Halaman

Tuesday, March 12, 2019

Manajemen Operasi: STRATEGI LOKASI


STRATEGI LOKASI


MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Manajemen Operasi
Dosen Pengampu : Tina Martini,












Disusun oleh:
Danar nurdiansyah      (212453)
Sri handayani              (212459)
Ubaidilah                     (212462)
Fahmi syadid               (212469)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH / MBS
2014

BAB I
PENDAHUlUAN
A. Latar Belakang
Di saat manajemen telah memutuskan untuk beroperasi pada suatu lokasi, banyak biaya menjadi tetap dan sulit untuk di kurangi, sebagai contoh jika suatu lokasi pabrik baru berada dalam suatu daerah dengan biaya energy yang tinggi, bahkan manajemen yang baik dengan penekanan biaya energi yang luar biasa pun akan memulai dengan kerugian. Hal yang sama terjadi dengan manajemen yang memiliki sumber daya manusia yang baik namun tenaga kerja pada lokasi yang di pilih mahal, kurang terlatih, dan memiliki etos kerja yng buruk. Dengan demikian, kerja keras yang dilakukan manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang baik.
Keputusan lokasi tergantung pada tipe bisnis. Untuk tipe lokasi indutri, strategi yang di gunakan biasanya adalah stategi untuk meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa professional, trategi yang di gunakan terfokus pada memaksimalakan pendapatan .Walaupun demikian, stategi lokasi pemilihan gudang, dapat di tentukan  oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman. Secara umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan.
             Keputusan lokasi tidak sering di lakukan oleh perusahaan, biasanya karena permintaaan telah melebihi kapasitas pabrik yang ada, atau karena adanya perubahan produktifitas tenaga kerja. valuta asing, biaya biaya dan sikap masyarakat sekitar Perusahaan juga dapat memindahkan fasilitas manufaktur atau jasa mereka, karena adanya pergeseran demografi dan permintaan pelanggan. Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi 1)tidak pindah,tetapi meluaskan fasilitas yang ada 2)mempertahankan lokasi sekarang,selagi menambahkan fasilitas lain di tempat lain ,atau 3) menutup fasilitas yang ada  dan pindah ke lokasi lain.
Strategi Lokasi merupakan salah satu dari 10 keputusan dalam Manajemen Operasi. Sejumlah Perusahaan di dunia menggunakan konsep dan teknik yang akan di bahas dalam makalah ini untuk menjawab masalah lokasi, mengingat lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik Biaya Tetap maupun Biaya Variabel. Lokasi sangat mempengaruhi risiko dan Keuntungan Perusahaan secara keseluruhan.Sebagai contoh Biaya Transportasi saja bisa mencapai 25% harga Jual Produk (tergantung kepada Produk dan tipe Produk atau Jasa yang di berikan). Hal ini berarti bahwa seperempat Total Pendapatan Perusahaan mungkin di butuhkan hanya untuk menutup Biaya Pegangkutan Bahan mentah yang masuk dan Produk Jadi yang keluar dari Perusahaan. Biaya Lain adalah Pajak,Upah, Biaya Bahan Mentah dan Sewa.

B. Rumusan Masalah
1.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi strategi lokasi?
2.      Apa saja metode yang digunakan dalam strategi lokasi?
3.      Apa saja strategi lokasi pada industri jasa?
4.      Apa tujuan dari strategi lokasi?











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Strategi Lokasi

1.      Produktifitas Tenaga Kerja
Disaat memutuskan sebuah lokasi ,manjemen mungkin tergiur dengan  tingkat upah yang rendah pada suatu daerah. Walaupun demikian, tingkat upah bukan merupakan satu-satunya pertimbangan yang dapat di lakukan.Karyawan yang tidak terlatih,memiliki tingkat pendidikan yang rendah, atau kebiasaan kerja yang buruk bukan hal yang baik bagi perusahaan meskipun upahnya rendah.
2.      Resiko Nilai Tukar dan mata uang
Walaupun tingkat buruh dan produktifitas dapat membuat sebuahnegara terlihat ekonomis ,tingkat nilai tukar yang tidak mengungtungkan dapat menghilangkan penghematan yang telah di lakukan. Terkadang perusahaan dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan dapat memindahkan lokasi atau ekspor  produknya ke negara asing.Walaupun demikian nilai mata uang di hampir semua Negara secara terus menerus berfluktuasi.Diferensiasi nilai tukar seperti ini dapat menjadilakn lokasi yang bagus di tahun 2003, menjadi bencana di tahun 2008.
3.      Biaya biaya
Biaya lokasi dapat di bagi menjadi dua katogori:biaya nyata (yang dapat di hitung) dan biaya tidak nyata (tidak dapat di hitung).Biaya nyata (tangible cost) adalah biaya yang langsung dapat di kenali dan dapat di hitung secara tepat. Biaya nyata meliputi biaya layanan umum (seperti lisrtik dan air).tenaga kerja, bahan mentah,pajak, penyusutan, dan biaya-biaya lain yang dapat di kenali oleh departemen keuangan dan pihak manajemen. Sebagai tambaha, biaya-biaya seperti biaya pengiriman bahan mentah, pengantaran barang jadi, dan pembagunan pabrik, kesemua merupakan faktor dari biaya lokasi secara keseluruhan. Biaya tidak nyata lebih sulit untuk ditentukan. Biaya tidak nyata melipuli kualitas pendidikan, fasilitas trasportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri dan perusahaaan juga kualitas dan sikap calon karyawan. Biaya tidak nyata juga meliputi variabel setandar hidup industry dan perusahaan, juga kualitas dan sikap calon karyawan. Biaya tidak nyata juga meliputi faiabel standar hidup, seperti iklim dan kelompok keluarga yang dapat meliputi proses rekrutmen karyawan.
4.      Sikap
Sikap merupakan sebuah respon semua elemen yang terlibat dalam penetapan sebelum lokasi ditetapkan. Elemen-elemen yang terlibat tersebut meliputi respon masyarakat, respon pemerintah pusat, pemerintah daerah dan lain-lain. Apabila perusahaan mendapat respon yang positif dari masyarakat dan pemerintah tersebut, maka penetapan lokasi untuk kelangsungan suatu perusahaan atau badan usaha akan berdampak positif pada kelangsungan perusahaan.
Sikap karyawan mungkin berbeda dengan Negara lain, daerah dengan daerah, dan kota kecil dan kota besar. Pandangan karyawan mengenai proses regenerasi karyawan, serikat pekerja dan tingakatkehadiran, kesemuanya merupakan faktor yang berkaitan.Dilain pihak, sikap ini dapat mempengaruhi keputusan perusahaan pakah akan memeberikan penawaran pada karyaawan yang da sekarang ,jika perusahaan pindah ke lokasi baru.studi asus pada akhir bab ini, ‘’peruasahaan kendaraan rekreasi southern,’’menjelaskan senbua perusahanan di St.Louis yang secara aktif memilih untuk tidak memindhakan para pekerja nya saat perusahaan ini pindah ke misissippi satu dari
5.      Kedekatan kepada pasar
Bagi  perusahaan, sangat penting untuk berada di lokasi yang dekat dengan pelanggan, Terutama organisasi jasa seperti toko obat,restoran ,kantor pos yang mendapati bahwa kedekatan dengan pasar merupakan faktor lokasi yang sangat penting..
Kedekatan kepada pemasok
Perusahaan menetapkan diri dekat dengan bahan mentah dan pemasok di sebabkan oleh :barang barang yang mudah menjadi rusak, biaya transfortasi atau jumlah produk yang sangat banyak.Perusahaan yang bergantung kepada input yang berupa bahan mentah yang berjumlah sangat banyak (seprti produsen baja yang mengunakan batu bara dan biji besi) harus membayar biaya tansportasi yang sangat mahal, yang menjadikan biaya transfortasi menjadi faktor yang utama.
6.      Kedekatan dengan pesaing
Mungkin terasa mengagetkan,, perusahaan juga senang dekat dengan pesaingnya trend ini, di sebuat sebagai clustering, sering terjadi bila sumber daya utama di temukan di daerah tersebut. Sumber daya ini meliputi sumber daya alam, informasi, modal proyek dan juga  bakat.[1]

B.     Metode Pemilihan Lokasi
1. Metode Pemeringkatan / Rating
Apabila kita menghadapi beberapa alternatif lokas, maka kita harus mempertimbangkan setiap aspek dan membandingkan faktornya untuk setiap alternatif lokasi tersebut. Untuk keperluan itu, pertama kita harus menetapkan faktor-faktor yang dipertimbangkan, kemudian menetapkan cara menentukan urutannya. Pengurutan dapat dilakukan dengan menggunakan skor dan dapat pula dengan menggunakan nilai mutlak dari indikator yang bersangkutan. Metode skor lazim dipakai jika indikator yang dinilai itu berbentuk kualitatif, dan dipakai nilai atau harga jika indikator itu berbentuk kuantitatif.
Indikator lokasiyang bersifat kualitatif misalnya faktor keamanan, penerimaan masyarakat, ketersediaan dan kualitas jalan raya, sarana perumahan, ketersediaan energi. Sedangkan indikator yang bersifat kuantitatif misalnya, harga tanah, biaya kontruksi,harga bahan baku dan bahan penolong, upah buruh, biaya angkutan, biaya bahan bakar.
Indikator lokasi yang bersifat  kualitatif , misalnya diberikan indeks nilai : baik sekali (A) bobot 5, baik (B) bobot 4, netral (C) bobot 3, tidak baik (D) bobot 2, sangat tidak baik (E) bobot 1. Sedang untuk indikator kuntitatif,dipakai harga satuannya.

2. Metode Pusat Titik Berat
Metode ini berangkat dari asumsi, biaya angkutan bahan sama besarnya per unit dengan angkutan atas keluaran yang dihasilkan, dan tidak ada tambahan atas biaya angkutan akibat volume pengiriman keluarran atau penerimaan masukan yang tidak memenuhi kapasitas sarana angkutan yang bersangkutan. Metode ini cocok diterapkan untuk melakukan pemilihan lokasi tunggal dari pabrik yang akin didirikan dengan mempertimbangkan sumber bahan. Misalnya, pemilihan lokasi kilang minyak dengan sumber bahan baku dari beberapa sumur minyak.

3. Metode Transportasi
Metode transportasi adalah bentuk khusus dari program linear yang dirancang untuk mendistribusikan produk dari beberapa sumber ( pabrik atau gudang wilayah ) ke beberapa daerah pemasaran dengan biaya distribusi yang minimum dan kontribusi yang maksimum. Atau aplikasi untuk pemilihan lokasi pabrik atau gudang wilayah yang baru.
Ø  Anggapan yang dipakai dalam aplikasi transportasi ada  empat macam, yaitu:
Ø  Terdapat sejumlah sumber yang dapat dialokasikan dengan kuantitas tertentu.
Ø  Terdapat sejumlah tujuan yang memerlukan pasokan dari sumber yang ada.
Ø  Unit yang didistribusikan adalah homogen.
Ø  Biaya transport konstan.[2]

C. Strategi Lokasi pada Industri Jasa
Analisis lokasi disektor industri terfokus pada minimalisasi biaya, sementara fokus pada sektor jasa ditujukan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan perusahaan manufaktur mendapati biaya cenderung sangat berbeda diantar lokasi-lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati lokasi sering lebih berdampak terhadap pendapatan daripada biaya. Oleh karena itu, bagi perusahaan jasa, lokasi yang spesifik kerap lebih mempengaruhi pendapatan daripada mempengaruhi pendapatan dari pada mempengaruhi biaya. Hal ini berarti fokus lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya adalah pada penetapan volume bisnis dan pendapatannya. Terdapat delapan komponen utama volume dan pendapatan perusahaan jasa.
  1. Daya beli di wilayah yang dapat menarik pelanggan
  2. Kesesuaian antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang dapat menarik pelanggan
  3.  Persaingan diwilayah tersebut
  4. Kualitas persaingan
  5. Keunikan lokasi perusahaan dan pesaing
  6. Kualitas fisik fasilitas dan bisnis di sekitarnya
  7. Kebijakan operasional perusahaan
  8. Kualitas manajemen
Analisis yang realistis dari faktor-faktor diatas dapat memberikan gambaran yang layak mengenai pendapatan yang diharapkan. Teknik-teknik yang digunakan dalam sektor jasa meliputi : analisis korelasi, perhitungan lalu lintas, analisis demografis, analisis daya beli, metode pemeringkatan faktor, metode pusat gravitasi, dan sistem informasi geografi.[3]



Lokasi Organisasi Jasa/Eceran/Profersional
Lokasi Perusahaan Manufaktur
Fokus pada Pendapatan
Fokus pada Biaya
Volume/pendapatan
Biaya Nyata
Lokasi yang menarik pelangan ; daya beli
Biaya pengiriman bahan mentah
Persaingan ; iklan/penentuan harga.
Biaya pengantaran barang jadi
Kualitas Fisik
Biaya energi dan layanan umum : tenaga kerja;bahan mentah; pajak, dan lain-lain.
Parkir/akses;keamanan/penerangan; penampilan/citra.
Biaya tidak nyata dan akan segera terjadi
Penentu Biaya
Sikap terhadap serikat pekerja
Sewa.
Kualitas hidup
Manajemen yang berkualitas
Biaya pendidikan yang ditanggung oleh pemerintah negara bagian
Kebijakan operasi (jam kerja, tingkat upah).   
Kualitas pemerintahan negara bagian dan lokal
Model regresi untuk menetapkan kepentingan beragam faktor yang ada
Metode transportasi
Asumsi
Asumsi




Lokasimerupakan penentu utama pendapatan
Lokasi merupakan penentu utama biaya
Permasalahan hubungan erat dengan pelanggan sangat penting
Hampir semua biaya utama dapat diidentifikasi untuk setiap daerah
 Biaya cenderung konstan pad Daerah tertentu
 Hubungan dengan pelanggan yang rendah menjadikan fokus terletak pada biaya yang dapat diidentifikasi.







D. Tujuan Strategi Lokasi
Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam hal, antara lain:
1. Melayani konsumen dengan memuaskan.
2. Mendapatkan bahan mentah kontiniu, harga layak/memuaskan.
3. Mendapatkan tenaga kerja yang cukup.
4. Memungkinkan perluasan perusahaan kemudian hari.[4]













BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1)      Ada banyak faktor yang mempengaruhi strategi lokasi yaitu: produktifitas tenaga kerja, risiko nilai tukar dan mata uang, biaya-biaya, sikap , kedekatan dengan pemasok dan kedekatan dengan pesaing.
2)      Metode yang dapat digunakan dalam strategi lokasi yaitu: metode pemeringkatan, pusat titik berat, dan metode transportasi.
3)      Tujuan dari strategi lokasi yaitu untuk pelayanan konsumen, mendapatkan bahan mentah dengan mudah dan dengan harga yang relatif rendah, kemudahan dalam mendapatkan tenaga kerja, dan memungkinkan adanya perluasan usaha di kemudian hari.











Daftar Pustaka
Jay Heizer , Barry Render, Manajemen Operasi Edisi Ketujuh, Jakarta , Salemba Empat, 2006
Murdifin Haming, Mahfud Nurnajamuddin, Manajemen Produksi Modern “Operasi manufaktur dan Jasa” , PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2007
Hani handoko, Dasar – Dasar Manajemen Produksi dan Operasi Edisi 1, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, 2000




[1] Jay Heizer , Barry Render, Manajemen Operasi Edisi Ketujuh, Jakarta , Salemba Empat, 2006, hlm 413-417
[2] Murdifin Haming, Mahfud Nurnajamuddin, Manajemen Produksi Modern “Operasi manufaktur dan Jasa” , PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hlm 154-162
[3] Opcit , Jay Heizer dan Barry Render, hlm 425

No comments:

Post a Comment