Halaman

Tuesday, March 19, 2019

bisnis plan BUNGLON “MINI MARKET”


BUNGLON “MINI MARKET”
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
 Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pembimbing : Danang Kurniawan, SE.,MM









Disusun oleh :

Fahrun  Ni’am                                   212-469

  
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
2015




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perkembangan kebutuhan masyarakat dan perubahan gaya hidup, terutama di kota-kota besar, mengakibatkan terjadinya perubahan perilaku dalam berbelanja. Dengan meningkatnya kondisi perekonomian, maka masyarakat lebih mengutamakan kenyamanan, kepraktisan, kebersihan, produk–produk yang bermutu, dan pelayanan yang menyenangkan dalam berbelanja (Jabari dan Akbar (2004:24). Oleh karena itu, sekarang masyarakat lebih senang berbelanja di ritel-ritel modern seperti minimarket, department store, pasar swalayan dan supermarket daripada di pasar atau di toko tradisional.
Bisnis eceran merupakan satu aspek yang penting dalam perekonomian dunia. Bisnis eceran bahkan sering menjadi cermin kecenderungan dalam perekonomian suatu negara secara keseluruhan. Jika bisnis eceran berkembang, menunjukkan meningkat pula taraf kehidupan masyarakat, sebab bisnis eceran tak akan berkembang bila daya beli masyarakat tak mencukupi untuk mengkonsumsi aneka barang kebutuhan yang ditawarkan oleh pengecer.
Salah satu bentuk ritel modern yang hadir dan berkembang pesat saat ini adalah mini market. Menurut Jabari dan Akbar (2004:24), Perkembangan minimarket ini cukup fantastik sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan waralaba tahun 1997. Perkembangan minimarket tersebut tidak terlepas dari konsep yang ditawarkan yang berusaha mendekati konsumen.
Memantapkan niat untuk memulai bisnis retail menjadi pilihan yang sangat tepat dalam kondisi sekarang. Saat ini, makin banyak masyarakat yang mengadopsi gaya hidup modern dan mengutamakan kenyamanan dalam memenuhi kebutuhan hariannya. Di samping itu, bisnis ini merupakan mata pencaharian yang paling banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari.


B.     Gambaran Umum Potensi Usaha
Kalau kita mencermati secara lebih mendetail mengenai kondisi perekonomian negara yang kurang stabil, maka apabila kita memposisikan diri sebagai pelaku usaha, maka yang akan telintas pertama kali di benak kita adalah mengenai bagaimana menciptakan sebuah unit usaha bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang pas – pasan, produk apa yang akan kita produksi sehingga memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi kita. Kiranya pemikiran tersebut pantas muncul ketika kita semua terhimpit pada kondisi ekonomi yang sulit.
Perubahan perilaku masyarakat dalam berbelanja dan dukungan daya beli, menjadikan bisnis eceran memiliki potensi bisnis yang menarik bagi investor. Potensi bisnis eceran di Indonesia yang masih baik, dilihat dari potensi pasar yang dimilikinya (Jabari dan Akbar (2004:24). Bisnis retail di Indonesia masih berpotensi jika didasarkan pada perbandingan jumlah outlet dengan jumlah penduduk. Di Jepang perbandingan outlet dengan jumlah penduduk adalah 1 banding 1000, sedangkan di Indonesia 1 banding 20.000 (Jabari dan Akbar (2004:24).
Meski dibayangi lemahnya daya beli dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, pasar ini masih menyimpan potensi perkembangan yang signifikan.
Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), para peritel di tingkat hypermarket, minimarket dan kategori lainnya (ritel bahan bangunan, alat rumah tangga dan lain-lain) masih akan ekspansif. Ini terlihat dari pemberitahuan yang masuk ke DPD Aprindo. Untuk minimarket, pertumbuhannya didongkrak pemain ritel di level supermarket yang menurunkan grade menjadi minimarket.
Terkait persinggungan antara minimarket dengan pedagang individu, hal tersebut tidak terlalu mengancam karena untuk minimarket sendiri sudah ada aturan mengenai jarak dengan pasar tradisional. Dengan adanya kondisi perekonomian Indonesia yang tidak menentu akhir-akhir ini akan membuat masyarakat menurunkan gaya belanjanya. Jika biasanya berbelanja di hypermarket akan belanja di supermarket, yang biasa di supermarket juga akan beralih ke minimaret.

C.    Gambaran Umum Industri
Persaingan dalam bisnis mini market memang sangat kompetitif, banyak sekali kita jumpai keberadaan gerai Indomaret dan Alfa Mart di daerah pemukiman penduduk.
Untuk dapat bersaing dalam usaha yang bersangkutan, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan pemilihan segmen yang tepat, potensial dan belum banyak digarap oleh pihak lain, kemudian menawarkan beberapa keunggulan dan nilai lebih bagi konsumen yang menjadi segmen usaha kita.





BAB II
ASPEK MANAJEMEN, YURIDIS DAN SUMBER DAYA MANUSIA

A.    Nama Unit Usaha
Unit usaha ini diberi nama “BUNGLON Mini Market “ dikarenakan bergerak dalam usaha mini market dengan pelayanan menggunakan system swalayan.

Nama organisasi          :  Bunglon Mini Market
Jenis Organisasi           :  Perseroan Terbatas (PT) yang melalukan usaha Mini
                                       Market
Pemilik                        :  - Fahrun Ni’am
                                     
Alamat                        :  Jln. Ngembal rejo kab. Kudus
Nomor Telp                 :  085640115388

B.     Legalitas Usaha
Dari segi legalitas usaha, beberapa dokumen badan hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan berjalan lancar di kemudian hari adalah :
a.      Badan hukum
Badan hokum usaha Titits Mini Market berbentuk Perseroan Terbatas (PT) karena usaha yang kami lakukan sifatnya merupakan usaha bersama dengan modal bersama dan keuntungan dibagi bersama berdasarkan besarnya partisipasi dari masing masing pemodal, dimana seluruh aktivitas yang timbul dalam pengelolaan menjadi tanggung jawab Perseroan Terbatas (PT).         
Selain itu, badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, badan hukumnya merupakan subyek hukum dan kekayaan yang terpisah (modal).

b.      Tanda daftar perusahaan dan Surat ijin usaha
Wajib Daftar Perusahaan, Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap usaha yang bersifat tetap dan terus menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba.
Bunglon Mini Market memiliki ijin usaha berupa Surat Ijin Usaha Perusahaan (SIUP) dengan nomor :  456/11.01/PK/X/2009 dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) nomor :  11.01.2.51.00440 yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan dan Perindustrian.
c.       NPWP
Sebagai unit bisnis, kami juga mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas aktiva usaha kami ke Departemen Perpajakan setempat. NPWP merupakan nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Adapun NPWP Bunglon Mini Market adalah 67.955.866.0.503.000
d.      Ijin Domisili dan IMB
Untuk keperluan pendirian bangunan Bunglon Mini Market, maka PT Bunglon telah mengurus ijin pendirian bangunan (IMB) ke Dinas Tata Kota Kota Kudus yang dilampiri dengan surat ijin domisili dari ketua wilayah di Keluarahan Ngembal Rejo Kec. Bae Kab. Kudus.
e.       Bukti Diri
Unit usaha kami juga mempunyai bukti diri mengenai kepemilikan usaha dan keterangan lain yang berhubungan dengan Bunglon Mini Market yang dibuktikan dengan Akte Notaris Salman Al Farisi, SH dengan Nomor 12012.a/BH/PAD/KWK.II/IX/2009





C.    Organisasi
a.      Bagan organisasi
Untuk memudahkan mengenai tanggung jawab kepemimpinan organisasi dan dalam pembagian pekerjaan sesuai dengan divisi masing – masing. Maka telah dibentuk Bagan organisasi Bunglon Marketing sebagai berikut :

b.      Tingkat jabatan
-        Manajer
-        Kepala Bagian
-        Karyawan / Staf.

D.    Personalia
  1. Kebutuhan tenaga kerja
Agar kegiatan usaha berjalan dengan baik, maka Bunglon Mini Market memerlukan tenaga dengan tingkat kebutuhan sebagai berikut :
1.      Manajer                               1 orang
2.      Kepala Bagian                     4 orang
3.      Staf Penjualan                   10 orang (2 shift),
4.      Staf Umum          
-        logistik,                         2 orang
-        distibusi                         2 orang
-        displayer                        2 orang
-        Security                         4 orang (3 shift)
-        Cleaning Service           2 orang
5.      Staf Pemasaran                   2 orang
6.      Staf Keuangan                    1 orang,
Jumlah                               30 orang

  1. Tingkat balas jasa
Tingkat balas jasa berupa Gaji, jenjang karir, Training, Bonus prestasi dan THR.



BAB III
ASPEK PEMASARAN

A.    Segmentasi, Targeting dan Positioning
a.       Segmentasi
Yang menjadi segmen dari Bunglon Mini Market adalah semua elemen masyarakat yang ada diwilayah Ngaliyan,
b.      Targeting
Yang menjadi target market adalah Ibu rumah tangga, dan masyarakat yang  memerlukan kebutuhan sandang, pangan, kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau dan fasilitas yang lengkap dan nyaman.
c.       Positioning
Kami ingin menciptakan image atau citra perusahaan di benak konsumen sebagai Mini Market  yang mempunyai keunggulan kecepatan pelayanan, harga terjangkau, lengkap dan nyaman.

B.     Permintaan
a.      Perkembangan permintaan saat ini
Perubahan pola hidup masyarakat yang cendrung ingin dikatakan masyarakat berkelas akan membawa masyarakat pada pola belanja modern dengan pola swalayan seperti super market yang ada di tengah kota.
b.      Prospek permintaan di masa yang akan datang
Seiring dengan perubahan status sosial dan pola hidup yang cenderung simple dan praktis pada kehidupan masyarakat, menjadikan permintaan terhadap kebutuhan ketersediaan mini market tidak akan pernah kehilangan pangsa pasar.
C.    Penawaran
a.      Perkembangan penawaran saat ini
Perkembangan penawaran disektor retail relatif ketat mengingat banyak munculnya bisnis retail yang masuk ke wilayah-wilayah pemukiman  penduduk. Tetapi dengan inovasi-inovasi yang kreatif dari bagian Pemasaran dan peningkatan mutu pelayanan serta mutu produk, akan menjadikan Bunglon Mini Market optimis untuk dapat memberikan penawaran terbaik dibanding bisnis retail lain yang ada di wilayah Kudus.
b.      Prospek penawaran di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha bisnis retail pada masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena sudah ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang inovatif untuk menarik pasar.

D.    Analisis Kelayakan Pemasaran
Dalam melakukan analisis Permintaan, kami menggunakan model matrik pembobotan berskala 1 – 5.
Keterangan :
Sangat lemah         : 1
Lemah                   : 2
Sedang                  : 3
Kuat                      : 4
Sangat kuat           : 5








No
Item yang dinilai
Kriteria Penilaian
Sangat
Lemah
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat
Kuat
1.                               
SDM



Ö

2.                               
Pesaing



Ö

3.                               
Konsumen




Ö
4.                               
Teknologi




Ö
5.                               
Mode/Trend



Ö

6.                               
Armada Pemasaran



Ö

7.                               
Harga



Ö

8.                               
Promosi



Ö

9.                               
Distribusi


Ö


10.                           
Produk dan Lini Produk

Ö



11.                           
Mutu Produk




Ö
12.                           
Peraturan Pemerintah


Ö


13.                           
Lingkungan Bisnis


Ö


14.                           
Ketersediaan Bhn Baku


Ö


15.                           
Rencana Pemasaran



Ö

16.                           
Penyimpanan Produk



Ö

17.                           
Margin Laba



Ö

18.                           
Ketersediaan Modal


Ö


19.                           
Pangsa Pasar


Ö


20.                           
Manajemen Pemasaran



Ö

Total Bobot
0
2
18
40
15

Interval         = Nilai tertinggi dari interval – Nilai terendah dari interval
                                                                   Jumlah Kelas
                     = 5 – 1
                           5
                     = 0,8
1,00 – 1,80   = Sangat tidak layak
1,81 – 2,60   = Tidak layak
2,61 – 3,40   = Sedang
3,41 – 4,20   = Layak
4,21 – 5,00   = Sangat layak

Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari dengan rumus ;
Kelayakan usaha   =           Total bobot            .
                                   Jumlah item yang dinilai
                              = 75/20
                              = 3,75
Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar 3,75 maka usaha Bunglon Mini Market dari sisi pemasaran dikatakan layak karena masuk pada range 3,41 – 4,20.

E.     Analisis Persaingan
Untuk melakukan analisis terhadap kondisi persaingan pada usaha mini market, maka kami menggunakan analisis Matrik Persaingan, yaitu dengan cara :
  1. Membandingkan usaha satu dengan usaha lain yang sejenis pada faktor persaingannya, semakin bagus maka semakin tinggi skornya. Skala penilaian yang digunakan adalah skala 1 – 5 .
  2. Dengan membandingkan tingkat kepentingan dari masing – masing faktor. Semakin penting, maka skornya semakin tinggi. Skala penilaian yang digunakan adalah skala 1 – 5 .
Tabel Matrik Analisis Tingkat Persaingan
Faktor Persaingan
Pasar
Alfa Mart
Indomaret
Elok Mini Bunglon
A
B
A.B
A
B
A.B
A
B
A.B
A
B
A.B
Harga
Kualitas
Promosi
Jasa khusus
Pelayanan
Suasana
Lokasi
4
3
2
2
2
1
2
3
2
2
2
3
2
2
12
6
4
4
6
2
4
4
4
5
4
5
5
4
3
5
5
4
4
4
5
12
20
25
16
25
20
20
4
4
4
4
4
5
4
3
5
5
4
4
4
5
12
20
20
16
16
20
20
4
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
20
20
20
25
25
25
16
Kekuatan Relatif


38


138


124


151

















Berdasarkan pada tabel matrik analisis tingkat persaingan, maka dapat disimpulkan bahwa usaha Bunglon Mini Market menduduki pada perigkat teratas untuk kekuatan kompetitifnya, sedangkan pesaing yang paling besar adalah Alfa Mart. Kelemahan dari Bunglon Mini Market terletak pada Lokasi  yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan lokasi dari swalayan. Oleh karena itu harus ada pembenahan dan evaluasi terhadap lokasi Bunglon Mini Market agar nantinya mudah dijangkau oleh konsumen.

F.     Program Pemasaran
a.       Tingkat pelayanan
Kepuasan customer sangat ditentukan oleh bagaimana kita memberikan pelayanan yang memenuhi harapan mereka, dengan prinsip ” Customer is The King ’n Queen ” setiap karyawan dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik yang dapat memenuhi harapan customer, disamping itu Bunglon Mini Market memberikan layanan delivery order dengan pembelian minimal Rp. 200.000,- tanpa dikenakan biaya serta memberikan garansi atas produk yang dibeli..
b.      Penetapan harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relative sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar.
c.       Pelayanan Pembelian lewat telpon
Pelayanan Pembelian lewat telpon adalah pelayanan kepada pembeli yang karena keterbatasan waktu yang dimiliki tidak dapat melaksanakan transaksi pembelian secara langsung / tatap muka, dalam hal ini pembeli dapat melakukan pembelian melalui telpon, dan pihak Bunglon Mini Market melalui petugas distribusi akan menghantar barang pesanan sekaligus melakukan penagihan biaya  atas barang pesanan.


d.      Membership
Membership adalah pembeli yang melakukan pendaftaran untuk menjadi member Bunglon Mini Market, beberapa kelebihan menjadi membership adalah diskon pembelian sampai dengan 20 % untuk produk – produk tertentu dan diskon sampai dengan 10 % untuk semua produk.
e.       Kegiatan promosi
Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan melalui promosi  brosur yang secara rutin disebarluaskan kepada masyarakat sekitar 1 bulan sekali, leaflet dan spanduk, maupun menjadi sponsor kegiatan masyarakat wilayah sekitar
f.       Kegiatan Distribusi
Untuk kegiatan distribusi, kami menggunakan armada distribusi sendiri.


BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

A.    Rencana Pengembangan
a.       Evaluasi lokasi
Lokasi yang akan kami pilih untuk mendirikan bangunan sebagai tempat usaha adalah di jalan KHR. Asnawi Kec. Kota Kab. Kudus.
b.      Sarana dan prasarana
-       Sarana yang akan kami gunakan untuk menunjang kegiatan usaha kami adalah dengan menmanfatkan : Rak Gondola, Rak Display, Machine Teller, AC, Troli, Toilet,  Meja Kursi, Ruang Tunggu, Tempat parkir, kendaraan,dll
-       Sedangkan untuk prasarananya kami menggunakan gedung seluas 1500 m2 untuk Mini Toserba.
c.       Tenaga ahli dan tenaga biasa
Tenaga ahli yang kami pekerjakan untuk menunjang kelancaran usaha toko kami adalah tenaga ahli pemasaran, keuangan, penjualan dan teknisi sarana dan prasarana pendukung usaha. Sedangkan untuk tenaga biasa yang kami gunakan adalah wiraniaga, tenaga srabutan / kurir dan bagian cleaning service.
d.      Bahan – bahan utama
Bahan utama yang digunakan dalam menjalankan usaha antara lain : berbagai macam produk kebutuhan sehari-hari Rumah Tangga mulai dari bahan dengan bahan sandang dengan kualitas yang baik..
e.       Bangunan dan tata letak bangunan
Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, Bunglon Mini Market  akan didirikan di atas tanah seluah 1500 m2 dimana luas tanah untuk mendirikan bangunan toko 500 m2, dan 1000m2 untuk tempat parkir. Untuk luas bangunan toko adalah 700 dengan dua lantai. Bentuk  bangunan berupa ruangan berlantai 2. Tata letak bangunan antara lain bangunan utama sebagai tempat berjualan, tempat parkir, outlet makanan dan voucher hand phone, loby, ruang informasi dan penitipan, toilet.

f.       Jadwal pelaksanaan
Elok Mini Market mulai didirikan pada tanggal 1 Januari 2010 sampai tanggal 31 Agustus 2010 untuk kegiatan pembangunan gedung dan areal perparkiran, dan kegiatan operasional penjualan mulai lounching dan diperkenalkan ke masyarakat mulai tanggal 01 Januari 2011.

B.     Rencana Pengoperasian Usaha
a.       Proses operasi usaha
Prose operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk, penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.
b.      Kebutuhan bahan operasi
Kebutuhan bahan operasi Elok Mini Market dikelola oleh masing masing bagian dan nantinya dikoordinasikan dengan Manager mengenai kebutuhan bahan operasi yang meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan Pemasaran.
c.       Kegiatan perawatan mesin
Kegiatan perawatan mesin kami menggunakan tenaga ahli mesin sesuai dengan mesin – mesin yang kami gunakan. Misalnya perawatan rak gondola, rak display, Mesin Teller, kendaraan, perawatan AC, troli. Perawatan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari mitra kerja kami.


BAB V
ASPEK KEUANGAN

A.    Kebutuhan Dana Investasi
a.       Dana Aktiva Tetap
Dana Aktiva Tetap mencapai Rp. 1.995,000,000,- yang meliputi :
Aktiva
Harsat X Qty
Jumlah
Pembelian tanah
Rp. 300.000,- X 1.500 m2
 Rp    450,000,000
Pekerjaan bangunan
Rp. 2.000.000 X 1000 m2
 Rp    500,000,000
Rak Gondola
Rp. 500.000 X 500 m2
 Rp    250,000,000
Rak Display
Rp. 1.000.000 X 50 unit
 Rp      50,000,000
Mesin Teller
Rp. 1.000.000 X 10 unit
 Rp      10,000,000
AC Sentral
Rp. 5.000.000 X 4 unit
 Rp      20,000,000
Meja Kasir
Rp. 50.000.000 X 2 titik
 Rp    100,000,000
Kursi Kasir
Rp. 2.000.000 X 4 unit
 Rp        8,000,000
Mobil colt bak terbuka
Rp. 500.000 X 4 unit
 Rp        2,000,000
Trolley
Rp. 65.000.000 X 1 unit
 Rp      65,000,000
Jumlah Kebutuhan Aktiva
 Rp 1.995,000,000

b.      Modal kerja
Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar mencapai Rp 1.695.000.000,- yang terdiri dari :
§  Barang dagangan                                                  Rp. 1.500.000.000,-
§  Gaji Pegawai                                                         Rp.     135.000.000,-
§  Biaya Promosi                                                       Rp.       60.000.000,-

Total kebutuhan dana adalah Rp  3,690,000,000 ,- (Tiga milyar enam ratus sembilan puluh juta rupiah)



B.     Struktur Pembiayaan (Sumber Dana)
a.       Modal sendiri
Modal sendiri Rp 1.690.000.000,-
b.      Pinjaman Bank
Pinjaman dari bank BNI 46 Rp 2.000.000.000,-

C.    Proyeksi Keuangan
a.       Proyeksi pendapatan
        Pendapatan per hari
 Rp           20,000,000
        Pendapatan per bulan
 Rp         600,000,000
        Pendapatan per tahun
 Rp      7,200,000,000

b.      Proyeksi biaya per tahun
           Pengadaan barang dagangan
 Rp      4,500,000,000
           Angsuran Bank
 Rp         609,442,258
           Gaji karyawan
 Rp         450,000,000
           Biaya listrik
 Rp         120,000,000
           Biaya Telp.
 Rp           36,000,000
           Perlengkapan kebersihan
 Rp             6,000,000
           PBB
 Rp           10,000,000
           PPn
 Rp         450,000,000
           Dep bangunan gedung 5 th
 Rp         200,000,000
           Dep Mesin  Teller 5 th
 Rp             4,000,000
           Dep kendaraan 5th
 Rp           13,000,000
           Dep rak gondola 5 th
 Rp           10,000,000
           Dep rak display 3 th
 Rp             2,000,000
           Dep meja kasir 5 th
 Rp             1,600,000
           Dep kursi kasir 5 th
 Rp                400,000
           Dep trolley 5 th
 Rp             8,000,000
Jumlah
 Rp      6,420,442,258



c.       Proyeksi rugi / laba
Investasi
 Rp       3,690,000,000
Pendapatan
 Rp       7,200,000,000
Biaya Operasional
 Rp       5,721,442,258
Depresiasi
 Rp          239,000,000
EBT
 Rp       1,239,557,742
Pajak
 Rp          460,000,000
EAT
 Rp          779,557,742
Depresiasi
 Rp          239,000,000
Aliran Kas Bersih
 Rp       1,018,557,742

d.      Penilaian kelayakan investasi
§  Metode Payback Period
Akhir Tahun ke
Aliran Kas Masuk
Investasi Awal
Sisa  Investasi
0
Rp                        -
Rp  3,690,000,000
Rp 3,690,000,000
1
Rp  1,018,557,742
Rp  3,690,000,000
Rp 2,671,442,258
2
Rp  1,018,557,742
Rp  2,671,442,258
Rp 1,652,884,517
3
Rp  1,018,557,742
Rp  1,652,884,517
Rp    634,326,775
4
Rp  1,018,557,742
Rp     634,326,775
Rp  (384,230,967)

Investasi akan kembali dalam waktu 3 tahun 7 bulan

§  Metode Net Present Value
Akhir Tahun ke
Cash Inflow
DF 10 %
DF
PV Cash Inflow
1
Rp  1,508,000,000
0.909
Rp    925,868,987
2
Rp  1,508,000,000
0.826
Rp    841,328,695
3
Rp  1,508,000,000
0.751
Rp    764,936,864
4
Rp  1,508,000,000
0.683
Rp    695,674,938
5
Rp  1,508,000,000
0.621
Rp    632,524,358
Jumlah PV Cash Inflow
Rp 3,860,333,841
Jumlah PV Investasi
Rp 3,690,000,000
Jumlah NPV
Rp    170,333,841




NPV          = Rp. 170.333.841   X 100 %
                Rp. 3.69.000.000
                  = 0,0440 ~ 4,40 %

Investasi layak diterima karena nilai Net Present Value-nya lebih besar dari 0 atau 4,40 % , juga berarti dengan menggunakan Discount Factor 10 % 5 tahun kemudian kekayaan Elok Mini Market akan bertambah Rp. 170.333.841

§  Metode Profitability Index
PI =
 PV Aliran Kas Bersih / PV Investasi
PI =
3.860.333.841 /3.690.000.000
PI =
                                1.05


Investasi layak diterima karena nilai Profitability Index--nya lebih besar dari 1 atau 1,05 %

§  Metode Average Rate of return (ARR)
 ARR =
 Rata-rata net cash flow / Investasi
 ARR =
1.018.557.742 /3.690.000.000
 ARR =
0.28


Investasi layak diterima karena nilai Average Rate of return (ARR)-nya lebih besar dari 0 atau 0,28 %










§  Metode Internal Rate of return (IRR)
Akhir Tahun ke
 Cash Inflow
 DF 10 %
DF 15 %
 DF
 PV Cash Inflow
 DF
 PV Cash Inflow
1
Rp 1,508,000,000
0.909
Rp     925,868,987
0.870
Rp    886,145,235
2
Rp 1,508,000,000
0.826
Rp     841,328,695
0.756
Rp    770,029,653
3
Rp 1,508,000,000
0.751
Rp     764,936,864
0.658
Rp    670,210,994
4
Rp 1,508,000,000
0.683
Rp     695,674,938
0.572
Rp    582,615,028
5
Rp 1,508,000,000
0.621
Rp     632,524,358
0.497
Rp    506,223,198
Jumlah PV Cash Inflow
Rp  3,860,333,841

Rp 3,415,224,108
Jumlah PV Investasi
Rp  3,690,000,000

Rp 3,690,000,000
Jumlah NPV
Rp     170,333,841

Rp   (274,775,892)



IRR =

0,10+170.333.841/(170.333.841-(274.775.892))x(0,15-0,10)



IRR =
                             0,119 = 12%










Investasi layak diterima karena nilai IRR-nya lebih besar dari 0 % atau 12% , Dengan Metode IRR mengasumsikan bahwa net cash flow setiap tahun dapat diinvestasikan kembali sebesar IRR-nya.




BAB VI
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL

A.    Penambahan Devisa
Adanya investasi di dalam usaha mini market membawa dampak  terhadap devisa negara Indonesia melalui bea cukai pajak barang impor. Pendapatan pemerintah meningkat melalui pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh Bunglon Mini Market.
B.     Penyerapan tenaga kerja
Usaha Mini Market memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebanyak 30 orang dan memperkecil angka pengangguran di  masyarakat.
C.    Dampak terhadap lingkungan masyarakat
a.       Adanya peningkatan ekonomi masyarakat khususnya para karyawan.
b.      Adanya lowongan lapangan pekerjaan baru
c.       Peningkatan gizi masyarakat melalui konsumsi buah berkualitas
D.    Dampak terhadap industri lain
a.       Bagi usaha yang sejenis tentunya akan berdampak pada meningkatnya persaingan.
b.      Bagi petani buah lokal akan berupaya untuk meningkatkan kualitas produksinya.




BAB VII
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata Bunglon Mini Market mampu memberikan hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan, tingkat persaingan di wilayah Kudus yang belum terlalu komptetitif memberikan peluang yang baik untuk dibidik dijadikan peluang usaha.
Peluang tersebut memberikan rasa optimis untuk menjalankan usaha ini.

B.  Saran
Dalam menjalankan usaha mini market, yang perlu untuk diperhatikan adalah mengenai bagaimana menjaga stabilitas pasokan produk yang berkualitas dan mencari segmen yang tepat. Penentuan lokasi juga menentukan dalam bisnis ini.


No comments:

Post a Comment