Halaman

Tuesday, March 19, 2019

bisnis plan “Cassava Ice Cream”


Studi Kelayakan Bisnis “Cassava Ice Cream”

Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester
Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu : Danang Kurniawan, SE, MM




Disusun Oleh:
                                                Riadatun Nafis                      (212457)




 
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH / MBS
TAHUN 2015

                                                                                          

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah. Sumberdaya alam tersebut meliputi hasil pertanian, perkebunan, hasil hutan, laut, pertambangan, dan lain-lain.  Adapun hasil pertanian antara lain padi, ketela, jagung, umbi-umbian, kacang-kacang an, tebu, dan lain-lain. Tidak mengherankan jika Negara kita termasuk 20 besar Negara penghasil pangan terbesar di dunia. Salah satu hasil pertanian yang mampu di ekspor ke luar negeri oleh Indonesia adalah ketela pohon/ singkong.
Ketela pohon/ singkong (Manihot esculenta Crantz) adalah tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ubi kayu atau kasape. Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan bahan pangan pokok setelah beras dan jagung. Biasanya ketela dikonsumsi dengan cara direbus, digoreng, keripik atau dibuat gethuk. Hal ini dikarenakan adanya stereotype yang beranggapan bahwa makan ketela/ singkong itu ndeso. Padahal, singkong ini merupakan pangan lokal yang mampu menopang kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
Dengan adanya stereotype yang melekat pada ketela pohon atau singkong sebagai makanan ndeso, maka penulis memiliki inisiatif untuk mengolah singkong menjadi produk yang lebih berkelas. Dengan mix and match resep serta penampilan yang lebih menarik, singkong bisa berubah menjadi makanan high class setara dengan keju eropa. Hal ini menjadikan penulis ingin membuka usaha di bidang kuliner dengan mengandalakan produk olahan dari ketela pohon/ singkong. Usaha ini kami beri nama “Cassava Ice Cream”. Produk yang akan menjadi andalan dari “Cassava Ice Cream” ini adalah Es krim Singkong. Diharapkan usaha ini akan menjadi alternatif camilan/ makanan ringan masyarakat Indonesia, khususnya untuk kalangan remaja yang seakan-akan anti dengan singkong. Serta, usaha ini mampu mengangkat perekonomian masyarakat dan para petani ketela pohon/ singkong.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaiman penemuan ide “Cassava Ice Cream” ?
2.      Apa tujuan usaha “Cassava Ice Cream”?
3.      Bagaimana analisis usaha “Cassava Ice Cream” ?
4.      Bagaimana keputusan usaha terhadap usaha “Cassava Ice Cream” ?





















BAB II
ASPEK UMUM DAN ORGANISASI
A.    Data Perusahaan
1.      Nama Perusahaan : Es Krim Singkong “Cassava Ice Cream
2.      Jenis Produk / Jasa : Makanan Ringan
3.      Alamat Perusahaan : Jl. Nyi Wandan Sari, Dawe, Kudus
4.      Nomor Telepon : 085740912677
5.      Alamat E-mail : tbigbang640@gmail.com
6.      Bank Perusahaan : Bank BRI
7.      Bentuk Badan Hukum : Usaha Dagang
8.      Mulai Berdiri : 2015
B.     Penemuan Ide Usaha
Penemuan ide ini bermula dari minimnya produk olahan singkong yang berpenampilan menarik. Selama ini singkong hanya diolah dengan cara direbus, dibakar, digoreng, tape, gethuk, atau keripik. Singkong juga identik dengan makanan ndeso yang hanya dikonsumsi oleh kalangan orang tua dan penderita diabetes. Para remaja atau anak-anak muda seakan-akan “anti” dengan singkong ini. Kami mencoba mengubah singkong menjadi makanan yang inovatif serta kreatif sehingga bisa dinikmati oleh semua kalangan baik anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Singkong dapat diolah menjadi berbagai macam produk, salah satunya adalah es krim. Es krim adalah produk pangan beku yang dibuat melalui kombinasi proses pembekuan dan agitasi pada bahan – bahan yang terdiri dari susu dan produk susu, pemanis, penstabil, pengemulsi, serta penambah citrarasa (flavor). Es krim biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan (desert) dan dikelompokkan dalam makanan camilan (snack). Alasan pemilihan es krim sebagai produk olahan singkong karena melihat segmentasi konsumen es krim yang tidak mengenal batasan usia, mulai dari anak-anak hingga oramg tua, semuanya menyukai es krim. Akan tetapi, kebanyakan es krim di pasaran menggunakan varian rasa yang sama, yaitu cokelat, vanilla, strawberry, buah dll.
Melihat kenyataan ini, penulis mencoba berpikir untuk mengkombinasikan es krim dengan rasa lain yang lebih “Indonesia”. Akhirnya, penulis memutuskan untuk membuat usaha “Cassava Ice Cream” dengan menu andalan es krim dengan rasa singkong. Singkong dipilih dengan alasan memiliki rasa yang unik, lezat, serta berbeda dengan lainnya. Selain itu, es krim singkong ini juga sehat dan rendah lemak sehingga dapat dikonsumsi oleh orang yang sedang diet. Karena belum banyak diproduksi oleh produsen es krim, maka es krim singkong ini tidak terdapat persaingan usaha.
C.    Tujuan Usaha
1.      Usaha ini bertujuan untuk memberikan alternatif kepada konsumen es krim di Indonesia dengan memberi rasa yang unik, lezat dan sehat yaitu singkong.
2.      Es krim singkong adalah es krim yang sehat serta rendah lemak, sehingga es krim ini ditujukan untuk para wanita atau pria yang sedang melakukan diet.
3.      Usaha ini diharapkan mampu membantu perekonomian masyarakat di lingkungan sekitar, dengan membuka peluang pekerjaan.
4.      Usaha ini juga diharapkan dapat mengangkat kesejahteraan petani singkong atau ketela singkong di wilayah Kudus.
D.    Manajemen/ Organisasi
a.       Fungsi Manajemen
                     Fungsi manajemen dalam “Cassava Ice Cream” meliputi:
1)      Planning
         Perencanaan dari usaha ini, yaitu adalah mendirikan booth/ stan yang akan berdiri di pusat keramaian serta kawasan rekreasi. Jika usaha berkembang, maka “Cassava Ice Cream” akan membuka cabang berupa outlet-outlet serupa dengan sistem waralaba.
2)      Organizing
         Pengorganisasian dari “Cassava Ice Cream” dilakukan dengan menggunakan model organisasi lini karena jumlah karyawan yang kecil, dan struktur organisasi yang masih sederhana.
3)      Actuating
         Pelaksanaan dari usaha “Cassava Ice Cream” akan dilakukan mulai pukul 09.00- 21.00 dan akan beroperasi di depan Ruko Taman Bojana Pujasera Jl. Simpang Tujuh Kudus. “Cassava Ice Cream” akan berdiri diatas sebuah  booth atau stan yang dilengkapi dengan tempat duduk yang nyaman. Dan terdapat 1 karyawan yang melayani konsumen.
4)      Controlling
         Pengendalian usaha dilakukan dengan menjaga kualitas serta terus berinovasi dalam pengembangan menu, kemasan dan promosi produk. Kami juga akan terus memperbaiki kualitas dengan memberikan pelayanan yang baik, sopan serta ramah.
b.      Pengadaan Tenaga Kerja
Penarikan (recruitment) tenaga kerja “Cassava Ice Cream” dilakukan dengan memilih warga di sekitar lingkungan atau di wilayah Kudus. Hal ini dilakukan, karena sesuai dengan tujuan usaha kami, yaitu membantu untuk mengurangi pengangguran di wilayah Kudus.
c.       Struktur Organisasi
Karena skala booth/ stan “Cassava Ice Cream” masih kecil, maka struktur organisasi yang digunakan adalah model organisasi garis/ lini. Organisasi lini adalah bentuk organisasi yang berskala kecil dengan sedikit karyawan. Ciri-ciri organisasi lini yaitu pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal, segala keputusan/ kebijaksanaan dan tanggung jawab ada pada satu tangan.
d.      Analisis Jabatan
Terdapat 2 orang yang bekerja di dalam tim “Cassava Ice Cream” yaitu 1 orang pemilik/ owner sekaligus manajer dan1 orang di  bagian pelayanan. Uraian jabatan masing-masing tenaga kerja diantaranya:
1)      Owner
·         Menentukan pengambilan keputusan setiap rencana dari usaha yang akan dilaksanakan.
·         Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha
·         Menggaji karyawan
·         Membuat dan memproduksi bahan baku menjadi produk siap jual.
·         Mengontrol setiap produksi yang dijual kepada konsumen
·         Melakukan inovasi terhadap kelangsungan usaha. Baik dari segi promosi, rasa, desain, dan segala aspek dalam usaha.
2)      Bagian Pelayanan
·         Melayani konsumen yang akan membeli produk “Cassava Ice Cream”
·         Mengatur keuangan dalam booth/ stan.









BAB III
ASPEK PEMASARAN
A.    Segmentasi dan Target Pasar
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. Sedangkan, target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah mereka membentuk suatu pasar sasaran.
Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha “Cassava Ice Cream” ini pun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian pasar ialah sekelompok orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian, maka segmentasi pasar “Cassava Ice Cream” ini terdiri beberapa faktor:
Faktor Geografis                     : Kota Kudus
Faktor Demografis                  a. Usia : Segala Usia
b. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
c. Agama : Semua agama
d. Pendapatan : dibawah 750.000
Bidikan pasar di sekitar kota tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, kota Kudus merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan ringan. Kota Kudus merupakan Kota Industri yang penduduknya tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Kudus tetapi juga terdapat kaum pendatang dari daerah lain yang bekerja di perusahaan di sana. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak-anak kecil. Peluang ini dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak-anak baik remaja dan dewasa biasanya lebih menyukai es krim dan makanan ringan sebagai cemilan sehari-hari saat santai.
“Cassava ice Cream” ini merupakan usaha yang menjanjikan, karena peminatnya yang hampir merata di setiap kalangan masyarakat atau siapa saja bisa menikmatinya. Usaha Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah semua kalangan, baik masyarakat menengah ke bawah maupun atas. Produk Es Krim Singkong “Cassava ice Cream”  disesuaikan dengan target pasarnya, oleh karena itu harga produk dapat terjangkau/ relatif murah.
a.       Marketing Mix (4P)
1)      Product
Strategi mengenai bagaimana produk “Cassava ice Cream” dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk Es Krim Singkong dengan menggunakan singkong yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi. Es Krim Singkong ini ditawarkan dengan berbagai varian rasa yaitu es krim singkong original, es krim singkong cokelat, es krim singkong vanilla, es krim singkong keju, dan es krim singkong kombinasi buah. Ada pula, pilihan menu es krim lainnya (bagi yang tidak menyukai singkong) seperti es krim ubi jalar dan es krim ubi ungu.  Es krim ini, akan disajikan lengkap dengan toping berupa coklat chaca, oreo, meses, dan kacang almond.
2)      Price
Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan kita ambil. Melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition.
Dalam menentukan harga Es krim Singkong, kita mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih murah daripada produk pesaing, karena harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu Rp 3.000 untuk es krim dalam bentuk cone/ cup.
3)      Place
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen, yaitu melalui booth/ stan “Cassava Ice Cream” yang menjual produk es krim dan berbagai makanan dari singkong. “Cassava Ice Cream” terletak di Ruko Taman Bojana Pujasera Jl. Simpang Tujuh, pusat Kota Kudus yang strategis berada di sekitar perkantoran, sekolah serta berada di pusat keramaian.
4)      Promotion
Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah melalui word of mouth, serta  promosi di media masa cetak, pamphlet, spanduk, media sosial serta melalui kampanye hari makan singkong yang dinamakan “Singkong Day”. Singkong day ini bertujuan untuk menstimulus masyarakat dalam berpikir dan bertindak dengan memanfaatkan kem­bali pangan lokal di Indonesia sebagai ke­kayaan bangsa.
Gerakan ini diharapkan mampu menin­gkatkan ketahanan pangan, sekaligus di­versifikasi pangan di Indonesia. Singkong Day jatuh pada tanggal 7 Oktober. Saat ini gerakan Mari Makan Singkong telah men­jadi gerakan nasional dan telah sangat popular di Yogyakarta dan kota besar lainnya. Pada “Singkong Day” ini, kami akan memberikan diskon hingga 60% kepada para konsumen sebagai wujud kepedulian kami terhadap ketahanan pangan di Indonesia.
b.      Analisis SWOT
Berikut Analisis SWOT terhadap usaha “Cassava Ice Cream” :
1)      Faktor Kekuatan (Strength)
·         Lokasi yang strategis
·         Rasa yang unik, berbeda dan belum ada pada produk pesaing
·         Harga yang terjangkau
·         Pelayanan yang baik
·         Jalur distribusi yang sederhana
2)      Faktor Kelemahan (Weakness)
·         Kapasitas Produksi terbatas
·         Outlet penjualan terbatas
·         Kurangnya promosi
·         Pemasaran belum optimal
·         Teknologi yang kurang canggih
3)      Faktor Peluang (Oportunity)
·         Pangsa Pasar masih luas
·         Kemudahan mendapatkan bahan baku
·         Hubungan baik dengan pemasok
·         Meningkatnya permintaan es krim
4)      Faktor Ancaman (Threat)
·         Krisis Ekonomi
·         Banyaknya pesaing produk Es krim
·         Konsumsi es krim tidak rutin
Adapun perumusan staretegi berdasarkan analisis  SWOT diatas dilakukan menggunakan matriks SWOT:
             
              Faktor Internal   





Faktor Eksternal        
Faktor Kekuatan (S)
·         Lokasi yang strategis
·         Rasa yang unik, berbeda dan belum ada pada produk pesaing
·         Harga yang terjangkau dibanding pesaing
·         Pelayanan yang baik
·         Jalur distribusi yang sederhana
Faktor Kelemahan (W)
·         Kapasitas Produksi terbatas
·         Outlet penjualan terbatas
·         Kurangnya promosi
·         Pemasaran belum optimal
·         Teknologi yang kurang canggih
Faktor Peluang (O)
·         Pangsa Pasar masih luas
·         Kemudahan mendapatkan bahan baku
·         Hubungan baik dengan pemasok
·         Meningkatnya permintaan es krim
Strategi SO
·         Memperluas jaringan pemasaran
·         Menciptakan variasi produk
·         Memperkuat permodalan, agar bersaing dengan produk “Cassava Ice Cream”
·         Meningkatkan mutu produk
Strategi WO
·         Meningkatkan volume penjualan
·         Menambah  Outlet untuk memperluas jaringan
·         Menekan biaya produksi
·         Meningkatkan efektifitas pemasaran dengan promo produk
Faktor Ancaman (T)
·         Krisis Ekonomi
·         Banyaknya pesaing produk Es krim
·         Konsumsi es krim tidak rutin
Strategi ST
·         Meningkatkan loyalitas pelanggan/ konsumen
·         Membuat produk inovasi terhadap singkong
Strategi WT
·         Memanfaatkan Perbankan sebagai Lembaga penunjang kegiatan usaha
·         Meningkatkan pengenalan label produk untuk menjaga eksistensi usaha kecil
















BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

A.    Rencana Pengembangan dan Pengoperasian Usaha
1.        Lokasi Usaha
Lokasi yang akan kami pilih untuk mendirikan bangunan sebagai tempat usaha outlet “Cassava Ice Cream” adalah di Taman Bojana Pujasera Jl. Simpang Tujuh  pusat Kota Kudus yang strategis, berada di sekitar perkantoran, sekolah serta berada di pusat keramaian. Alasan pemilihan kota Kudus sebagai tempat usaha, selain karena konsumen yang potensial juga dikarenakan kabupaten Kudus adalah daerah penghasil singkong/ ketela pohon yang cukup besar di Jawa Tengah, sehingga tidak memerlukan kesulitan untuk mencari bahan baku.
2.        Bangunan dan tata letak bangunan
Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, “Cassava Ice Cream” berdiri di depan bangunan ruko Taman Bojana Pujasera Jl. Simpang Tujuh. Adapun fasilitas yang disediakan adalah berupa booth/gerobak es krim serta terdapat tempat duduk, lengkap dengan meja, kursi yang disediakan untuk pengunjung.  
3.        Proses Operasi Usaha
Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk, penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan dan pemesanan. Adapun  outlet dibuka mulai pukul 09.00 – 21.00 WIB.
4.        Perencanaan Produksi
“Cassava Ice Cream” memproduksi Es Krim singkong dengan berbagai varian rasa, yaitu Original, Cokelat, Keju, vanilla, dan buah. Es krim ini mamakai  bahan dasar yang sama, dengan komposisi sebagai berikut :
Bahan :
·         Singkong
·         Santan
·         krim
·         Susu kental manis putih
·         Vanili bubuk
·         Daun Pandan
·         Gula pasir
·         Garam
·         Air
·         Perasa (untuk kombinasi rasa)
Cara Pembuatan Es Krim Singkong :
·         Kupas singkong, potong-potong, kukus hingga matang. Sisihkan.
·         Rebus air hingga mendidih, masukkan gula, vanili bubuk dan daun pandan. Biarkan mendidih beberapa saat.
·         Tambahkan susu kental manis, santan,krim dan garam. Aduk hingga rata.
·         Selagi mendidih, masukkan singkong kukus. Matikan api, biarkan hingga dingin. Blender hingga lembut.
·         Masukkan ke ice cream maker/freezer. Aduk-aduk setiap 2 jam agar adonan ice cream tercampur rata dan lembut. Sajikan.
Kami merencanakan produksi es krim yaitu sekitar 100 buah per hari.







BAB V
ASPEK KEUANGAN
A.    Sumber Pendanaan
Modal awal ±40.000.000, dengan rincian :
Modal sendiri : 19.353.500
Modal pinjaman dari Bank : 20.000.000
B.     Kebutuhan Modal Awal
Fixed Cost
NO
Nama Barang
Satuan
Harga Satuan
Jumlah
1
Mesin pembuat es krim/ Ice cream Maker
1
15.000.000
15000000
2
Meja
1
100000
100000
3
Biaya Promosi


500000
4
Kursi
6
30000
180000
5
Gerobak/ Booth
1
3000000
3000000
6
Sewa tempat
1 tahun
12000000
12000000
7
Styrofoam
1
120000
120000
8
Payung
1
750000
150000
9
Kompor Gas + Tabung Gas
1
450000
450000
10
Blender
1
450000
450000
11
Freezer
1
2000000
2000000
12
Pisau
2
10000
20000
13
Scoop es krim
5
10000
50000
14
Gaji Karyawan
1
450000
450000
15
Loyang
5
20000
100000
16
Baskom
4
10000
40000
17
Peralatan Listrik
1
20000
20000
18
Lain-lain


300000

Jumlah


34.930.000




Tabel Bahan Baku dan Bahan Penolong Kebutuhan selama 1 bulan (Variable Cost)
No
Nama Bahan
Satuan
Harga Satuan
Jumlah
1
Singkong
200kg
3500
700000
2
Cone
1000
1000
1000000
3
Cup+tutup
1000
700
700000
4
sendok kayu
1000
25
25000
5
Gula pasir
50kg
9500
475500
6
Whiped Cream
10liter
10000
100000
7
Bubuk perasa
5
5000
25000
8
Bahan toping


300000
9
Susu full-cream
50kaleng
8000
400000
10
Garam Kristal
100kg
500
5000
11
es batu


50000
12
Kelapa
100buah
2000
200000
13
Isi ulang Tabung Gas
4
17000
68000
14
Biaya Listrik air


150000
15
Plastik
50pck
2500
125000
16
Lain- lain


100000

Jumlah
 

4.423.500

Kebutuhan Pembiayaan/ Modal Investasi Awal
No
Uraian
Jumlah
1
Fixed Cost
34.930.000
2
Variable Cost
4.423.500

Jumlah
39.353.500

1.      Proyeksi Pendapatan
·         Perkiraan pendapatan perhari =  100buah x Rp 3000 = 300.000
·         Perkiraan pendapatan perbulan = 300.000 x 30 = 9.000.000
·         Perkiraan pendapatan pertahun = 9.000.000 x 12 = 108.000.000
2.      Proyeksi Biaya per tahun
Pengadaaan bahan baku
53.082.000
Angsuran Bank
21.999.991
Gaji Karyawan
5.400.000
Depresiasi
5.000.000
Jumlah
85.481.991

3.      Proyeksi Laba rugi
Investasi
39.353.500
Pendapatan
108.000.000
Biaya Operasional
70.000.000
Depresiasi
5.000.000
EAT
33.000.000
Depresiasi
5.000.000
Aliran Kas Bersih
38.000.000


C.     Analisis Kelayakan Investasi
·         Metode Payback Period
Akhir Tahun ke
Aliran Kas Masuk
Investasi Awal
Sisa Investasi
0
0
39.353.500
39.353.500
1
38.000.000
39.353.500
1353500
2
38.000.000
1353500
(36646500)
Investasi akan kembali dalam waktu 1 tahun 4 bulan.
·         Metode Net Present Value
Akhir Tahun ke
Cash Inflow
DF 10%
DF
PV Cash Inflow
1
38.000.000
0.909
34542000
2
38.000.000
0.826
31388000
3
38.000.000
0.751
28538000
4
38.000.000
0.683
25954000
5
38.000.000
0.621
23598000
Jumlah PV Cash Inflow
144.020.000
Jumlah PV Investasi
39.353.500
Jumlah NPV
104.666.500

NPV =  x 100% = 2,643 ~ 264,3%
Investasi layak diterima karena nilai ARR nya lebih besar dari 0 yaitu 264,3%
·         Metode Profitability Index
PI = PV Aliran Kas Bersih/ PV Investasi
PI = 144.020.000/ 39.353.500 = 3,65
Investasi layak diterima karena nilai PI nya lebih besar sari 1 yaitu 3,65
·         Metode Average Rate of Return (ARR)
ARR = Rata-rata net cash flow/ Investasi
ARR = 38.000.000/ 39.353.500 = 0.96
Investasi layak diterima karena nilai ARR nya lebih besar dari 0 yaitu
0,96.





















BAB VI
ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI
a.       Penyerapan tenaga kerja yaitu Usaha “Cassava Ice Cream” memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja dan memperkecil angka pengangguran di masyarakat.
b.      Dampak terhadap lingkungan masyarakat
1)      Adanya peningkatan ekonomi masyarakat khususnya para karyawan.
2)      Adanya lowongan lapangan pekerjaan baru
3)      Peningkatan gizi masyarakat melalui konsumsi es krim berbahan sehat.
4)      Dapat membantu meningkatkan pendapatan petani ketela pohon/ singkong di Indonesia
c.       Dampak terhadap industri lain , yaitu bagi usaha yang sejenis tentunya akan berdampak pada meningkatnya persaingan.

BAB VII
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan data, informasi, dan perhitungan diatas, maka dapat dikatakan usaha “Cassava Ice Cream” (C.I.C) ini layak untuk mendapatkan sambutan dari para investor serta layak untuk dijalankan.

1 comment:

  1. numpang promote ya min ^^
    buat kamu yang lagi bosan dan ingin mengisi waktu luang dengan menambah penghasilan yuk gabung di di situs kami www.fanspoker.com
    kesempatan menang lebih besar yakin ngak nyesel deh ^^,di tunggu ya.
    || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    ReplyDelete