasaran
dapat mempengaruhi penglihatan yang akhirnhya akan mempengaruhi persepsi.
7. Situasi
Situasi atau keadaan disekitar kita
atau disekitar sasaran yang kita lihat akan turut mempengaruhi persepsi.
Sasaran atau benda yang sama yang kita lihat dalam situasi yang berbeda akan
menghasilkan persepsi yang berbeda pula.[7]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Proses pengolahan informasi yaitu
menyebut tahap pemaparan, perhatian, dan pemahaman sebagai persepsi. Persepsi
ini bersama keterlibatan konsumen dan memori akan mempengaruhi pengolahan
informasi. Pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika salah satu
panca indera menerima input berupa stimulus.
Stimulus dapat berbentuk produk, nama merk, iklan, nama produsen.
Tahap-tahap
pengolahan informasi yaitu pemaparan, perhatian, pemahaman, penerimaan, dan retensi.
Persepsi
konsumen adalah proses dimana seseorang mengorganisir dan mengartikan
kesan dari panca indera dalam tujuan untuk memberi arti dalam lingkungan mereka
(Robbins, 1998).
Proses terjadinya persepsi meliputi
: Proses Fisis, Proses Fisiologis, Proses Psikologis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Persepsi Menurut Nugroho J. Setiadi (2003), Faktor yang mempengaruhi persepsi
adalah penglihatan dan sasaran yang diterima dan dimana situasi persepsi
terjadi penglihatan. Tanggapan yang timbul atas
rangsangan akan dipengaruhi sifat-sifat individu yang melihatnya.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Bilson Simamora. 2004. Panduan
Riset Perilaku Konsumen. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.
·
Ekawati Rahayu Ningsih, Pelaku
Konsumen, Kudus : Nora Media Enterprise, 2010
·
Setiadi,
Nugroho J. (2003). Perilaku Konsumen:
Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Cetakan
Kedua. Jakarta: Prenata Media.
·
Tambajong, J, Pengantar
Psikologi Konsumen. Cetakan pertama. Jakarta : Kawan pustaka. 1995
No comments:
Post a Comment