Halaman

Tuesday, March 19, 2019

perilaku konsumen;PENGARUH LINGKUNGAN DAN SITUASI KONSUMEN


PENGARUH LINGKUNGAN DAN SITUASI KONSUMEN
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah:  Perilaku Konsumen
Dosen Pengampu: Moh. Sugihariadi,








Disusun oleh :
1.      Sri Handayani                 :  212459
2.      Danar Nurdiansyah        :  212453
3.      Joko Santoso                  :  212467



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM/ MBS
TAHUN 2015



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perilaku konsumen kebanyakan berkenaan dengan barang dan jasa. Dewasa ini, perilaku konsumen semakin mencakupi kegiatan lain dan pandangan yang lebih luas terhadap sumber daya yang diberikan guna mendapatkan keuntungan. Keputusan untuk menonton televisi atau berkunjung ke museum, untuk berpartisipasi dalam acara liburan, untuk menyokong amal atau mengajukan diri secara sukarela untuk pelayanan masyarakat kini merupakan topik penting didalan studi perilaku konsumen pakaian tidak hanya menutupi tubuh kita. Dewasa ini, pakaian diakui sebagai komunikasi kepada orang lain mengenai tubuh kita dan bagaimana kita memandang diri kita. Tujuan kegiatan pemasaran adalah memengaruhi konsumen untuk tersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan, oleh karena itu perusahaan harus memahami faktor-faktor yang dapat memengaruhi perilaku konsumen untuk melakukan bedaan dan pengaruh individual, dan proses psikologis.

B.     Rumusan Masalah:
1.      Apa yang di maksud pengaruh lingkungan konsumen?
2.      Apa yang di maksud pengaruh situasi konsumen?
3.      Apa saja jenis-jenis situasi konsumen?
4.      Bagaimana cara interaksi orang-situasi?
5.      Bagaimana cara pengaruh situasi yang tak terduga?




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengaruh Lingkungan Konsumen
Konsumen adalah makhluk sosial, yang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya dan mempengaruhi lingkugan sosialnya, ia dipengaruhi oleh alam disekitarnya, cuaca, iklim, tempratur, dan letak geografi. Bahkan konsumen pun akan mempengaruhi lingkungan sekelilingnya. Konsumen yang berperilaku buruk seperti membuang sampah ke saluran air kotor akan menimbulkan kerusakan lingkungan, dan merugikan semua pihak. Inilah yang disebut sebagai lingkungan konsumen.[1]
Perilaku konsumen untuk melakukan pembelian dipengaruhi oleh lingkungan meliputi faktor budaya, faktor kelas sosial, faktor pengaruh pribadi, dan faktor keluarga.
1.      Faktor budaya
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen. Perusahaan harus mengetahui peranan yang dimainan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.[2]
2.      Faktor  kelas sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta peranan dan status sosial konsumen. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat yaitu:

a.       Variabel kelas sosial
b.      Penentun kelas sosial
c.       Pendapatan atau kelas sosial[3]
3.      Faktor pengaruh pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Bila jenis-jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek.
a.       Teori tentang kepribadian
Ada beberapa teori yang mengemukakan tentang kepribadian seseorang, yaitu:
1.      Teori psikoanalitis
2.      Teori sosial
3.      Teori konsep diri
4.      Teori sifat
b.      Nilai dan gaya hidup
Pengertian dari gaya hidup adalah sebagai cara hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya, dan apa yang mereka pikiran tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya (sutisna,2002).[4]
4.      Faktor keluarga
a.       Pengertian keluarga
Keluarga dapat didefinisi sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat memengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli.
Dalam menganalisis perilaku konsumen, faktor keluarga dapat berperan sebagai berikut:
·         siapa pengambil inisiatif
·         siapa pemberi pengaruh
·         siapa pengambilan keputusan
·         siapa yang melakukan pembelian
·         pemakai
b.      Variabel-variabel yang memengaruhi keluarga
Variabel yang dimaksud memengaruhi keluarga di sini adalah variabel sosilogis, di mana keluarga dalam mengambil keputusan dapat dimengerti dengan baik dengan mempertimbangkan dimensi sosilogos seperti kohesi, adaptasi, dan komuniksai.
c.       Peranan individu dalam pembelian kelurga
Keputusan pembelian keluarga melibatkan setidaknya ada lima peranan yang dapat didefinisikan. Peranan-peranan ini mungkin dipegang oleh suami, istri, anak atau anggota lain dalam rumah tangga. Peranan ganda maupun aktor ganda adalah normal.

B.     Pengaruh Situasi Konsumen
Peter dan Olson (1999) mengemukakan bahwa lebih mudah untuk melihat pengaruh lingkungan dalam konteks situasi tertentu. Situasi bukanlah lingkungan fisik atau karakteritik lingkungan sosial. Arti situasi didefinisikan oleh seorang konsumen yang berprilaku disebuah lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu situasi bagi seorang kosumen mungkin berlangsung sangat singkat (misalnya membeli koran saaat menunggu dilampu lalu lintas, selama kurang dari satu menit), lebih lama (berbelanja di swalayan,10-15 menit), atau sangat lama (mencari dan membeli kendaraan bekas 1-7 hari).[5]
Pengaruh situasi adalah sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik objek.
Russell W. belk (1974) mengusulkan bahwa situasi konsumen dapat didefinisikan sepanjang garis lima karakteristik umum, yaitu:
·         Lingkungan fisik
·         Lingkungan sosial
·         Waktu
·         Tugas
·         Keadaan anteseden[6]

C.    Jenis-Jenis Situasi Konsumen
Situasi konsumen sebenarnya dapat dipisahkan ke dalam tiga jenis utama: situasi komunikasi, situasi pembelian, dan situasi pemakaian.[7] Masing-masing situasi tersebut dibicarakan di dalam bagian berikut ini:
1.      Situasi komunikasi
Situasi komunikasi dapat didefinisikan sebagai latar di mana konsumen dihadapkan kepada komunikasi pribadi atau nonpribadi. Komunikasi pribadi akan mencakupi percakapan yang mungkin diadakan oleh konsumen dengan orang lain, seperti wiraniaga atau sesame konsumen. Komunikasi nonpribadi akan melibatkan spektrum luas stimulus, seperti iklan dan program serta publikasi yang berorientasi konsumen (misalnya, laporan konsumen).[8]
2.      Situasi pembelian
Situasi pembelian mengacu pada latar di mana konsumen memperoleh produk dan jasa. Pengaruh situasi sangat lazim selama pembelian. Sebagai contoh yang sederhana, pertimbangkan perubahan hebat dalam kepekaan konsumen akan harga di dalam situasi pembelian. Penjual makanan akan meras sangat sulit untuk membebankan harga yang dibayar untuk soda dan jajanan di bioskop atau stadion baseball.[9] Situasi pembelian ini meliputi lingkungan informasi, dan lingkungan ritail.[10]
3.      Situasi pemakaian
Jenis selebihnya dari situasi konsumen yang dibahas di sini adalah situasi pemakaian (usage situation), yang mengacu pada latar di mana konsumsi terjadi. Dalam banyak kejadian, situasi pembelian dan pemakaian sebenarnya sama (misalnya, konsumen yang memakan hidangan mereka di restoran fast-food). Tetapi konsumsi produk kerap terjadi di dalam latar yang sangat jauh, baik secara fisik maupun temporal, dari latar di mana produk diperoleh.
Bahkan bila situasi pembelian dan situasi pemakaian berbeda, yang belakangan masih dapat memiliki pengaruh yang kuat karena konsumen memperhitungan situasi pemakaian yang dimaksudkan selama pengambilan keputusan.[11]

D.    Interaksi Orang-Situasi
Situasi pembelian mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian konsumen dengan gaya hidup believer. Hal ini menunjukkan bahwa situasi pembelian mampu menghadirkan keinginan konsumen untuk membeli karena situasi ini bisa menjadi stimulus terhadap keputusan konsumen untuk membeli.[12]
Sebuah ilustrasi dari interaksi orang situasi, mari kita kembali ke temuan yang dibicarakan sebelumnya bahwa pembelian bahan makanan oleh konsumen meningkat bila selang waktu sejak saat makan mereka yang terakhir bertambah.[13]

E.     Pengaruh Situasi Yang Tak Terduga
Situasi tidak terduga dapat menjadi pemicu seseorang untuk membeli suatu barang.[14] Dari perspektif pemasaran, pokok penting di sini secara sederhana adalah orang harus mengenali potensi pengaruh situasi yang tak terduga yang dapat merusak keakuratan ramalan yang didasarkan pada maksud pembelian. Walaupun kerap dihadapkan bahwa efek seperti ini akan cenderung diseimbangkan (yaitu, jumlah penlanggan yang hilang karena pengaruh situasi yang tak terduga akan diimbangi oleh jumlah yang didapatkan karena alasan yang sama), kenyataannya mungkin tidak demikian.[15]






BAB III
PENUTUPAN
A.    Kesimpulan
1.      Konsumen adalah makhluk sosial, yang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya dan mempengaruhi lingkugan sosialnya, ia dipengaruhi oleh alam disekitarnya, cuaca, iklim, tempratur, dan letak geografi. Perilaku konsumen untuk melakukan pembelian dipengaruhi oleh lingkungan meliputi faktor budaya, faktor kelas sosial, faktor pengaruh pribadi, faktor keluarga, dan faktor situasi.
2.      Pengaruh situasi adalah sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik objek.
3.      Jenis-jenis Situasi Konsumen ada tiga jenis situasi komunikasi, situasi pembelian, dan situasi pemakaian
4.      Situasi pembelian mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian konsumen dengan gaya hidup believer.
5.      Situasi tidak terduga dapat menjadi pemicu seseorang untuk membeli suatu barang.

B.   Kritik dan Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa penyusun nanti dalam upaya evaluasi diri. Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidak sempurnaan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis, pembaca.



DAFTAR PUSTAKA
Drs. Danang Sunyoto, S.H., M.M. Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana untuk Mengenali Konsumen), Penerbit CAPS, Yogyakarta, 2013,
Flemming Hansen, consumer choice Behavior: A Cognitive Theory, Penerbit New York: Free Press, 1999.
http://eardimara.blogspot.com/2011/10/pengaruh-situasi.html. Diakses pada hari Selasa, 21 April 2015.
James F. Engel, perilaku konsumen jilid 1, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta, 1994.
Sumarwan, Ujang.. Prilaku Konsumen, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. 2003.



[1] Sumarwan, Ujang.. Prilaku Konsumen, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. 2003, hal. 75
[2] Drs. Danang Sunyoto, S.H., M.M. Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana untuk Mengenali Konsumen), Penerbit CAPS, Yogyakarta, 2013, hal. 13-14
[3] Drs. Danang Sunyoto, S.H., M.M. Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana untuk Mengenali Konsumen), Penerbit CAPS, Yogyakarta, 2013, hal. 21-29
[4] Ibid. hal. 30-35
[5]  http://earldimara.blogspot.com/2011/10/pengaruh-situasi.html. Di akses pada hari Selasa, 21 April 2015
[6] Ibid. hal. 37-40
[7] Flemming Hansen, consumer choice Behavior: A Cognitive Theory, Penerbit New York: Free Press, 1999, hal. 53
[8] James F. Engel, perilaku konsumen jilid 1, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta, 1994, hal. 234
[9] Ibid. hal 236-237
[10] Drs. Danang Sunyoto, S.H., M.M. Op. cit. hal. 42
[11] James F. Engel. Op. cit. hal 244-245
[12] http://earldimara.blogspot.com/2011/10/pengaruh-situasi.html. Di akses pada hari Selasa, 21 April 2015
[13] James F. Engel. Op. cit. hal. 248
[14] http://earldimara.blogspot.com/2011/10/pengaruh-situasi.html. Di akses pada hari Selasa, 21 April 2015
[15] James F. Engel. Op. cit. hal. 250

No comments:

Post a Comment