Halaman

Tuesday, March 12, 2019

Tasawuf: MANAJEMEN QALBU SEBUAH TITISAN MENUJU KEDEKATAN ILAHI


MANAJEMEN QALBU SEBUAH TITISAN MENUJU KEDEKATAN ILAHI
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Tasawuf
Dosen Pengampu : Nur Ma’rufin






Disusun Oleh :

Usna Fachrun Nisa’                                112388
Iseh Asih Fitrotin                                    112391

 


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH / PAI
2012
MANAJEMEN QALBU SEBUAH TITISAN MENUJU KEDEKATAN ILAHI
A.    PENDAHULUAN
Tasawuf sebagaimana telah dipaparkan di muka adalah ilmu yang membahas cara pendekatan diri seseorang kepada Tuhan melalui pensucian ruh. Oleh karena itu tema ketuhanan hampir bisa dipastikan merupakan tema sentral dalam ilmu tasawuf. Mempelajari tasawuf itu bertujuan untuk mendekatkan kepada Allah sedekat-dekatnya melalui pensucian batin. Bahkan ruhnya dapat bersatu dengan ruh Tuhan.
Tuhan bersifat rohani, maka bagian yang dapat mendekatkan diri kepada Tuhan adalah ruh bukan jasadnya. Tuhan adalah maha suci. Maka yang dapat diterima kembali untuk mendekatinya adalah ruh yang suci. Dalam ajaran Islam, Tuhan memang dekat sekali dengan manusia. Dijelaskan di dalam Al-Qur’an sendiri “Jika hamba-hamba-Ku bertanya kepada-Ku maka aku sangat dekat dan akan mengabulkan seruan orang yang memanggil jika aku dipanggil.” (Q.S. Al-baqarah 186).[1]
Seorang sufi mencari Tuhan tak perlu jauh cukup ia masuk ke dalam dirinya dan Tuhan yang dicarinya akan ia jumpai dalam dirinya sendiri. Sufi melihat persatuan manusia dengan Tuhan perbuatan manusia dalah manusia adalah perbuatan Tuhan. Bahkan Tuhan juga mendekatkan kepada makhluk lain.[2]

A.    RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian  Qalbu?
2.      Bagaimana peran Qalbu dalam mengendalikan perbuatan manusia?
3.      Bagaimana cara menata hati untuk mendekatkan diri kepada Tuhan?



B.     PEMBAHASAN
1.      Pengertian Qalbu
Dalam bahasa Arab, “Qalb” berarti hati. Sedangkan makna dari “Qalb” itu sendiri adalah membalikan. Namun ada pula yang menyebutnya dengan “al kabad”. Pemaknaan lughawy ini hanya sebagai dasar bahwa hati adalah bagian terpenting dalam tubuh dan pola pikir manusia.
Jadi, Qalb berarti segumpal darah yang  berbentuk bundar, memanjang, terletak pada pinggir kiri dalam dada. Di dalamnya terdapat lubang yang diisi dengan darah hitam yang merupakan sumber dan tambang dari nyawa. Secara psikis, Qalb berarti sesuatu yang halus, rohani, yang berasal dari alam ketuhanan.[3]

2.      Peranan Qalbu dalam mengendalikan perbuatan manusia
Allah adalah Tuhan yang Maha Suci. Jalan kita mendekatkan kepada Allah dengan cara pensucian diri melaui memperbaiki akhlak yang bertujuan untuk membersihkan qolbu berarti mengosongkan diri dari sifat-sifat tercela (takhalli), kemudain mengisinya dengan sifat-sifat yang terpuji (tahalli), yang selanjutnya beroleh kenyataan tuhan (tajalli).
Qalbu ialah ruh yang suci berpengaruh dalam tubuh. Dan dialah yang mengatur jasmani dan segenap anggota badan, dan ia hakikat insan.[4] Jika Qalbu kita buruk, maka perilaku kita akan menjadi buruk juga.



3.      Penataan hati untuk mendekatkan diri kepada Tuhan
Cara-cara mendekatkan Qalbu kepada Allah ialah :
1.        Sholat lima waktu
Sholat adalah tiang agama, setiap muslim wajib melaksanakan sholat. Selain sholat, cara mendekatkan diri kepada Allah melalui dzikir, agar hati kita  menjdai nyaman, tentram, dan damai. Sholat adalah amal pertama yang dilihat pada hari kiamat, jika sholat sempurna maka diterima amal-amal lainnya dan sebaliknya.[5]
Sesuai dengan ayat berikut :
tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä ûÈõuKôÜs?ur Oßgç/qè=è% ̍ø.ÉÎ/ «!$# 3 Ÿwr& ̍ò2ÉÎ/ «!$# ûÈõyJôÜs? Ü>qè=à)ø9$# ÇËÑÈ
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram".(QS. ar-Raad 13: 28).[6]
2.        Mensyukuri nikmat Allah
Saat ini kita masih dapat bernafas, makan, minum, masih mempunyai keluarga, masih mempunyai apa yang kita miliki saat ini,masih mempunyai panca indera mata, hidung, telinga dan masih boleh bernafas (masih diberi kesempatan hidup). Masih wajarkah kita tidak bersyukur dan tidak berterimakasih pada-Nya.
Syukur, berkaitan dengan hati, lidah dan anggota badan. Berkaitan dengan dengan hati maksutnya niat untuk melakukan perbuatan yang baik dan dissembunyikan dari penglihatan orang lain. Berkaitan dengan lidah artinya menunjukkan rasa syukur kepada Allah dengan pujian-pujian yang mengarah kepada Allah. Adapun yang berkaitan dengan anggota badan adaah penggunaan
 nikmat Allah dalam upaya menaati-Nya dan menjauhi penggunaannya untuk brmaksiat kepada-Nya.[7]
Sesuai dengan ayat berikut :
tA$s%ur #ÓyqãB bÎ) (#ÿrãàÿõ3s? ÷LäêRr& `tBur Îû ÇÚöF{$# $YèŠÏHsd  cÎ*sù ©!$# ;ÓÍ_tós9 îŠÏHxq ÇÑÈ
Dan Musa berkata: “Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (QS: Ibrahim : 8).[8]
3.        Mengingat kematian yang datang tiba-tiba
Setiap makhluk  yang hidup pasti akan mati. Kita di dunia ini hanya sementara, pebuatan kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di akhirat nanti. Kematian adalah kehidupan setelah dunia. Yang pada hakikatnya kehidupan baru dengan aturan dan pengalaman yang baru. [9]
@ä. <§øÿtR èps)ͬ!#sŒ ÏNöqpRùQ$# 3 $yJ¯RÎ)ur šcöq©ùuqè? öNà2uqã_é& tPöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# ( `yJsù yyÌômã Ç`tã Í$¨Y9$# Ÿ@Åz÷Šé&ur sp¨Yyfø9$# ôs)sù y$sù 3 $tBur äo4quŠyÛø9$# !$u÷R$!$# žwÎ) ßì»tFtB Írãäóø9$# ÇÊÑÎÈ
 “Tiap-tiap yang bernyawa akan merasai mati, dan pada hari kiamat saja akan disempurnakan balasan kamu. Ketika itu sesiapa yang dijauhkan daripada neraka dan dimasukkan ke syurga maka sesungguhnya dia sudah berjaya. Dan (ingatlah bahawa) kehidupan di dunia ini (meliputi segala kemewahan dan pangkat kebesarannya) tidak lain hanya kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya.” (QS Ali Imran: 185).[10]



C.    KESIMPULAN
1.      Qalbu dalam bahasa Arab berarti hati. Sedangkan makna dari “Qalb” itu sendiri adalah membalikan. Jadi, Qalb berarti segumpal darah yang  berbentuk bundar, memanjang, terletak pada pinggir kiri dalam dada.
2.      Qalbu ialah ruh yang suci berpengaruh dalam tubuh. Dan dialah yang mengatur jasmani dan segenap anggota badan, dan ia hakikat insan. Jika Qalbu kita buruk, maka perilaku kita akan menjadi buruk juga.
3.      Penataan hati untuk mendekatkan diri kepada Allag dengan cara sholat lima waktu, mensyukuri nikmat Allah dan mengingat kematian yang datang tiba-tiba.

D.    DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghazali , Abu Hamid Muhammad. 2003.  Melalui Hati Menjumpai Ilahi. Jakarta: Hikmah
Al-Qur’an dan Terjemahannya. 2011. (Bandung: CV. Penertbit Diponegoro)
Rakhmat, Jalaludin. 2000. Meraih Cinta Ilahi Pencerahan Sufistik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Syukur, Amin. 2000. Menggugat Tasawuf, Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Zahri, Mustafa. 1997. Kunci Memahami Ilmu Tasawuf. Surabaya: PT. Bina Ilmu


[1] Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung, 2011), hlm. 22
[2] Amin Syukur, Menggugat Tasawuf (Yogyakarta, 2002), hlm. 45-46
[3] Ibid, hlm. 66
[4] Mustafa Zahri, Kunci Memahami Ilmu Tasawuf (Surabaya, 1997), hlm. 114
[5] Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali, Melalui Hati Menjumpai Ilahi, Hikmah (Jakarta, 2003), hlm 114
[6] Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung, 2011), hlm. 201
[7] Ibid, hlm. 280
[8] Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung, 2011), hlm. 205
[9] Jalaludin Rakhmat, Meraih Cinta Ilahi Pencerahan Sufistik (Bandung, 2000), hlm. 117
[10] Loc. Cit, hlm. 59

No comments:

Post a Comment