Halaman

Tuesday, March 12, 2019

Manajemen Operasional: PERENCANAAN PROSES


PERENCANAAN PROSES

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Manajemen Operasional
Dosen Pengampu : Tina Martini, SE. M.Si







Disusun Oleh :
Siti Murniati                                212475
Richa Na’imatul Afidah             212450
Siti Barokah                                212455
Azizil Wahab                              212449


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH / MBS
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Perencanaan diperlukan dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemem di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, ksrena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksakan keputusan-keputusan yang telah diterapkandalam perencanaan.
B.  Rumusan Masalah
1.    Bagaimana perencanaan proses dalam produksi?
2.    Apa yang  dimaksud seleksi proses?
3.    Bagaimana pemilihan teknologi dalam perencanaan proses?
4.    Bagaimana analisis bagan-bagan proses?












BAB II
PEMBAHASAN
1.    Perencanaan proses
            Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
            Dari definisi di atas, dapat disimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. [1]
            Perencanaan proses berkenaan dengan perancangan dan implementasi sistem yang akan memproduksi produk yang diinginkan dalam kuantitas yang diperlukan. Kegiatan-kegiatan perencanaan proses ini mengenai tipe aliran proses dan desain dan pusat-pusat kerja.[2] Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang diisyaratkan, peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses.
            Perencanan proses memerlukan pemahaman tentang operasi-operasi sebagai suatu sistem produktif. Dengan pendektan sistem langkah-langkah yang perlu diambil dalam perencanaan proses adalah sebagai berikut:
1.    Memutuskan tujuan-tujuan perencanaan, yaitu untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, kapasitas, atau semangat kerja karyawan.
2.    Memilih proses (atau sistem) produktif yang relevan, yaitu koperasi keseluruhan atau beberapa bagian operasi.
3.    Menggambarkan proses transformasi yang ada sekarang dengan bantuan bagan-bagan proses dan pengukuran efisiensi.
4.    Mengembangkan desain proses yang diperbaikiki melalui perbaikan aliran-alira proses atau masukan-masukan yang digunakan. Biasanya proses yang telah direvisi juga digambarkan dengan bagan-bagan proses.
5.    Mendapatkan persetujuan manajemen untuk desain proses yang telah direvisi.
6.    Mengimplementasikan desain proses baru.

2.    Seleksi Proses
            Seleksi proses mencakup serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis produksi dan peralatan tertentu yang digunakan. Keputusan yang pertama yang harus dilakukan adalah berkenaan dengan pencarian jawaban atas suatu pertanyaan, misalnya dapatkah sebuah produk dibuat? apakah tersedia teknologi  untuk membuat produk yang sedang dipertimbangkan? Atau pertanyaan yang lainnya. Apabila teknologi sudah tersedia, keputusan seleksi proses berikutnya adalah menentukan tipe proses produktif yang digunakan.
Terdapat beberapa tipe proses produksi, yaitu :
a.    Aliran garis
            Aliran ini mempunyai ciri bahwa aliran proses dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir dan urutan operasi-operasi yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa selalu tetap. Untuk operasi aliran garis, produk harus distandarkan dengan baik dan harus mengalir dari satu operasi atau tempat kerja ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya.
            Operasi pada aliran garis dapat dibagi menjadi dua tipe produksi yang pertama produksi massa, merupakan proses yang pada umumnya memproduksi kumpulan-kumpulan produk dalam jumlah besar dengan mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan kumpulan produk sebelumnya, sehingga proses ini sering disebut repetitive process.  kedua,  produksi terus menerus, proses ini ditandai dengan waktu produksi yang relatif lama untuk menghindari kemacetan-kemacetan produksi terus menerus tampka dalam industri-industri proses, seperti industri-industri kimia, baja, dan yang lainnya
            Meskipun kedua tipe operasi ini mempunyai karakteristik aliran garis, proses terus menerus cenderung untuk memproduksi lebih banyak produk-produk yang telah distandarkan dan mempunyai tingkat otomatis lebih tinggi..
b.    Aliran intermiten ( job shop)
            Suatu proses aliran intermiten mempunyai ciri produksi dalam kumpulan-kumpulan barang yang sejenis pada interval-interval waktu yang terputus-putus. Dalam hal ini, peralatan dan tenaga kerja diatur atau diorganisasi dalalm pusat-pusat kerja menurut tipe ketrampilan atau peralatan yang serupa.
            Operasi intermiten dapat diterapkan dalam produksi barang-barang yang tidak distandarisasi atau volume produksinya rendah, karena operasi ini termasuk operasi yang ekonomis dan melibatkan resiko yang paling kecil. 
c.    Aliran proyek
            Bentuk operasi proyek digunakan untuk memproduksi produk-produk khusus atau unik. Meskipun tidak ada aliran produk bagi suatu proyek, tetapi ada urutan operasi-operasi, dimana seluruh uperasi atau kegiatan individual harus diurutkan untuk menunjang pencapaian sasaran proyek akhir. Bentuk operasi proyek digunakan bila ada kebutuhan kreativitas dan kekhususan dalam pembuatan suatu produk.[3]
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan seleksi proses, yaitu:
a)      Kebutuhan modal, harus memperhatikan seberapa banyak modal yang dibutuhkan untuk persediaan, mesin-mesin, peralatan dan fasilitas yang lainnya. Proses aliran garis biasanya akan memerlukan modal lebih besar daripada aliran intermiten atau proyek.
b)      Kondisi pasar, memperhatikan kebutuhan dan keinginan para konsumen.
c)      Tenaga kerja, harus menyuplai tenaga kerja sesuai dengan suatu kebutuhan. Proses aliran garis biasanya memerlukan tenaga kerja berketrampilan relatif rendah dan murah dibandingkan proses intermiten dan proyek.
d)     Bahan mentah, dalam proses proyek relatif lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan bahan-bahan yang berbeda jika diperlukan.
e)      Teknologi, perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan teknologi baik untuk proses maupun produk.
f)       Ketrampilan manajemen, dalam proses proyek memerlukan penguasaan teknik perencanaan dan pengawasan proyek tertentu.[4]

3.    Pemilihan teknologi dalam perencanaan proses
            Kemajuan teknologi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap manajemen operasi. Ada dua definisi umum teknoliogi. Pertama, teknologi adalah aplikasi ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah manusia. Kedua, teknologi merupakan sekumpulan proses, peralatan, metoda, prosedur, dan peralatan yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa.
            Pemilihan teknologi mempunyai dampak terhadap semua bagian operasi, terutama dalam desain pekerjaan. Disamping itu, pemilihan teknologi mempengaruhi seluruh aspek operasi lainnya, termasuk produktivitas dan kualitas produk.[5]
            Seorang manajer tidak dapat memilih suatu teknologi tanpa pemahaman berbagai macam teknologi yang tersedia. Teknologi yang tersedia dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a.    Teknologi pabrik
Terdapat tingkatan teknologi pabrik, yaitu
1)   Pekerjaan tangan (hand made), dimana manusia merupakan sumber tenaga dan pengendali bagi alat-alat yang digunakan.
2)   Pekerjaan mesin (machine made), dimana mesin menyediakan tenaga, tetapi manusia masih harus mengendalikan peralatan-peralatan.
3)   Tingkatan ketiga, dimana proses telah diotomatiskan, mesin merupakan sumber tenaga dan pengendali. Manusia berfungsi sebagaipemogram dan pengawas mesin.
b.    Teknologi perkantoran
            Teknologi perkantoran telah berkembang pesat dengan ditemukannya mesin-mesin yang canggih.
Dalam kantor, proses transformasi terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1)   Penanganan surat menyurat
2)   Pengetikan kembali kertas kerja
3)   Pengarsipan
4)   Penggandaan barang-barang cetakan
c.    Industri jasa
            Teknologi pelayanan atau penyediaan jasa juga semakin otomatik. Karena industri jasa sekarang dipandang lebih sebagai aspek teknikal daripada humanistik. Hal ini tidak hanya dapat menghasilkan biaya-biaya yang lebih rendah tetapi juga kualitas yang lebih beragam.

4.    Analisis bagan-bagan proses
            Bagan-bagan proses digunakan untuk menggambarkan dan menperbaiki proses transformasi dalam sistem produktif. Dalam peningkatan evektifitas atau efisiensi proses-proses produksi, beberapa atau seluruh elemen proses berikut mungkin perlu diubah:
1.    Bahan mentah
2.    Desain produk (keluaran)
3.    Desain pekerjaan
4.    Tahap-tahap pemrosesan yang digunakan
5.    Sistem pengawasan menejemen
6.    Peralatan atau perkakas[6]
            Pada umumnya perencanaan dan pengelolaan berbagai proses transformasi dilakukan dengan alat-alat bantu yang berupa bagan-bagan. Berikut ini akan dibahas secara singkat berbagai macam bagan yang digunakan dalam perencanaan dan pengelolaan proses, yaitu :
a.    Bagan-bagan Perakitan (Assembly Charts)
Bagan-bagan perakitan menunjukkan kebutuhan-kebutuhan bahan dan urutan perakitan komponen-komponen yang merupakan suatu perakitan mekanikal. Bagan ini dibuat biasanya untuk membantu menggambarkan aliran bahan dan hubungan masing-masing komponen.
b.    Bagan-bagan Aliran Proses (Flow-Process Charts)
Bagan-bagan aliran proses (atau lebih singkat disebut bagan proses) merinci proses ke dalam unsur-unsur dan simbol-simbol. Jadi, bagan aliran proses memberikan petunjuk yang lengkap tentang cara pelaksanaan suatu proses.
Bagan aliran proses adalah peralatan pokok perbaikan aliran bahan-bahan. Setelah penyusunan bagan proses, manajer mungkin dapat mengkombinasikan operasi-operasi yang lain untuk meningkatkan efisiensi keseluruhan. Sebaliknya, hal ini mungkin memerlukan perubahan-perubahan layout, peralatan dan metode-metode kerja, atau bahkan mungkin perubahan-perubahan desain produk.
c.    Bagan Proses Operasi-operasi (Operation Process Chart/Routing Sheet)
            Bagan proses operasi-operasi mirip dengan bagan perakitan, dengan perbedaan bahwa bagan proses operasi-operasi mencakup spesifikasi-spesifikasi untuk bagian-bagian dan waktu-waktu pengoperasian dan pemeriksaan. Routing sheet lebih terperinci daripada bagan perakitan karena menunjukkan operasi-operasi dan routing yang diperlukan untuk suatu bagian proses individual. Setiap operasi mesin atau karyawan didaftar, begitu juga dengan berbagai peralatan dan perkakas yang diperlukan. Jadi, bagan proses operasi-operasi atau routing sheet memberikan petunjuk-petunjuk yang lebih lengkap tentang cara untuk memproduksi suatu barang. Atau dengan kata lain,routing sheet menetapkan secara tepat cara untuk memproduksi suatu barang dengan mengidentifikasikan peralatan dan perkakas yang digunakan.
d.   Bagan Operasi (Operation Chart)
Bagan operasi menunjukkan spesifikasi bagian-bagian pengoperasian dan pemeriksaan secara lebih terperinci. Setiap bagan operasi menunjukkan gerakan-gerakan kedua tangan seorang karyawan secara terperinci dalam setiap tahap suatu pekerjaan atau setiap bagian proses.
e.    Bagan Manusia – Mesin (Man – Machine Chart) atau Bagan Kegiatan (Activity Chart)
Bagan kegiatan menunjukkan hubungan antara operator dan mesin. Bagan manusia–mesin berguna dalam perencanaan proses untuk membantu penentuan penggunaan yang terbaik dari dua sumber daya penting perusahaan tersebut. Bila biaya-biaya waktu karyawan dan mesin dapat di perkirakan, maka perencanaan proses dapat melakukan analisis ekonomik terhadap berbagai kombinasi manusia–mesin alternatif dan memilih penugasan yang terbaik. Jadi, dengan informasi ini, perencanaan proses dapat menentukan apakah seorang operator dapat mengoperasikan mesin lain atau apakah ada kemungkinan untuk mengubah metode penggunaan mesain atau penugasan karyawan agar lebih efisien.
Hubungan-hubungan karyawan–mesin digambarkan dengan menunjukkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan berbagai komponen tugas yang merupakan suatu siklus pekerjaan. Suatu siklus adalah kepanjangan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu kombinasi lengkap kegiatan-kegiatan kerja.
f.     Bagan Simo (Simo Chart) atau Bagan Gerak Simultan (Simultanesus Maotion Chart)
Bagan simo mirip dengan bagan operasi. Bagan ini juga menunjukkan gerakan-gerakan tangan kiri dan tangan kanan, tetapi mencakup waktu setiap gerakan. Dengan teknik analisis waktu untuk setiap gerakan, yang biasanya ditentukan melalui perhitungan suatu kerangka gerakan kerja, kita dapat mengkombinasikan, menghilangkan atau mengubah gerakan dasar untuk mengembangkan metode yang lebih baik.[7]





















BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.      proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
2.      Seleksi proses mencakup serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis produksi dan peralatan tertentu yang digunakan. Terdapat beberapa tipe proses produksi, yaitu : Aliran garis,  aliran intermiten, danaliran proyek.
3.      Kemajuan teknologi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap manajemen operasi. Teknologi yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : Teknologi pabrik, teknologi perkantoran, dan industri jasa.
4.      Bagan-bagan proses digunakan untuk menggambarkan dan menperbaiki proses transformasi dalam sistem produktif. perencanaan dan pengelolaan berbagai proses transformasi dilakukan dengan alat-alat bantu yang berupa bagan-bagan yaitu : bagan perakitan, bagan aliran proses, bagan proses operasi, bagan operasi, bagan manusia-mesin.

















DAFTAR PUSTAKA

Hani handoko, dasar-dasar menejemen produksi dan operasi, BPFE, YOGYAKARTA: 2000.
Herry Prasetya, Manajemen Operasi, MedPress, edisi pertama, 2009.



[2] Hani handoko, dasar-dasar menejemen produksi dan operasi, BPFE, YOGYAKARTA: 2000, hal. 139
[3] Herry Prasetya, Manajemen Operasi, MedPress, edisi pertama, 2009, hlm 68
[4] Opcit, Hani Handoko, hlm 131-132
[5] Opcit, Hani Handoko, hlm 138
[6] Opcit, Hani Handoko, hlm 140
[7] Opcit, Hani Handoko, hlm 142

No comments:

Post a Comment