PERENCANAAN PRODUK: MANUFAKTUR DAN JASA

PERENCANAAN PRODUK:

MANUFAKTUR DAN JASA

Makalah

Disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah : Manajemen Operasional

Dosen Pengampu : Tina Martini, SE., M.Si

 

Disusun oleh:                        

Debby Shintia                         (212 446)

                    Ahmad Syahrul Mufid                             (212 468)

                    Ema Rahmawati                                      (212 464)        

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

JURUSAN MBS/ SYARI'AH

2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perekonomian Indonesia sedang mengalami masa-masa sulit akibat krisis yang terjadi pertengahan tahun 1997 dan sampai sekarang belum mengalami secara total. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena menderita kerugian dan tidak bisa bertahan dalam perekonomian seperti ini. Maka setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan, baik yang menyangkut perencanaan maupun pengendaliannya. Selain itu di zaman perdagangan bebas ini, setiap perusahaan harus siap untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing.

Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur selalu menjalankan aktivitas yang beragam. Setiap perusahaannya akan berbeda cara perhitungan, terutama perusahaan manufaktur yang memproduksi dari barang mentah sehingga menjadi barang jadi.

Kegiatan-kegiatan manajemen produksi dan operasi tidak hanya menyangkut pemrosesan (manufacturing) berbagai barang. Tetapi orang-orang juga melaksanakan kegiatan-kegiatan produksi dalam organisasi-organisasi yang menyediakan berbagai bentuk jasa. Dalam kenyataannya, akhir-akhir ini berkembang cukup pesat usaha-usaha produktif disektor jasa. Organisasi-organisasi penyedia jasa seperti bisnis perbankan asuransi, transportasi, hotel, dan restaurant memproduksi jasa (pelayanan) sebanding dengan perusahaan-perusahaan manufacturing memproduksi mobil, perabot, dan makanan dalam kaleng.

Desain produk dan jasa diproduksi oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

1.2 Rumusan Permasalahan

1.2.1 Apa pengertian perencanaan produk: Manufaktur dan Jasa?

1.2.2 Apa saja karakteristik dari Manufaktur dan Jasa?

1.2.3 Apa perbedaan antara industri Manufaktur dan Jasa?

1.2.4 Apa saja contoh dari Industri Manufaktur dan Jasa?

1.2.5 Bagaimana strategi dalam perencanaan produk: Manufaktur dan Jasa?

1.2.6 Bagaimana desain perencanaan produk: Manufaktur dan Jasa?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan Produk: Manufaktur dan Jasa

Perencanaan strategis merupakan proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi. Dalam manajemen strategis harus:

1. Terarah, dengan pernyataan spesifik menyebutkan kondisi yang ingin dicapai

2. Batas waktu kapan tiap-tiap tujuan hendak diwujudkan jelas

3. Terukur, sehingga bisa dievaluasi sejauh mana tujuan dapat diwujudkan.[1]

Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar.[2]

Langkah-langkah perencanaan:

1. Pemunculan gagasan,

2. Penyaringan gagasan,

3. Pembuatan dan pengujian,

4. Pembuatan rancangan akhir barang atau jasa.[3]

Manufaktur adalah suatu langkah atau proses yang terjadi dalam pengolahan bahan baku untuk dijadikan bahan jadi.[4] Perusahaan manufaktur (manufacturing bussines) adalah perusahaan yang kegiatannya membeli bahan baku kemudian mengolah bahan baku dengan mengeluarkan biaya-biaya lain menjadi barang jadi yang siap untuk di jual.

Tahapan-tahapan manufaktur:

1. Membuat rancangan sebuah produk,

2. Pemilihan material apa saja yg akan digunakan,

3. Tahapan terakhir dimana pembuatan produksi itu dilakukan.

Dari tahapan-tahapan tersebut harus melalui tahapan mesin dan operasi, dan harus mengikuti berbagai perencanaan yang dilakukan dengan baik dalam setiap langkahnya.[5]

Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud.[6]

Organisasi-organisasi jasa biasanya lebih fleksibel dan dapat merubah kegiatan-kegiatan mereka lebih cepat dibanding perusahaan-perusahaan manufaktur yang biasanya mempunyai investasi lebih besar dalam pabrik dan peralatan.[7]

Dalam dunia bisnis perencanaan merupakan suatu hal yang tidak boleh diabaikan, apalagi untuk pencapaian tujuan dalam dunia bisnis diperlukan pengorbanan yang sangat besar. Peranan perencanaan ini sangat penting dalam kaitannya dengan upaya pencapaian suatu tujuan. Tanpa ada perencanaan atau perencanaan yang dibuat kurang baik, maka kemungkinan besar tujuan tersebut tidak tercapai atau tercapai tetapi dengan biaya yang sangat mahal. Apakah itu modal, tenaga, pikiran ataupun pengorbanan-pengorbanan yang lain. Sehingga dalam perencanaan bisnis hendaknya dilakukan secara cermat, akurat serta dapat meyakinkan.

2.2 Karakteristik: Manufaktur dan Jasa

Karakteristik Manufaktur:

1. Produk yang dihasilkan bisa dilihat secara kasat mata atau memiliki wujud.

2.                  Konsumen tidak memiliki peran dalam proses produksi sebuah perusahaan manufaktur.

3.                  Konsumen bisa menilai suatu produk saat belum menggunakan produk tersebut atau juga setelah menggunakan produk tersebut.

4.                  Untuk proses penyampaian pada konsumen, bisa dilakukan tanpa memerlukan kontak fisik.

5.                  Adanya ketergantungan konsumen untuk mencari produk yang ada. Sehingga, produsen memiliki kewenangan mutlak untuk menyediakan jumlah barang di pasaran.[8]

Karakteristik Jasa:

1.         Intangibility (tidak berwujud)

Jasa bebeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif tinggi karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi pembeli sebelum pembelian dilakukan. Untuk jasa, kualitas apa dan bagaimana yang akan diteriman konsumen, umumnya tidak diketahui sebelum jasa bersangkutan dikonsumsi.

2.                  Inseparability (tidak dapat dipisahkan)

Barang biasa diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

3.                  Variability / Heterogeneity (berubah-ubah)

Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.

4.                  Perishability (tidak tahan lama)

Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan.[9]

Dan untuk macam-macam jasa dapat dikelompokkan, yakni sebagai berikut: Personalized Services, Financial Services, Entertainment, dan Hotel Services.[10]

2.3 Perbedaan Antara Industri Manufaktur dan Jasa

Perbedaan diantara Industri Manufaktur dan Jasa, diantaranya yaitu:

-           Industri Manufaktur merupakan industri yang memproses bahan mentah menjadi bahan jadi yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen dan masyarakat. Sedangkan, Industri Jasa merupakan industri yang menyediakan pelayanan jasa kepada konsumen yang membutuhkan.

-           Industri Manufaktur kontak langsung dengan konsumen relatif kecil. Sedangkan, Industri Jasa melibatkan konsumen sehingga kontak langsung dengan konsumen relatif tinggi.

-           Produk Manufaktur bersifat tahan lama dan bersifat fisik ( berwujud ). Sedangkan, Industri Jasa tidak berwujud.

-           Output dari Industri Manufaktur bisa disimpan. Sedangkan, output dari Industri Jasa tidak bisa disimpan dengan kata lain hanya bisa dinikmati atau dirasakan.

-           Waktu dalam bekerja Industri Manufaktur relatif lama. Sedangkan, Industri Jasa relatif sebentar.[11]

2.4 Contoh Industri Manufaktur dan Jasa

Contoh dari industri Manufaktur diantaranya:

-           Industri Semen

-           Industri Obat – obatan

-           Industri Otomotif

-           Industri Elektronika

-           Industri Pakaian

-           Industri Makanan & Minuman

-           Industri Barang Kerajinan

-           Industri Peralatan Kantor

-           Industri Tekstil

-           Industri Sepatu

-           Industri Barang Keperluan Rumah Tangga

Contoh dari Industri Jasa diantaranya:

-           Asuransi

-           Bursa Efek

-           Perbankan

-           Transportasi

-           Pendidikan

-           Perawatan Kesehatan

-           Telekomunikasi

-           Pariwisata

-           Restoran atau Rumah Makan

Contoh Input dan Output Industri Manufaktur

	Input	Output
Industri Pakaian	Fasilitas, Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan Mentah ( Kain, Benang dll )	Pakaian
Industri Semen	Fasilitas, Peralatan, Tenaga Kerja, Bahan Mentah ( Pasir, Air dll )	Semen

Contoh Input dan Output Industri Jasa

	Input	Output
Penerbangan	Pesawat, Fasilitas, Pilot, Awak Pesawat, Perawatan, Buruh & Tenaga	Transformasi dari satu tujuan ke tujuan lainnya
Perbankan	Kasir, Staff, Peralatan Komputer, Fasilitas, Tenaga	Jasa keuangan ( Pinjaman deposito, tabungan dll )[12]

2.5 Strategi dalam Perencanaan Produk: Manufaktur dan Jasa

Sebagai manajer operasi harus siap untuk mengembangkan produk baru, mereka harus siap untuk mengembangkan strategi untuk produk baru dan produk yang sudah ada. Pengujian berkala produk sangat perlu dilakukan, karena strategi berubah sejalan dengan perubahan produk melintasi siklus hidupnya.[13]

Strategi produk disusun dengan melakukan seleksi atas keinginan pelanggan, baik pelanggan tingkat lokal, regional maupun tingkat dunia yang sesuai dengan acuan patokan (benchmarking) yang ditetapkan perusahaan. Selanjutnya mendefinisikan produk yang akan dihasilkan ke dalam sistem manajemen operasional dan implikasinya, dilanjutkan dengan membuat desain produk yang akan diproduksi melalui manajemen operasional.
Contoh:
KFC mendesain produk siap saji (fast food) dengan bahan daging ayam yang berdasarkan budaya tiap-tiap Negara adalah daging yang tidak haram, seperti India, Indonesia, dan Malaysia, serta Timur Tengah. Selanjutnya produk dikembangkan dengan pelengkap minuman ringan yang bervariasi.[14]

2.6 Desain Perencanaan Produk: Manufaktur dan Jasa

-           Desain Produk Manufaktur

Desain ini menetapkan jenis bahan yang lebih baik digunakan untuk membuat suatu produk, menggambarkan penampilan dari produk, sekaligus menetapkan standar kinerja produk yang bersangkutan.[15]

Untuk mengembangkan sebuah sistem dan struktur organisasi yang efektif, telah ditambahkan beberapa teknik penting untuk merancang suatu produk.

Teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut:

a.         Desain yang tangguh

b.         Desain yang ramah lingkungan.[16]

-           Desain produk jasa

Desain ini menetapkan bentuk penampilan fisik, gaya, manfaat, kenikmatan, dan manfaat psikologis yang diterima oleh pelanggan yang memakai jasa brsangkutan.[17]

Terdapat produk yang nyata berupa barang, yakni produk, ada pula yang tidak nyata yakni jasa. Contoh produk jasa adalah: perbankan, keuangan, asuransi, transportasi dan komunikasi. Dalam merancang jasa merupakan tantangan, karena pada umumnya mempunyai karakteristik yang unik, salah satu alasan mengapa perbaikan produktivitas dalam jasa begitu rendah karena baik dari desain dan pengantaran produk jasa memasukkan adanya interaksi pelanggan.[18]

Suatu proses desain akan efektif jika:

ü  Karakteristik produk atau jasa selaras dengan persyaratan kebutuhan pelanggan,

ü  Pastikan bahwa persyaratan kebutuhan pelanggan dipenuhi secara paling sederhana dan paling murah,

ü  Kurangi waktu yang diperlukan untuk mendesain suatu produk atau jasa baru, dan

ü  Memperkecil revisi yang diperlukan untuk membuat suatu desain yang dapat dikerjakan.[19]

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari paparan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Manufaktur adalah suatu langkah atau proses yang terjadi dalam pengolahan bahan baku untuk dijadikan bahan jadi. Dan Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud.

Salah satu karakteristik Manufaktur yaitu produk yang dihasilkan bisa dilihat secara kasat mata atau memiliki wujud. Sedangkan untuk jasa yaitu Intangibility (tidak berwujud).

Perbedaan antara industri manufaktur dan jasa salah satunya yakni: Output dari Industri Manufaktur bisa disimpan. Sedangkan, output dari Industri Jasa tidak bisa disimpan dengan kata lain hanya bisa dinikmati atau dirasakan.

Contoh dari industri manufaktur yakni: industri semen, industri elektronika, industri pakaian, dll. Sedangkan untuk contoh industri jasa diantaranya: perbankan, transportasi, pendidikan, dll.

Strategi produk disusun dengan melakukan seleksi atas keinginan pelanggan, baik pelanggan tingkat lokal, regional maupun tingkat dunia yang sesuai dengan acuan patokan (benchmarking) yang ditetapkan perusahaan.

Pada desain produk Manufaktur menetapkan jenis bahan yang lebih baik digunakan untuk membuat suatu produk, menggambarkan penampilan dari produk, sekaligus menetapkan standar kinerja produk yang bersangkutan. Sedangkan untuk desain Jasa menetapkan bentuk penampilan fisik, gaya, manfaat, kenikmatan, dan manfaat psikologis yang diterima oleh pelanggan yang memakai jasa brsangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

M.Pardede Pontas, Manajemen Operasi dan Produksi, (Yogyakarta: Andi, 2005)

Handoko Hani, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, (Yogyakarta: BPFE, 2000)

Haming Murdifin, Mahfud Nurnajamuddin, Manajemen Produksi Modern Operasi Manufaktur dan Jasa, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007)

http://sariayuagustina.blogspot.com/2013/01/perencanaan-strategi-perusahaan.html (diakses pd tgl 08/03/2014)

 http://lestachi.blogspot.com/2013/04/perencanaan-dan-perancangan-produk.html (diakses pd tgl 08/03/2014)

 http://www.bimbingan.org/apa-arti-manufaktur.htm (diakses pd tgl 08/03/2014)

 http://terpelajar.pun.bz/karakteristik-perusahaan-manufaktur.xhtml (diakses pd tgl 08/03/2014)

 http://irwansahaja.blogspot.com/2013/05/pengertian-jasa-karakteristik-jasa-dan.html (diakses pd tgl 08/03/2014)

 http://100hight.blogspot.com/2013/10/contoh-makalah-perusahaan-manufaktur.html (diakses pd tgl 08/03/2014)

 http://shelmi.wordpress.com/2009/03/14/pengertian-dan-karakteristik-jasa/ (diakses pd tgl 08/03/2014)

 http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/produk-jasa-pengertian-karakteristik.html (diakses pd tgl 08/03/2014)

 http://kikigunadarma.blogspot.com/2012/06/industri-manufaktur-dan-industri-jasa.html (diakses pd tgl 08/03/2014)

http://mbs//kaligrafer.blogspot.com/2013/05/perencanaan-produk-manufaktur-dan.html?m=1 (diakses pd tgl 02/03/2014)

 http://erwin-punya.blogspot.com/2011/11/manajemen-operasional.html (diakses pd tgl 01/03/2014)

---

[1] http://sariayuagustina.blogspot.com/2013/01/perencanaan-strategi-perusahaan.html (diakses pd tgl 08/03/2014)

[2] http://lestachi.blogspot.com/2013/04/perencanaan-dan-perancangan-produk.html (diakses pd tgl 08/03/2014)

[3] M.Pardede Pontas, Manajemen Operasi dan Produksi, (Yogyakarta: Andi, 2005), hlm. 47.

[4] http://www.bimbingan.org/apa-arti-manufaktur.htm (diakses pd tgl 08/03/2014)

[5] http://terpelajar.pun.bz/karakteristik-perusahaan-manufaktur.xhtml (diakses pd tgl 08/03/2014)

[6] http://irwansahaja.blogspot.com/2013/05/pengertian-jasa-karakteristik-jasa-dan.html (diakses pd tgl 08/03/2014)

[7] Handoko Hani, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, (Yogyakarta: BPFE, 2000), hlm. 56

[8] http://100hight.blogspot.com/2013/10/contoh-makalah-perusahaan-manufaktur.html (diakses pd tgl 08/03/2014)

[9] http://shelmi.wordpress.com/2009/03/14/pengertian-dan-karakteristik-jasa/ (diakses pd tgl 08/03/2014)

[10] http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/produk-jasa-pengertian-karakteristik.html (diakses pd tgl 08/03/2014)

[11] http://kikigunadarma.blogspot.com/2012/06/industri-manufaktur-dan-industri-jasa.html (diakses pd tgl 08/03/2014)

[12] http://kikigunadarma.blogspot.com/2012/06/industri-manufaktur-dan-industri-jasa.html (diakses pd tgl 08/03/2014)

[13] http://mbs//kaligrafer.blogspot.com/2013/05/perencanaan-produk-manufaktur-dan.html?m=1 (diakses pd tgl 02/03/2014)

[14] http://erwin-punya.blogspot.com/2011/11/manajemen-operasional.html (diakses pd tgl 01/03/2014)

[15] Haming Murdifin, Mahfud Nurnajamuddin, Manajemen Produksi Modern Operasi Manufaktur dan Jasa, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 181.

[16] http://mbs//kaligrafer.blogspot.com/2013/05/perencanaan-produk-manufaktur-dan.html?m=1 (diakses pd tgl 02/03/2014)

[17] Haming Murdifin, Mahfud Numajamuddin, Loc.Cit., hlm. 181.

[18] http://mbs//kaligrafer.blogspot.com/2013/05/perencanaan-produk-manufaktur-dan.html?m=1 (diakses pd tgl 02/03/2014)

[19] Haming Murdifin, Mahfud Numajamuddin, Loc.Cit., hlm. 182.