KONSEP
ORGANISASI DALAM SYSTEM INFORMASI MANAJEMEN
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu : Nurul Hidayati,
M.S.I.

Disusun Oleh:
Siti Barokah (212455)
Norma Firdaus S.A (212456)
Siti Murniyati (212475)
M. Habib Fauzi (212
![]() |
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN
SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM/ MBS
TAHUN 2014
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.
Dewasa ini, kebutuhan manusia dalam akses data
semakin menaningkat, ini disebabkan adanya pola pergeseran hidup manusia ke
arah yang lebih berkembang. Dengan pemanfaatan komputer hal ini dapat
terfasilitasi dengan cepat. Akibatnya akan terjadi keefisiansian waktu, biaya
dan resource, sehingga akan menghasikan output yang optimal. Disisi lain
kebutuhan akan akses data itu terhalangi oleh adanya jarak dan waktu, terkadang
kita membutuhkan akses informasi saudara kita yang berada di negara yang
berbeda.
Sekarang ini, penerapan SIM dalam suatu
organisasi pasti akan melibatkan penggunaan komputer untuk membantu mengolah
data yang ada untuk menjadi informasi yang dibutuhkan. Informasi yang tepat,
cepat dan akurat akan menjadikan suatu organisasi menjadi berkembang dengan
pesat. Semakin besar suatu organisasi maka semakin komplekslah pengelolaan
sistem informasi, karena data yang diolah menjadi semakin banyak dan bervariasi.
Sistem informasi dan teknologi telah menjadi
komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi
informasi, termasuk sistem informasi berbasis Internet, memainkan peranan
penting dan makin luas dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala
jenis bisnis meningkatakan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka,
pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat
memperkuat posisi kompetitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah.
Oleh karena sebab itu, maka dalam kesampatan
kali ini kami akan menyajikan makalah tentang Sistem Informasi Manajemen yang
bertemakan “KONSEP ORGANISASI DALAM SYSTEM INFORMASI MANAJEMEN”. Semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagiamana pengertian
konsep organisasi ?
2. Bagiamana hubungan
antara sistem informasi dengan organisasi ?
3. Bagaimana penerapan sistem informasi dalam manajemen suatu organisasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian konsep organisasi
Organisasi merupakan koordinasi yang
rasional dari sejumlah kegiatan suatu kelompok manusia yang bermaksud mencapai
beberapa sasaran. Pemahaman terhadap permasalahan organisasi perlu dikembangkan
karena pengelolaan sistem informasi secara efektif juga terkait dengan masalah
organisasi.[1]
Suatu organisasi bisa dikatakan solid jika
memiliki sifat sebagai berikut:
1)
Mempunyai
tujuan yang jelas .
2)
Tujuan
organisasi harus di terima dan di fahami oelh setiap orang di dalam organisasi.
3)
Memiliki
kesatuan arah.
4)
Adanya
keseimbangan antara wewenang dan tanggungjawab.
5)
Berkesinambungan.
6)
Penempatan
orang harus sesuai ahlinya.
7)
Adanya
pembagian tugas.
B. Hubungan antara sistem informasi dalam
manajemen suatu organisasi
Organisasi
akan berpengaruh terhadap sisitem informasi melalui keputusan-keputusan yang
dibuat oleh manajer dan karyawan. Manajer akan membuat keputusan tentang desain
sistem dengan menggunankan teknologi informasi.[2]
Organisasi akan berpengaruh terhadap sistem informasi melalui
keputusan-keputusan yang dibuat oleh manajer dan karyawan. Manajer membuat
keputusan tentang desain sistem. Mereka juga menggunakan teknologi informasi.
Manajer juga akan memutuskan siapa yang akan membuat dan mengoperasikan sistem,
dan pada akhirnya memberikan pertimbangan rasional dalam pembuatan sistem. Pada
bagian berikut ini akan dijelaskan :
a. Keputusan-Keputusan
Tentang Peran Sistem Informasi
Organisasi mempunyai dampak langsung
terhadap teknologi informasi melalui keputusannya tentang bagaimana teknologi
akan digunakan dan peran apa yang akan dimainkan dalam organisasi. Dukungan
terhadap perubahan peran telah merubah secara teknikal serta sistem konfigurasi
organisasi yang secara nyata telah memberikan computing power dan data, sehingga menjadi lebih dekat dengan
pemakai akhir.
Dalam tahun 1990-an, rancangan jaringan
organisasi secara penuh dikembangkan. Dalam rancangan baru ini, central
mainframe computer menyimpan dan mengkoordinasi informasi dan
mengalirkannya ke desktop-desktop dan bahkan ke ratusan jaringan lokal yang
lebih kecil. Sistem operasinya menyerupai sistem telepon. Sistem informasi
telah menjadi bagian integral, on-line, dan interactive tools
yang secara mendalam berfungsi dalam operasi dari menit ke menit serta
pengambilan keputusan organisasi. Dengan demikian organisasi menjadi sangat
tergantung pada sistem dan tidak akan mampu bertahan ketika sistem ini runtuh.
b. Keputusan Tentang
Siapa Yang Menyediakan Pelayanan Teknologi lnformasi.
Cara kedua dimana organisasi mempengaruhi
teknologi informasi adalah melalui keputusan tentang siapa yang akan mendesain,
membangun, dan mengoperasikan teknologi di dalam organisasi. Demikian pula
sistem informasi mensyaratkan sub-unit organisasi khusus, spesialis informasi,
serta kelompok pendukung yang lain. Manajer membuat keputusan penting tentang
paket komputer: keputusan tentang apa yang dilakukan oleh teknologi informasi.
Paket-paket itu terdiri dari tiga entitas. Pertama,
fungsi atau unit organisasi formal yang biasa disebut departemen sistem
informasi. Kedua, ahli-ahli atau spesialis sistem informasi seperti
programer, sistem analis, project leader, manajer sistem informasi.
Demikian pula spesialis eksternal seperti supplier hardware dan
manufaktur, perusahaan software, dan konsultan yang berpartisipasi pada
operasi harian dan perencanaan sistem informasi jangka panjang. Ketiga,
paket sistem informasi adalah teknologinya itu sendiri, baik software maupun
hardware.
Saat ini kelompok sistem informasi menjadi
agen perubah yang sangat kuat dalam organisasi, mendesak strategi baru dalam
bisnis dan memaksa produk-produk dihasilkan dengan berbasis informasi serta
memerlukan koordinasi antara pengembangan teknologi dan perencanaan perubahan
organisasi.
Manajer sistem informasi adalah pimpinan
tim programer dan analis, manajer proyek, manajer fasilitas fisik, manajer
telekomunikasi, kepala kantor dan kelompok automation, dan manajer operasi
komputer dan staf data entry. End user adalah representatif dan
departemen diluar kelompok sistem informasi dimana aplikasi di kembangkan.
Pemakai (users) ini mempunyai peran penting dalam desain dan pengembangan
sistem informasi.
c. Keputusan Tentang
Mengapa Membangun Sistem Informasi
Untuk membangun sistem informasi, manajer
mempunyai beberapa alasan rasional baik menyangkut umum ataupun khusus. Alasan
yang paling pokok bagi manajer untuk memilih menggunakan sistem adalah untuk
mencapai alasan-alasan ekonomi, menyediakan pelayanan yang lebih baik, atau
menyediakan tempat kerja yang lebih baik. Dampak komputer terhadap organisasi
tergantung dari bagian dan bagaimana manajer membuat keputusan.[3]
Dalam pengembangan sistem harus
mempertimbangan Faktor-faktor yaitu :
1) Lingkungan eksternal
adalah faktor eksternal organisasi yang mempengaruhi adopsi dan desain sistem,
Beberapa faktor lingkungan eksternal adalah peningkatan biaya tenaga kerja atau
sumber daya yang lain, persaingan dan perusahaan lain, dan perubahan regulasi
pemerintah (Undang-undang). Secara umum faktor-faktor lingkungan eksternal ini
dapat dianggap sebagai batasan-batasan lingkungan. Namun pada saat yang sama,
lingkungan juga menyediakan beberapa kesempatan kepada organisasi, seperti
teknologi baru, sumber modal baru, pengembangan proses produksi baru, memaksa
kompetitor untuk keluar, program-program baru pemerintah yang dapat
meningkatkan permintaan produk-produk tertentu.
2)
Faktor institusional adalah faktor internal organisasi yang mempengaruhi
proses adopsi dan desain sistem informasi. Faktor ini mencakup tata nilai
(value), norma, dan hal-hal penting yang dapat membentuk strategi penting dalam
organisasi.
C. Penerapan sistem informasi dalam manajemen
suatu organisasi
Sistem informasi digunakan untuk mendukung operasi-operasi manajemen yang
dilakukan oleh suatu organisasi. Operasi-operasi manajemen terdiri dari
beberapa tahap, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian.
a) Tahap perencanaan
adalah tahap awal dari suatu operasi dalam manajemen suatu organisasi. Dalam
tahap ini, organisasi tersebut merumuskan segala sesuatu tentang operasi yang
akan dilakukannya, diantaranya adalah : nama operasi, jenis operasi, tujuan
operasi, metode operasi.
b) Tahap
pengorganisasian. Dalam tahap ini, organisasi merencanakan teknis pelaksanaan
operasi yang akan dilakukan, pembiayaan, sumber daya yang dibutuhkan,
penjadwalan. Dalam beberapa literatur, tahap pengorganisasian ini dimasukkan dalam
tahap perencanaan.
c) Tahap pelaksanaan.
Dalam tahap ini semua rencana operasi dan pengorganisasian yang sudah
direncanakan dapat dilaksanakan. Semua kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan
operasi dicatat, disimpan, dan diorganisasikan untuk keperluan evaluasi hasil
operasi
d) Tahap pengendalian.
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan operasi, apakah operasi yang berjalan sesuai dengan rencana atau
tidak. Hasil pelaksanaan operasi dilaporkan untuk keperluan evaluasi dan pengambilan
keputusan berikutnya.[4]
Peranan sistem informasi dalam mendukung operasi dalam suatu organisasi
adalah untuk mencatat, menyimpan, dan mengorganisasikan semua data yang terkait
dengan operasi tersebut, serta mengolah data-data tersebut menjadi informasi
yang dapat dilaporkan pada pihak-pihak yang membutuhkannya.
Selain itu dalam suatu organisasi terdapat tiga tingkatan manajemen, yaitu
manajemen tingkat bawah, menengah, dan tingkat atas.
Manajemen tingkat bawah menangani masalah-masalah transaksi dan membuat laporan rutin. Sistem
informasi yang digunakan dalam tingkatan manajemen ini adalah sistem pemrosesan
transaksi. Sistem pemrosesan transaksi ini hanya dapat melakukan pencatatan dan
penyimpanan transaksi-transaksi yang terjadi, dan membuat laporan sehubungan
dengan transasksi-transaksi tersebut.
Manajemen tingkat menengah mengangani masalah-masalah yang memerlukan pengambilan keputusan dalam
suatu bagian atau departemen dalam organisasi tersebut. Sistem informasi yang digunakan
dalam tingkatan manajemen ini adalah sistem informasi manajemen. Sistem
informasi manajemen ini tidak dapat digunakan untuk entry data transaksi,
karena untuk keperluan ini sudah dilakukan oleh sistem pemrosesan transaksi.
Sistem informasi manajemen dibekali dengan berbagai kemampuan untuk
mengolah data-data transaksi sehingga dapat menghasilkan laporan-laporan yang
berisi informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan.
Manajemen tingkat atas menangani masalah-masalah strategis secara menyeluruh yang melibatkan
berbagai departemen yang ada dalam organisasi tersebut. Sistem informasi yang
digunakan dalam tingkatan manajemen ini adalah sistem informasi eksekutif.
Sistem informasi eksekutif diberi hak untuk mengakses informasi-informasi yang
ada pada semua departemen dalam organisasi tersebut, sehingga dengan
informasi-informasi tersebut manajemen tingkat atas dapat mengambil keputusan
dengan tepat.
Manajemen tingkat bawah menggunakan sistem
pemrosesan transaksi untuk membantu kegiatannya. Sistem pemrosesan transaksi
dalam organisasi pondok pesantren ada banyak macamnya, diantaranya adalah
sistem pencatatan santri baru, pencatatan pembayaran syahariyah, pencatatan
kegiatan pendidikan.
Manajemen tingkat menengah menggunakan
sistem informasi manajemen untuk membantu kegiatannya. Sistem informasi
manajemen juga ada banyak macamnya, sedikitnya dalam setiap departemen ada satu
macam sistem informasi manajemen.
Sistem informasi manajemen digunakan untuk menghasilkan laporan-laporan
yang berisi informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan. Sebagai
contoh sistem informasi manajemen kepegawaian yang menghasilkan laporan-laporan
informasi kepegawaian yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan karir
seorang pegawai, penetapan gaji, dan lain-lain.
Manajemen tingkat atas menggunakan sistem
informasi eksekutif untuk membantu kegiatannya. Sistem informasi eksekutif
dapat mengakses informasi yang ada pada setiap sistem informasi manajemen
sehingga informasi yang disajikan lengkap. Dengan informasi yang lengkap
pengasuh pondok pesantren dapat mengambil keputusan untuk mengembangkan pondok
pesantrennya supaya menjadi lebih baik. Kemudian semua sistem informasi
tersebut dipadukan dalam suatu sistem informasi perusahaan.
D. Manfaat Sistem Informasi Manajemen
Manfaat sistem informasi manajemen. SIM dapat menolong organisasi untuk :
1.
Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam
teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih
efisien. Efisiensi operasional membuat organisasi dapat menjalankan strategi
keunggulan biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan investasi pada
teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk
memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan
besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki
persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat
(lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih
bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM.
automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari
inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat
memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa
tahun.
3. Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem
informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis
sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti
memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan
telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Fungsi dari sistem
informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat
untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk
menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi
sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat.
Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end users
manajerial dengan tantangan manajerial yang besar.[5]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem informasi memiliki peran
yang sangat penting dalam sebuah organisasi . Sistem informasi memiliki peran
dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang manajemen dalam
pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
B.
Kritik dan Saran
Sebaiknya sistem
informasi juga mencakup semua kegiatan di perusahaan tidak cuma di bidang
organisasi dalam perusahaan.
Demikianlah
makalah yang dapat kami buat, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para
pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan
kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Husein, M.F. dan
Wibowo. Sistem Informasi Manajemen Yogjakarta, Unit
Penerbit dan Percetakan AMP YKPN, 2002
Khoirul anwar SIMDA
Yogjakarta, Pustaka Pelajar, 2004
Rusdiana dan Moch. Irfan, Sistem
Informasi Manajemen, Bandung; Pustaka Setia, 2014
http://hettyherawati2704.wordpress.com/2014/01/04/peranan-sim-sistem-informasi-manajemen-dan-sio-sistem-informasi-organisasional-dalam-pemecahan-masalah/
No comments:
Post a Comment